Firli Bahuri Sepakat Presidential Threshold Diturunkan Jadi 0%, Varian Omicron Sudah Tersebar di Banyak Negara, Pemerintah Izinkan Karyawan Cuti Nataru, Bongkahan Es Terbesar Mencair Akibat Pemanasan Global

519


Hi there

Rise and shine! Smile because we’re just a day away from the weekend, but still be cautious becauseee…. yep, the omicron. Like seriously, all we want for Christmas is COVID-19, whatever the variant is, to get lost. Can we get an amen?


Now, let’s start with our one and only Pak Firli Bahuri…

Who?
Pak Firli Bahuri guys, jadi dia adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sekarang lagi rame karena pernyataannya yang menuai kontroversi. Nah, statement apa tuuu? Jadi dalam keterangannya kemarin, Pak Firli menyampaikan kalau doi sih sepakat biar ambang batas pencalonan presiden aka Presidential Threshold diturunkan dari yang saat ini adalah 20% jadi 0% alias zero.
 
Hold on, Presidential what??
Presidential Threshold. Mudahnya, Presidential Threshold atau PT ini adalah ambang batas dukungan dari DPR mau itu dari jumlah perolehan suara (20%) atau jumlah perolehan kursi DPR (25%) yang kudu dipenuhi sama partai politik biar bisa mencalonkan kadernya jadi presiden dan wakil presiden. PT ini bisa berasal dari satu partai politik aja atau kalau ada yang mau koalisi juga silakan, pokoknya harus nyampe 20% atau 25% tadi. Misalnya ya guys, kamu pengen maju jadi presiden NKRI, maka kamu harus dapet dukungan dari partai yang ada di DPR saat ini sebesar 20%. Nah misalnya aja kamu kader “partai maju tajir”, dan partaimu ini punya komposisi di DPR sebesar 15%, maka kamu harus lobi-lobi sama partai lain biar mau mengusung kamu dan masuk ke 20% tadi.
 
OK paham.
Nah sebenernya, urusan ambang batas ini udah seriiiing banget jadi pembahasan di jagad tata negara kita, secara banyak yang menilai dengan adanya ambang batas, maka ongkos politik jadi tinggi. Pihak yang ngga setuju menilai aturan PT tadi malah bikin calon alternatif sulit muncul dan kita jadi cuma tergantung sama partai-partai yang udah ada aja sekarang. Selain itu, hal ini juga bikin sistem politik kita jadi tergantung sama partai besar, dan as we always know… great power tends to corrupt kan ya guys. Makanya menurut mereka yang ngga setuju sama PT, ketentuan ini harus diubah biar kita nggak tergantung sama lu lagi-lu lagi.
 
Now back to Pak Firli…
OK. Nah kemaren, Pak Firli bilang ni guys, bahwa ambang batas 20% itu ngebuat biaya politik juga makin tinggi. Hal ini karena akan banyak transaksi dan lobi-lobi politik sehingga jadinya ya transaksional aja. Selain itu, beliau juga menyebut bahwa kalo PT jadi 0%, maka enggak ada lagi tu demokrasi dengan biaya mahal. Jadinya 0 rupiah ajatu, kayak DP rumah EHEHEHEHE… jadinya selain bisa punya rumah, kita juga bisa nyapres guys...
 
I’ll have the rumah aja, thx.
Understood. Nah guys, gara-gara statement-nya ini, Pak Firli kemudian menuai kontroversi. First of all, sebagai ketua KPK, maka pernyataan Pak Firli ini dinilai keluar jalur aka offside. Pandangan ini datang dari anggota DPR Masinton Pasaribu yang menyebut bahwa PT itu kan udah ada aturannya di undang-undang. Selain itu, Pak Masinton juga bilang bahwa Pak Firli ni kalo ngomongin soal biaya politik terus hubungannya ke korupsi ya masih relevan. Selain Masinton, politisi PPP Achmad Baidowi juga ngingetin Pak Firli supaya fokus aja ama tugasnya memberantas korupsi, jangan urus yang di luar itu.
 
