Good morning
Welcome back to Monday. What a weekend with 12:12 thingy that made us endlessly scroll our shopping chart yesterday. Shopping is one of our favorite things to do, especially since it’s closer to the holiday season. However, just a gentle reminder that tanggal 25 is still in two weeks so.. make sure you’ve left some budget for instant noodles, lol.
Yep, Monday is when we start the day with… covid19 updates.
-
Per kemarin, total kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 4.258.980 kasus, dengan kasus aktif 5.186 angka sembuh 4.109.865 dan kasus meninggal 143.929.
-
Provinsi dengan kasus terbanyak adalah DKI Jakarta (861.058 kasus), Jawa Barat (706.615 kasus), Jawa Tengah (483.673 kasus), Jawa Timur (398.964 kasus), dan Kalimantan Timur (157.728 kasus).
-
Penduduk Indonesia yang udah menjalani vaksinasi pertama ada sebanyak 145.910.019 dan vaksinasi kedua 102.445.257 dari target vaksinasi Indonesia sebanyak 208,2 juta penduduk.
- Sejak dikeluarkan izin penggunaan daruratnya sama BPOM, akhirnya vaksinasi anak untuk usia 6-11 tahun officially bakalan mulai nih, di 24 Desember nanti. Tetapi oh tetapi ada syaratnya nih kalau mau ngadain vaksinasi anak ini, daerah bersangkutan udah harus mencapai minimal 70% vaksin dosis pertama dan minimal 60 % vaksinasi buat lansia dari target daerah masing-masing. Buat daerah yang bisa ngadain, vaksinasi anak ini sifatnya wajib guys, dengan syarat si anak punya NIK dan terdaftar di Kartu Keluarga. Pemerintah sendiri sih targetnya program vaksinasi anak ini bakalan mencapai ke 25-27 juta anak di Indonesia.
- Jawa Tengah jadi satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang lagi ngalamin pelonjakan Bed Occupancy Rate (BOR) nih. Dijelaskan Jubirnya Satgas Wiku Adisasmito Jumat lalu, BOR pasien COVID-19 naik di Jateng sebanyak 0.36 % dalam kurun waktu tiga hari. Selain Jateng, daerah lain kayak NTT juga naik dari 8,97% jadi 10,31%, terus Kalimantan Tengah dari 1,51 % jadi 2,14 %, ada juga Gorontalo yang dari 0% jadilah ke 1,11 %. Terakhir, Papua juga lagi naik nih BOR nya sampai ke 11,26 %, padahal sebelumnya udah di angka 10,65 %. Karenanya, Pak Wiku meminta warga +62 untuk mempertahankan kesiapsiagaan.
- Setelah kemarin sempat heboh berita soal permen karet bisa mencegah penularan COVID-19, akhirnya Sabtu kemarin Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengkonfirmasi kalau berita itu cuma hoax. Dari hasil riset di Website Cell, permen karet kan emang ada proteinnya yah yang bisa ‘menjebak’ partikel virus buat menyebar waktu kita lagi bicara, napas, atau batuk. Tapi again, itu cuman hoax gaes. Bu Siti bilang caranya biar terhindar dari COVID-19 yha dengan menerapkan protokol kesehatan, plus vaksinasi.
- Seiring dengan dibatalkannya PPKM level 3 pas libur Nataru nanti, Jubir Kemenhub Aditia Irawati bilang bahwa diperkirakan akan ada 11 juta orang yang tetap bakal pergi-pergian di libur Nataru mendatang. Hal ini diketahui juga berdasarkan data dari Survei Nasional dengan mayoritas responden berasal dari Jawa-Bali. Merespons hal ini, Aditia bilang pihaknya bakalan membuat regulasi perjalanan sesuai dengan kondisi di masing-masing daerah, juga sekalian minta rekomendasi dari ahli transportasi dan sosiolog.
- Kabar gembira untuk kita semua, selain kulit manggis kini ada ekstraknya, COVID-19 kini juga udah lewat masa krisisnya, hehehehe. Hal ini disampaikan oleh Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi yang bilang bahwa kasus COVID-19 harian di Indonesia telah mengalami penurunan signifikan dalam beberapa bulan terakhir, artinya masa krisis kita udah lewat. Menurut Pak Dok, saat ini yang harus disiapkan adalah adaptive recovery dan resiliensi dari sistem kesehatan.
