PTM di Sekolah DKI Jakarta Masih Berjalan 100%, Arab Saudi & Thailand Menjalin Kembali Hubungan Diplomatik, Thailand Resmi Hapus Ganja Dari Daftar Jenis Narkotika, Plat Kendaraan Hitam Akan Berganti Warna

373


Hello !

Crazy that it’s already close to the weekend and we’re almost done with the first month of 2022. May all your plans and resolutions are still on track, and if they aren’t, don’t worry because good things take time. A wise, broke millennial once said: Nothing good comes fast, that’s why instant noodles are cheap 😛 have a great day! 


What’s causing some controversy?

PTM di Jakarta.
Yoi guys, PTM aka Pertemuan Tatap Muka di berbagai sekolah DKI Jakarta masih berjalan 100%, despite the fact that ada sekitar 90 sekolah seantaro Jakarta yang udah balik lagi ke online learning karena ditemukannya kasus positif COVID-19. Hal ini kemudian bikin masyarakat khawatir, secara angka kasus COVID-19 di Jakarta juga terus meningkat.
 
Ya terus kok masih 100%?
Well, sebenernya karena as we all know, PPKM di Jakarta tuh saat ini masih berada di level 2, yang mana berdasarkan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri, Pertemuan Tatap Muka di sekolahan masih bisa dilaksanakan 100%. Nah tetapi oh tetapi, dari PTM yang udah dilakukan ini, ternyata menimbulkan masalah, guys. Karena banyak dari guru dan murid di sekolah itu yang akhirnya terinfeksi sama virus dan akhirnya dinyatakan positif COVID-19 dan menambah kasus baru di Jakarta.
 
Go on…
Akibatnya, sekitar 90 sekolah di Jakarta menghentikan Pembelajaran Tatap Muka mereka dan balik lagi ke online. Terus, ngeliat situasi dan kondisi sekarang, akhirnya banyak pihak yang mendesak Gubernur Anies Baswedan buat balik lagi ke sekolah online, atau yha campur deh, 50% nya online, 50% tetap di sekolah. Adapun salah satu pihak yang turut mendesak kebijakan ini adalah Perhimpunan Pendidikan dan Guru aka P2G. Menurut koordinator mereka, Satriawan Salim, dengan balikin ke online atau hybrid, itu bisa mencegah learning loss sekaligus life loss.
 
OK…
Masih menurut Salim, toh guru-guru dan siswa di Jakarta udah berpengalaman sama metode hybrid ini, secara hampir semua udah punya smartphone, sinyal internet juga oke, jadi harusnya nggak ada masalah dong kalau mau balikin ke metode sebelumnya. Tapi yha tetep, Salim menegaskan bahwa meskipun balik ke online, orang tua tetap harus ngawasin anaknya belajar.
 
Emang keadaannya sekarang gimana?
Selain karena kasus yang melonjak, P2G juga ngeliat bahwa kebijakan 100% masuk sekolah ini nggak semuanya efektif. Pasalnya, masih banyak pelanggaran protokol kesehatan terjadi di sekolah-sekolah. Misalnya, jaga jarak satu meter yang sulit diaplikasikan karena ruang kelas yang relatif sempit. Belum lagi anak-anak yang berkerumun pas pulang sekolah, sampe kantin yang diem-diem masih buka. Semua ini, disebut Salim, adalah karena emang kurang juga si, pengawasan dari Satgas COVID-19 termasuk dinas terkait.
 
Terus respons pemerintah gimana?
Well, sejauh ini Pemprov DKI masih lanjut sekolah 100% karena emang patokan pemprov masih pada SKB 4 Menteri. Selain itu, tingkat vaksinasi di Jakarta juga udah di atas 80% dan 98%, serta para guru juga udah divaksin. Menurut Wakil Gubenur Pak Riza Patria, kalo ngikutin aturan SKB 4 menteri tadi sih, ya Jakarta masih memenuhi syarat untuk lanjut PTM 100%. However, pemprov juga bakal terus kok, melakukan evaluasi kebijakan dan meminta Satgas buat memperketat prokes yang ada di sekolah.
 
