Corona Updates 21 Februari 2022, PM Belanda Sampaikan Permintaan Maaf Pada Indonesia, G20 Sepakat Membuat Kerangka Peraturan Crypto, Petisi Penolakan Peraturan Baru JHT

516

Good morning

Hello, Monday! Welcome back again. We hope you’re still staying safe from the global pandemic, or from feeling “bokek” because it’s that critical time of the month again. Now, before you start the day, let’s catch you up! with the updates over the weekend. Let’s go!


You already knew this. Monday means….

Covid Updates.
Yep, and for starter, we will update you with new updates from….
 
Home.
  • Per kemarin, 20 Februari 2022, total kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 5.149.021 kasus, dengan kasus aktif 520.910 angka sembuh 4.481.909 dan kasus meninggal 146.202.
  • Provinsi dengan kasus terbanyak adalah DKI Jakarta (1.112.077 kasus), Jawa Barat (900.862 kasus), Jawa Tengah (529.912 kasus), Jawa Timur (477.126 kasus), dan Banten (235.766 kasus).
  • Penduduk Indonesia yang udah menjalani vaksinasi pertama ada sebanyak 189.533.698 dan vaksinasi kedua 139.946.128 dari target vaksinasi Indonesia sebanyak 208,2 juta penduduk
  • Di bulan Februari ini, Kemenkes bikin terobosan baru dengan membuka nomor hotline yang bisa orang-orang hubungi kalau mereka terkonfirmasi positif COVID-19. Yep, jadi setelah sebelumnya launching di seluruh pulau Jawa, maka pada tanggal 19 Februari kemarin, pemerintah memperluas lagi layanannya di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Layanan nomor hotline ini juga bakalan memudahkan orang-orang yang lagi isoman dan mau berobat via telemedicine.
  • Jumlah kasus kematian karena COVID-19 di Indonesia makin mengkhawatirkan nih, guys. Per Sabtu kemarin aja, udah ada 156 orang meninggal yang menambah total kasus kematian jadi 146.2020 orang, dan Jawa Timur, adalah provinsi dengan kasus kematian tertinggi dengan 29 kasus, lanjut ke DKI Jakarta terus ke Jawa Tengah yang sama-sama 26 kasus.
  • Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi bilang kalau di akhir Februari ini, bakalan ada 18 juta vaksin yang expired. Karena inilah, Bu Nadia meminta kepada seluruh dinas kesehatan di tanah air untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 baik dosis satu dan dosis dua, serta dosis ketiga. Bu Nadia bilang, langkah ini harus dilakukan supaya vaksin COVID-19 yang ada nggak terbuang.
  • Guys, minggu lalu kita sempet bahas kan yah, bahwa episentrum COVID-19 di tanah air kini udah beralih ke Jawa Barat? Nah kata Wakil Gubernur Jawa Barat Kang Uu Ruzhanul Ulum, hal ini bisa jadi karena emang banyak warga Jabar yang merasa COVID-19 nih udah gaada. Makanya banyak warga  yang abai terhadap penerapan prokes COVID-19.
  • Buat kamu-kamu yang udah kangen kampus, ada kabar gembira ni guys, di mana mulai semester genap mendatang, kampus udah bisa melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Hal ini baru aja disampaikan oleh Pelaksana tugas Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam minggu lalu. Pak Nizam bilang, meski udah bisa PTM, namun ada berbagai ketentuan yang harus dipenuhi, misalnya udah divaksin dan wajib skrining pake aplikasi Peduli Lindungi.

Meanwhile, internationally….

