Here’s an update you don’t want to miss….
On Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat aka PPKM.
Tell me.
Sure. Jadi kemarin banget nih, pemerintah baru aja ngumumin bahwa PPKM diperpanjang lagi guys, adapun di Jawa-Bali PPKM nya masih di level 3 sampai seminggu ke depan, sedangkan daerah lain di luar Jawa-Bali PPKM-nya juga diperpanjang sampai dua minggu ke depan aka tanggal 28 Februari aka akhir bulan, dan levelnya dinaikkan satu dari yang sebelumnya.
Tell me more!
OK. Jadi dalam keterangannya minggu lalu, Menko Marves dan Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa status PPKM ini bakalan dievaluasi tiap seminggu sekali kan. Nah, di minggu ini, ternyata keputusan yang diambil adalah PPKM di Jabodetabek, Bandung Raya, DI Yogyakarta dan Bali masih di level 3 nih guys, tapi aturannya udah mulai longgar.
Longgar gimana tu…
Jadi Opung Luhut bilang, daerah-daerah yang masih PPKM Level 3 tuh jumlah orang yang WFO udah boleh disesuaikan. Dari yang sebelumnya harus 25%, sekarang 50% juga boleh, guys. Fasilitas umum, aktivitas sosial budaya, dan tempat wisata juga sama. Dari yang 25%, sekarang udah boleh 50% kapasitas pengunjungnya.
Terus kalau daerah lain gimana dong, Opung?
Nah kalau daerah lain di luar Jawa-Bali, tanyanya ke Menko Perekonomian Airlangga Hartarto guys, karena Opung Luhut itu koordinator PPKM Jawa-Bali aja. Dari keterangannya Pak Airlangga, PPKM di luar Jawa Bali dinaikin satu level. Jadi misal kamu di salah satu daerah di Sumatera dan daerahmu menerapkan PPKM Level 1. Nah, jadinya naik ke level 2. Gitu juga kalau yang sekarang lagi PPKM Level 2, sekarang usah naik level jadi PPKM Level 3.
Emang kenapa dinaikin?
Masih dari keterangannya Pak Airlangga, hal ini dilakukan murni buat mengantisipasi potensi kenaikan Omicron dalam dua minggu ke depan. Adapun jumlah daerah yang mengalami kenaikan level tuh, dari level 1 yang sebelumnya 164 kabupaten/kota sekarang sisa 63 kabupaten/kota doang, terus level dua juga dari yang sebelumnya 208 sekarang 205, which means cuma 3 kabupaten/kota aja yang bergerak dari PPKM Level 2 ini. Nah, level 3 nih yang perubahannya drastis, dari 14 sekarang jadi 118 kabupaten/kota, guys.
I see. Terus terus?
Nah, kemarin Opung Luhut juga bilang kalau kita nggak perlu takut dan panik berlebihan sama Omicron ini. Terus, sampai saat ini, pemerintah belum ada niatan buat memperketat pembatasan masyarakat karena aturan yang ada sekarang tuh udah cukup. Opung Luhut juga cerita kalo anak, cucu, sampe sopirnya juga ada yang kena COVID-19 tapi yha abis beberapa hari sembuh kok. Makanya kata beliau, kita ngga perlu khawatir dengan adanya varian ini, but still, prokes ditaati. Gitu gengs.
But still, ada virus…
Emang ada. Asalkan taat prokes, udah vaksin, bahkan sampai booster, kata Opung mah ya silakan aja jalan ke mana, ke mal gitu, yang penting maksimalkan PeduliLindungi, terus PCR sama antigen sekali-kali buat kontrol diri. Lebih jauh, Opung bilang even di rumah sakit aja tuh nggak ada keadaan yang serius. Wisma Atlet dan yang lainnya masih terkendali. Yang penting mah waspada aja, yekan. Karena udah ngeliat varian Omicron yang beda banget sama Delta, jadi pemerintah juga nggak mau nginjek rem terlalu dalamlah biar sektor ekonomi dan kesehatannya masih bisa seimbang.
Tapi ada yang masih sering digrebeg tuh 🙁
Ya kan teteup ada pembatasan kapasitas. Kalo diliatnya terlalu desek-desekan juga bakal ditindak guys. Oh iya ngomongin masalah grebeg ini, Opung Luhut bilang bahwa aparat-aparat penegak hukum tuh harusnya bersikap lebih humanis kalau lagi nertibin warga. Daripada digrebeg dan ujung-ujungnya dibubarin, aparat-aparat itu harusnya lebih fokus ke penerapan prokesnya, gitu. Pakai masker nggak mereka, berkerumun nggak, yang gitu-gitu.
I see. Anything else I should know?
Kemarin, Menteri Kesehatan Pak Budi Gunadi Sadikin bilang bahwa Indonesia udah masuk puncak gelombang ketiga di bulan ini, dengan 55 ribu kasus. Tapi yha sepuncak-puncaknya Omicron ini teteup nggak separah pas Delta. Menurut data dari Pak Budi, puncak delta tuh di Juli 2021 dengan 56 ribu kasus, kematiannya 2 ribuan. Nah sekarang, dengan angka kasus yang kurang lebih sama, kematiannya ada di 111 kasus. Walaupun kemungkinan naiknya pasti ada, tapi Pak Budi bilang nggak akan dari 111 terus lanjut naik ke 500 bahkan sampai ribuan kayak jaman Delta kemaren, gitu. Yhaa hamdalah yah.