Randy Bagus Ditahan & Terancam Pidana Penjara 5 Tahun

OK. Jadi over the weekend kemarin, publik dan netizen Indonesia dibikin emosi dengan munculnya berita tentang seorang perempuan, namanya Novia Widyasari yang ditemukan bunuh diri di samping makam ayahnya di Mojokerto, Jawa Timur pada 2 Desember lalu. Novia adalah seorang mahasiswa semester 10 di Universitas Brawijaya, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Budaya.

Well, dalam cuitan di Twitter oleh temannya, diketahui bahwa Novia emang mengalami berbagai tekanan, dimulai dari pemerkosaan yang dilakukan oleh mantan pacarnya, seorang anggota polisi bernama Randy Bagus Hari Sasongko, hingga paksaan untuk menggugurkan janinnya sebanyak dua kali. Hal ini diperburuk dengan kondisi di rumahnya di mana om-nya sendiri memaki-maki dirinya karena udah memalukan nama keluarga, ketika mengetahui soal kejadian tersebut.

Nah FYI guys, jadi Randy Bagus adalah seorang personel kepolisian yang saat itu bertugas di Polres Pasuruan. Dalam memaksa Novia untuk aborsi, Randy memberi obat-obatan kepada Novia dan memaksa korban untuk meminumnya. Hal ini tentunya bikin korban makin depresi. Tertekan dengan kejadian yang menimpanya, ditambah rasa kehilangan atas ayahnya yang baru meninggal, Novia kemudian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Hal ini kemudian ramai menjadi perbincangan netizen yang mengecam aksi Randy dan institusi kepolisian yang dinilai lamban dalam menangani kasus ini. Banyak pihak menilai bahwa aksi bunuh diri Novia adalah contoh nyata kekerasan seksual dengan efeknya yang luar biasa terhadap korban. Tagar #SaveNoviaWidyasari kemudian menjadi trending topic di Twitter pada Hari Sabtu lalu dengan lebih dari 21ribu twit.

Setelah rame banget di Twitter, akhirnya semalam, polisi mengumumkan bahwa pihaknya udah menangkap dan menahan Randy Bagus dengan tuduhan aborsi terhadap mantan pacarnya. Kini, dia mendekam di Mapolda Jatim dan udah diberhentikan secara tidak hormat dari jabatannya di kepolisian. Randy juga terancam pidana penjara sampai lima tahun karena tindakan aborsinya.

Yep, ga lama setelah kasus ini viral, Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengucapkan terima kasihnya pada netizen yang udah menyampaikan informasi ini. Beliau juga bilang bahwa saat ini permasalahan lagi dalam penanganan Polda Jawa Timur dan akan segera disampaikan kepada masyarakat hasilnya. Hal ini beliau sampaikan sebagai respons dari twitnya Wakil Ketua LTM PBNU, Ayang Utriza Yakin, dalam akun twitternya @Ayang_Utriza yang meminta Kapolri untuk menyelidiki dan menghukum pelaku seberat-beratnya.

Got it. anything else?

Terkait kejadian yang menimpa anaknya, ibu dari Novia menyampaikan bahwa ini adalah musibah dan dirinya juga menolak anaknya untuk diotopsi. Sang ibu menyebut bahwa tiga hari sebelum bunuh diri, ia membawa Novia ke psikiater, dan diketahui bahwa anaknya itu memang sudah depresi berat.