Wednesday means… we’re just a few days away from the weekend, so hang in there. Listen to our podcast here, and let’s catch up! with things from Covid-19, Ukraine to Sarinah. Now scroll down…
Presiden Joko Widodo.
Secara kemarin beliau bilang bahwa hamdalah ni guys, Indonesia udah berhasil menangani pandemi Covid-19.
Yeay! Tell me more.
OK. Jadi disampaikan dalam kegiatan CNBC Economic Outlook 2022 via virtual kemarin, Pak Jokowi menyebut bahwa bangsa Indonesia tuh punya
fondasi yang kuat buat
move forward di tahun ini. Fondasi itu yang bikin kita jadi punya
starting point yang bagus buat terus meningkatkan kondisi di Indonesia menjadi lebih baik. Karenanya, menghadapi 2022 ini, Pak Jokowi merasa optimis banget ni.
Bentar. Fondasi apa si?
Ya itu tadi. Indonesia bisa dibilang udah berhasil menangani pandemi Covid-19 yang bikin ekonomi dan kesehatan di banyak negara babak belur. Terus juga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat aka PPKM yang diterapkan pake sistem level-levelan itu ternyata punya tujuan yang lebih kompleks dibanding sekedar membatas-batasi kegiatannya masyarakat, karena PPKM diterapkan supaya ekonomi masih bisa berjalan. On the other side, PPKM juga memungkinkan keselamatan masyarakat terjaga karena aturannya membatasi berbagai kegiatan kumpul-kumpul.
Okayyy…
Pak Jokowi juga bilang bahwa yha untung aja selama pandemi ini Indonesia enggak pernah lockdown, sehingga ekonomi negera bisa terus bergerak. Jadinya, tahun 2022 ini kondisi jadi makin baik lagi, karena kita kan ngga lockdown sejak awal pandemi.
I see…
Selanjutnya Pak Jokowi bilang, perekonomian di tahun 2020-2021 di Tanah Air tuh masih terus gerak, dan di tahun ini, tahun 2022, kita bisa lebih mudah buat move forward dan ngelakuin yang namanya akselerasi perekonomian, nggak mulai dari 0 lagi kayak negara-negara lain. Lagian juga, angka kasus Covid-19 di Indonesia udah terkendali terutama dalam beberapa waktu terakhir. Makanya Pak Jokowi bilang keberhasilan kita untuk terus menjaga pertumbuhan ekonomi dan menyelamatkan kesehatan jadi fondasi yang baik buat kita di tahun ini.
Jadi teratasi banget neh, Covid?
Uhmmm belum selesai banget-banget juga sih
guys, karena Pak Jokowi juga bilang bahwa pandemi udah dua tahunan masih
belum kelar juga. Selain itu ekonomi dunia juga masih belum pulih 100%. Nah ngomongin kondisi dunia, Pak Jokowi bilang bahwa sikon saat ini secara global lagi
uncertain, karena emang banyak banget problem. Mulai dari krisis energi, kelangkaan pangan, inflasi yang makin mengancam perekonomian dunia, hingga konflik yang berkepanjangan.
So in that sense, sebenernya dunia juga lagi menghadapi
uncertainty yang mengkhawatirkan, di mana kita harus selalu
ready.
Well noted deh. Terus apalagi fondasinya?
Lebih jauh, Pak Jokowi juga menyampaikan fondasi-fondasi lain yang masih ada kaitannya sama ekonomi dan penangan pandemi, baik secara struktural maupun praktiknya. Kalau secara struktural, ada UU Cipta Kerja, yang katanya sih bikin birokrasi investasi jadi lebih sederhana, terus kalau secara praktik, ada hilirisasi industri besar-besaran yang mana proses ekspor di-hold semua, sehingga perkembangan industri bakal fokus di dalam negeri aja. Ini yang bikin ekonomi jadi makin maju karena lapangan kerja jadi tambah banyak.
Got it. Anything else?
Oya, berhubung Indonesia jadi presiden di G20 tahun ini, maka diharapkan momentum ini tuh jadi langkah awal dalam upaya penyelesaian masalah-masalah yang sekarang lagi dihadapi di dunia. Gubernur Bank Indonesia
Perry Warjiyo menyebut bahwa ekonomi global yang tumbuh nggak seimbang sama pandemi adalah salah satu hal yang harus di-
address di perhelatan yang super penting itu, dan semangat ini juga yang jadi fondasi atas tema “
Recover Together, Recover Stronger”.
Who’s been wanting to meet, but not your ex?
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang pengen banget ketemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Gimana?
