Kemiskinan di Afghanistan Sangat Darurat

377

Who’s showing some solidarity?

Islamic Countries.
Yoi guys, over the weekend kemarin, 57 menteri dan pejabat setingkat menteri dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) aka Organization of Islamic Cooperation baru aja meeting di Islamabad, Pakistan, untuk membahas soal kondisi di Afghanistan.
 
Ada apa emang di sana?
Well, in case you need a refresher, jadi kondisi di Afghanistan lagi near collapse banget guys, setelah Taliban mengambil alih negara tersebut dari tentara Barat. Akibatnya, Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya mem-freeze aset aka duit yang dimiliki Afghanistan yang ditaro di negara mereka. Karena inilah, Afghanistan jadi bener-bener ga punya aset dan warganya bener-bener berada di extreme poverty. 
 
🙁 Terus meeting-nya bahas apa?
Jadi, dalam emergency meeting itu, Pakistan sebagai tuan rumah mengajak negara-negara berpenduduk muslim lainnya untuk membantu perekonomian Afghanistan. FYI guys, selain dihadiri oleh negara-negara Islam, pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara besar, kayak China, Amerika Serikat, dan Rusia. Selain itu, hadir juga U.N. undersecretary general on humanitarian affairs yang juga Presiden dari Islamic Development Bank (IDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser.
 
Jadi mereka mau ngapain?
Well, misalnya udah ada ni inisiatif dari beberapa negara yang bilang bahwa mereka bakal berupaya mencari cara supaya bisa menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di sana, sambil cari cara untuk menghadapi kondisi politik dengan Taliban. Selain itu, IDB juga berencana bikinin beberapa proposal pendanaan yang kongkrit, supaya uangnya bisa digunakan warga Afghan. Al Jasser bilang, IDB bisa membantu mengelola dana untuk membangun bisnis di Afghanistan dan membantu warganya yang lagi terpuruk banget perekonomiannya.
 
OK. That sounds good…
Well, masih ada lagi ni guys. Soal sanksi tadi, OKI juga mendesak AS dan negara-negara yang menahan dana Afghanistan untuk meringankan sanksi bagi negara tersebut, termasuk juga agar segera melepas aset senilai US$10 Miliar yang di-freeze sejak pendudukan Taliban di Kabul pada 15 Agustus lalu. OKI juga mendesak segera dibukanya sistem perbankan di sana, dengan dibantu oleh PBB. Caranya gimana? Ya AS plz buru-buru balikin tu duitnya Afghanistan jangan di-freeze
Advertisement
 muluuuu
 
Got it. 
Nah guys, in case you need a little background, jadi dananya itu di-freeze sama negara barat karena mereka menuntut supaya pemerintahan Taliban ini lebih menghargai HAM, terutama hak perempuan. Yep, di bawah Taliban, perempuan hampir ngga ada hak-nya, di mana untuk mendapat pendidikan aja, akses mereka terbatas banget, kayak ga boleh sekolah di tingkat menengah, terus cuma boleh kerja di sektor kesehatan. Terus, hal ini juga di-address dalam meeting IOC kemarin. Kata Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, dunia perlu memahami “cultural sensitivities” di tiap negara, dan HAM serta hak-hak perempuan itu beda loh di masing-masing negara.
 
Welp. Anything else?
Guys, soal kemiskinan di Afghanistan ini emang udah darurat banget. Menurut wakil UN dalam bidang kemanusiaan Martin Griffiths, negara-negara donor perlu bisa lebih fleksibel dalam menyalurkan bantuannya, karena bantuan ini bukan cuma untuk donasi makanan warga, tapi juga untuk bayar gaji para pekerja PNS di bidang kesehatan, pendidikan, listrik, dll. Griffiths juga menambahkan bahwa kemiskinan di Afghanistan mungkin banget mencapai 97% di tahun depan, dan ini udah parah banget. Terus, tahun depan juga PBB bakal meminta dana bantuan buat Afghanistan senilai US$4,5 Milyar, dan ini adalah bantuan terbesar untuk satu negara yang pernah diajukan.
Advertisement