Dana JHT Cair Di Usia 56 Tahun

440

When you think you wanna retire early in Bali…

You might want to rethink.
 
Lah kenapa emang?
Karena belum tentu juga dana Jaminan Hari Tua (JHT) kamu cair guys. Soalnya baru aja nih, pemerintah menerbitkan aturan baru yang mengatur bahwa dana JHT baru bisa cair kalo kamu udah masuk usia pensiun aka 56 tahun, atau mengalami cacat total tetap, atau kalo kamu meninggal dunia. Dadaaaah pensiun dini di Bali…
 
Wait, wait. Coba jelasin.
Jadi over the weekend kemarin, warga di negara +62 lagi mengalami kontroversi hati seiring dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan yang baru yang mengatur tentang Pencairan Dana Jaminan Hari Tua aka JHT. Jadi dalam peraturan baru itu, diatur bahwa uang JHT bakal ‘dibayar’ sama pemerintah buat peserta BPJS Ketenagakerjaan yang udah pensiun (56 tahun), meninggal dunia, atau cacat total tetap.
 
Emang sebelumnya engga?
Enggak guys. Dalam peraturan sebelumnya, dana JHT bisa langsung dicairkan oleh peserta yang mengundurkan diri aka resign dengan masa tunggu satu bulan aja sejak tanggal surat keterangan pengunduran diri dari perusahaan terkait. Hal ini kemudian bikin banyak orang bertanya-tanya, karena yha jadinya Dana JHT bakalan sama aja kayak Dana Pensiun.
 
Oh emangnya beda ya?
Iya beda guys. Jadi JHT ini adalah dana yang dikumpulin dari kamu pas kerja dan diambil satu kali aja dalam jumlah yang udah terakumulasi. Sedangkan dana pensiun itu dikasihnya per bulan dengan jenis pensiun yang beda-beda (ada hari tua, pensiun cacat, kematian, dll). Jadi in a nutshell, sebenernya dua-duanya adalah dana yang kamu atau keluargamu dapatkan pas kamu berhenti kerja, bedanya yang satu dibayarin sekali, yang satunya per bulan. Bedanya, dengan aturan baru ini, yang sekali tadi juga dikasihnya pas udah pensiun, sama kayak yang bulanan. Padahal awalnya, bisa pas resign langsung cair.
 
I see….
Nah, kebijakan ini langsung mendapat kritikan keras, terutama dari kalangan serikat pekerja. Menurut Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), kebijakan ini bener-bener bikin buruh menderita, karena dananya baru bisa diambil pas usia 56 tahun. Padahal kan bisa aja ya, pas buruh itu resign atau PHK, mereka butuh dana cepet untuk melanjutkan hidup. Jadi jelas ni, pemerintah emang suka mengeksploitasi rakyatnya.
 
Well, ada penjelasan dari pemerintah?
Ada dong. Menurut Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadly Harahap, JHT ini kan yha dikembalikan aja fungsinya sebagai jaminan hari tua. Lagian juga kalo buat pekerja yang baru kena PHK, tenang aja karena pemerintah juga baru aja meluncurkan program baru sebagai bantalan untuk masyarakat yang kena PHK, yakni Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Adapun program ini ngasih uang tunai, pelatihan kerja dan akses informasi pasar kerja, sehingga diharapkan pekerja bisa survive dan memiliki peluang besar untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Advertisement
 
Ya kalo mau duitnya ditarik aja gimana? 
Nah kalo soal itu, BPJS Ketenagakerjaan udah angkat bicara guys. Kata Pejabat Pengganti Sementara Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Dian Agung Senoaji, tenang aja, kamu bisa kok nyairin dana JHT meski belum berusia 56 tahun, TAPIIII cuma bisa 30 persen untuk kepemilikan rumah, 10 persen untuk keperluan lain, terus juga kamu harus udah ikutan BPJS Ketenagakerjaan selama minimal 10 tahun. EHEHEHE..
 
Well, hal ini juga bikin Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) gedeg banget sama pemerintah. Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, ini pemerintah kayaknya belom bosen ya menindas kaum buruh? Karena kan misalnya buruh kena PHK, mereka kan tentunya perlu menyambung hidup buat keluarganya, tapi gimana kalo duitnya baru bisa diambil pas pensiun? Padahal misalnya mereka di PHK di usia 30 tahun. Masak harus nunggu 26 tahun dulu? Makanya menurut Bang Said Iqbal, kebijakan ini tuh kejam banget buat buruh dan keluarganya. Terus, beliau minta Pak Jokowi untuk mencabut aturan ini, otherwise kelompok buruh bakal turun ke jalan.
 
Got it. Anything else I should know?
Fyi ini tuh bukan kali pertama masalah JHT ini jadi kontroversi, guys. Di tahun 2015, ada juga peraturan kayak gini yang isinya juga hampir sama, yaitu mengatur kalau Dana JHT itu bisa cair di usia 56 tahun. Nah, masyarakat kemudian protes ke jalan dan akhirnya Menteri Ketenagakerjaan waktu itu, Hanif Dhakiri memutuskan untuk mengubah kembali aturannya, jadi bisa cair pas pekerjanya resign. Dari sini, banyak yang berspekulasi kalau kejadian yang sama bakal keulang lagi.
Advertisement