PPKM Level 3 Jabodetabek, Bandung, Yogya & Bali

324

Everybody, meet again: PPKM Level 3

Again???
Yoi gengs. Again. Jadi kemaren banget nih, Menko Marves sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan baru aja ngumumin kalau ada beberapa daerah yang menurut hasil asesmen pemerintah, PPKM-nya naik level, guys. Dari yang sebelumnya PPKM di Level 2, sekarang jadi level 3. PPKM Level 3 ini ditetapkan selama seminggu sampai ada evaluasi lagi di minggu depan.
 
Tell me more…..
Sure. Dari keterangannya Opung Luhut, daerah-daerah yang PPKM-nya naik level ini bukan karena kasus Covid mereka lagi tinggi, guys, tapi karena tracing-nya rendah. Well, to refresh your mind, kan ada istilah 3T yah, Testing, Tracing, dan Treatment. Nah, yang lagi kita omongin ini Tracing-nya, di mana penelusuran kontak erat antara orang yang positif sama yang nggak tuh masih rendah. Makanya jadi naik level PPKM-nya, buat menghindari kemungkinan orang-orang untuk melakukan kontak erat yang bikin penyebarannya lebih parah.
 
Daerah mana aja si yang naik level ini?
Nah, ada beberapa daerah yang diumumin Opung naik PPKM Level 3. Di antaranya, ada Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, dan Bali. Fyi di Bali tuh tingkatan orang yang dirawat inap di RS juga lagi meningkat. Secara, indikator naik atau turunnya level ini salah satunya adalah tingkat kepenuhan rawat inap di rumah sakit.  Makanya Bali juga ikutan naik jadi PPKM Level 3.
 
Terus aturannya apa apa aja nich?
Well, ada beberapa aturan sih terkait PPKM Level 3 ini. Satu satu yaaa, dari Pertemuan tatap muka aka PTM anak-anak di sekolah, itu cuma boleh 50% dan durasinya cuman boleh maksimal 4 jam aja. Terus, mal dan pusat perbelanjaan juga dibatasin maksimal kapasitasnya 60%, dan udah harus tutup di jam 9 malam. Terus, tempat ibadah juga maksimal kapasitasnya 50% doang, guys.
 
Terus, w jadi WFH apa masih WFO nih?
Tergantung kamu kerja di industri apa sih. Kalau kamu kerja di industri yang orientasinya ke ekspor dan domestik, masih bisa WFO 100% asalkan udah vaksin dosis kedua. Terus, buat sektor esensial masih bisa WFO 75% dengan syarat yang sama, vaksin dosis kedua. Nah, kalau yang sektor non-esensial yha WFH 100% gengs. Oh iya, fyi buat kamu-kamu yang mau ngajakin anak main ke playground
Advertisement
, anak kalian udah harus divaksin dulu, guys. Dan kapasitas playgorund-nya pun maksimal 35% aja.
 
Got it. Did anyone say anything?
Ada. Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria yang ikutan menanggapi keputusan pemerintah pusat naikin Jakarta jadi PPKM Level 3. Kata Bang Riza, pihak mereka bakalan terus meningkatkan 3T, walaupun Jakarta jadi salah satu yang paling kenceng 3T nya. Testing di Jakarta bakalan ditingkatkan dari yang 15 orang jadi 30 orang per seribu penduduk.
 
Terus terus?
Dari Jakarta kita ke Bandung yang juga ikutan PPKM Level 3. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil udah memastikan bahwa bakal ada penyesuaian terkait kebijakan ini, namun pastinya akan dilakukan dengan sebijak mungkin tanpa mengurangi potensi mundurnya ekonomi yang sekarang lagi sangat baik nih, momentumnya di seluruh Jabar.
 
I see…
Nah, if you’re wondering about school, jadi Kemendikbudristek juga langsung meng-confirm ni guys bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) di daerah level 3 udah ga akan full 100% lagi. Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbudristek, Suharti, aturan soal PTM dan PJJ ini ngikutin surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri tahun 2022 di mana diatur bahwa sekolah di daerah PPKM level 3 dapat menyelenggarakan PTM dengan kapasitas 50 persen, sedangkan untuk yang level 2, aturan PTM-nya tetap berlaku.
 
Got it. Anything else?
Finally, kamu harus tahu ni guys bahwa kata Pak Menkes kemarin, angka keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 kini mencapai 18.966. Dari angka itu, mayoritas merupakan pasien konfirmasi COVID-19 dan sebagian kecil berstatus probable. Terus, Pak Menkes Budi Gunadi Sadikin juga bilang bahwa dari 15.262 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, sekitar 10.000 pasien merupakan orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan. Karena itu, kalo ada pasien OTG dan bergejala ringan sih nantinya mendingan isolasi mandiri di rumah atau fasilitas isolasi terpusat, supaya angka keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 akan berkurang.
Advertisement