I see…
Lebih lanjut, Pak Riza juga menegaskan kalau temuan kasus Covid yang menginfeksi guru dan siswa itu bukan literally berasal dari sekolah, makanya para anak murid juga tuh harus hati-hati pas pulang dari sekolah, gausah main dan langsung balik ke rumah aja. Pak Riza juga menegaskan bahwa PTM bisa diturunkan kapasitasnya jadi 50% kehadiran aja, kalo emang Jakarta udah naik level jadi PPKM Level 3.
 
Got it. Did anyone say anything?
Terkait kebijakan PTM ini, Mantan Direktur WHO buat Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama meminta Gubernur DKI Jakarta Pak Anies Baswedan buat mengevaluasi kebijakan ini karena menurutnya, varian Omicron ini lebih cepat menular ke anak-anak dibanding varian yang udah-udah. Makanya, kata Pak Tjandra mending itu bocil-bocil dan dedek-dedek SMP SMA sederajat dikasih dibebaskan buat milih aja mau belajar di sekolah apa mau di rumah. Mengingat Jakarta yang kasusnya udah meningkat, jadi perlindungan kesehatannya juga kudu ditingkatkan dong.
 
I see. Anything else?

FYI guys, sejauh ini tercatat bahwa ada total 90 sekolah yang ditutup total di Jakarta. Terus, diketahui ada 120 siswa, 6 tenaga pendidik, dan 9 guru yang dikonfirmasi terpapar COVID-19. Namun, saat ini sekolah yang sempat ditutup itu juga udah kembali dibuka. Selain DKI Jakarta, ada beberapa daerah di Jawa-Bali yang juga masih dalam PPKM Level 2, di antaranya sebagian daerah di Jawa Barat termasuk Kota Bandung, Cimahi, dan Tasikmalaya, D.I.Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, dan Probolinggo.


When you decided to be at peace with your ex and started talking again…

Sama guys, Saudi Arabia sama Thailand juga gitu.
 
Random abis. Emang kenapa mereka?
Jadi, setelah lebih dari tiga puluh tahun diem-dieman, akhirnya Selasa lalu, kedua negara memutuskan untuk menjalin lagi hubungan diplomatiknya secara penuh. Keputusan ini diambil dalam pertemuan antara Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan Ocha sama Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman di istananya sang raja di Riyadh.
 
Mereka diem-dieman kenapa emangnya?
Everybody, meet: The blue diamond affair, aka pencurian blue diamond yang sensasional banget pada jamannya. Jadi gini guys, once upon a time di tahun 1989, tersebutlah seorang janitor asal Thailand bernama Kriangkrai Techamong yang bekerja di istana kerajaannya Arab Saudi. Nah si Techamong ini ternyata punya akses buat bersih-bersihin kamarnya pangeran waktu itu, yaitu Pangeran Faisal bin Fahd. Doi kemudian nyolong sejumlah perhiasan seberat 91 kilogram yang terdiri dari batu-batuan berharga dan terlangka di dunia, termasuk di antaranya batu berlian biru super langka sebesar 50 karat. Adapun total dari pencuriannya itu nilainya ditaksir mencapai US$20 juta.
 
OMG. Terus terus…
Nah terus, si perhiasan itu diumpetin doi di tubuh, kantong baju, sampe mesin vacuum cleaner terus dikirim ke rumahnya di Lampang, Thailand. Kebetulan yang punya rumah lagi liburan selama tiga bulan, Tachamong jadi punya kesempatan nih, buat ngirim semua batu berharga hasil malingnya itu ke kampung halaman. By the time pangeran balik dari liburan, Tachamong udah ada di Thailand dan menjual batu-batuan berharga tersebut dengan harga yang jauh dari nilai aslinya.
 
