Semua Warga Indonesia Harus Punya BPJS Kesehatan, Penutupan Olimpiade Musim Dingin, Fotocopy KK & Bukti Vaksin Jadi Syarat Beli Minyak Goreng, Pasien COVID-19 yang Meninggal Paling Banyak Punya Komorbid Diabetes Melitus

333

Good morning

Hello. Let’s talk about adulting. You know, it’s the part of life where you suddenly got a lot of responsibilities about career, finance, love, and a laundry list of things you gotta figure out. Now, as if adulting wasn’t hard enough, the govt just decided that if we want to be an adult and are about to own a car, go for a trip, even purchase a house, we gotta show our health insurance. Not that it’s related but like, no one says adulting is gonna be this complicated. No one.


When you thought being an adult was fun…

Well, maybe just for 2-3 days past your 17th birthday. Jadi pas itu kamu udah punya KTP, udah bisa beli big purchases pake nama sendiri, terus… most likely kamu juga harus punya yang namanya, health insurance. Aka asuransi kesehatan.
 
I know, I have it. Why?
Great. That’s another sign that you’re an adult, lol. Nah jadi guys, asuransi tuh kan ada yang swasta, kamu bisa beli sendiri ke agennya, atau punya negara yah, yang namanya adalah BPJS Kesehatan. Jadi in a nutshell, peraturan yang ada mewajibkan semua warga Indonesia untuk punya BPJS Kesehatan. Tujuannya supaya kalo kamu sakit-sakit tu ya kamu bisa segera mengakses layanan pengobatannya. Nah namanya asuransi, untuk bisa meng-klaim kamu harus bayar iuran dong, dan iurannya ni bisa diatur kantor, atau bayar sendiri juga sabi. OK kan…
 
Iya terus…
Nah namun dalam prakteknya, masih ada aja tu warga yang belum covered oleh BPJS kesehatan ini. Menurut data BPJS, sampe tahun 2022, capaian rekrutmen pesertanya mencapai 86% atau sekitar 230 juta jiwa. Artinya ada 14% atau sekitar 40 juta jiwa yang belum mendaftar menjadi anggota BPJS Kesehatan. Terus, pemerintah juga pengen memastikan semua penduduk, tanpa terkecuali, bisa masuk ke dalam skema jaminan kesehatan nasional. Karena itulah Pak Jokowi mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022 itu… yang jadi prahara guys.
 
Emang aturannya apa?
Well, di dalamnya di atur bahwa Jaminan Kesehatan Nasional aka BPJS Kesehatan harus jadi syarat buat orang mau ngapa-ngapain di negara +62 ini. Mulai dari sekolah, ngurus SIM, ngurus STNK, sampai umroh dan naik haji. Pemerintah bilang, kebijakan ini dikeluarkan dalam rangka optimalisasi BPJS kepada seluruh bangsa Indonesia. Jadi biar kamu semua covered gitu lho guys. Menurut Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Teuku Taufiqulhadi, selama ini negara-negara berkembang banyak yang warganya ngga punya asuransi, ga kaya di negara maju. Karenanya, negara ingin melindungi rakyatnya dengan memastikan semua orang mempunyai BPJS Kesehatan.
 
Jadi semua harus ada BPJS kesehatan ni?
Yoi. Dalam inpresnya itu, Pak Jokowi juga memberi instruksi buat semua menterinya dan kepala lembaga negara mulai dari Polri, Kejaksaan, sampai Gubernur dan Walikota buat mensyaratkan BPJS Kesehatan di semua aspek, literally semua aspek kehidupan. Mulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani diminta untuk koordinasi sama BPJS Kesehatan terkait pajak, terus Menkes juga tentunya disuruh kerja-kerja-kerja biar BPJS ini makin perfect dari segi regulasinya.
 
Terus terus?
Nah terus juga buat kamu yang mau haji atau umroh, Kementerian Agama diminta untuk harus memastikan para jemaah punya BPJS Kesehatan. Gitu juga Kepolisian di mana kalo mau ngurusin SIM dan STNK harus jadi peserta BPJS. Terus mo beli tanah? Wajib ada BPJS. Kamu petani? Menteri Pertanian bakal mastiin kamu punya BPJS, atau kamu nelayan? Nah menteri perikanan juga wajib memastikan dari nelayan, penambak, dan semua-muanya punya BPJS. Sampe para pengusaha UMKM juga wajib harus punya BPJS Kesehatan guys. 
 