Tapi ada yang setuju ga sama Pak Firli?
Jelas ada. Salah satunya politisi PKB Luqman Hakim yang bilang bahwa yhaa kalo tujuannya untuk menurunkan ongkos politik ya wajib didukung. Hal senada juga datang dari anggota DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus yang senada sama Pak Luqman, menilai ongkos politik mahal harus diturunkan.
 
Well, kalo menurut KPK gimana?
Nah, Wakil ketua KPK Nawawi Pomolango sih udah menegaskan bahwa pandangan Pak Firli itu adalah pandangan pribadi dan bukan atas kajian KPK. Doi juga menyebut bahwa KPK itu pasnya ngomongin korupsi di pemilu, pilkada, pilpres yang emang jadi ranahnya mereka, bukan presidential threshold. Jadi yhaa Pak Nawawi juga menegaskan lagi nih, bahwa itu tadi statementnya Pak Firli yaa bukan statement KPK.
 
Got it. Anything else?
FYI guys, aturan soal presidential threshold ini udah sering banget digugat ke Mahkamah Konstitusi biar dibatalkan. Sejauh ini, ada 13 kali gugatan yang masuk ke Mahkamah Konstitusi tapi belum ada satupun yang dikabulkan. Di minggu ini aja, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmayanto, Waketum Gerindra Ferry Juliantono, dan dua anggota DPD Bustami Zainudin dan Fachrul Razi udah bolak balik MK menuntut biar Presidential Threshold ini dibatalkan aja. Gugatan juga datang dari Ketua DPD RI
La Nyalla Mahmud Matalitti yang bilang bahwa PT ini bikin demokrasi di Indonesia jadi semakin melemah. Buktinya gara-gara sistem ini, udah dua kali pilpres nih, capres kita masih dua pasangan aja. Padahal klo ga ada batas-batasan gini, tentunya calon bisa lebih banyak dan persaingan lebih sehat. Selain itu yang penting, ga ada lagi tuh polarisasi-polarisasi di masyarakat.

When you’ve been taking down your walls…

Jangan dulu guys.
Bukan, bukan sama gebetanmu yang udah lama kamu gantung, tapi sama varian COVID-19, omicron.

Itu bukannya nama startup-startup gitu ya.
Itu unicorn but nice try, lol. Karena ternyata, baru aja nih organisasi kesehatan dunia aka WHO kemarin mengumumkan bahwa varian omicron ini kemungkinannya udah tersebar di banyak negara, dan kamu salah banget kalo menganggap varian ini “ringan” aja.

We’re still dealing with this, reallly?
Yep, beneran. Jadi dalam keterangan dari pimpinan WHO Tedros Adhanom Gebreyesus, disebutkan bahwa sekalipun Omicron ini efeknya nggak separah varian lain, tapi orang-orang bisa aja kewalahan kalo healthcare system-nya enggak ada persiapan. So far, varian ini udah menyebar di 77 negara, dan kata Pak Tedros sih, dengan kecepatan penularan yang belum pernah ditemukan sebelumnya di varian lain.

Terus harus gimana dong 🙁
Do it all, kata Pak Tedros. Vaksin wajib, cuci tangan kudu, ventilasi udara dan social distancing juga harus. Pokoknya bukan berarti udah vaksin, terus kamu bisa take down your walls dan mengabaikan protokol. Gitu katanya. Beliau juga menambahkan bahwa dalam 10 minggu terakhir, pihaknya udah berusaha secepat mungkin mengirimkan vaksin ke negara-negara yang paling membutuhkan. This brings us to the next point, which is…

Vaccine inequality.
Correct. Pak Tedros bilang bahwa yha emang ada sedikit bukti bahwa efektifitas vaksin berkurang dalam mencegah kasus parah dan kematian, namun booster juga tu belum tentu efektif. WHO juga menyampaikan kekhawatirannya kalo apa yang terjadi tahun ini bisa terulang lagi di tahun depan, yakni, penimbunan vaksin oleh negara-negara kaya *looking at u, US and Europe*.

Terus, kita gabole dapet booster ini?
Ya kalo kata Pak Tedros sih, mereka nggak anti-booster, mereka cuma anti kesenjangan aka inequality. Pokoknya fokus mereka adalah menyelamatkan nyawa, di mana aja. Beliau juga menjelaskan bahwa di banyak negara, orang-orang yang masih kena covid dan kasusnya parah adalah mereka yang belum divaksin. Jadi ya itu yang harus jadi fokus, yaitu memvaksin yang belum divaksin.