  • Per 20 Februari 2022, total kasus positif COVID-19 di dunia udah mencapai 423.279.703 kasus dan 5.882.791 kasus meninggal.
  • Negara-negara dengan kasus terbanyak adalah Amerika Serikat (78.460.091 kasus), India (42.822.473 kasus), Brazil (28.177.367 kasus), Prancis (22.386.566 kasus), dan Inggris (18.710.375 kasus).
  • Ratu Inggris Queen Elizabeth II baru aja terkonfirmasi positif COVID-19 ni guys kemarin. Jadi dalam keterangan resmi dari pihak kerajaan dijelaskan bahwa Sang Ratu mengalami gejala ringan dan agak-agak pilek, dan kemungkinan bakal bisa terus melakukan berbagai tugas kerajaan yang ringan-ringan aja. Queen Elizabeth II juga bakal menjalani berbagai upaya penyembuhan dengan terus mengikuti aturan prokes yang ada.
  • Menjelang pemilihan presiden di Korea Selatan yang bakal digelar pada 9 Maret nanti, pemerintah di negeri ginseng itu baru aja memperlonggar aturan terkait COVID-19 nya. Baru aja weekend kemarin, Korsel memundurkan jam malam wajib tutup buat restoran, cafe, dll dari jam 9 ke jam 10 malam. Padahal, saat ini Korsel lagi mengalami kenaikan kasus yang sangat signifikan, yakni mencapai 100ribu per hari dan menjadi kasus tertinggi sejak Omicron muncul.
  • Pemerintah Hong Kong minggu lalu tuh udah minta ke pemerintah China buat nyiapin 10.000 kamar hotel buat dipakai jadi tempat karantina Covid. Sebenarnya emang ada karantina terpusat gitu, dan orang-orang yang nggak bergejala sampai gejala ringan udah disuruh isoman di rumah aja, tapi masih banyak pasien di karantina terpusat itu. Jadinya ya sampai sekarang mereka udah nyiapin 4.400 kamar dan 1.700 nya bakalan siap minggu ini.
  • Israel bakalan segera menghapuskan aturan vaccine pass seiring dengan angka kasus COVID-19 yang makin melandai di negaranya. Yep, sebelum kita kenalan sama Peduli Lindungi, Israel ini termasuk ke negara pertama yang pake teknologi serupa, tapi nama aplikasinya “Green Pass” guys. Adapun aplikasi ini harus dipake pas mau masuk ke lokasi umum atau ke cafe, restoran, gym, tempat ibadah, dll. Nah Kamis kemarin, PM Israel Naftali Bennett bilang bahwa it is a good time buat menghapuskan si vaccine pass itu.
  • Jerman jadi negara selanjutnya yang melonggarkan Covid restrictions terkait COVID-19 di negaranya, menyusul para negara tetangga yang udah duluan kayak Denmark dan Perancis. Dalam keterangannya minggu lalu, kanselir Jerman Olaf Scholz bilang bahwa mulai minggu ini, pemerintah bakal melonggarkan segala aturan, karena emang walaupun jumlah kasusnya tinggi, namun ga ada peningkatan yang signifikan. However, teteup hati-hati sama si Covid ini.
  • Sabtu kemarin, PT Angkasa Pura I (Persero) udah menerima permohonan aktivasi kembali rute penerbangan reguler internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali untuk Bulan Maret 2022 dari tiga maskapai asing. Adapun maskapainya adalah KLM Royal Dutch, Scoot Tiger Air, sama JetStar Airways. Terus permohonan izin itu juga udah di-approve sama Angkasa Pura I dan pesawat-pesawat dari Sydney, Melbourne, dan Singapura tuh udah ready buat terbang dari/ke Bali bulan depan.

Who’s singing: Is it too late now to say sorry?

Belanda.
 
To who?
To us, Indonesians.
 
They said sorry?
Yep, for their use of excessive violence, aka kekerasan ekstrim yang mereka lakukan pas melawan perjuangan kemerdekaan di Indonesia back in 1945-1950. Jadi guys, penggunaan kekerasan ini diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan oleh tiga lembaga peneliti Belanda yakni KITLV, NIMH, dan NIOD. Berangkat dari hasil riset ini, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte minggu lalu menyampaikan permintaan maafnya yang mendalam pada kita-kita warga +62.
 
But what happened?
OK, let’s go back to History 101. Jadi kamu inget dong guys bahwa Indonesia ini kan merdeka pada 17 Agustus 1945 yah, dan waktu itu kita memproklamasikan kemerdekaan dari penjajahan Jepang. Jepang sendiri harus melepas negara-negara jajahannya karena udah fix nih kalah perang melawan sekutu, di mana di kubu sekutu itu ada Inggris, Amerika Serikat, Australia, termasuk juga di dalamnya si mantan ter-toxic, Belanda.
 
