Corona Updates 15 November 2021, COP26 Selesai Hasilkan Perjanjian Baru Yang Harus Diikuti Anggota PBB, Greenpeace Indonesia Dilaporkan ke Polisi, Jejak Karbon Pada Makanan Yang Dikonsumsi

576

Good morning

Today, we want to give a special shoutout to all the Swifties out there who survived the weekend without reminiscing your exes, or wanting to cry for no reason, or feeling happy, free, confused and lonely at the same time. We will announce the winner of All Too Well quiz later today, so make sure to check out our social media regularly. Enjoy!


As always, your covid19 weekly updates is here.

As always, we will start with updates from home and abroad. Let’s go!
 
From home…
  • Per kemarin, 14 November 2021, total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 4.250.516 kasus, dengan kasus aktif 9.197 angka sembuh 4.097.675 dan kasus meninggal 143.644.
  • Provinsi dengan kasus terbanyak adalah DKI Jakarta (862.643 kasus), Jawa Barat (706.799 kasus), Jawa Tengah (485.757 kasus), Jawa Timur (398.840 kasus), dan Kalimantan Timur (158.091 kasus).
  • Penduduk Indonesia yang udah menjalani vaksinasi pertama ada sebanyak 129.710.190 dan vaksinasi kedua 83.418.086 dari target vaksinasi Indonesia sebanyak 208,2 juta penduduk.
  • Minggu lalu, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta supaya masyarakat enggak buru-buru dalam bersikap dan jadi antipati terhadap kebijakan yang dibikin sama pemerintah, khususnya dalam masa libur akhir tahun. Menurut Pak Wiku, semua kebijakan yang diterbitkan pemerintah tentunya emang untuk melindungi warga dari wabah pandemi covid-19, jadi yhaa plz banget jangan anti.
  • Kemarin, Wali Kota Medan yang juga mantunya Pak Jokowi Bobby Nasution baru aja menyegel tiga tempat hiburan malam di Medan karena dinilai melanggar aturan PPKM. Menurut Bobby, kebijakan ini dia ambil karena doi enggak mau kasus covid19 yang belakangan ini udah terkendali jadi naik lagi.
  • Meski udah terkendali, namun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ngingetin kita supaya teteup waspada ni gengs. Menurut ketua PB IDI Zubairi Djoerban, masyarakat sebaiknya enggak lengah terhadap kemunculan gelombang tiga Covid-19, apalagi sebentar lagi bakal ada momen libur Natal dan Tahun Baru. Pak Djoerban juga meminta warga untuk hari-hati, khususnya di acara undangan pernikahan dan yang suka makan di restoran.
  • Kemarin, Satgas Penanganan Covid-19 juga mengumumkan bahwa pihaknya mencatat ada 63 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki institusi dengan tingkat kepatuhan atas prokes rendah, yakni di bawah 35 persen. Adapun kepatuhan rendah ini bisa terlihat melalui berbagai indikator, kayak enggak ada fasilitas stiker jaga jarak di tempat umum, enggak ada fasilitas cuci tangan, enggak ada petugas pengukur suhu, sampe tidak menyediakan masker cadangan di fasilitas publik.
  • Clap clap clap, bravo buat ibu kota Jakarta yang baru aja masuk ke dalam daftar 50 kota di dunia dengan pengendalian covid19 terbaik. Hal ini baru aja disampaikan sama Gubernur DKI Anies Baswedan minggu lalu, dalam acara Jakarta Investment Forum 2021. Dalam keterangannya, Pak Anies bilang bahwa per 9 November 2021, hampir 11 juta orang di Jakarta udah menerima vaksin dosis pertama dan lebih dari setengah angka tersebut udah menerima dosis kedua. Sebagai hasilnya, Jakarta masuk ke dalam jajaran top 50 kota dengan respons pengendalian covid-19 terbaik
From abroad…
  • Per 14 November 2021, total kasus positif Covid-19 di dunia udah mencapai 253.037.170 kasus dan 5.097.552 kasus meninggal.
  • Negara-negara dengan kasus terbanyak adalah Amerika Serikat (47.051.430 kasus), India (34.437.307 kasus), Brazil (21.953.838 kasus), Inggris (9.572.355 kasus), dan Russia (8.918.926 kasus).
  • Eropa lagi mengalami penambahan kasus covid19 lagi ni gengs. Dalam tujuh hari terakhir, setengah dari kasus kematian dan infeksi global berasal dari sana. Kondisi ini kemudian bikin opsi lockdown kembali dipertimbangkan oleh pemerintah negara-negara Eropa, apalagi sebentar lagi bakal ada perayaan Natal yang tentunya menjadi tantangan buat kebijakan social distancing. Nah meskipun nambah guys, namun jumlah pasien yang meninggal turun drastis, karena emang udah sekitar 65% warga di sana udah divaksin.
  • Seiring dengan bertambahnya lagi kasus covid19 di Eropa, pemerintah Austria baru aja memberlakukan kebijakan lockdown buat orang-orang yang nggak menerima vaksinasi. Dengan adanya aturan ini, maka orang-orang yang nggak divaksin berusia di atas 12 tahun enggak boleh keluar dari rumah kecuali untuk keperluan penting, kayak belanja kebutuhan pokok, jalan kaki, atau divaksin.
  • Hasil studi terbaru menunjukkan bahwa vaksin covid19 pertama buatan India, namanya Covaxin memiliki efikasi yang tinggi untuk mencegah penyebaran pandemi covid19. Adapun tingkat efikasinya mencapai 78%, dan so far vaksinnya enggak menunjukkan efek samping yang membahayakan. FYI, jadi Covaxin ini baru aja mendapat approval darurat dari WHO minggu lalu, dan udah boleh digunakan di 17 negara.
  • Setelah memberlakukan kebijakan lockdown selama 20 bulan, Vietnam akhirnya untuk pertama kalinya menerima turis asing dari luar negeri pada minggu lalu. Adapun para turis ini berasal dari Korea Selatan dan Jepang yang berjumlah 400 orang, dan udah divaksin secara lengkap.
  • Minggu lalu, negara tetangga Singapura melaporkan bahwa ada lebih dari 200 orang termasuk tahanan dan sipir di seluruh penjara Singapura yang tertular Covid-19. Terkait kejadian ini, otoritas setempat kemudian me-lockdown penjara dan enggak membolehkan dulu adanya kunjungan dari luar bagi para napi. Selain itu, mereka juga memberlakukan pengawasan yang lebih ketat bagi petugas dari luar yang masuk ke lingkungan penjara.
  • Buat kamu yang udah kangen jalan-jalan, bisa nii ke negara tetangga dulu kayak Malaysia, yang berencana untuk mulai membuka wilayahnya bagi kedatangan wisatawan asing pada Januari 2022 mendatang. Adapun kebijakan ini diberlakukan sebagai upaya untuk menghidupkan kembali pariwisata di Malaysia yang lumpuh akibat pandemi Covid-19.