Ouch… Terus terus?
Mengetahui pencurian ini, pihak Arab Saudi langsung ngabarin otoritas Thailand dan di sinilah kondisinya jadi makin runyem, guys. Jadi kan of course yang nge-handle kasusnya polisi Thai dong, dan mereka buru-buru memburu Tachamong. Doi kemudian diperiksa, dan kemudian ngebalikin semua perhiasan yang belum kejual. Untuk yang udah dijual juga ditelusuri sama polisi Thailand, dan yha kalo memungkinkan dibalikin juga. Namun ternyataaa hampir setengah dari bebatuan yang dibalikin adalah fake. Selain itu, batu yang paling berharga yaitu si Blue Diamond tadi ternyata engga balik sampe sekarang. Bete kan tuh Arab Saudi…
 
Masih lanjut ni?
Masih dong. Nah ga lama kemudian, dalam acara charity gala di Bangkok, bermunculanlah rumor bahwa bebatuan itu kayaknya dipake nih, sama para istri-istri pejabat polisi dan militer Thailand yang hadir. Pasalnya, perhiasan yang mereka pake itu hampir sama dengan yang ilang punya Arab Saudi. Hal ini juga bikin publik makin menyoroti kinerja polisi Thai yang dinilai korup dan suka tipu-tipu (kayak di manaa gitu).
 
HAHAHA lanjut donk.
Terus, Arab Saudi makin marah setelah di tahun 1990, dua orang diplomat Saudi yang dikirim untuk turut melakukan pencarian juga mati dibunuh. Terus ada satu lagi seorang businessman Saudi yang dateng khusus ke Thailand untuk investigasi kasus ini juga ikut diculik dan mayatnya ngga pernah ditemukan. Ketiga kasus pembunuhan ini juga ga terungkap sampe sekarang, so Saudi was like, “Enough is enough. we’re done.” Terus terkoyaklah hubungan keduanya.
 
Hadeuuu ngeselin juga ni tetangga. 
Yep, dan kalo kamu beranggapan bahwa, “Ah ga ngaruh juga ni putus hubungan toh negaranya jauh-jauhan (?)” ternyata enggak juga guys. Karena Thailand banyak mengirim tenaga kerja ke Arab Saudi, dan ketika hubungan kedua kerajaan tadi ancur, maka Saudi langsung menghentikan penerbitan visa buat para tenaga migran Thailand yang mau berangkat. Hasilnya, jumlah tenaga migran di Saudi yang awalnya ada sekitar 200ribuan orang turun drastis ke 15ribu. Hal ini juga bikin rugi Thailand, secara di mana-mana namanya pekerja migran kan pahlawan devisa yha. Jadi Thailand sampe kehilangan pemasukan negara sekitar 200 miliar baht dari urusan migran ini. Terus juga warga muslim Thailand yang pengen umroh atau haji ga dikasi visa, dan Arab Saudi juga memperingatkan warganya untuk gausahlah liburan ke Thailand.
 
And now in 2022…
Nah, fast forward to 2022, sebenernya memperbaiki hubungan sama Arab Saudi ini merupakan salah satu kebijakan prioritas PM Thailand Pak Prayuth tadi. Secara, mereka kan tergantung banget sama tourist money dan pemasukan dari para pekerja migran yang kerja di luar negeri. On the other side, Pangeran Salman juga punya pendekatan yang lebih modern, di mana dia pengen mengembangkan ekonomi negaranya supaya lebih terbuka dengan dunia luar dan ngga melulu ketergantungan sama minyak. Karenanya yaudahlah ayo baean aja.
 
Jadi udah baean ni?
Udah. Baeannya juga ditandai dengan dibukanya lagi direct flight Saudi Arabian Airlines dari Riyadh ke Bangkok per Mei mendatang. Plus, mereka juga bakalan mempromosikan Thailand sebagai ‘Tanah Budaya” di postingan Twitter. Terus soal blue diamond
Advertisement
nya? Well, kayaknya sih udah harus diikhlasin aja ya gengs ya, secara Pak Prayuth maupun para jajarannya di militer atau polisi yang menjabat sekarang juga udah gatau lagi mau mulai pencarian dari mana, saking udah kusutnya tu investigasi.
 
