Corona Updates 20 Desember 2021, Kemiskinan di Afghanistan Sangat Darurat, GenZ (Usia 13-24 Tahun) Paling Stres Selama Pandemi, Tiktok META Twitter Didenda

517


Hi there

Five days to Christmas! Hope this Monday will feel less tiring for you because the holiday season is aaaaaalmost here. So, enjoy some good time with your family, friends, and loved ones, and don’t forget to always take a little breather so you don’t feel overwhelmed. Happy holiday szn! 


What’s here other than the holiday szn?

The COVID-19 updates…

Yep, it’s still here. Let’s get you up to speed on COVID-19 updates, from home and abroad. Let’s go! 

Home.

  • Per kemarin, 19 Desember 2021, total kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 4.260.380 kasus, dengan kasus aktif 4.918 angka sembuh 4.111.464 dan kasus meninggal 143.998.
  • Provinsi dengan kasus terbanyak adalah DKI Jakarta (864.454 kasus), Jawa Barat (708.415 kasus), Jawa Tengah (486.682 kasus), Jawa Timur (399.766 kasus), dan Kalimantan Timur (158.280 kasus).
  • Penduduk Indonesia yang udah menjalani vaksinasi pertama ada sebanyak 151.246.296 dan vaksinasi kedua 106.636.173 dari target vaksinasi Indonesia sebanyak 208.2 juta penduduk.
  • Ladies and gentlemen, omicron has officially joined the +62 group nih. Varian omicron ini pertama kali ditemukan di Indonesia pada Rabu kemarin, terus di Hari Jumatnya, kasus omicron kembali bertambah dua kasus yang ditemukan pada orang yang baru balik dari Inggris dan Amerika Serikat.
  • Seiring dengan penyebaran varian omicron di berbagai negara, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menunda keberangkatan jamaah Indonesia yang mau umroh ke tanah suci sampai di tahun 2022. Adapun keputusan ini diambil setelah Presiden Jokowi mengimbau supaya masyarakat tanah air enggak melakukan perjalanan ke luar negeri dulu, gara-gara si omicron. Padahal sebelumnya, Indonesia rencananya bakal kembali memberangkatkan jamaah Indonesia 23 Desember nanti, seiring dengan keputusan Arab Saudi yang juga udah mencabut suspend penerbangan dari Indonesia per 1 Desember kemarin.
  • Meski udah ditemukan tiga kasus omicron di tanah air, Indonesia belum akan menutup penerbangan internasionalnya ni gengs. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pak Wiku Adisasmito yang bilang bahwa sejauh ini, penerbangan yang dilarang yha masih dari 11 negara aja, yang mayoritas dari Afrika.
  • Seiring dengan ditemukannya varian omicron di tanah air, epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta supaya pemerintah bisa betul-betul menerapkan aturan perjalanan, baik dari luar negeri maupun di dalam negeri, secara ketat. Menurut Pak Pandu, aturan karantina untuk pelaku perjalanan dari luar negeri harus dilaksanakan secara tegas dan enggak boleh ada perbedaan bagi siapa saja.
  • Masih soal omicron, Sabtu kemarin Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih bilang bahwa beberapa ahli udah menyatakan penularan varian omicron lima kali lebih cepat. Meski begitu, gejala yang ditimbulkan sama varian B.1.1.529 ini lebih ringan.

Internationally….

