Emisi Karbon Turun Selama COVID-19

296

For when you thought COVID-19 was all bad…

Uhmmm probably not. Especially for the environment.
 
Really???
Yesss. Di balik segala drama yang per-Covid-an yang udah kita semua alami dari 2020 sampai detik ini, dari soal positif-negatif, death, isolasi mandiri dll, ternyata ada kabar baik yang muncul guys. Yakni, selama COVID-19 menyebar, emisi karbon jadi turun.
 
Oh wow…
Yes, kabar ini disampaikan langsung sama Menteri Keuangan Bu Sri Mulyani waktu lagi meeting sama pimpinan Bank Dunia yang kebetulan lagi visit ke Jakarta minggu ini. Di pertemuan itu, Bu Ani menyebutkan bahwa waktu masa-masa awal ​​​Covid​​​ 2020 kemarin, emisi karbon turun sebanyak 6,4 %. This is equal to 2,3 miliar ton CO2 aka karbon dioksida yang udah mengalami penyusutan.
 
Kok bisaa?
Yha karena waktu itu kan kegiatan ekonomi di seluruh dunia lagi turun-turunnya kan. Terus juga orang pada stay at home, jadi orang ga bepergian, jalan-jalan, hepi-hepi, hingga mengakibatkan menurunnya produksi emisi dari pergerakan manusia. Meski begitu, tren positif ini ngga berlangsung lama guys, karena langsung naik lagi pas dunia udah mulai ‘bangun’ alias aktivitas ekonomi udah mulai pulih waktu Januari-Mei 2021.
 
I see…
Bu Ani menjelaskan, bahwa kenaikannya itu bahkan sampai melebihi jumlah emisi karbon sebelum masuk pandemi, dan ini dihasilkan dari beberapa sektor kayak energi, industri, dan residensi. So, of course this is not a good thingTerus menurut catatan dari United Nations Environment Programme aka UNEP, kenaikan suhu permukaan bumi naik hingga 2,7°C dan negara-negara anggota G20 menyumbang 78 persen dari semua emisi karbon.
 
So bad, what can we do tho?
Well, sebenarnya kalau urusan climate crisis gini, negara-negara di dunia punya yang namanya Paris Agreement yang ditandatangani di Paris Desember 2015 kemarin. Adapun isi dari perjanjian ini adalah negara-negara harus ada economic and social transformation 
Advertisement
biar bisa mengurangi efek dari climate crisis ini di tahun 2030. Caranya gimana? Yaitu dengan menahan kenaikan suhu bumi jadi nggak lebih dari 2 derajat Celsius.
 
Terus Indonesia so far udah ngapain aja?
Nah disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Bu Siti Nurbaya, di tahun 2030, Indonesia bakalan mencapai karbon netral, bahkan bisa positif di mana kondisinya kita bisa nyimpen karbon sebanyak 140 juta ton. Jadi nggak ada yang kebuang dan bikin emisi karbonnya jadi naik ke atmosfir gitu lo, guys. Terus Indonesia juga lagi menggalakkan program mobil listrik yang lebih ramah lingkungan karena dioperasikan dengan listrik, dan bukan fossil fuel. Tapi again, itu butuh waktu dan butuh dana yang buanyak banget, dan tentunya niat dari kita semua untuk merubah dikit-dikit lifestyle biar lebih ramah lingkungan.
 
I see. Anything else I should know?
Well, balik lagi ke Bu Sri Mulyani. Bu Ani juga bilang kalau sekarang tantangannya tuh adalah gimana caranya ekonomi bisa pulih, tapi lingkungan juga nggak rusak. Dan gimana caranya biar masyarakat tuh nggak milih antara pemulihan ekonomi atau penurunan emisi karbon. Karena kan emang sejatinya, menyelamatkan manusia dan bumi itu harus berjalan beriringan.
Advertisement