Covid-19 Sudah Menjadi Endemi di Indonesia?

316

Dear Indonesians, are you ready to call Covid-19…

Advertisement
As endemic?
Yes guys, setelah hampir tiga tahun kita hidup berdampingan sama pandemi Covid-19, sekarang kita udah ada di tahap di mana kasusnya udah turun, angka kematian juga udah turun, dan jumlah vaksinasi naik. Seiring dengan itu, the big question is: Are we ready to call Covid-19 as endemic?
 
Tell me.
So basically, dengan berbagai upaya penanggulangan yang dilakukan, dunia mulai pelan-pelan pulih ni guys dari Covid-19. Bandara udah mulai buka, pembatasan sosial udah berkurang, vaksinasi makin banyak, so people around the world are starting to shift from a pandemic to endemic phase. Hal ini juga yang lagi jadi pertanyaan di Indonesia, apakah kita udah siap guys, geser dari pandemi ke endemi?
 
Siap ga?
Tanya ke Presiden Joko Widodo coba gih. Soalnya kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, ketetapan penentuan status Covid-19 dari pandemi jadi endemi di Indonesia itu datangnya dari presiden, guys. Adapun ketetapan itu juga didasarkan pada berbagai penilaian dan indikasi yang udah disediakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia aka World Health Organization aka WHO.
 
Tapi kira-kira kapan ya jadi endemi?
Well, kalau diliat dari target global, pandemi bisa jadi endemi tuh bakal tercapai di Oktober tahun ini, gengs. Meanwhile, di Indonesia sendiri, Menkes Budi menargetkan transisi pandemi Covid-19 bakal jadi endemi di Indonesia berlangsung satu bulan sebelumnya, yaitu di September. Pak Budi bilang, September ini jadi waktu yang realistis asal nggak ada mutasi baru yang punya karakteristik berbahaya dan bikin laju tingkat penularan yang tinggi. Dan beberapa syarat lain yang ditetapkan sama Kemenkes.
 
Syaratnya apa aja emang?
Nih yah, yang pertama, rate penularan ke orang harus kurang dari 1 persen. Terus rasio positivity rate harus kurang dari 5 persen. Buat yang ini tuh juga udah disesuaikan sama ketentuan dari WHO ya guys, terus yang dirawat di rumah sakit nggak boleh lebih dari 5%, angka kematian nggak boleh lebih dari 3% and last but not least, PPKM pakai level-levelan yang ditetapkan pemerintah harus ada di level 1.
 
Sounds so easy, yet so difficult…
We know rite. Lebih jauh, Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi bilangnya syarat-syarat yang ada tadi itu harus udah terpenuhi at least selama 6 bulan. Jadi kalau pemerintah netapin transisi pandemi Covid-19 di Indonesia itu per September, nah itung aja dari September sampai enam bulan kemudian, berarti di Febrari 2023, itu syarat-syaratnya harus tetap terpenuhi. Baru kemudian bisa diputuskan ini Covid-19 di Indonesia udah masuk endemi atau masih pandemi.
 
 
Now tell me the condition in this April…
Sure. Kita mulai dari syarat pertama. Per April ini, Indonesia belum memenuhi syarat pertama. Hal ini disebabkan karena rate penularan virus ke orang di Indonesia masih ada di angka 2,61% out of 100 ribu penduduk satu minggunya. But the good news is, dari 2,61% itu, dijabarin lagi per provinsi di mana ada 13 provinsi kayak Jambi, Riau, Aceh, Sumatera Utara, dll yang rate penularannya udah rendah di bawah 1, dan 21 provinsi lainnya kayak DKI Jakarta dan Jawa Barat tu masih di atas 1. So, it’s a no.
 
Lanjut…
Lanjut syarat kedua kita oke nih, gengs. Positivity rate kita ada di angka 1,25% out of ambang batas 5%, terus kalau yang ketiga soal keterisian rumah sakit, kita juga oke, guys dengan rata-rata BOR sebesar 3%, meskipun di beberapa daerah kayak Papua BOR-nya masih tinggi banget, but after all, we’re working on it. Nah syarat keempat kita juga checked. Dari batas maksimal 3%, tingkat kematian kita ada di 0.09%. Yang PR tuh di syarat terakhir ini, PPKM level 1, so far baru ada 29 daerah yang udah menerapkan PPKM level 1 ini.
 
Got it. Anything else I should know?
Fyi gengs, kamu harus tahu kalau endemi itu bukan tujuan akhir yah. Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman bilangnya endemi itu juga bukan kondisi yang bagus. Tapi goal sebenarnya adalah gimana caranya supaya nggak ada lagi yang meninggal, nggak ada lagi yang di ICU, nah itu yang harus jadi goal.
Advertisement