Wkwkwk terus….
Nah terus, karena kita ini adalah mantan jajahannya Jepang, maka seiring dengan kekalahan negara matahari terbit itu, kekuasaan terhadap Indonesia jatuh ke blok Sekutu. So, the moment mereka menang, para sekutu ni udah pada mendarat di Indonesia guys, ada yang dari Inggris, dari Australia, termasuk ya of course dari Belanda yang datang membawa bendera NICA, which stands for Netherland Indies Civil Administration. Nah, rombongan NICA ini dipimpin oleh Dr. Hubertus J van Mook, yang intinya sih udah di-brief sama Ratu Belanda Wilhelmina untuk menyampaikan ke pemerintah Indonesia bahwa mereka mau berkuasa lagi di Indonesia dan di kemudian hari bakal dibentuk sebuah persemakmuran. Terus anggota dari persemakmuran itu adalah Kerajaan Belanda dan Hindia Belanda a.k.a KITA. So our founding fathers were like…. “GIMANE???”
 
Iya, kan udah merdeka?
Ya mereka ga terima dan gamau mengakui guys, makanya disebutnya aja Hindia Belanda, bukan Indonesia. Wah ngeselin banget dong tu Belanda, so our founding fathers were like, “Over my dead body!!” dan itulah yang literally terjadi di periode 1945-1950 tadi. Perjuangan dan pertumpahan darah melawan Belanda serta sekutu terjadi di banyak daerah di Indonesia, dan ini tu bener-bener perjuangan yang keras, berat dan memakan banyak korban. Karena saking parahnya inilah, PM Mark Rutte tadi minta maaf, karena terjadi baaaanyak banget kesadisan yang terungkap yang dilakukan oleh pihak Belanda terhadap para pejuang Indonesia.
 
Ada contoh kejadiannya ga?
Well, misalnya aja nih ya yang jadi Hari Libur Nasional yaitu Hari Pahlawan di 10 November tiap tahunnya. Ternyata, 10 November itu adalah puncak pertempuran antara pejuang kemerdekaan Indonesia melawan tentara sekutu. Ini adalah perang terbuka pertama pasca sekutu mendarat, dan kerap kali disebut sebagai pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia. Pada peperangan ini, warga Surabaya yang meninggal diperkirakan sekitar 6.000 – 16.000 orang, dan ada sekitar 200ribu rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Terus juga peristiwa Bandung lautan api, di mana ada sekitar 200ribu warga di Bandung, Jawa Barat yang membakar rumah mereka dan cabs ke gunung demi mencegah tentara Sekutu dan Belanda untuk bisa make kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
 
Omggg…
Iya kan? Terus ada juga pertempuran Medan Area di Medan, terus juga Palagan Ambarawa di Semarang, Pertempuran Selat Bali, Pertempuran Margarana, di  Tabanan, Bali, Pembantaian Westerling, di Sulawesi Selatan, dll. Pokoknya banyak banget deh guys. So, repeat after us: We will not take this freedom for granted.
 
I promise. Go on. 
Dan balik lagi ke hasil penelitian tadi ya, dari berbagai records yang diteliti, ditemukanlah bahwa selama periode ini, pihak tentara Belanda melakukan penyiksaan ekstrim secara luas dan terstruktur dari level politik, militer, dan hukum terhadap warga Indonesia. Terus berbagai kejahatan yang mereka lakukan di antaranya adalah mengeksekusi mati orang tanpa pengadilan, penyiksaan yang tidak manusiawi, pembakaran rumah dan perkampungan, memusnahkan sumber makanan dan sering random nangkep-nangkepin dan membunuh orang secara massal. Read the report 
Advertisement
here. 
 
Kok mereka bisa segitunya sih?
Nah ternyata menurut report-nya juga, hampir seluruh kalangan di pihak kolonial Belanda emang menutup-nutupi dan pura-pura nggak tahu soal aksi kekejian ini. In their words: Pihak yang harus bertanggungjawab atas tragedi ini adalah Belanda, mulai dari politisinya, PNS-nya, tentaranya, hakimnya, dll. Karena mereka tentunya tahu ada penggunaan kekejaman secara ekstrim pada periode ini. TAPI, ada keinginan bersama untuk nutup-nutupin aja, atau menjustifikasi kekejian ini dan gausah dihukum. Tujuannya apa? Ya supaya menang perang.
 