When the COP26 finally ended…

Everyone, meet: The Glasgow Pact.
Yep, COP26 has come to an end pada tanggal 12 November kemaren dan akhirnya menghasilkan perjanjian baru atau pakta yang harus diikuti oleh para anggota PBB. Adapun perjanjian tersebut bernama The Glasgow Pact.
 
What’s that?
Well, perjanjian ini berisi tentang regulasi soal batu bara, mobil, deforestasi, or basically anything that produces emission. Regulasi ini disetujui dalam rangka membuat goal The Paris Agreement di COP tahun 2015 lalu lebih jelas, yaitu untuk mencapai penambahan maksimal 1,5 derajat Celsius lebih tinggi dari masa pra-industri.
 
Tell me more about the pact.
Jadi, pakta ini membahas tentang gimana caranya para pemerintah negara-negara anggota untuk bisa mencapai target suhu bumi gak boleh 1,5 derajat celcius lebih tinggi dari masa pra-industri. Para pemerintah kemudian diminta untuk nge-submit kontribusi mereka akhir tahun depan, instead of setiap lima tahun kayak perjanjian di Paris Agreement. Terus, pemerintah juga diminta untuk mengurangi ketergantungannya terhadap energi batu bara dan fosil yang dianggap buruk buat iklim. Nah, ini juga yang jadi lumayan pro dan kontra, terutama buat India yang menyuarakan concern-nya.
 
Why?
India minta kalo adaptasi keluar dari batu bara dan fosil ini dilakukan secara perlahan-lahan. Sedangkan dalam pakta tersebut yang tertulis adalah “phase out“, bukan “phase down“, alias diminta langsung cepet-cepet instead of gradually. Terus juga di perjanjian tersebut menyebutkan soal sumber energi yang “inefficient“, bukan “unabated“. Hal inilah yang sebenernya bikin regulasi terhadap batu bara dan fosil masih kurang jelas.
 
Hmm, I see. Go on.
Dalam perjanjian ini juga diatur soal gimana negara-negara maju melakukan semacam retribusi ke negara miskin dan berkembang sebagai kompensasi terhadap “loss and damage” yang mereka alami dari krisis iklim ini. Hal ini kemudian menjadi bahasan penting karena negara-negara miskin dan vulnerable justru yang biasanya menghasilkan emisi paling sedikit, tapi terkena dampak paling besar. Hal ini juga diperparah dengan ketidakmampuan mereka untuk memitigasi bencana yang muncul dari krisis iklim. Terus, negara-negara miskin ini juga biasanya enggak punya sumber daya yang cukup buat mengadopsi energi terbarukan kayak negara-negara maju. However, banyak negara miskin dan berkembang yang ngerasa kalo pembahasan soal loss and damage ini gak nge-resolve apa-apa, kayak India.
 