  • Per 19 Desember 2021, total kasus positif COVID-19 di dunia udah mencapai 274.250.023 kasus dan 5.350.297 kasus meninggal.
  • Negara-negara dengan kasus terbanyak adalah Amerika Serikat (50.777.087 kasus), India (34.733.194 kasus), Brazil (22.204.941 kasus), Inggris (11.343.594 kasus), dan Russia (10.009.866 kasus).
  • Inggris sekarang jadi ‘zona varian’ yang berarti risiko penularan COVID-19 di negara itu lagi ada di puncaknya banget. Bahkan, Walikota London Sadiq Khan menyebut bahwa penularan varian omicron di sana sebagai sebuah insiden besar, dan artinya dibutuhkan aturan spesial yang bakal diterapkan demi membendung penularannya. FYI guys, lonjakan kasus di sana udah mencapai 26.418 kasus selama 24 jam terakhir.
  • Meski nggak separah Inggris, omicron juga dengan cepat menyebar di Italia. Sabtu kemarin, tercatat udah ada 84 kasus omicron terkonfirmasi di sana, meningkat dari hari sebelumnya 55 kasus. Meskipun begitu, varian delta masih jadi varian yang dominan di Italia.
  • Varian omicron yang cepat menyebar, plus varian delta di winter holiday bikin kasus COVID-19 di New York makin meningkat tajam dan nggak menunjukkan adanya penurunan. Sabtu kemarin, udah ada 21.908 kasus baru yang terkonfirmasi, dan hal ini bikin orang-orang pada cancel jadwal liburan mereka dan buru-buru tes COVID.
  • Langkah yang lebih ekstrim diambil Belanda yang baru aja memberlakukan lockdown at least sampai pertengahan Januari nanti demi mengantisipasi penyebaran omicron ini. Jadinya, lockdown yang diberlakukan H-7 Christmas ini ngebuat orang-orang juga panic buying buat beli-beli segala keperluan 25 Desember nanti.
  • PM Perancis Jean Castex bilang penyebaran omicron di Eropa tuh udah secepat cahaya. Maka daripada itu, Perancis juga lagi usaha mengendalikan virusnya yang diprediksi bakalan membludak Januari nanti, setelah musim liburan. Mereka udah melarang konser-konser dan pesta kembang api di tahun baru. Perancis juga udah menghimbau orang-orang buat nggak gathering dan membatasi anggota keluarga yang berkumpul saat perayaan Natal nanti.
  • Pemerintahan Australia mengimbau masyarakatnya untuk nggak panik dan jangan overreact atas varian omicron ini, meskipun di beberapa state lagi menunjukkan peningkatan kasus. Treasurer Australia Josh Frydenberg bilangnya daripada fokus sama jumlah kasus, mending fokus sama tingkatan orang-orang yang dirawat di rumah sakit, yang mana itu masih rendah banget.

Who’s showing some solidarity?

Islamic Countries.
Yoi guys, over the weekend kemarin, 57 menteri dan pejabat setingkat menteri dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) aka Organization of Islamic Cooperation baru aja meeting di Islamabad, Pakistan, untuk membahas soal kondisi di Afghanistan.
 
Ada apa emang di sana?
Well, in case you need a refresher, jadi kondisi di Afghanistan lagi near collapse banget guys, setelah Taliban mengambil alih negara tersebut dari tentara Barat. Akibatnya, Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya mem-freeze aset aka duit yang dimiliki Afghanistan yang ditaro di negara mereka. Karena inilah, Afghanistan jadi bener-bener ga punya aset dan warganya bener-bener berada di extreme poverty. 
 
🙁 Terus meeting-nya bahas apa?
Jadi, dalam emergency meeting itu, Pakistan sebagai tuan rumah mengajak negara-negara berpenduduk muslim lainnya untuk membantu perekonomian Afghanistan. FYI guys, selain dihadiri oleh negara-negara Islam, pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara besar, kayak China, Amerika Serikat, dan Rusia. Selain itu, hadir juga U.N. undersecretary general on humanitarian affairs yang juga Presiden dari Islamic Development Bank (IDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser.
 
Jadi mereka mau ngapain?
Well, misalnya udah ada ni inisiatif dari beberapa negara yang bilang bahwa mereka bakal berupaya mencari cara supaya bisa menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di sana, sambil cari cara untuk menghadapi kondisi politik dengan Taliban. Selain itu, IDB juga berencana bikinin beberapa proposal pendanaan yang kongkrit, supaya uangnya bisa digunakan warga Afghan. Al Jasser bilang, IDB bisa membantu mengelola dana untuk membangun bisnis di Afghanistan dan membantu warganya yang lagi terpuruk banget perekonomiannya.
 
OK. That sounds good…
Well, masih ada lagi ni guys. Soal sanksi tadi, OKI juga mendesak AS dan negara-negara yang menahan dana Afghanistan untuk meringankan sanksi bagi negara tersebut, termasuk juga agar segera melepas aset senilai US$10 Miliar yang di-freeze sejak pendudukan Taliban di Kabul pada 15 Agustus lalu. OKI juga mendesak segera dibukanya sistem perbankan di sana, dengan dibantu oleh PBB. Caranya gimana? Ya AS plz buru-buru balikin tu duitnya Afghanistan jangan di-freeze muluuuu
 
Got it. 
Nah guys, in case you need a little background, jadi dananya itu di-freeze sama negara barat karena mereka menuntut supaya pemerintahan Taliban ini lebih menghargai HAM, terutama hak perempuan. Yep, di bawah Taliban, perempuan hampir ngga ada hak-nya, di mana untuk mendapat pendidikan aja, akses mereka terbatas banget, kayak ga boleh sekolah di tingkat menengah, terus cuma boleh kerja di sektor kesehatan. Terus, hal ini juga di-address dalam meeting IOC kemarin. Kata Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, dunia perlu memahami “cultural sensitivities” di tiap negara, dan HAM serta hak-hak perempuan itu beda loh di masing-masing negara.
 
