Lockdown di Kota Shanghai China

302

For when “lockdown” is coming back…

Not here.
But in Shanghai, China. 
 
Yoi guys, sejak Senin kemarin, warga di Kota Shanghai, China lagi menghadapi lockdown seiring dengan penambahan kasus Covid-19 yang terus terjadi di sana. Hal ini kemudian jadi headline di mana-mana karena lockdown-nya bisa dibilang yang paling besar in terms of size, secara kota tersebut memiliki 26juta penduduk.
 
Background plz. 
Sure. Jadi as we all know angka kasus Covid di China tuh sekarang lagi meningkat, terutama di Shanghai, yang merupakan kota terbesar dengan infrastruktur yang paling canggih di Negeri Tirai Bambu tersebut. Pada Hari Sabtu lalu, Shanghai udah mencatat kasus baru sebanyak 2.678 kasus, setengah dari total kasus yang kalau ditotal di seluruh China. Nah, buat menekan penyebaran virus, pemerintah akhirnya bikin kebijakan berupa ngadain mass testing buat mastiin Kota Shanghai beneran ‘green’ dan orang-orang jadi bisa segera kembali beraktivitas seperti biasa.
 
Terus terus?
Nah adapun lockdown-nya ini diberlakukan secara bertahap, di mana wilayah di Timur Shanghai, dengan populasi sebanyak 11 juta jiwa, udah di-lockdown sejak Senin kemarin. Terus mereka juga nggak diizinkan buat keluar, wajib WFH buat non-esential workers, dan transportasi publik juga dihentikan dulu. Adapun lockdown-nya sendiri berlaku selama 4 hari, dan mulai Jumat besok, giliran daerah-daerah yang agak ke barat buat di-lockdown.
 
Yah terus masyarakatnya gimana dong tuh? 
Masyarakatnya banyak yang complaint, gengs, terutama soal zero covid strategy yang diberlakukan pemerintah China yang dinilai mengorbankan perekonomian. Jadi, strategi zero Covid ini adalah aturan super ketat terkait Covid-19 yang dimaksudkan untuk bikin angka kasusnya bener-bener nol. Tapi makin lama, aturan ini dinilai makin ngga sustainable
Advertisement
, secara aturannya tuh bener-bener ketat membatasi pergerakan orang-orang. Selain China, negara lain yang juga pernah menerapkan zero Covid strategy adalah Singapura, Australia dan Selandia Baru, yang mereka juga secara berangsur-angsur udah melonggarkan aturannya seiring dengan bertambahnya vaccination rate di sana.
 
Tapi kalau dari pemerintahnya sendiri gimana? 
Nah kalau pemerintahnya sendiri sih bilangnya mereka udah mengusahakan every effort buat memastikan masyarakatnya terjamin kehidupannya selama lockdown. Pemerintah juga udah mendistribusikan  alat tes antigen ke rumah masing-masing warga. Terus, fasilitas Kesehatan juga terus ditingkatkan, dan udah disediakan tempat karantina terpusat, dll.
 
I see. Anything else I should know? 
Sebelum lockdown ini berlaku, masyarakat di Shanghai jadi pada panic buying untuk belanja groceries. Warga jadi memenuhi pasar dan swalayan, hingga menyebabkan banyak pusat perbelanjaan meng-extend jam operasionalnya saking ramenya tu toko. Terus banyak warga yang bilang bahwa panic buying ini sikonnya udah kayak perang, dan vibe-nya tuh kayak di tahun 60an waktu makanan di Shanghai lagi langka. Selain itu, ada juga yang complain karena keterangan pemerintah yang bakal menjamin kehidupan orang-orang tapi buat restock bahan-bahan makanan dinilai ngga terpenuhi.
Advertisement