Now, let’s talk about the moment when “All eyes on Jakarta”.
Next year.
On Formula E event.
Catch Me Up!
Sure. Jadi, Formula E ini adalah event balapan mobil listrik internasional yang udah digelar sejak 2011 lalu. Formula E merupakan ajang balapan internasional ketiga terbesar di dunia, dan kompetisinya sendiri akan diikut oleh 12 tim. Nah, masing-masing tim ini bakal punya dua pembalap, jadi totalnya ada 24 pembalap dan 24 mobil.
Ok…
Nah, sejak pertama kali rencana Indonesia jadi tuan rumah Formula E muncul di tahun 2019 lalu, event ini menuai kontroversi. Alasannya, dana persiapannya yang besar dan dinilai bakal menghambur-hamburkan uang, apalagi di tahun 2020 pandemi COVID-19 melanda. Namun Gubernur DKI Jakarta Pak Anies Baswedan meyakini bahwa bakal ada keuntungan ekonomi yang didapatkan dari gelaran event ini. FYI guys, salah satu yang menjadi sorotan adalah pembayaran commitment fee Formula E yang senilai Rp560 miliar untuk tiga tahun yang berasal dari dana pemerintah daerah. Meanwhile, Pak Anies yakin, keuntungan dari menggelar event ini bisa mencapai Rp1,2 triliun.
Terus…
Nah setelah melalui berbagai proses, akhirnya fix nih, Formula E bakal digelar pada tahun ini di Jakarta. Pemprov Jakarta kemudian menunjuk perusahaan daerah Jakpro untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak kayak Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan pihak swasta untuk menggelar event ini. Ga lama kemudian, kepanitiaan Formula E terbentuk dan Ketua Panitianya adalah politisi asal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahmad Sahroni. Yoi guys, dari Jakut ke Jakut gitu.
I see….
Nah yaudah, setelah pengumuman panitia di bulan lalu, maka di bulan ini, para panitia tadi ngumumin lokasi, dan ketauan deh bahwa formula E udah resmi bakal diadain di Ancol. Menurut Bang Roni, ada beberapa hal yang jadi alasan kenapa Ancol jadi venue. Misalnya, lokasinya yang iconic dan nggak mengganggu fasilitas umum. Acara ini juga ga mungkin digelar di beberapa nominasi venue lainnya kayak GBK, atau Sudirman, karena bakal bikin jalanan ditutup dan ini bakal mengganggu warga yang melintas. Terus di Monas juga nggak bisa karena Monas termasuk Ring 1 Istana Negara. Akhirnya ya Ancol it is.
Pihak Formula E udah approved berarti?
Udah. Pihak panitia internasional yaitu Formula E Operations (FEO) sama Fédération Internationale de l’Automobile atau FIA udah melakukan asesmen sama venue di Ancol ini, dan mereka bilang bahwa calon track-nya di Ancol ini udah sesuai juga sama standar mereka. Terus sirkuit, panggung, dan lain-lain juga bakal segera dibangun dengan mengikuti spesifikasi FEO sama FIA, dan rencananya bakalan selesai di April 2022. Bang Roni bilangnya sih karena track-nya tuh kayak jalan raya aja dan lokasinya pun udah padat dan rata, jadi bisa selesai dengan cepat. Sekarang progresnya udah 60% dan sisanya bakalan dikerjain lagi mulai Januari.
Got it. Does anyone say anything?
Ada. Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo merasa Pemprov tuh nggak melibatkan DPRD dalam hal ini. Doi bilang bahwa Formula E ini pakai dana APBD DKI buat bayar commitment fee, jadi ya harus halo-halo dong sama kita-kita yang di DPRD. Gitu lha kira-kira.
Emang iya dananya pakai APBD?
Ya iya, kan buat dana commitment fee tadi, yang Rp 560 miliar. Tapi untuk gelaran acara kayak pembangunan track, event organizers dll itu udah ngga pake dana APBD lagi, melainkan semuanya full dari pihak penyelenggara dan sponsor-sponsor. Selain itu, dari awal Bang Roni juga udah menegaskan bahwa doi bakal menggandeng KPK untuk memastikan bahwa event ini transparan dari segi anggaran.
I see. Anything else?
Nah guys, so far tim yang udah confirm untuk ikutan Formula E ada Jaguar, Nissan, Porsche, dll. Event ini juga rencananya bakalan diliput eksklusif sama 40 media internasional, dan disiarkan live di 150 negara di dunia. Terus, secara mobil-mobil yang dipertandingkan adalah mobil listrik, banyak pihak menyebut bahwa gelaran ini juga bisa menjadi momentum untuk makin mensosialisasikan penggunaan mobil listrik di Indonesia.