Welp. Anything else?
Guys, soal kemiskinan di Afghanistan ini emang udah darurat banget. Menurut wakil UN dalam bidang kemanusiaan Martin Griffiths, negara-negara donor perlu bisa lebih fleksibel dalam menyalurkan bantuannya, karena bantuan ini bukan cuma untuk donasi makanan warga, tapi juga untuk bayar gaji para pekerja PNS di bidang kesehatan, pendidikan, listrik, dll. Griffiths juga menambahkan bahwa kemiskinan di Afghanistan mungkin banget mencapai 97% di tahun depan, dan ini udah parah banget. Terus, tahun depan juga PBB bakal meminta dana bantuan buat Afghanistan senilai US$4,5 Milyar, dan ini adalah bantuan terbesar untuk satu negara yang pernah diajukan.

When the pandemic has taken a toll on your mental health

Gen Z, brace yourself.
Yes, pandemic stress is real guys, dan kalo menurut riset terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat, ditemukan bahwa para GenZ, aka mereka yang berusia 13-24 tahun adalah yang paling stres selama pandemi. Penyebabnya, pandemi COVID-19 yang udah dua tahunan berjalan ini tentunya ngaruh banget sama social life mereka, belum lagi urusan pendidikan, karier, dll.
 
Kok bisa gitu ya?
Ya bisa. Setelah berbulan-bulan sekolah or kuliah online dan interaksi sosial yang super terbatas, masyarakat seusia Gen Z emang diketahui rentan banget sama depresi dan anxiety. Mereka juga tentunya mengalami kesulitan untuk catch up sama materi dari sekolah atau kuliah online itu.
 
Yesssss, say it louderrrrr….
Yep. Adapun dalam melakukan risetnya, para responden yang dipilih adalah mereka yang berusia 13 sampai 56 tahun. Dari pool ini, ditemukan bahwa mayoritas dari mereka menyebut pandemi menjadi salah satu penyebab stres paling atas, dibandingkan sama urusan financial, body image, atau family or personal relationship yang lain. Banyak juga yang bilang pandemi ini bikin hidup mereka jadi lebih susah dijalanin.
 
Ouch 🙁
Nah tapi ternyata guys, ditemukan bahwa efek paling parah emang terjadi pada para Gen Z. Jadi ditemukan bahwa 46% Gen Z dari umur 13 sampai 24 tahun setuju bahwa pandemi ini emang bikin susah mereka buat ngejar pendidikan atau karier. Angka ini adalah yang paling tinggi kalo dibandingin sama millennials di 36%, dan Gen X di 31%. Hal serupa juga ditemukan pada urusan percintaan, di mana 40% Gen Z bilang bahwa pandemi COVID-19 bikin urusan percintaan mereka makin rumit.
 
Percintaan aja nih?
Enggak guys, urusan pertemanan juga. Dalam penelitian yang sama, ditemukan bahwa 45% dari para Gen Z melaporkan susahnya menjalin hubungan pertemanan yang baik sama teman-teman, dibandingkan sama Gen X yang ada di posisi kedua dengan persentase 39%. Terus dalam mental health, Gen Z lagi-lagi ada di posisi tertinggi yang bilang bahwa pandemi ini berpengaruh banget sama mental health mereka, dengan persentase 49%. Adapun di posisi dua adalah Gen X dengan 48%, dan terakhir ada millennials dengan 47%.
 
Got it. Does anyone say anything?
Ada. Seorang dokter anak namanya Dr. Cora Breuner bilang kalau masa remaja usia Gen Z sekarang ini emang masa-masa pertumbuhan paling signifikan dalam hidup seseorang makanya mereka butuh keterampilan mental yang lebih daripada yang mereka punya sekarang, biar bisa menjalani hidup sehari-hari. Meski begitu, pandemi COVID-19 yang tiba-tiba bikin semuanya jadi isolated tentu nggak cuma bikin para Gen Z ini ketinggalan dalam belajar, namun juga dalam kondisi perkembangan mentalnya tadi.
 
I see. Anything else?
Dalam riset yang sama, ditemukan juga bahwa para Gen Z ini mengidentifikasikan dirinya sangat erat dengan pendidikan. Jadi guys, ketika semua sekolah ditutup dan kelas jadi online semua, para Gen Z juga yang merasa paling rugi dan lost. Untungnya, sekarang udah banyak sekolah yang kembali buka, meskipun emang kondisinya ga sama dengan sebelum COVID-19.

Who’s just got fined?