- Per kemarin, total kasus positif Covid-19 di dunia udah mencapai 269.756.387 kasus dan 5.302.306 kasus meninggal. Negara-negara dengan kasus terbanyak adalah Amerika Serikat (49.884.588 kasus), India (34.690.510 kasus), Brazil (22.177.059 kasus), Inggris (10.833.040 kasus), dan Russia (9.812.538 kasus).
- Pelik ni guys, kondisinya Timnas Sepak bola Malaysia yang harus merelakan empat pemainnya karantina gara-gara terkonfirmasi positif Covid. Adapun keempatnya adalah penjaga gawang Khairulazhan Khalid sama striker Faisal Halim. Nggak berselang lama, back Quentin Cheng juga ikut-ikutan positif, and finally, andalan tim Akhyar Rashid terkonfirmasi Covid. Karena hal ini, keempatnya harus diisolasi dulu, padahal saat ini sedang berlangsung AFF 2020 dan performa Malaysia lagi oke banget nih sejauh ini. Hal ini juga jadi kerugian besar buat Macan Malaya itu karena mereka jadi cuma bisa bawa 24 pemain padahal boleh kok maksimal bawa 30 atlet.
- Inggris kayaknya harus jaga-jaga nih guys, karena menurut prediksi dari para peneliti di London School of Hygiene and Tropical Medicine, diperkirakan kalau Omicron ini bakal berkembang pesat banget di Januari nanti, dan bakal menyebabkan sebanyak 25.000 sampai 75.000 kematian di Inggris lima bulan dari sekarang. Karena itu, pemerintah diminta untuk makin menggencarkan pemberian booster vaccine ke masyarakat, karena diyakini keefektifan vaksin bisa meningkat sebanyak 70 sampai 75 persen buat orang-orang yang udah terpapar Omicron.
- Selain Inggris, Amerika Serikat juga lagi gencar banget meminta warganya untuk segera divaksin booster demi membendung penyebaran varian omicron di negara itu. Selain menggencarkan booster, pemerintahan Biden juga memberlakukan berbagai kebijakan lain kayak booster vaccines diperluas, testing gratis di rumah, terus juga pembatasan perjalanan tambahan selama libur akhir tahun ini di mana orang pada kumpul-kumpul. FYI guys, so far udah ada lebih dari 200juta warga AS yang udah fully vaccinated.
- Di Wina, Austria warga baru aja menggelar aksi protes yang menolak kebijakan wajib vaksin dan perintah untuk stay-at-home di rumah buat mereka-mereka yang belum divaksin. Adapun di Austria, aturan wajib vaksin udah diberlakukan sejak Februari kemarin buat masyarakat 14 tahun ke atas, kecuali biuat beberapa alasan medis. Buat yang nggak mau divaksin, mereka harus bayar denda awal sebesar 600 euros atau setara dengan kurang lebih 10 juta rupiah. Itu pun bisa bertambah jadi 3600 euros atau setara 58 juta rupiah kalau denda awal tadi nggak diselesaikan. Terus, di Austria tuh yang fully vaccinated baru sekitar 68%, termasuk yang paling rendah di Eropa Barat. Hal ini karena banyaknya warga yang masih skeptis sama efektivitas vaksin.
- Minggu lalu, UNICEF baru aja menyampaikan dukungannya supaya India dan negara-negara tetangganya segera menggelar kelas offline buat sekitar 400juta anak-anak yang udah kelamaan nggak sekolah karena pandemi. Contohnya di Bangladesh ni guys, sekolah tutup udah 18 bulan, dan jadi salah satu yang paling lama di dunia. Hal ini tentu bisa menyebabkan kemunduran pendidikan banget, karena di sana sangat sedikit rumah yang bisa mengakses internet. Karena itu, UNICEF udah bekerja sama dengan pemerintah setempat di negara-negara Asia Selatan buat segera school reopening.