Emang parah banget vaccine inequality ini?
Oh iya banget guys, buktinya sejauh ini, masih ada 41 negara masih belum bisa mencapai target vaksinasi 10 persen dari jumlah populasinya dan ada 98 negara belum mencapai target vaksinasi 40%. Meanwhile, negara-negara maju kayak di Amerika Serikat dan Uni Eropa udah mencapai herd immunity, bahkan udah mulai mem-booster warganya. Terus kalau di Indonesia sendiri, tingkat vaksinasi kita udah ada di angka 70.37% buat dosis pertama dan 49.42% buat dosis kedua dari total populasi.

Noted. Anything else?
Nah guys, kalo di Indonesia belum terdeteksi, maka di Amerika Serikat, varian omicronnya udah menyebar sebanyak 3% dari total keseluruhan kasus covid19 yang ada di sana, padahal minggu lalu masih kurang dari 1%. Karena itulah guys, pemerintah AS lagi bersiap-siap supaya healthcare system mereka enggak kewalahan. Selain itu, Biden Administration juga makin menggencarkan booster vaksin bagi warganya.


When you’re tired of work and deadlines….

Take. Your. Leave. 
Iya ni guys, kalo kamu karyawan swasta dan udah capek banget dengan deadline kerjaan yang ngga abis-abis, maka most likely, di akhir tahun ini kamu bisa relaxing dan melupakan sejenak tu deadline-deadline. Soalnya, kemarin Kementerian Ketenagakerjaan udah mempersilakan karyawan swasta untuk mengambil hak cutinya saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).
 
Really? 
Yep, hal ini disampaikan oleh Kemenaker Bu Ida Fauziyah yang mempersilakan kamu cuti, tapi…. Tapi nih, karyawan swasta yang ngambil cuti pas Natal dan Tahun Baru kalo bisa sih di rumah aja aka gausah ke mana-mana. Atau kalau emang harus keluar banget, ya usahakan untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Imbauan ini disampaikan sama Bu Ida dalam rangka merespons perkembangan situasi pandemi.
 
Terus-terus, apa lagi? 
Nah, Bu Ida juga menjelaskan bahwa sebelumnya, otoritas ketenagakerjaan dan pemerintah udah memutuskan untuk meniadakan cuti bersama seiring terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menag, Menaker, dan Menteri PAN-RB. Beliau berharap supaya SKB ini benar-benar ditaati oleh masyarakat. However, kalo kamu karyawan swasta atau buruh, maka cutinya diatur melalui perjanjian kerja, peraturan perusahaan, maupun perjanjian kerja bersama.
 
Got it. 
Nah guys, meski cuti bersama Nataru ditiadakan, Menaker berharap supaya momen Natal dan Tahun Baru bisa tetap memicu pertumbuhan ekonomi. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk terus mematuhi protokol Kesehatan, supaya enggak ada lagi lonjakan kasus covid-19.
 
Noted. Anything else? 
Nah, kalo kamu udah ngambil cuti tapi mau di rumah aja, sesuai dengan imbauan Bu Menteri tadi, maka sekarang lah saatnya untuk… self-care! Yep, banyak cara-cara self-care yang bisa kamu lakukan di rumah, kayak baca buku, nonton show favorit, pesen online makanan kesukaan, sampe relaxing dengan berendam dan menghirup lilin aroma therapy. Naaah, apa pun pilihan self-care kamu, jangan lupa order semua kebutuhannya pake CERIA! Karena CERIA udah tersedia di merchant-merchant favorit kamu kayak Blibli, Tokopedia, Bukalapak, Dinomarket, My Hartono, Panorama JTB, Link Aja, sampai Radatime. CERIA juga aman karena udah terdaftar dan diawasi sama OJK. Pokoknya dengan bunga yang ringan dan bebas biaya admin, kamu udah bisa self-care lucu while staying at home.
 
*Ini adalah konten bersponsor.

When your heart is broken…..