Tiktok, META, Twitter.
Iya ni guys, ketiganya baru aja kompakan dalam menerima kewajiban bayar denda dari pengadilan Rusia karena enggak men-takedown konten yang dimuatnya yang dinilai ilegal oleh pemerintah. Adapun keputusan ini disampaikan oleh Pengadilan Distrik Moscow, di mana ketiganya diminta untuk bayar denda dengan jumlah yang berbeda. Adapun Facebook didenda sebesar 13 juta ruble (US$176.926) terus Twitter didenda 10 juta ruble, sedangkan TikTok menerima hukuman untuk bayar denda sebesar 4 juta ruble. Khusus buat META guys, mereka juga bakal harus menghadapi peradilan di minggu ini bareng Google, karena dugaan tindakan lain, yaitu mengulangi tindakan pelanggaran, sehingga ada kemungkinan mereka bakal didenda lagi dengan jumlah yang lebih besar.
 
FYI guys, jadi belakangan ini pemerintahannya Putin emang lagi super banyak ngatur banget atas berbagai konten yang beredar di sosial media di sana. Baru aja nih, Moscow juga memerintahkan 13 perusahaan teknologi yang beroperasi di Rusia, mostly dari Amerika Serikat, untuk punya kantor di Rusia sejak 1 Januari mendatang. Kalo nggak ngikutin aturan tadi, maka mereka bakal dilarang beroperasi di Rusia. Nah, ketiga perusahaan tadi ada di daftar tersebut.

“Saya mau belajar cara melayani yang baik.”

 
Whoaa gitu guys kata Kapolda Metro Jaya Fadil Imran pada seorang satpam yang lagi jaga di Bank DKI Jumat minggu lalu. Jadi dalam kesempatan itu, Pak Polisi lagi melakukan sidak ke gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, dan kebetulan ketemu sama satpam Bank DKI yang lagi jaga di gerai Samsat. Beliau pun bilang pada Pak Satpam bahwa doi pengen belajar cara melayani masyarakat dengan baik. Yep, hal ini enggak lepas dari sikon belakangan di dunia maya di mana warga banyak bilang bahwa satpam bank lebih ramah daripada polisi. Jadi kata Pak Fadil, ya doi mau belajar deh dari para satpam bank itu…
 
Semoga diikutin sama semua pulici ya paaak….

Announcement


Thanks to Arabella & Denny for buying us coffee yesterday!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations


Today, let’s talk about relationship. No matter how much you have in common with your SO, there’s always things to argue. Thus, read these tips to have a healthy debate with your partner.


Angel’s Stories

1. Jadi sejak memasuki usia kandungan 8 bulan aku mulai ke kantor naik kereta. Nah angel aku akhir-akhir ini adalah penumpang yang sudah kasih bangkunya untuk aku, penumpang yang bantu aku cari tempat duduk, dan pastinya petugas gerbong yang selalu sigap cariin kursi untuk aku. Selalu terharu setiap hari karena hal ini, semoga Tuhan balas semua kebaikan kalian. Minggu ini terakhir aku masuk kantor sebelum cuti melahirkan, doakan bayi dan persalinanku sehat lancar selamat yaa sobat CMU <3
-NCF-
 
2. Jadi hari ini aku kebetulan dapat jatah di pelayanan sebuah institusi pemerintah. I met some people that made me feel more and more grateful for what God’s given to my life. Jadi ada seorang bapak-bapak disabilitas datang ke kantor minta SKTM (Surat Ket. Tidak Mampu) untuk ngurus beasiswa anaknya. Pas aku lihat di KK-nya ternyata di bapak ini hanya tinggal berdua dengan anaknya. Aku tanya-tanya lah si bapak ini kerjanya jadi rewang di rumah keluarga kaya. Dia tinggal berdua sama anak perempuannya. Pas sudah hampir selese prosesnya si anak datang nyamperin bapaknya dan minta duduk di pangku. Like… oh God!! Gue nahan nangis di situ. Si anak keliatan sayang banget sama bapaknya. Kemudian siang harinya datang lagi seseorang anak laki-laki masih dengan kebutuhan yang sama. Pas aku lihat KK-nya what a shock moment…. dia sebatang kara. Bapaknya sudah meninggal sejak dia kecil dan ibunya meninggal saat pandemi. Dia baru berumur 20 tahun. Hufth… inhale and exhale… Cuma bisa ngebayangin dia sehari-hari makan apa? Kebutuhannya dapat uang dari mana? Those people have made me more more and moooorrreeee grateful. I have parents yang masih komplit dan sehat wal’afiat, bisa bekerja, bisa makan dengan layak. Really dude, the problem of yours maybe are not as hard as theirs, so be strong and brave to face whatever problem you have and please be kind to orang yang membutuhkan uluran kita. Sekian. Thanks so so much, Catch Me Up team! Hope you always healthy and wealthy.
-seorang wanita dengan ID @heylindAmour-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!)
Advertisement