Got it. Anything else I should know?
Nah, if you are wondering gimana nasib si maling Techamong? Doi udah ditangkap dan awalnya dijatuhi hukuman penjara oleh polisi Thailand selama tujuh tahun. Namun jadinya tiga tahun aja karena dinilai berkelakuan baik (again, kayak di negara manaaa gitu). Dalam wawancaranya setelah bebas, Techamong bilang bahwa dia mau jadi biksu aja seumur hidup, untuk menghapus kesalahan-kesalahannya di masa lalu. Terus, dia juga merasa bebatuan itu kayaknya ada jampe-jampenya, secara setelah pencurian, banyak kejadian sial yang dialami dia dan keluarganya.
 
Ya Pak, bapak ngerusak hubungan diplomatik dan bikin temen-temen bapak gabisa kerja di sono lagi, kurang sial ape?

When you can plant not only flowers in your backyard…

Ganja juga bisa, guys.
 
Suka bercanda deh…
Seriusannn. Di Thailand tapi :). Jadi baru aja nih, negara gajah putih itu bikin ramai dunia persilatan setelah kemarin, mereka resmi menghapuskan ganja dari list jenis narkotika. Dengan langkah ini, warga di sana berarti udah dikasih lampu hijau untuk menanam sendiri ganja di rumah mereka.
 
Weeew ‘dat escalated quickly...
Tru. Jadi sebelumnya, Thailand juga merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang melegalisasi ganja di Asia Tenggara pada 2018 lalu. Nah walaupun dah legal, ganjanya cuma boleh dipake untuk kebutuhan pengobatan dan penelitian aja, guys. Namun dengan adanya aturan baru ini, warga Thailand udah bisa nanem ganja sendiri di rumah.
 
Kayak, nanem toge gitu?
Yha nggak segampang itu juga si. Dalam keterangannya kemarin, Menkes Thailand Anutin Charnvirakul bilang bahwa untuk warga yang emang pengen bercocok tanam ganja di rumah, maka mereka harus ngelapor dulu sama pemerintah setempat bahwa mereka mau nanem ganja. Terus, ganja yang dihasilkan juga cuma boleh untuk keperluan pengobatan atau makanan, dan ga boleh sama sekali diperjualbelikan.
 
Kalau melanggar, ada hukumannya?
Ada donk. Beberapa aturan terkait pelanggarannya adalah pertama, kalau orang-orang di sana nggak ngelapor ke pemerintah mau nanem ganja, maka mereka bakal kena denda sebesar 20.000 baht atau sekitar Rp8 juta. Nggak cuma itu, kalau mereka tetep bandel jualin itu ganja tanpa license kayak yang tadi dibilang, mereka bakalan dihukum tiga tahun kurungan penjara dan kena denda sebesar 300.000 baht atau sekitar Rp130 juta. Disampaikan juga sama Kepala BPOM-nya, mereka bakalan secara random melakukan inspeksi dan menindak oknum-oknum yang bandel ini.
 
OK…
Nah saat ini, pemerintah Thailand juga lagi menggodok aturan yang lebih detail soal teknis penanaman ganja di rumah, dan aturannya bakal segera dibahas sama parlemen sana dalam jangka waktu 120 hari. Kalau udah, baru deh penanaman ganja mandiri di rumah ini udah bisa legal dilakukan.
 
I see. Did anyone say anything?
Ada. PM Thailand Prayuth Chanocha bilangnya dia support penuh atas aturan ini. Terkait sama izin menanam sendiri ganja di rumah, Pak Prayuth bilangnya ganja yang boleh ditanam cuma sebanyak enam tanaman aja di masing-masing rumah, sama kayak kebijakan yang berlaku di Eropa. Pak Prayuth juga bilangnya ganja yang ditanam kandungannya nggak boleh lebih dari 2%, dan kalau dijual cuma boleh ke fasilitas kesehatan aja.
 

Got it. Anything else?