Terus apa lagi?
Selain itu juga ada carbon market deal. Perjanjian ini dibuat untuk melindungi hutan dan membangun fasilitas sumber daya energi baru terbarukan (EBT) di negara-negara yang memiliki hutan. Terus, deal ini juga mengatur soal kompensasi yang harus dibayar negara atas dampak iklim yang mereka sebabkan. Salah satunya dengan forestasi dan pembangunan fasilitas sumber daya EBT.
 
Anyone saying anything?
Ada Direktur Eksekutif Greenpeace International Jennifer Morgan yang bilang kalo hasil dari COP26 ini masih lemah banget. Mulai dari kegakjelasan soal loss and damage, sampe pendirian negara-negara yang terlibat di COP26 soal batu bara dan fosil. Jennifer juga bilang bahwa negara-negara miskin dan vulnerable dateng ke COP26 mencari jawaban untuk menolong masyarakatnya yang terkena dampak krisis iklim tapi mereka pulang tanpa jawaban yang jelas. Meski begitu, teteup pertemuan ini menandakan akhir dari penggunaan batu bara dan fosil, which is good.
 
Ooof that’s rough. Anything else?

Ada juga Sekjen PBB António Guterres yang udah bilang dari awal doi tau pembahasan batu bara dan fosil bakal jadi pembahasan yang tricky

Advertisement
 di pertemuan ini. Guterres juga bilang kalo target 1,5 derajat Celsius ini gak begitu menyelamatkan bumi, tapi cuma bikin planet kita “on life support” aja. Menurutnya, target baru dari COP26 ini masih kurang ambisius dalam menyelamatkan bumi dari krisis iklim global. That’s why para observers minta negara-negara untuk lebih well-prepared buat COP tahun depan. We’ll see, guys. We’ll see.


When UU ITE strikes again…

This time, Greenpeace Indonesia took the hit.
Lagi-lagi UU ITE menyerang guys. Adalah organisasi lingkungan Greenpeace Indonesia yang baru aja dilaporin ke polisi kemaren banget sama Sekjen Komite Pemberantasan Mafia Hukum Husin Shahab. Hal ini merupakan buntut dari kritik Greenpeace Indonesia terhadap pidato Presiden Jokowi soal deforestasi di Indonesia pada pembukaan COP26 yang baru selesai hari Sabtu kemaren. Husin kemudian ngelaporin aktivis Greenpeace Indonesia dengan UU ITE karena dianggap menyebarkan kebencian dan merugikan banyak kelompok dengan bilang pidato pak pres soal deforestasi di Indonesia itu gak bener.
 
Hold on, I need a refresher.
Sure. Jadi, di acara pembukaan COP26 di Glasgow, Skotlandia kemaren tu pak Presiden Jokowi menyampaikan pidato pembukaan soal kondisi di indonesia. Selain rencana buat ngebangun kawasan industri hijau terbesar di dunia dan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT), Pak Jokowi juga menyinggung soal penurunan angka deforestasi dan kebakaran hutan di Indonesia. Nah, hal ini ni yang kemudian dikritik sama Greenpeace Indonesia.
 
Dikritik gimana tu?
Greenpeace Indonesia bilang kalo klaim-klaim Pak Jokowi di COP26 tuh omdo alias ngomong doang. Kayak penurunan kebakaran hutan yang diklaim Pak Jokowi, itu semua karena faktor iklim, bukan karena campur tangan pemerintah. Menurut Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia M Iqbal Damanik, data-data soal Indonesia yang disampein Pak Jokowi pada pembukaan COP26 kemaren juga data yang diambil sebagian aja buat keliatan bagus alias cherry pickingYou can catch up more on the issue here.
 
OK… Terus dari situ dipolisiin?
Yep, Husin melaporkan Leonard Simanjuntak dan Kiki Taufik dari Greenpeace Indonesia ke Polda Metro Jaya dengan pasal 14 dan 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Husin juga menggunakan pasal 28 ayat (2) juncto pasal 45A ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
 
Any words from Greenpeace Indonesia?
Akhirnya Greenpeace Indonesia buka suara ni di hari yang sama. Juru kampanye hutan Greenpeace Indonesia Asep Komarudin bilang kalo langkah yang diambil oleh Komite Pemberantasan Mafia Hukum ini justru malah merusak iklim demokrasi di Indonesia. Kalo pemerintah dikritik, harusnya diselesaikan dengan berdialog, bukan ujug-ujug langsung ke jalur hukum kayak gini.
 
