Bang Bahlil : Kalangan Dunia Usaha Meminta Pemilu Diundur Sampe 2027

333

Who’s thinking about some extension?

Holiday extension? Job contract extension?

Uhmmm probably the latter.
Jadi gini guys, adalah Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM RI) Bang Bahlil Lahadalia yang kemarin baru aja bikin heboh dunia perpolitikan atas komentarnya terkait isu perpanjangan masa jabatan presiden dan wakil presiden. Beliau bilang, kalangan dunia usaha rata-rata meminta pemilu 2024 diundur sampe 2027. Meaning, kalo skenario ini jalan maka Pak Jokowi bakal perpanjangan kontrak sebagai presiden sampe tahun 2027.
 
HAH GIMANA? 

Well, jadi ini dimulai dari hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia yang baru aja dirilis hari Minggu kemarin. Jadi, Indikator yang dipimpin oleh Pak Burhanudin Muhtadi itu menemukan bahwa angka persetujuan masyarakat kalo Pak Jokowi maju lagi untuk ketiga kalinya meningkat dibanding survei sebelumnya. Hal inilah kemudian yang dijadikan rujukan sama Bang Bahlil tadi guys.

 
I see…
Nah jadi dalam statement-nya kemarin itu, Bang Bahlil bilang, in his words: “Tetapi yang menarik ternyata adalah perpanjangan 2027 kok saya lihat datanya Pak Burhan ini dari bulan ke bulan kok orang naiknya tinggi ya untuk orang setuju ya. Saya sedikit mengomentari begini, kalau kita mengecek di dunia usaha, rata-rata mereka memang berpikir adalah bagaimana proses demokrasi ini dalam konteks peralihan kepemimpinan, kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan itu jauh lebih baik.
 
Whaaaat?
Well, this is not the first time. Sebelum Bang Bahlil, wacana tiga periode atau perpanjangan ini emang udah santer terdengar guys. Sebelumnya ada Kelompok Relawan Jokowi yang mengusulkan pemerintah untuk memperpanjang masa jabatan Pak Jokowi selama dua atau tiga tahun, dengan alasan pandemi COVID-19 yang menyebabkan Pemerintahan Jokowi nggak bisa bekerja maksimal. Menurut mereka, sisa jabatan kepresidenan sekarang tuh nggak akan cukup buat mengeksekusi kebijakan yang pro rakyat.
 
Tapi emang hasil surveinya tuh gimana sih?
Advertisement
Well, dalam result yang dijelaskan oleh Pak Burhan, diketahui bahwa sebanyak 27,1% responden nggak setuju kalau Pak Jokowi menjabat selama tiga periode. Terus 28,4% menyatakan kurang setuju. Sisanya, ada lebih dari 33% responden yang setuju dan setuju banget, gengs.
 
Go on…
Nggak cuma itu, survei ini juga pengen tahu pendapat orang-orang kalau Pak Jokowi masih bertahan sampai 2027. Sebanyak 32% responden nggak setuju, dan yang nggak setuju sama sekali ada 25%. Sementara yang setuju adalah 31%, dan yang setuju BGT ada 4,5%. Despite the numbers, yang harus kamu tahu adalah angka yang setuju itu naik terus dari bulan ke bulan, yaitu dari September, November, ke Desember.
 
Terus, politisi pada setuju?
Nggak dong. Wakil Ketua Komisi II DPR RI yang emang ngurusin pemilu, Luqman Hakim bilang bahwa doi nggak setuju sama komentar Bang Bahlil. Menurut Luqman, alasan COVID-19 tuh mengada-ngada banget dan nggak masuk di akal. Justru Pemilu dan Pemilihan Presiden tuh bisa jadi alasan buat pergerakan ekonomi nasional, toh selama ini selama ada pilpres, nggak ada juga tuh krisis ekonomi, gitu guys. Lebih jauh, Luqman juga menyebut bahwa komentar Bang Bahlil tuh tindakan yang inkonstitusional, anti demokrasi, dan menentang kedaulatan rakyat.
 
Amen. Anything else?
Berkaitan sama komentar Bang Bahlil ini, Luqman juga menyarankan presiden untuk menegur menterinya itu. Karena bagaimanapun Bang Bahlil kan termasuk dalam Kabinet Indonesia Maju, so itu kewenangannya presiden buat menegur. Biar nggak terjadi krisis kepercayaan yang berpengaruh sampai ke efektivitas kepemimpinan Jokowi. Kitu ceunah.
Advertisement