Gini
guys, jadi dua hari yang lalu Presiden Ukraina bilang kalau dia mau banget
ketemu dan ngobrol sama Presiden Rusia, Vladimir Putin. Karena kalau nggak, ini konflik dua negara nggak kelar-kelar dan terjadilah Perang Dunia III,
guys.
Hold on. How did we get here?
Oke. Jadi kan invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina itu sampai sekarang masih lanjut nih, udah masuk ke hari ke-27 dan bukannya berprogres buat menghentikan perangnya, tapi masih
stuck di situ aja. Kondisi di Ukraina juga makin mencekam
guys, seiring dengan makin banyaknya korban berjatuhan dan infrastruktur yang rusak.
So far, udah ada sekitar 3,5 juta orang Ukraina yang meninggalkan negaranya, dan close to 1.000 korban meninggal. Makanya nih Zelenskyy lagi pengen banget ketemu Putin untuk bahas, “Ni kita bisa ngomongin soal perdamaian ga ni??”
Ya emang kok bisa belum ketemu?
Soalnya dari berbagai
pertemuan upaya perdamaian yang udah dilakukan sejak akhir Februari kemarin, masing-masing dari Ukraina dan Rusia tuh punya
demand-nya masing-masing
guys, yang emang
demand ini sedikit banyak nggak bisa dipenuhi sama dua negara yang terlibat. Kayak misalnya Ukraina mau Rusia balikin semua tentara mereka yang ada di perbatasan dan melakukan gencatan senjata, terus Rusia juga minta Ukraina buat jangan pernah gabung ke NATO atau EU dan jadi sekutunya negara-negara barat. Ukraina ya
of course ga mau, jadi ga ketemu-ketemu ni
guys negosiasi perdamaiannya.
Terus terus?
Nah terus, upaya perdamaian ini juga ngga cuma sekali aja dilakukan guys. Pernah juga nih beberapa waktu lalu, Ukraina udah mau janji nggak akan join NATO atau EU, namun Rusia malah minta Ukraina buat ngakuin kedaulatan dan kemerdekaan Luhansk sama Donetsk. Ga ketemu juga kan. Makanya sebenernya sampai udah beronde-ronde peace talks diadain, mulai dari yang diadain di Belarus, di Turki, atau yang diadain virtual sekalipun tuh belum ada menunjukkan tanda-tanda kalau ini konflik bakalan berakhir.
Makanya Zelenskyy mau ketemu Putin itu ya?
Yes tepat 100%, karena kata Zelenskyy, kalau nggak ada
negosiasi yang bisa disepakati, konflik antara negaranya sama Rusia nggak bakalan kelar-kelar. Dan kalau nggak kelar-kelar, makin banyak yang ikut campur, ya jatohnya jadi Perang Dunia III. Mana Rusia sekarang udah banyak dapet sanksi dari negara-negara Barat, Zelenskyy
be lyke, “Udah lah Putin, nggak capek kah dirimu? Kalau terus-terusan gini tuh yang ada sakit juga ntar negara situ. Pihak-pihak lain juga bakalan kena. Yuk ngobrol dulu yuk.” Gitu
guys kira-kira.
I see…
Di dalam satu video, Presiden Zelenskyy juga bilang bahwa mereka
insist untuk mengadakan proses negosiasi. Bahwa pihaknya juga selalu
offer dialogue, and the solution for peace. Tapi yha gitu, pihak Rusia sendiri bilang kalau pembicaraan yang
president-level tuh baru bisa terjadi kalau masing-masing negara udah setuju bahwa mereka lagi ada
issue of contention aka masalah pertikaian.
Emang apa yang mau diobrolin actually?
Ya itu tadi. Gimana caranya supaya
konflik ini berakhir dan ada gencatan senjata. Terus, sengketa daerah Luhansk dan Donestk yang selama ini jadi permasalahan juga bisa diomongin baik-baik sama dua pemimpin negara. Selain itu,
of course Zelenskyy juga mau meminta supaya Rusia menarik semua pasukannya dan Ukraina, dan yang penting konfliknya beres dan rakyatnya nggak ada lagi yang harus ngungsi lah, bahkan tewas gara-gara konflik ini. Karena berbagai alasan inilah, Zelenskyy pengen banget ketemu Putin
in any format, dan hasil pertemuannya bakal ditetapkan sebagai referendum kayak yang terjadi di 2014 lalu.
I see. Anything else I should know?
Di kesempatan lain, Zelenskyy bilangnya semoga doi dan pihak Ukraina bisa ngomongin soal perdamaian sama Rusia di….
