Pemerintah Mengumumkan PPKM Kembali Diadakan, Kepuasan Masyarakat Atas Kinerja Pak Jokowi Meningkat, Turki Mencekam Karena Krisis Ekonomi Memburuk, Upacara Perpisahan Militer Jerman Untuk Angela Merkel

310


Good morning

Rise and shine, people! It’s just a few more weeks before the holiday season so… hang in there. Your deadline is tough, but we believe you’re tougher! Smile and remember to aaalways be kind to yourself. Let’s catch up now!


Who’s coming back like an old friend?

Say hello to our old friend, aka PPKM.
 
They’re coming back again? Realllyyy?
Yep karena hari ini banget nih guys, pemerintah udah resmi mengumumkan bahwa PPKM is back. Iya, bukan cuma mantan sama temenmu yang mau minjem duit aja yang comeback, tapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali juga kembali dan rencananya bakal berlangsung selama dua minggu.
 
Reallly?
Yep, hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebut bahwa kebijakan perpanjangan ini diberlakukan pemerintah berdasarkan level assesment vaksinasi masyarakat yang masih di bawah 50 persen secara nasional.
 
OK…
Nah meski demikian, masing-masing daerah di luar Jawa-Bali memiliki tingkatan level PPKM yang berbeda. Untuk wilayah dengan PPKM level 1 saat ini ada 129 Kabupaten/kota dibandingkan dengan periode lalu yaitu 51 Kabupaten/kota. Terus, untuk daerah dengan PPKM level 2 juga mengalami peningkatan menjadi 193 Kabupaten/kota, dengan catatan sebelumnya adalah 175 Kabupaten/kota.
 
I see…
Nah sebenernya guys kata Pak Airlangga, tren kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali itu menurun. Tapi PPKM tetap diperpanjang demi menekan kasus penularan. Meanwhile, buat kamu yang di Jawa dan Bali, a liiiittle reminder ni guys… bahwa mulai 24 Desember 2021 sampe 2 Januari 2022 nanti, pemerintah bakal memberlakukan PPKM level 3 secara nasional.
 
HAH BENERAN?
Iya, kan sebenernya udah diumumin dari bulan lalu beb. Jadi waktu itu, Menko PMK Muhadjir Effendy bilang bahwa PPKM-nya bakal berlaku selama seminggu, dan berbagai kegiatan kayak perayaan pesta kembang api, pawai, arak-arakan yang mengumpulkan kerumunan besar sepenuhnya dilarang. Beliau menyebut bahwa kebijakan ini ya diperlukan kebijakan ini diperlukan untuk menghambat dan mencegah penularan Covid-19, tetapi ekonomi harus tetap bergerak.
 
So I can still go to the mall? At least?
Nah soal ini juga, kemarin Pak Airlangga bilang bahwa kapasitas pengunjung di berbagai tempat publik, kayak pusat perbelanjaan atau mal, restoran, dan lainnya maksimal hanya 75 persen dari total kapasitas selama Nataru. Selain itu, berbagai kapasitas kumpul-kumpul juga cuma boleh maksimal dihadiri oleh 50 orang.
 
Got it.
FYI guys, Pak Airlangga sih bilangnya aturan ini udah mengikuti standar yang ditetapkan WHO. Beliau juga menyebut bahwa aturan ini berlaku buat perkumpulan-perkumpulan masyarakat yang lain. Meskipun emang belum dirincikan “perkumpulan” kayak gimana aja yang dilarang selama PPKM Level 3 ini diberlakukan.
 
Ok. Anything else?
Well, kalo kamu udah divaksin, maka kamu masih bisa jalan-jalan ni gengs. Karena masih kata Pak Airlangga, yang enggak boleh travelling hanya yang belum divaksin. Terus juga menjelang tahun depan, pemerintah lagi menggodok aturan soal booster vaksin untuk masyarakat. Hopefully by Maret 2022, target vaksinasi Covid-19 di tanah air udah tercapai dan Indonesia jadi negara pertama yang keluar dari pandemi.
 
Can we get a suuuuper loud amen?

Who’s feeling satisfied?

Indonesians.
Over kerjanya Pak Jokowi.
 
