GenZ (Usia 13-24 Tahun) Paling Stres Selama Pandemi

339

When the pandemic has taken a toll on your mental health

Gen Z, brace yourself.
Yes, pandemic stress is real guys, dan kalo menurut riset terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat, ditemukan bahwa para GenZ, aka mereka yang berusia 13-24 tahun adalah yang paling stres selama pandemi. Penyebabnya, pandemi COVID-19 yang udah dua tahunan berjalan ini tentunya ngaruh banget sama social life mereka, belum lagi urusan pendidikan, karier, dll.
 
Kok bisa gitu ya?
Ya bisa. Setelah berbulan-bulan sekolah or kuliah online dan interaksi sosial yang super terbatas, masyarakat seusia Gen Z emang diketahui rentan banget sama depresi dan anxiety. Mereka juga tentunya mengalami kesulitan untuk catch up sama materi dari sekolah atau kuliah online itu.
 
Yesssss, say it louderrrrr….
Yep. Adapun dalam melakukan risetnya, para responden yang dipilih adalah mereka yang berusia 13 sampai 56 tahun. Dari pool ini, ditemukan bahwa mayoritas dari mereka menyebut pandemi menjadi salah satu penyebab stres paling atas, dibandingkan sama urusan financial, body image, atau family or personal relationship yang lain. Banyak juga yang bilang pandemi ini bikin hidup mereka jadi lebih susah dijalanin.
 
Ouch 🙁
Nah tapi ternyata guys, ditemukan bahwa efek paling parah emang terjadi pada para Gen Z. Jadi ditemukan bahwa 46% Gen Z dari umur 13 sampai 24 tahun setuju bahwa pandemi ini emang bikin susah mereka buat ngejar pendidikan atau karier. Angka ini adalah yang paling tinggi kalo dibandingin sama millennials di 36%, dan Gen X di 31%. Hal serupa juga ditemukan pada urusan percintaan, di mana 40% Gen Z bilang bahwa pandemi COVID-19 bikin urusan percintaan mereka makin rumit.
Advertisement
 
Percintaan aja nih?
Enggak guys, urusan pertemanan juga. Dalam penelitian yang sama, ditemukan bahwa 45% dari para Gen Z melaporkan susahnya menjalin hubungan pertemanan yang baik sama teman-teman, dibandingkan sama Gen X yang ada di posisi kedua dengan persentase 39%. Terus dalam mental health, Gen Z lagi-lagi ada di posisi tertinggi yang bilang bahwa pandemi ini berpengaruh banget sama mental health mereka, dengan persentase 49%. Adapun di posisi dua adalah Gen X dengan 48%, dan terakhir ada millennials dengan 47%.
 
Got it. Does anyone say anything?
Ada. Seorang dokter anak namanya Dr. Cora Breuner bilang kalau masa remaja usia Gen Z sekarang ini emang masa-masa pertumbuhan paling signifikan dalam hidup seseorang makanya mereka butuh keterampilan mental yang lebih daripada yang mereka punya sekarang, biar bisa menjalani hidup sehari-hari. Meski begitu, pandemi COVID-19 yang tiba-tiba bikin semuanya jadi isolated tentu nggak cuma bikin para Gen Z ini ketinggalan dalam belajar, namun juga dalam kondisi perkembangan mentalnya tadi.
 
I see. Anything else?
Dalam riset yang sama, ditemukan juga bahwa para Gen Z ini mengidentifikasikan dirinya sangat erat dengan pendidikan. Jadi guys, ketika semua sekolah ditutup dan kelas jadi online semua, para Gen Z juga yang merasa paling rugi dan lost. Untungnya, sekarang udah banyak sekolah yang kembali buka, meskipun emang kondisinya ga sama dengan sebelum COVID-19.
Advertisement