Yha namanya juga namjug… Anything else?
Salah satu terlapor yaitu Ketua Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak menampik kalo data yang mereka pake buat nge-counter pidato Pak Jokowi tadi dibilang enggak valid. Hal ini karena datanya emang dikeluarin sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sendiri kok. Jadi yha aneh aja kalo organisasinya dipolisiin karena dibilang nyebar hoaks dan kebencian…

When you think the way you eat doesn’t affect the climate…

Everybody, meet: Sustainable Culinary Journey.

Yep, tau gak sih gengs, bahwa dari setiap makanan yang kita konsumsi, pasti ada jejak karbonnya? Misalkan ni kalo kamu makan makanan impor, jejak karbonnya pasti lebih tinggi daripada makanan yang berbahan lokal karena makanannya dikirim dari luar negeri, jadi perjalanannya lebih panjang, dan tentunya bikin energi kayak bensin dan resources yang kepake lebih banyak dibanding makanan yang dibeli dari petani lokal. Tapiii, meskipun keliatannya pangan jadi salah satu masalah krisis iklim, kalo menurut Direktur Climate Reality Project Indonesia Amanda Katili Niode, pangan justru malah bisa jadi solusinya gengs.

 

Jadi hal ini disampaikan sama Bu Amanda di acara “Jelajah Rasa & Budaya Gorontalo dan Bone Bolango” hari Selasa minggu lalu. Acara ini mengenalkan pangan lokal khususnya wilayah Gorontalo dan Bone Bolango sebagai solusi dari masalah sustainability. Menurut Bu Amanda, pangan lokal selain rasanya yang enak dan cocok banget sama lidah Indonesia ternyata bisa menjadi solusi krisis iklim. Bu Amanda sendiri yang lagi di Glasgow, Skotlandia untuk menghadiri acara COP26 juga bilang kalo selain pangan lokal, pegiat lingkungan juga menyuarakan konsumsi pangan nabati yang lebih rendah emisi dibanding pangan hewani.

 

FYI, Bu Amanda juga menulis buku “Memilih Makanan Ramah Iklim” bersama dengan ahli teknologi pangan asal Gorontalo, Zahra Khan. Menurut Zahra, makanan Gorontalo ini kaya banget akan rasa karena terletak di antara wilayah pegungan dan lautan yang menambah citarasa kuliner Gorontalo. Selain emang enak, makan makanan lokal juga pastinya baik buat iklim.

 

Adapun acara ini adalah roadshow menuju acara puncak Festival Kabupaten Lestari 2021 yang bakal diadakan di Gorontalo dan Bone Bolango pada 23-28 November 2021 mendatang. Dari acara kemaren aja yang menampilkan banyak ragam kuliner Gorontalo dan Bone Bolango aja udah seru banget ni gengs, kebayang gak sih acara puncaknya nanti kayak apa? Ngiler bayanginnya, hihihi.


“Semua pakai masker, pakaiannya juga sama semua, saya takut nanti malah ada yang tertukar.”

Hihihi gitu guys kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pas menghadiri acara nikah massal Syar’i di Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah Tanjungmorawa Deliserdang, yang dihadiri oleh 11 pasangan. FYI guys, ke-sebelas pasangan ini adalah staf pengajar di pesantren tersebut yang udah berkomitmen untuk menikah dan mengikuti acara nikah massal tadi.
 
Laughing in dad jokes…

Announcement


Thanks to Seseorang for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

It’s RED szn, so these are your Red songs according your zodiac sign…

Angel’s Stories

1. Aku lagi sedih beberapa hari ini karena ada orang yang kurang menyenangkan di kantor. Orang itu sering banget menyabotase kerjaan aku sampe kadang yang udah selesai harus aku kerjain ulang karena menurut dia kerjaanku salah. Padahal pas ke bos, bos lebih prefer kerjaan aku sebelumnya. Terus aku cerita ke salah satu temenku yang sebenernya udah lama ga ketemu karena pandemi, tapi ternyata dia lagi ada di kotaku karena ada kerjaan. Akhirnya dia ngajak aku nginep di tempatnya sambil cerita-cerita soal kehidupan. Rasanya seneng banget pas tahu masih ada yang peduli sama kita. Terima kasih <3
-Timi-
 
2. Minggu kemarin aku abis wawancara kerjaan di kantor yang aku udah idam-idamkan banget. Untuk persiapannya juga aku bener-bener total dan berharap banget bisa keterima. Namun nasib berkata lain, aku gugur di tahap akhir. Rasanya sedih sih, terus besoknya aku langsung istirahat seharian di kamar untuk menghibur diri aku sendiri. Aku pesen makanan enak, baca buku, tidur, pokoknya biar enggak sedih. Thank you ya, untuk diri sendiri karena udah kuat banget sejauh ini.
-Anonymous-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!)
Advertisement