Hah gimana maksudnya?
Jadi Gini guys, baru aja kemarin nih, lembaga riset namanya Indikator Politik Indonesia merilis hasil risetnya yang bertajuk “Kinerja Presiden, Penanganan Covid19, Pemulihan Ekonomi pasca Pandemi, dan Peta Elektoral Terkini”. Jadi risetnya itu dilakukan pada tanggal 2-6 November kemarin, dan hasilnya diketahui bahwa kepuasan masyarakat +62 atas kinerja Pak Jokowi meningkat.
 
Really?
Yep, Indikator menyebut bahwa kepuasan publik saat ini sebesar 72 persen, naik 13 persen dari angka 59 persen waktu disurvei bulan Agustus kemarin. Angka 72 persen juga mencatatkan sejarah sebagai angka kepuasan tertinggi yang diperoleh Pak Jokowi sejak pandemi terjadi di Indonesia sejak tahun 2020. Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, kepuasan publik terhadap Jokowi tuh sebenernya sempat turun waktu Pilpres kemarin, terus sekarang naik lagi deh. Signifikan lagi naiknya.
 
Kok bisa gitu?
Masih menurut Pak Burhan, tren kenaikan ini bisa terjadi gara-gara dua hal: Pertama, orang yang menyebut bahwa ekonomi memburuk tuh udah makin dikit, dari 52,5 % sekarang turun di angka 40,4%. Kedua, yang bilang bahwa penanganan Covid-19 udah makin oke juga naik, dari 61% sekarang jadi 77,6 %. Dua aspek ini sih yang jadi alasan kenapa kepuasan publik juga meningkat.
 
Sounds good…
Yep, tapi kepuasan ini enggak rata di semua wilayah gengs. Tercatat ada beberapa provinsi udah puas banget sama kinerja Pak Jokowi, kayak di Bali dan Nusa Tenggara sebesar 93,4 persen, kemudian Jambi 92 persen, dan Bangka Belitung 91,2 persen. Adapun di ibu kota, masyarakat yang menyatakan puas sama kinerja Pak Pres hanya 56,2 persen, Jawa Barat 63,7 persen, Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta 87,1 persen, Jawa Timur 75,7 persen. Finally, angka kepuasan paling rendah datang dari Sumatra Barat (28,6 persen), dan (Aceh 35,8 persen).
 
That’s it? We’re talking about the president only?
Ohh tentu tydac. Survei indikator ini juga menyebutkan menteri-menteri yang kinerjanya paling baik. Adapun di posisi pertama ada Menteri Sosial Bu Tri Rismaharini yang dipilih oleh 12,5 persen responden, dan di posisi kedua ada Bu Sri Mulyani dengan 12,3 persen responden. Terkait hasil ini, Pak Burhan juga bilang bahwa kita wajib berbangga nih, karena dua menteri perempuan Indonesia diapresiasi publik atas kinerjanya. Terus FYI juga guys, hasil ini didapat sebelum insiden yang Bu Risma di acara disabilitas yang rame banget kemaren ituloh.
 
I see…
In case you’re wondering, di posisi ketiga ada Pak Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, of course. Nah terus beralih ke institusi negara. Ini penting nih. Mohon perhatiannya dari seluruh hadirin hadirot: Kepercayaan publik terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengalami peningkatan. Yep, kepercayaannya menjadi 80,2%, dan angka ini merupakan yang tertinggi sejak 10 tahun terakhir.
 
….
Lanjut, menurut Pak Burhan lagi, peningkatan ini adalah karena sosok Pak Kapolri baru Listyo Sigit Prabowo yang dinilainya menjadi angin segar di korps Bhayangkara. Menanggapi hasil survei ini, Pak Sigit bilang, “Thank u guys, semua ini adalah berkat dukungan dari masyarakat.”
 
OK. Anything else I should know?
FYI guys, survei Indikator politik ini melibatkan 2.020 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Responden yang dipilih adalah mereka yang berusia minimal 17 tahun atau udah menikah. Terus, survei juga dilakukan dengan wawancara langsung dan penentuan sample menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.

When things are getting worse in Turkey…

Because of the economic crisis.
Iya ni guys, kondisi di Turki lagi mencekam banget seiring dengan krisis ekonomi yang makin memburuk di negara itu. Warga jadi banyak yang jatuh miskin, seiring dengan melambungnya harga berbagai kebutuhan di sana.
 