Whoaa AMBI. 
Yoi. Terus kalo kamu belum punya BPJS, ya bikin. Kamu bisa daftar mandiri, didaftarin kantor, atau dateng langsung ke kantornya juga bisa. Pokoknya sekarang udah gabisa ga punya neh BPJS. Nah kalo sekarang kamu belum punya BPJS, cus diurus dulu, karena aturannya baru berlaku pada Maret mendatang kok. Jadi masih ada waktu.
 
I see. Any words?
Nah, terkait instruksi presiden kali ini, yang jadi Instruksi Presiden pertama di tahun ini aka Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2002, banyak masyarakat yang merasa keberatan nih sama kebijakan kali ini. Di media sosial, banyak banget yang mempertanyakan apa hubungannya urusan jual beli tanah sama BPJS Kesehatan. Ada juga yang bilang ngurus BPJS di rumah sakit aja biasanya dipersulit, lah ini mau dipakai buat yang lain-lain lagi. Kayak, makin ribet. Katanya mo metaverse HEHEHE
 
HEHE.
Nggak cuma itu, sebenernya aturan ini juga lumayan problematis karena emang ada warga yang gamau punya BPJS kan, karena misalnya ngurusnya ribet atau pelayanannya kurang, akhirnya mereka memilih opsi asuransi swasta. Atau emang ada trust issue aja, kayak takut datanya bocor, klaimnya sulit, dll. Karenanya ni guys, sebenernya BPJS juga harus berbenah dalam melayani kesehatan warga +62. Menurut anggota DPR RI asal PKS Kurniasih Mufidayati, kalo layanan BPJS makin baik, pembayaran klaim lancar, faskes bisa survive, tentunya  kepesertaan yang tinggal 20 persen itu bisa terpenuhi.

Now, let’s wrap up to: Winter Olympics 2022

Yang baru aja berakhir kemarin.
 
Tell me.
OK. jadi kan di tahun ini Winter Olympics aka Olimpiade Musim Dingin baru aja digelar di Beijing, China. Nah, kemarin banget nih, kompetisinya berakhir dan udah dilaksanakan closing ceremony-nya. Terus, the next Winter Olympics bakal diadakan di Milan-Cortina, Italia di tahun 2026 nanti.
 
Nice…
Nah pada ajang multievent ini guys, keluar sebagai juara utama adalah Norwegia dengan total 16 emas, 81 perak, dan 13 perunggu. Terus di posisi kedua ada Jerman dengan 12 emas, 10 perak, dan 5 perunggu. Selanjutnya ada tuan rumah China dengan 9 emas, 4 perak, dan 15 perunggu, dan di posisi keempat ada Amerika Serikat dengan 8 emas, 10 perak, dan 7 perunggu. Kompetisi ini sendiri diikuti oleh 91 negara dan 2.871 atlet, dan merupakan ajang olahraga multievent kedua yang digelar pas lagi pandemi, setelah Tokyo Olympics tahun lalu.
 
Rite. The pandemic.
Nah, good news-nya ni guys, bahwa dari 66.937 tes COVID-19 yang digelar di Olympics bubble pada Sabtu kemarin, cuma satu aja yang hasilnya positif. Terus dalam upacara penutupan itu hadir langsung presiden China Xi Jinping yang didampingi oleh presiden federasi Olimpiade Thomas Bach.
 
So all sound good?
Uhmmm not really. Karena meskipun terbilang sukses diselenggarakan, tapi namanya doang tuh winter, padahal salju yang dipake 100%  boongan. Yep, meskipun ini bukan pertama kalinya Winter Olympics digelar pake salju boongan, namun ini pertama kalinya kalo bener-bener 100% semuanya salju boongan aka gaada salju aslinya samsek. Penyebabnya ga lain ga bukan adalah climate crisis yang bikin Beijing, yang jadi host city buat Winter Olympics kali ini nggak turun salju. Tapi untungnya atlet-atlet di sana pada nggak ada masalah sih dan Olimpiade tetap berjalan.
 