Ice shelves in Antarctica, too.
Iya, not so good news for all of us tomorrow’s generation, jadi seiring dengan pemanasan global yang makin mengkhawatirkan, ditemukan bahwa bongkahan es terbesar yang ada di Antartika, namanya Thwaites, diperkirakan bakal abis biss bissss sekitar tiga sampai lima tahun lagi. Padahal, gletser yang seukuran state of Florida atau Inggris itu penting banget, karena volume es-nya yang besar bisa menahan kenaikan air laut. Jadi kita nggak tenggelam gitu, guys.
 
FYI, karena daruratnya kondisi ini, para peneliti yang baru aja meeting di American Geophysical Union hari Senin kemarin sepakat bahwa fenomena ini adalah doomsday glacier, di mana kalo mencair semuanya, maka akan terjadi kenaikan permukaan air laut hingga 60 cm.
 
Now, a little geography lesson for you here. Jadi gletser itu terdiri dari dua komposisi, yaitu yang nyambung ke daratan, dan yang mengapung di laut dan nyambung ke gunung es yang ada di bawah laut. Nah saat ini, gletser Thwaites  itu lagi “diserang” dari seluruh penjuru, di mana daratan makin hangat, dan suhu air laut juga menghangat. Akibatnya, bongkahan es mereka lebih cepat meleleh dan ujung-ujungnya bakal terpecah-pecah jadi lebih kecil. Kalo lebih kecil gini, tentu melelehnya bakal lebih mudah dan cepat sehingga bikin kenaikan air laut makin susah dihindari. Terus, apa aja sih efek dari kenaikan air laut? Yhaa macem-macem guys, kayak banjir bandang, daerah dataran rendah/pantai yang tenggelam, cuaca yang makin nggak menentu, hingga punahnya berbagai flora dan fauna yang habitatnya rusak karena kenaikan permukaan air laut ini.
 
🙁

“Saudara memikul tanggung jawab besar.”

Ujar Jaksa Agung Pak ST Burhanuddin di depan 459 jaksa baru di Aula Sasana Adhi Karya Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia, Ragunan, Jakarta Selatan, kemarin. Pak Jaksa Agung hilang, jabatan sebagai jaksa ini memiliki tanggung jawab besar. Beliau juga bilang bahwa para jaksa baru ini harus bisa mendorong perubahan etos kerja dan tidak menyalahgunakan kewenangan, apalagi tergoda untuk melakukan perbuatan tercela.
 
When you just got promoted…

Announcement


Thanks to Silvia, yessi, seseorang, and Tifa for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Red flags in relationship? You probably already know it. But what about green flag? Let’s find out here. 

Angel’s Stories

1. Awal 2021 kemarin aku lagi pusing-pusingnya belajar UTBK dan lagi galau banget soal pilihan jurusan. I have a Twitter stan acc btw, so I talk to a random stranger on my mutual list thru direct messag. Dia bilang aku layak dan pasti bisa di jurusan yang aku pilih, dan karena dia bilang kaya gitu aku jadi yakin dan percaya. Aku lanjut belajar dan akhirnya berhasil lolos UTBK. I didn’t even know what her real name is or where she lives, tapi dia yang nemenin aku nangis-nangis pas ngerjain tugas ospek, yang nemenin aku ngeluhin tugas maba, dan… sekarang aku di sinii, udah berhasil ngelewatin semester satu yang kalo tanpa ‘random stranger’ tadi, aku ga bakal sekuat itu ngejalaninnya. Thank you, I would love to be your forever friend, ong! ♡
-A-
 
2. Waktu itu aku lagi di angkot pulang ngantor. Pas lewat jembatan depan Cibubur Junction ada mobil Alphard item berhenti dan dikerubungin sekitar 7-9 orang. Aku pikir ada kejadian apa, ngga taunya pas udah ngelewatin mobilnya, ada bapak-bapak tukang ojek yang selalu mangkal deket jembatan itu jalan menjauh dari mobil sambil bawa 1 karung beras 5kg. Wajahnya sumringah banget, dan bikin aku ikutan senyum senyum sendiri di dalem angkot. Whoever you are, black Alphard, may God bless you and your entire family ya. Makasih banget udah bikin bapak-bapak dan ibu-ibu di situ senyum sumringah.
-Yoongi biased ARMY :)-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!)
Advertisement