Jerusalem. Presiden Ukraina itu bilang kalau Jerusalem yang sekarang masih diduduki Israel bisa jadi tempat yang cocok
to find peace (?????). Ini yang bikin menarik
since Perdana Menterinya Israel, Naftali Bennett udah ngobrol sama Zelenskyy dan udah ngobrol juga sama Putin, dan sejauh ini, Israel masih hati-hati banget
in terms of langkah diplomasinya terkait invasi Rusia ke Ukraina ini.
What’s getting worse and worse?
Global air quality.
Iya ni
guys, another concerning report kembali muncul, dan kali ini terkait kualitas udara yang kita hirup. Jadi menurut laporan yang dikeluarkan kemarin banget oleh perusahaan yang memonitor kualitas udara asal Swiss, namanya IQAir,
nggak ada satu negara pun di dunia ini yang memiliki kualitas udara yang sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).
Hiiiii
Jadi dalam reportnya itu guys, disebutkan bahwa kondisi ini makin parah setelah ekonomi kian berkembang pasca berbagai aturan pembatasan akibat Covid-19 dilonggarkan. Adapun lokasi surveinya dilakukan di 6.745 kota di 118 negara.
Cara ngukurnya gimana emang?
Caranya adalah dengan melakukan pengukuran partikel udara PM 2,5 dan dipantau langsung dari permukaan tanah. Waktu pengukurannya juga
real time, dan melibatkan berbagai unsur masyarakat kayak individu secara pribadi, orang-orang di lembaga pendidikan, NGO, dan pemerintah. Terus, dalam pengukurannya, WHO tuh ada
standar, di mana partikel udaranya nggak boleh lebih dari 5 mikrogram per meter kubik. Di mana kalau udah lebih dari 5 mikrogram, berarti kualitas udaranya nggak memenuhi standar WHO aka nggak bagus kualitas udaranya….
Terus terus…
Nah setelah dilakukan pengukuran, ternyata dari ribuan kota di ratusan negara, cuma 3,4 persen kota yang memenuhi standarnya WHO. Bahkan nih, ada 93 kota yang PM 2,5 nya sampai 10 kali lipat dari standar yang udah ditetapkan. Adapun New Delhi disebutkan sebagai ibukota negara paling tercemar di dunia, terus kalau diliat lagi lebih luas per negara, Bangladesh yang jadi negara paling tercemar di dunia,
in terms of kualitas udara. Terus, kalo buat Indonesia, PM 2,5-nya
Indonesia tuh ada di angka 6,9 dan menempati posisi ke-17 paling tercemar,
out of 118 negara.
I see. Anything else?
Makanya dari data yang udah ada ini, pihak-pihak terkait tuh lagi coba buat ngajak, sekalian mengedukasi berbagai unsur masyarakat mulai dari pemerintah, akademisi, peneliti, NGO, hingga beberapa sektor lainnya buat sama-sama meningkatkan kualitas udara dan mewujudkan kota yang lebih sehat.
Who’s opening up the door again?
Mal Sarinah.
Iya
guys, buat kamu-kamu yang tinggal di ibu kota, pasti udah ngga asing lagi nih sama
Mal Sarinah yang terletak di Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat. Nah setelah ditutup untuk direnovasi pada Juni 2020 lalu, pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang dulunya diresmikan oleh Presiden Soekarno itu pada Senin kemarin baru aja resmi dibuka kembali. Seiring dengan pembukaan ini, maka kamu udah bisa ni gengs, berkunjung ke mal yang kini mengusung tema
“The Window of Indonesia” tersebut.
Adapun jam beroperasinya adalah mulai pukul 10.00 WIB-21.00 WIB. Nah terus, ada apa aja sih di gedung Sarinah yang baru ini? Macem-macem guys, di mana selain ada retail makanan, minuman dan pakaian, Sarinah juga jadi tempat buat 500 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk menggelar penjualannya. Selain itu, ada sky deck di mana pengunjung jadi bisa menikmati pemandangan Kota Jakarta yang berhadapan langsung sama jalan raya, dan ada juga area distrik seni yang diperuntukkan buat seniman-seniman lokal memamerkan karyanya. Menurut Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati, so far keterisian gerai di Sarinah udah mencapai 95 persen.
Now you know where to go this weekend…
“Capek, ngga ada perubahan.”
Hiks, gitu guys kata seorang pedagang sembako di
Pasar Jaya Pasar Minggu, pas ditanya soal kelangkaan dan harga minyak goreng yang makin mahal kemarin. Menurut pedagang tadi, cape bgt ni dengan ketidakstabilan harga minyak goreng yang enggak berujung, jadi ya yaudah bingung juga mo komentarin apa.
Are we talking about minyak or… you getting back with your ex?
Thanks to Seseorang for buying us coffee today!
(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)
Catch Me Up! recommendations
If adulting makes it harder for you to keep up with friends, read these.