Anything about the athletes?
Yep. Pada event ini, muncul sosok Eileen Gu, seorang freestyle skier yang born and bred di Amerika Serikat, namun memilih untuk bertanding dengan membawa bendera China. Secara kondisi China sama AS lagi panas mulu kan guys, keputusan Eileen ini kerap menjadi bahan perbincangan antara kedua negara, di mana di China, doi dielu-elukan. tapi di AS ya dicap sebagai kurang nasionalis. Terus ada juga ada Nathan Chen, atlet skating yang meraih emas dan berhasil mengalahkan pemenang sebelumnya asal Jepang yang dua kali meraih emas Yuzaru Hanyu. Finally, kamu juga harus tahu soal Kamila Valieva, atlet skating asal Rusia yang disebut memakai dopping, karena pake obat jantung yang dilarang. Nah, secara Kamila ini umurnya masih 15 tahun, doi ngga kena sanksi dan masih boleh tetep bertanding. Meski ya penampilannya turun banget dan berkali-kali jatuh.
 
Btw Amerika Serikat jadinya bertanding?
Advertisement
Yoi. Meskipun secara diplomatik Amerika Serikat memboikot Winter Olympics yang diadain di Beijing, namun mereka tetap ngirimin atletnya untuk bertanding. Meski begitu, ya ngga ada satupun perwakilan dari pemerintahannya Joe Biden yang datang, ga kayak pas Tokyo Olympics di mana First Lady Jill Biden dateng ke Tokyo. Oh iya, in case you’re wondering, AS ini memboikot Winter Olympics sebagai bentuk protes atas dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintahnya Xi Jinping terhadap warga minoritas muslim di Xinjiang.
 
OK. Anything else?
Balik lagi ke Closing Ceremony Winter Olympics ini, so far President International Olympics Committee Thomas Bach puas banget sama Beijing, guys, dan dia bilang bahwa ini adalah Olimpiade yang tak terlupakan. Katanya, “If we want to finally overcome this pandemic, we must be faster, we must aim higher, we must be stronger, we must stand together.”

When you’re toooo lazy to cook…

Here’s another reason to be even lazier.
Iya guys, mo masak di negeri +62 ini ribet banget de. Karena selain harus nyiapin niat, bahan-bahan, bumbu merah dan bumbu putih, kamu juga harus nyiapin… fotokopi KK dan bukti vaksin.
 
Hah beneran?
Iya, kalo kamu mau beli minyak gorengnya. Xixixi. Jadi gini guys, kamu tentunya masih ingat ya bahwa belakangan ini kita lagi heboh karena harga minyak yang melambung, sehingga menyebabkan minyak goreng subsidi seharga Rp14 ribu jadi lenyap di pasaran. Nah belakangan ini, kita dibikin heboh lagi karena munculnya isu bahwa kalo mau beli minyak goreng subsidi ini, pembelinya harus ada fotocopy KK sama bukti vaksin, so people are like, “Dude mo masak nii bukan mau ke KUA”???
 
Tapi kok bisa begitu?
Well, jadi seiring dengan naiknya harga minyak goreng yang bisa mencapai Rp20 ribu per liter, pemerintah kan akhirnya punya solusi untuk menghadirkan minyak goreng subsidi yang harganya Rp14 ribu aja. Tujuannya ya biar rumah tangga ga tercekik-tercekik banget guys dengan harga minyak goreng yang ada. Penyebarannya juga bertahap dulu, dari mulai ritel modern dulu, terus 10 harian kemudian baru menyasar ke pasar tradisional. Tapi, warga yang emang memburu minyak goreng murah ini banyak yang memborong minyak goreng tersebut, sampe emang pada kosong-kosong gitu guys di toko-toko retail.
 
Terus…
Nah, nggak berapa lama alias kemarin banget nih, viral lagi di media sosial kalau mau beli minyak goreng tuh harus ada fotokopi KK sama bukti vaksin, guys. Hal ini viral pertama kalinya di @medsos_viral yang ngeposting foto kertas yang menyatakan bahwa program minyak goreng harga Rp14 ribu/liter berlaku untuk semua merek, mulai dari Sania, Sovia, hingga Fortune. Terus untuk belinya, plz banget mo liat KK sama bukti vaksin lo.
 