Fyi secara tradisional, masyarakat Thailand emang nggak asing dengan ganja atau nama lokalnya adalah Ganga. Di sana, tumbuhan ganja biasanya dipake untuk menghilangkan sakit pasca melahirkan buat perempuan, dan sakit-sakit punggung abis kerja di sawah buat laki-laki. However, sejak 1930-an ganja dilarang, dan kepemilikannya bisa berakhir dengan hukuman mati. Baru deh di tahun 2019, ketika WHO melonggarkan aturan ganja untuk kesehatan, Thailand juga ikut melonggarkan aturan tersebut, sampe sekarang warganya udah bisa nanem sendiri ganja di rumah. Tapi inget guys, buat kebutuhan pengobatan yhaa…

What’s turning white?

Definitely my face when I bumped into my ex.
 
Uhmmm wrong. We’re talking about car plateIya guys, jadi mulai tahun ini, plat kendaraan kamu yang tadinya berwarna hitam bakal berubah warna jadi putih. Kebijakan baru inipun udah diatur dalam Peraturan Polri (Perpol) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi (Regident) Kendaraan Bermotor. Untuk bisa ganti plate ini, polisi juga udah merancang beberapa peraturan, di mana orang nggak bisa serta merta datang ke Samsat untuk minta ganti plate jadi warna putih. Instead, yang bisa kamu lakukan adalah penggantian dilakukan bertahap, misalnya pas emang kamu udah waktunya ganti pelat nomor kendaraan, atau emang baru beli kendaraan baru. But if you insist, ya bisa ajasi kamu dateng ke Samsat dan minta ganti plate baru, syaratnya kamu bawa STNK dan bilang bahwa kamu mau ganti platenya jadi warna putih. Tapi jadinya, kamu harus pajak biaya penggantian plate sebelum habis masa berlaku.
 
Nah guys, ada beberapa alasan kenapa pak polisi mau ganti warna plate kendaraan, di antaranya adalah untuk mempermudah pelaksanaan metode tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang menggunakan teknologi face recognition. Selain itu, plate ini juga bakal dilengkapi oleh teknologi chip berupa radio frequency identification (RFID) per tahun depan.

Yhaa asal ga galau kayak seragam satpam aja pak…

“Hindari utang.”

 
Lol gitu guys kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa kemarin, pas menjelaskan soal anggaran dana untuk pemindahan ibu kota dari JKT ke PPU. Nah kata Pak Suharso, selain menghindari utang, pemerintah juga bakal berupaya memaksimalisasi kekayaan negara, untuk bikin kepemilikan aset negara jadi lebih banyak lagi.

You, to yourself anytime you find cute clothes online…

Announcement


Thanks to Ika, Giselle, Adya and Pingnyon for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Planning on saving more money this year? Meal prep is a great idea, and here’s some more reasons why you should do that.

Angel’s Stories

1. Hari ini meskipun udah gajian tapi rasanya masih kurang semangat untuk wfo karena beberapa hal dan kasus Omicron lagi meningkat jadi sedikit was-was selama di perjalanan menggunakan transportasi umum yang masih rame. Tapi meskipun pulang kantor udah jam 7 malam dan rasanya capek banget pengen langsung tidur aja, semenjak beberapa bulan terakhir aku mencoba hal baru untuk mencari tambahan sampingan dan kerja sampai malam pun kadang gak kerasa karena ternyata aku enjoy banget dan merasa lebih dihargai daripada kerjaan utamaku. Jadi yang awalnya aku cuman targetin buat nambahin income, tapi ternyata ada sisi lain yang aku temukan dan bahkan bisa dibilang sebagai passion karena aku terlalu semangat untuk mengerjakannya. So, have a try cuz you will never know what you’ll get, and you might regret it later if you never use your chance to try something new!
-25, Aquarius-
 
2. Kemarin naik ojol ke pool bus. Pas di jalan, ada mas-mas manggil-manggil. Ternyata retsleting ransel masih kebuka, dan masnya ngingetin untuk nutup retsleting ransel. Terima kasih banyak mas! Semoga urusannya dilancarkan.
-Warga Cileunyi-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!)
Advertisement