How come?
Yha karena mata uang Turki, yaitu Lira lagi mengalami penurunan nilai besar-besaran aka inflasi. Di tahun ini, nilai tukar lira menurun sampe 40 persen dibanding dollar AS, dan menjadi mata uang dengan performance yang buruk banget dibanding mata uang negara-negara berkembang lainnya.
 
Terus kenapa bisa ngaruh ke naiknya harga?
Yha kan kalo misalnya mata uangnya melemah, otomatis nilainya turun, kalo nilainya turun, harga barang-barang yang jadinya naik. Ya kayak kamu aja guys kalo mau jalan-jalan ke luar negeri, kalo pas nuker rupiah ke dollar terus posisinya rupiah lagi kuat, kamu bisa dapet jumlah dollar yang lebih banyak dibanding kalo pas rupiah lagi turun. Nah dalam kasusnya Turki, lira turunnya parah banget sampe warga-warga yang ada di kelas menengah jadi turun purchasing power-nya ke kelas poor aka miskin.
 
Kenapa bisa begini?
Well, it’s gonna be an econ 101 class for you, but in a nutshell, bisa dibilang ini gara-gara bank centralnya Turki yang memangkas suku bunga pinjaman sampe tiga kali di tahun ini. Dengan suku bunga yang rendah, maka uang bakal lebih banyak beredar di masyarakat dan nilai tukarnya jadi menurun.
 
I see…
Tapi menurut para ahli ekonomi, kebijakan kayak gitu baru OK kalo emang duit yang beredar di masyarakat masih dikit aka nilai inflasinya rendah. Jadi ya kayak, sengaja ni bank-nya mengedarkan duit di masyarakat biar ekonominya muter dan tumbuh. Nah masalahnya, pas covid ini negara-negara justru lagi berusaha menghindari inflasi karena sikon ekonomi yang rumit (supply chain issues,
Advertisement
 dan harga raw material yang tinggi). Bahkan, beberapa negara kayak Korsel, Meksiko, Rusia, dll justru lagi menaikkan pajak demi memastikan supaya nilai inflasi rendah. Nah ini Turki kok malah bikin inflasi meningkat… gitu gengs kira-kira.
 
Terus, ada penjelasan?
Ada donk, menurut Presiden Turki Racep Tayyip Erdogan, kebijakannya bakal bagus buat menumbuhkan lagi ekonomi yang digebukin pasca Covid-19. Doi juga janji nggak akan menaikkan nilai suku bunga (aka mau lanjut kek gini aja terus), dan dia yakin Insya Allah nih dalam beberapa waktu ke depan, Lira bakal menguat dan ekonomi bakal membaik. Erdogan juga bilang bahwa kenaikan suku bunga cuma bakal bikin yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin, dan dia juga menyebut bahwa aktor luar negeri dan pelaku bisnislah yang menyebabkan inflasi ini, karena mereka menimbun barang.
 
Got it.
Nah perlu diingat guys, dalam menjalankan kebijakannya ini, Erdogan juga sampe turut campur secara langsung dalam kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral di sana. Sejauh ini, udah ada tiga ahli ekonomi yang dipecat Erdogan dari Bank Sentral karena memprotes kebijakannya yang bisa dibilang orthodox tersebut.
 
OMG… so how does the Turkish public react?
Mereka bete banget lah, karena penghasilannya menurun drastis dan kondisi ekonominya melemah. Publik Turki kemudian banyak yang turun ke jalan untuk memprotes kebijakan ekonomi Erdogan, dan menuntut untuk diadakannya pemilu ASAP, secara Erdogan nih udah 19 tahun menjabat gengs. Warga juga banyak yang menukarkan uang lira-nya ke emas dan dollar, demi menghindari makin berkurangnya nilai tukar lira.
 
Geez… anything else I should know?
Well, in an entirely unrelated news, kini barang-barang buatan Turki bakal punya brand “Made in Türkiye” instead of Made in Turkey. Brand baru ini juga bakal digunakan untuk keperluan korespondensi dengan berbagai entitas asing baik di pemerintahan, bisnis, maupun organisasi. Alasannya? Ya gpp si gengs, biar memperkuat branding aja, biar lebih kuat identitas Turki-nya gitu.