This is SAD.
Rite. Makanya ga lama setelah penelitian ini terbit, Mark Rutte langsung menyampaikan permintaan maafnya. Doi bilang kurang lebih: “I apologize deeply to the people of Indonesia. Maaf banget untuk penyiksaan ekstrim yang dilakukan oleh Belanda terhadap Indonesia, dan untuk pemerintahan kita sebelumnya yang suka pura-pura skip.” Kini, pemerintahannya juga bakal bertanggungjawab penuh atas kegagalan bersama tadi. Nah guys, yang juga menarik adalah, sebenernya ini bukan kali pertama Belanda minta maaf atas penjajahannya di Indonesia, tapi ini adalah pertama kalinya mereka mengakui adanya penyiksaan ekstrim yang dilakukan terhadap jajahannya. Biasanya mah minta maap aja gitu.
 
Welldid anyone say anything?
Terkait permintaan maaf ini, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Faris menyambut baik. Menurutnya, hasil penelitian kayak gini tuh somehow jadi langkah maju di mana yang dibahas emang berbasis data, nggak secara emosional dan bisa jadi pijakan buat penilaian akademik sama moral politik. Juga langkah maju buat hubungan diplomatik Indonesia-Belanda juga kan. Hilmar yang diminta kasih epilog buat penelitian itu juga udah menekankan why Belanda did what they did karena emang paham kolonialisme yang mereka anut.
 
Got it. Anything else I should know?
Nah guys, di mana-mana namanya negara kolonial kalo udah mengakui kejahatan terhadap koloninya, biasanya akan diikuti dengan pemberian kompensasi (kayak Jepang ke China, atau Jepang ke Korea Selatan). Hal ini jugalah yang ditekankan oleh seorang anak dari saksi mata dari aksi brutal Tentara Belanda di Rengat, Riau pada 5 Januari 1949 lalu yang bernama Panca Setyo Prihatin. Dalam keterangannya, Panca bilang bahwa minta maaf aja nggak cukup, tapi Belanda harus ngasih kompensasi moriil dan materiil juga.

What’s getting everybody’s attention?

Cryptocurrency.
 
What happened?
Calling allll sobat cuan, karena baru aja guys negara-negara yang tergabung dalam G20 sepakat untuk bikin kerangka peraturan buat mengatur crypto. Alasannya, sifat crypto yang ga ketebak ini (kayak ex kamu) bisa mengancam stabilitas ekonomi global. Yep, hal ini baru disampaikan oleh Financial Stability Board, sebuah grup advisor untuk G20 minggu lalu.
 
Tell me more.
Well, first of all kamu harus tahu guys bahwa salah satu instrumen investasi yang lagi hype banget sekarang, namanya cryptocurrency ini adalah aset koin dalam bentuk digital. Jadi, beda sama emas atau duit cash kamu yang bisa dipegang dan ditaro di bawah bantal, aset kripto ini ya bentuknya digital, dan entirely ada di internet. Terus, sifat crypto ini volatile banget, artinya bisa naik turun dengan tajam, sampe pergerakannya ga bisa ditebak. Contohnya aja, pergerakan naik turun bitcoin dalam satu bulan di tahun 2021 lalu mencapai 4,56%.
 
Pantesan w main kripto kok jadi jantungan mulu yah.
Same. Nah, as if kehidupan para millenial belum cukup volatile *WK*, ternyata aset kripto ini justru sekarang diminati banget guys, salah satunya oleh kelompok millenial dan Gen Z. Hal ini bikin perkembangan crypto makin pesat di banyak negara, dan fenomena inilah yang dikhawatirkan bakalan jadi ancaman buat pasar keuangan global.
 