Emang beneran?
Well, diklarifikasi oleh Jubir Satgas Covid Wiku Adisasmito, rupanya pemerintah pusat nggak pernah menetapkan kebijakan wajib menunjukkan bukti vaksin kalo mau beli minyak, guys. Terus, Pak Wiku juga bilang pemerintah pusat nggak ikut campur soal syarat-syarat kayak gitu. Dan itu sepenuhnya ditetapkan sama si pelaku usaha, dalam hal ini yha pemilik retail-retail modern tadi. Selain Pak Wiku, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga bilang harusnya ngga ada lagi si syarat-syarat gitu dan harusnya juga minyak Rp14ribu tadi udah ngga langka. Kenapa? Karena udah enam hari nih, pemerintah menggelontorkan 115 juta liter minyak Rp14ribu, tapi kok masih langka juga.
 
Lhaaa kok bisa?
Everybody, meet: Para penimbun yang lagi gencar pemerintah sidak dan tangkep-tangkepin. Iya, jahat banget ya guys, kayak misalnya yang baru aja ditemuin sama polisi di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan di mana ada seorang warga yang menimbun minyak goreng di rumahnya sampe 6 ton. Selain di situ, dugaan penimbun juga ditemukan polisi di Deli Serdang, Sumatera Utara yang menyimpan 1,1juta kilogram minyak goreng.
 
OMG… anything else?
Well, terkait aksi-aksi ini, polisi dah bilang bakal terus melakukan sidak dan mereka yang ketauan melakukan penimbunan bakal dikenakan hukuman sampe lima tahun penjara atau denda sebesar Rp50miliar. Selain polisi, MUI juga udah mengeluarkan fatwa guys, bahwa haram hukumnya melakukan penimbunan tuu dan mereka yang menimbun bisa kena laknat Allah SWT.

When you need more reasons to limit your sugar intake…

Karena itu bisa bikin kamu diabetes guys.
 
Aaaand yep, kalo diabetes doang, mungkin kamu mikirnya: Yha itu w udah tau. Tapi ada fakta baru ni guys, bahwa kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa banyak banget pasien COVID-19 yang meninggal itu punya komorbid, dan komorbidnya paling banyak adalah diabetes melitus. Jadi kata Opung Luhut, dari 2.484 pasien yang meninggal akibat COVID-19, 46 persen di antaranya memiliki komorbid dan komorbid paling banyak yakni diabetes melitus. Karena itulah, Opung ngingetin kita-kita bahwa kalau kamu punya diabetes, atau ada keluarga yang punya diabetes terus kena COVID-19, maka plz banget harus buru-buru ke rumah sakit. Jangan tunggu sampe penyakitnya berlanjut. Beliau juga menyebut bahwa pemerintah bakal terus berupaya memberikan respons perawatan lebih cepat kepada kelompok yang memiliki komorbid.
 
Nah guys, ga cuma di Indonesia aja, namun di Amerika Serikat juga ditemukan bahwa dari 1.282 sample kematian yang diambil akibat COVID-19 dalam dua tahun terakhir, diketahui bahwa 95% di antaranya punya at least satu komorbid. Cuma kalo di sana, kebanyakan komorbidnya tuh selain diabetes ada juga jantung dan darah tinggi.
 
Repeat after us: We will live healthier starting today.

“Untuk tagihan segera diselesaikan.”

Itu dia guys arahan dari Pak Presiden Joko Widodo kepada jajarannya di pemerintahan yang meminta supaya tagihan rumah sakit penanganan COVID-19 ke pemerintah yang utangnya mencapai Rp 25 triliun untuk segera dibayarkan. Hal itu disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya kemarin. Kata Pak Airlangga, tagihan RS-nya bakal diselesaikan oleh Menteri Keuangan, dan nanti tagihan RS-nya bakal diselesaikan secara bertahap.
 
When you know you’re not the only one with the unpaid bills…

Announcement


Thanks to Seseorang for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Online dating is fun… but how to avoid the “Tinder swindler”? Here’s some sign you gotta watch out.
Advertisement