When you’re wondering if we’re still in pandemic mode…
Yes we are.
Karena baru aja kemarin nih, pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai daerah. Adapun PPKM untuk yang di Jawa Bali akan diperpanjang sampai 7 hari ke depan, sedangkan di luar Jawa Bali perpanjangannya sampe 14 hari ke depan.
Tell me more.
Sure. Jadi dengan adanya pemberlakuan ini, maka buat kamu-kamu di di Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, sampai Surabaya Raya harus tetap waspada karena status PPKM di daerah tersebut masih bertahan di level 3. Terus, buat yang di luar Jawa dan Bali jumlah kasusnya juga meningkat gengs. Ga tanggung-tanggung, peningkatannya mencapai 31,7 persen. Makanya, Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali yang juga Menko Perekonomian Pak Airlangga Hartarto menyebut bahwa PPKM di daerah yang jadi concern pemerintah tuh diperpanjang, guys.
I see… emang penambahan kasusnya banyak ya?
Well, masih menurut Pak Airlangga, emang jumlah wilayah PPKM Level III naik jadi 320 dari awalnya di118 di tingkat kabupaten/kota. Terus emang perpanjangan ini diputuskan supaya penyebaran virusnya nggak makin parah, secara di beberapa daerah kayak Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera tuh kasus hariannya meningkat semua, guys. Berangkat dari asesmen inilah, pemerintah memperpanjang PPKM tadi.
Got it.
Nah tapi sebenernya kita udah bisa lebih bernapas lega, karena secara keseluruhan jumlah kasus yang ada di tanah air saat ini masih ada di level yang rendah di bawah varian Delta. At the same time, laju vaksinasi juga naik terus, di mana saat ini cuma tinggal 7 kabupaten/kota aja yang belum memenuhi syarat dosis kedua, dari 21 kabupaten/kota. Artinya, mayoritas kabupaten/kota di Indonesia udah memenuhi target vaksinasi guys.
Thank God…
Rite? Nah seiring dengan perkembangannya yang makin membaik ini, mulai hari ini, orang-orang yang baru balik dari luar negeri udah boleh karantina selama tiga hari aja, dari yang sebelumnya 10 sampai 14 hari. Hal ini disampaikan sama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut bahwa ada beberapa syarat ni guys tapinya, kalo kamu mau karantinanya tiga hari aja. Syaratnya kamu udah harus vaksin booster, terus udah harus booking hotel karantina 4 hari. Jadi sistemnya tuh sampai Indo kamu harus tes PCR, nunggu di hotel, nah kalau negatif, di hari ketiga kamu harus PCR lagi. Kalau negatif juga, baru deh kamu bisa cuss keluar nggak perlu melanjutkan karantina.
Wow bisa gitu yha…
Bisa dong. Malahan nih yah, Opung bilangnya mulai 14 Maret nanti, pemerintah mau trial orang yang datang dari luar negeri mau masuk Bali nggak perlu karantina lagi aka bebas karantina aka bisa langsung cuss menghirup udara Bali sambil liat sunset di pantai. Syaratnya juga masih sama kayak yang karantina tiga hari, YAITU udah dapat booster. Terus, karena ngeliat data di COVID-19 di Bali beberapa minggu ini udah bagus, bisa aja aturannya diterapkan sebelum 14 Maret. Tapi ya gitu, semuanya harus berdasarkan assessment.
Di Bali doang nih?
Well, sebenernya pemerintah juga punya alasan kenapa Bali yang dipilih jadi tempat uji coba aturan perjalanan dari luar negeri tanpa karantina ini. Selain karena emang angka COVID-19 di sana yang terus menurun, tingkat vaksinasinya juga udah lebih tinggi dibanding provinsi lain. Selain itu, pemerintah juga punya target buat open border selebar-lebarnya aka orang dari luar negeri bebas masuk lagi ke negara kita nggak pakai karantina lagi, dan itu di tanggal 1 April nanti. Tapi trial dulu yang di Bali, kalau yang di Bali oke, ya udah 1 April udah boleh berlaku buat semua bandara Internasional di Indonesia.
Okay. Did anyone say anything?
Ada. Menkes Budi Gunadi Sadikin ada cerita kalau Presiden Jokowi udah kasi arahan buat mengalihkan status pandemi ini jadi endemi as soon as possible. That being said, Kemenkes langsung gercep bikin protokolnya yang udah harus dipertimbangkan secara scientific, aspek kesehatannya gimana, terus aspek sosial budayanya juga gimana, yang bisa bikin aspek kesehatannya aman, tapi at the same time ekonominya juga lanjut terus. Jangan sampai salah strategi lah intinya.
Jadi strateginya gimana?
Well, selain mengubah aturan buat orang-orang yang abis dari luar negeri tadi, Pak Menkes juga udah mastiin kalau aturan buat vaksin booster juga diubah. Sebelumnya kan kalau mau dapat booster tuh minimal banget udah harus vaksin dosis kedua enam bulan sebelumnya yah, nah kalau ini tiga bulan juga bisa langsung gas dapat booster, gengs. Makanya kata Pak Budi kalau orang-orang udah bisa dapat vaksin booster, buruan deh tuh divaksin. Jangan lama-lama lagi, jangan pilih-pilih lagi. Karena pada dasarnya semua jenis booster tuh sama aja, guys.
Got it. Anything else?
Terus, disampaikan juga sama Opung Luhut bahwa ada berbagai hal yang harus dipertimbangkan kalau mau mengubah status dari pandemi jadi endemi. Misalnya, diliat dari kekebalan masyarakatnya gimana, lonjakan kasus harian juga harus udah rendah, sama fasilitas kesehatan yang ada juga harus udah proper. Terus, Opung Luhut juga menegaskan bahwa perubahan dari pandemi ke endemi ini bakal dilakukan secara bertahap dan berbagai assessment. Indonesia juga ga mau latah kayak negara lain yang langsung bebas sebebas-bebasnya, tapi semua harus diskusi dulu sama para pakar dan epidemiolog.