Tapi kenapa bisa jadi ancaman?
Well, masih menurut Financial Stability Board tadi, banyak alasan di balik argumen ini. Di antaranya, crypto ini bener-bener unregulated guys, jadi gaada bank-nya sama sekali. Jadi sebenernya gatau siapa yang ngatur dan bertanggungjawab atas apa-apa yang terjadi di dunia per-kripto-an. Terus, resiko ruginya juga gede, dinamikanya nggak menentu banget, dan hal ini bakal sangat mengganggu kestabilan pasar dana jangka pendek.
Belum lagi penggunaannya yang bisa anonim beresiko banget bikin kripto jadi instrumen pilihan untuk cyber crime, money laundering, pencurian, dll.
 
Terus…
Nah, resiko-resiko ini bukan ngga mungkin terjadi loh guys. Masih menurut FSB, banyak resiko atas penggunaan crypto yang udah terjadi, kayak pencurian aset kripto senilai US$400juta oleh para hacker Korut dan diduga dipake untuk pengembangan nuklir di negaranya. Terus juga berbagai jenis kejahatan siber dan pencurian juga banyak terjadi terhadap koin-koin ini. Makanya, dari penelitian itu juga, dikasih saran kalau emang negara harus lebih gercep dan lebih aktif in terms of pengawasan sama pemantauan terhadap cryptocurrency. Terus, antar negara harus kerja sama juga guys, biar keberadaan crypto tetap bisa balance sama pasar ekonomi global.
 
Got it. Any words?

Well, Gubernur Bank Indonesia Pak Perry Warjiyo udah bilang bahwa G20 sepakat nih, bahwa perlu ada kerangka pengaturan terhadap aset kripto. Menurutnya, perkembangan perdagangan aset kripto ini emang makin signifikan, makanya perlu diantisipasi supaya keuangan global tetap stabil.

 
OK. Anything else?
Well, di Indonesia juga crypto-cryptoan ini emang lagi melejit dan happening banget, guys. Terutama di tahun lalu, di mana nilai transaksinya udah mencapai Rp859 triliun, naik jauh dari tahun 2020 yang ada di angka Rp65 triliun. Adapun aset kripto ini juga diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti) di bawah arahan Kementerian Perdagangan. Nah tapi seiring dengan kondisinya yang makin mendesak, maka pemerintah G20 bakal berupaya untuk bikin aturannya secara global lewat pertemuan antara para pemimpinnya.

What do people agree on?

Cancelling JHT new rules.
 
Yoi guys, setelah over the week kemarin menyebabkan kontroversi sampe aksi protes turun ke jalan, aturan baru Jaminan Hari Tua (JHT) kini makin ramai mendapat penolakan. Salah satu penolakannya datang dari petisi yang sampe kemarin, jumlah pendukungnya di website Change.org udah mencapai hampir 500ribu orang. Dengan nyampe 500ribu, maka ini bakal jadi salah satu petisi yang paling banyak ditandatangani di Change.org. FYI guys, jadi petisi ini tuh dibuat oleh Suhari Ete dan ditujukan kepada sejumlah pihak, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan Kementerian Ketenagakerjaan. Dalam keterangannya, Suhari menyatakan penolakannya atas aturan tersebut, dan bilang bahwa kalo buruh/pekerja di-PHK saat berumur 30 tahun maka dia baru bisa ambil dana JHT-nya di usia 56 tahun atau 26 tahun setelah di-PHK. Padahal saat ini dana kelolaan BPJS Tenaga Kerja sudah lebih dari Rp 550 Trilyun. Selain itu, sebagai pekerja kita juga sangat membutuhkan dana tersebut untuk modal usaha setelah di PHK. Dengan berbagai alasan inilah, makanya masyarakat diajak untuk ttd petisi ini guys.
 
Thinking about supporting the cause, too? Sign here!

“Kembali kerja keras.”
 
Well, gitu guys kata kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pas ngomentarin soal angka kasus harian COVID-19 di Provinsi Jawa Barat yang menduduki urutan tertinggi dalam beberapa waktu belakangan ini. Menurut Pak Yanto, ya emang sih Jabar lagi menduduki ranking pertama dalam penambahan kasus positif COVID-19 di tanah air, tapi ya gausah berkecil hati, mending bersiap untuk kerja lagi aja supaya kondisinya kondusif.
 
When today’s Monday and you gotta be a responsible adult again…

Announcement


Thanks to Ai for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Been very forgetful lately? Try eating these foods more.
Advertisement