PTM di Sekolah DKI Jakarta Masih Berjalan 100%

304

What’s causing some controversy?

PTM di Jakarta.
Yoi guys, PTM aka Pertemuan Tatap Muka di berbagai sekolah DKI Jakarta masih berjalan 100%, despite the fact that ada sekitar 90 sekolah seantaro Jakarta yang udah balik lagi ke online learning karena ditemukannya kasus positif COVID-19. Hal ini kemudian bikin masyarakat khawatir, secara angka kasus COVID-19 di Jakarta juga terus meningkat.
 
Ya terus kok masih 100%?
Well, sebenernya karena as we all know, PPKM di Jakarta tuh saat ini masih berada di level 2, yang mana berdasarkan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri, Pertemuan Tatap Muka di sekolahan masih bisa dilaksanakan 100%. Nah tetapi oh tetapi, dari PTM yang udah dilakukan ini, ternyata menimbulkan masalah, guys. Karena banyak dari guru dan murid di sekolah itu yang akhirnya terinfeksi sama virus dan akhirnya dinyatakan positif COVID-19 dan menambah kasus baru di Jakarta.
 
Go on…
Akibatnya, sekitar 90 sekolah di Jakarta menghentikan Pembelajaran Tatap Muka mereka dan balik lagi ke online. Terus, ngeliat situasi dan kondisi sekarang, akhirnya banyak pihak yang mendesak Gubernur Anies Baswedan buat balik lagi ke sekolah online, atau yha campur deh, 50% nya online, 50% tetap di sekolah. Adapun salah satu pihak yang turut mendesak kebijakan ini adalah Perhimpunan Pendidikan dan Guru aka P2G. Menurut koordinator mereka, Satriawan Salim, dengan balikin ke online atau hybrid, itu bisa mencegah learning loss sekaligus life loss.
 
OK…
Masih menurut Salim, toh guru-guru dan siswa di Jakarta udah berpengalaman sama metode hybrid ini, secara hampir semua udah punya smartphone, sinyal internet juga oke, jadi harusnya nggak ada masalah dong kalau mau balikin ke metode sebelumnya. Tapi yha tetep, Salim menegaskan bahwa meskipun balik ke online, orang tua tetap harus ngawasin anaknya belajar.
 
Emang keadaannya sekarang gimana?
Selain karena kasus yang melonjak, P2G juga ngeliat bahwa kebijakan 100% masuk sekolah ini nggak semuanya efektif. Pasalnya, masih banyak pelanggaran protokol kesehatan terjadi di sekolah-sekolah. Misalnya, jaga jarak satu meter yang sulit diaplikasikan karena ruang kelas yang relatif sempit. Belum lagi anak-anak yang berkerumun pas pulang sekolah, sampe kantin yang diem-diem masih buka. Semua ini, disebut Salim, adalah karena emang kurang juga si, pengawasan dari Satgas COVID-19 termasuk dinas terkait.
 
Terus respons pemerintah gimana?
Well, sejauh ini Pemprov DKI masih lanjut sekolah 100% karena emang patokan pemprov masih pada SKB 4 Menteri. Selain itu, tingkat vaksinasi di Jakarta juga udah di atas 80% dan 98%, serta para guru juga udah divaksin. Menurut Wakil Gubenur Pak Riza Patria, kalo ngikutin aturan SKB 4 menteri tadi sih, ya Jakarta masih memenuhi syarat untuk lanjut PTM 100%. However, 
Advertisement
pemprov juga bakal terus kok, melakukan evaluasi kebijakan dan meminta Satgas buat memperketat prokes yang ada di sekolah.
 
I see…
Lebih lanjut, Pak Riza juga menegaskan kalau temuan kasus Covid yang menginfeksi guru dan siswa itu bukan literally berasal dari sekolah, makanya para anak murid juga tuh harus hati-hati pas pulang dari sekolah, gausah main dan langsung balik ke rumah aja. Pak Riza juga menegaskan bahwa PTM bisa diturunkan kapasitasnya jadi 50% kehadiran aja, kalo emang Jakarta udah naik level jadi PPKM Level 3.
 
Got it. Did anyone say anything?
Terkait kebijakan PTM ini, Mantan Direktur WHO buat Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama meminta Gubernur DKI Jakarta Pak Anies Baswedan buat mengevaluasi kebijakan ini karena menurutnya, varian Omicron ini lebih cepat menular ke anak-anak dibanding varian yang udah-udah. Makanya, kata Pak Tjandra mending itu bocil-bocil dan dedek-dedek SMP SMA sederajat dikasih dibebaskan buat milih aja mau belajar di sekolah apa mau di rumah. Mengingat Jakarta yang kasusnya udah meningkat, jadi perlindungan kesehatannya juga kudu ditingkatkan dong.
 
I see. Anything else?

FYI guys, sejauh ini tercatat bahwa ada total 90 sekolah yang ditutup total di Jakarta. Terus, diketahui ada 120 siswa, 6 tenaga pendidik, dan 9 guru yang dikonfirmasi terpapar COVID-19. Namun, saat ini sekolah yang sempat ditutup itu juga udah kembali dibuka. Selain DKI Jakarta, ada beberapa daerah di Jawa-Bali yang juga masih dalam PPKM Level 2, di antaranya sebagian daerah di Jawa Barat termasuk Kota Bandung, Cimahi, dan Tasikmalaya, D.I.Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, dan Probolinggo.

Advertisement