Who’s finally bidding farewell…

Kanselir Jerman, Angela Merkel.
Yoi guys, minggu lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel yang memimpin negara itu selama 16 tahun akhirnya menerima upacara perpisahan dari militer Jerman setelah doi fix enggak bakal melanjutkan kerjaannya lagi aka mau pensiun. Adapun upacara perpisahannya bernama Grosser Zapfenstreich, yang merupakan penghormatan tertinggi dari militer yang bisa diberikan kepada warga sipil. Nah, acara ini juga merupakan satu tradisi militer yang udah dilaksanakan sejak abad ke-16, dan selalu digelar sebagai perpisahan pemimpin Jerman yang akan lengser dari jabatannya sejak unifikasi Jerman di tahun 1990. Digelar di lapangan Bendlerblock yang merupakan lokasi militer, acara ini dihadiri oleh tamu yang terbatas aja, dan pada socially distanced. Terus dalam pidatonya yang disiarkan langsung di tv-tv Jerman, Merkel banyak berefleksi atas kepemimpinannya selama 16 tahun ke belakang, dan meminta warga untuk teteup “trust one other”. Selain itu, para hadirin hadirot juga disuguhi penampilan dari parade militer, dan highlight acaranya adalah para marching band memainkan tiga lagu yang dipilih langsung oleh kanselir. Adapun lagu yang dipilih Merkel adalah lagu punk rock dari band tahun 80-an di Jerman.
 
FYI guys, setelah melewati nego-ngo koalisi yang panjang, posisi Merkel nantinya akan digantikan oleh kanselir Jerman yang baru, namanya Olaf Scholz. Beliau adalah mantan Menteri Keuangan dan Wakil Kanselirnya Jerman dan merupakan politisi dari Partai SPD.
 
Uhmmm big shoes to fill, Pak Olaf…

“But, frankly, if Taylor Swift looks you in the eye, touches your arm, and says, ‘Come with me…’ I got up like a puppy and went, ‘Yeah, okay, that seems like a great idea. I’ll follow you.”

Wooohoooo starstruck banget nih kayaknya Prince William pas cerita soal interaksinya sama Taylor Swift pada acara fundraising gala di Kensington Palace yang dihadiri oleh Taylor dan Jon Bon Jovi pada tahun 2013 lalu. Jadi dalam rekaman suara yang diperuntukkan buat episode Walk and Talk di Apple Fitness+ yang baru dirilis, Pangeran William bercerita soal pengalamannya ketemu TS dan dia nervous banget pas diajak nyanyi di panggung. Duke of Cambridge itu juga cerita bahwa sampe sekarang, doi dia masih cringe banget kalo inget momen tersebut.
 
Finally, we have something in common with the Duke of Cambridge.

Announcement


Thanks to Seseorang for buying us coffee yesterday!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Been thinking about asking for a raise? Here’s step-to-step way to do it. 

Angel’s Stories

1. Kemarin, aku abis nemenin bapakku ke dokter. Jujur ini pertama kalinya dalam waktu yang lama, karena aku emang nggak tinggal di rumah. Namun setelah aku di-cut dari kerjaanku karena covid, dan belum punya kerjaan baru, aku jadi memutuskan untuk tinggal di rumah sambil apply-apply lagi. Siapa sangka kejadian ini justru bikin aku jadi lebih deket sama keluargaku. Kemarin sambil nunggu dokter, bapakku cerita bahwa belakangan ini dia lagi sering nonton konten-konten standup comedy di YouTube karena itu lucu-lucu banget! Aku jadi terharu pas menyadari bahwa kadang kita perlu kejadian kayak gini biar bisa reconnecting sama orang tua kita yang mungkin kini sudah sepuh. Hiks, sehat terus ya bapaak.
-Me-
 
2. Angel does exist. Beberapa tahun belakangan ini, I’m struggling a lot. Penyebabnya mulai dari studi, cinta sampai pandemi. But like what I said, Angel does exist. Hari-hari yang melelahkan dengan segala problem di dalam dan luar diri seketika luntur karena dia. Waktu dia goyangin ekornya, menghampiri buat ngajak main atau minta treat, muka senengnya kalo lagi dielus, bahkan se-simple ngeliat dia tidur pulas di tempat tidurnya, truly one of the best ways of healing for me. Thank you for existing, my beloved dog❤
-Anonymous-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!
Advertisement