- Pemerintah Yunani minggu lalu baru aja mengumumkan bahwa orang tua yang enggak mengirimkan anak-anaknya kembali sekolah karena alasan COVID-19 bakal terancam dipenjara selama at least dua tahun, dan juga akan didenda. Yep, hal ini muncul seiring dengan banyaknya ortu di sana yang nggak mau mengirim anaknya kembali ke sekolah karena mereka nggak mau anaknya divaksin, pake masker, atau dites covid. Ampun dah.
Now, let’s talk about Pemerkosaan Santriwati di Bandung: #SahkanRUUPKS
Heard about it, but catch me up.
Jadi, lagi-lagi Indonesia dibuat geram dan kzl banget sama kasus yang baru terungkap di mana ada seorang guru pesantren di Bandung yang memperkosa 21 orang santrinya, sembilan korban bahkan hamil dan melahirkan. Nama gurunya ini adalah Herry Wirawan, dia adalah pemilik dan pengurus Pondok Tahfiz Al-Ikhlas, Yayasan Manarul Huda Antapani, dan Madani Boarding School Cibiru. Herry berulang kali memperkosa para korbannya dari rentang waktu 2016 sampai 2021.
For real???
Sadly, yes. Dari 9 korban yang hamil dan melahirkan, salah satu di antaranya sudah melahirkan dua anak, padahal usia santri-santri itu baru 13-17 tahun. Ada juga korban yang nggak sampai hamil, tapi diperkosa juga. Menurut keterangan dari Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut, Diah Kurniasari, para bayi yang udah dilahirkan oleh korban kini tengah dirawat oleh orang tua korban masing-masing.
Who’s kissing cigarettes goodbye?
Whoaaa bold. Gimme some background.
OK. Jadi dengan aturan ini, maka orang-orang yang sekarang masih ngerokok sih bakal teteup bisa beli rokok, namun pemerintah bakal meningkatkan usia batas merokok secara bertahap, hingga nantinya bakal tercipta masyarakat yang entirely bebas rokok. Terus guys, mulai tahun depan kan orang yang berumur 14 tahun ke bawah bakal dilarang seumur hidup untuk beli rokok. Jadi gambarannya nih, nanti di tahun 2050, orang berusia 42 atau lebih tua bakal bisa beli rokok, namun yang lebih muda udah nggak bisa, karena udah dilarang itu. Jadi nanti makin lama, warga yang lebih muda makin bebas rokok.
Yeps, ada yang bilang kebijakan untuk ngurangin kadar nikotin yang adiktif luar biasa itu malah kebijakan nggak guna. Karena itu cuma bakal bikin orang beli rokok dengan jumlah yang lebih banyak buat dapetin jumlah nikotin yang seharusnya. Hal ini cuma bakal bikin masyarakat menengah ke bawah makin menderita. Tapi hal ini dibantah sama Dr. Ayesha yang bilang, “Yha kalo nggak gitu kan lo nggak berenti nyebat.”
Lanjut, masih dari yang kontra sama kebijakan ini, ada yang bilang kalau smoke-free plan ini cuman bikin black market bertambah jumlahnya, dan berkembang luas pasarnya. Yak karena orang-orang yang nggak bisa lepas dari sebat ini udah nggak bisa lagi merokok secara legal, tapi masih kekeuh pengen merokok, ya udah black market adalah jalan ninjanya nggak sih. Beberapa tahun terakhir black market yang jualin tobacco emang sedang berkembang pesat banget di sana.
I see. Anything else I should know?
Yang menarik guys, emang sih, jumlah perokok di New Zealand udah menurun banget, jadi 13% tadi, dari 28% di beberapa dekade lalu. Meski begitu, jumlah perokok paling banyak adalah suku asli New Zealand yaitu Māori dan Pacific Islanders, kalo yang White Europeans mah emang udah banyak yang nggak ngerokok. Karenanya, para pengamat kebijakan di sana meminta pemerintah untuk membuat kebijakan yang juga memfokuskan pada pengurangan konsumsi rokok di Māori dan Pasifika households.
Who’s just got Botox but not humans?
“F*ck him.”
Announcement
Thanks to Novizan, mas-mas & Dewa for buying us coffee yesterday!
Catch Me Up! recommendations
Angel’s Stories