China & ASEAN Menggelar Summit

297

Who’s trying to improve their relationship?

Me and my gebetan. No doubt.
Bukan beb, tapi China dan ASEAN yang kemarin baru aja menggelar ASEAN-China summit untuk memperingati hubungan kedua pihak yang udah berjalan selama tiga puluh tahun.
 
Lama ugha ya. Apa ajatu yang menarik?
Macem-macem, tapi yang pasti dalam meeting yang dipimpin oleh Presiden China Xi Jinping itu, China memastikan bahwa mereka nggak akan “nge-bully” negara tetangga yang kecil-kecil, aka negara ASEAN. Hal ini disampaikannya mengingat kondisi di Laut China Selatan yang kian memanas.
 
Uhm… tell me more.
OK. Jadi dalam keterangannya di hadapan para pemimpin ASEAN, Xi bilang bahwa China nggak bakal membentuk hegemoni wilayah dan nggak akan mengambil keuntungan mentang-mentang ukuran negaranya luas. Sebaliknya, China bakal terus meningkatkan kerjasamanya dengan ASEAN karena mereka adalah, dan bakal selalu jadi tetangga, teman, dan partner yang baik buat ASEAN.
 
Kenapa doi bilang gitu?
Karena emang kondisi Laut China Selatan lagi panas gengs. Jadi seminggu sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte bete banget sama kapal laut China yang menembak dua kapal barangnya Filipina dengan water cannon di perairan LCS yang merupakan area sengketa. As a refresher, area LCS ini terletak antara China, Taiwan, dan beberapa negara ASEAN. Dalam kebijakannya, China mengklaim seluruh wilayah LCS sebagai perairannya, sedangkan negara-negara ASEAN kayak Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam juga punya klaim di area tersebut. Jadi yhaa rebutan lahan lah. Hal inilah yang bikin hubungan China dan negara-negara ASEAN panas terus gengs.
 
I see…
Nah dalam summit kemaren, Duterte yang masih bete akhirnya ngomong lagi ke Xi bahwa dia marah sama aksi penembakan itu, dan mengingatkan Xi bahwa satu-satunya cara penyelesaian konflik adalah menuruti aturan hukum. Adapun aturan hukum yang dimaksud Duterte adalah keputusan arbitrase internasional di tahun 2016 yang bilang bahwa klaim China terhadap seluruh LCS itu enggak ada dasarnya. Duterte juga bilang bahwa kejadian itu tentunya nggak bagus buat hubungan negara-negara.
Advertisement
 
OK paham.
Nah guys, selain soal LCS, China juga berupaya ngelobi negara-negara ASEAN supaya membolehkan Myanmar ikutan summit ini. Yep, kayak yang kamu tahu, Myanmar emang lagi di-silent treatment dulu sama ASEAN aka ga diajak meeting summit karena krisis di negaranya yang ga kelar-kelar (Catch up! more on the issue here). Namun hal ini enggak berhasil karena ada beberapa yang nolak (Read: Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei). Meskipun enggak berhasil, banyak pihak yang menilai bahwa upaya lobi dari China ini juga tentunya bikin negara di kawasan makin bete.
 
Got it. Anything else?
Di hari yang sama, ASEAN dapet undangan ni guys untuk menghadiri meeting G7 yang bakal digelar di Liverpool, Inggris bulan depan. Hal ini tentunya menimbulkan banyak spekulasi dan analisis dari para ahli-ahli HI soal apakah maksud dan tujuan dari undangan tersebut. Apakah bentuk upaya ekspansi negara-negara G7 ke Asia Tenggara? Atau usaha G7 supaya ASEAN mendukung AUKUS (Australia, Inggris, AS)? Well, apa pun alasannya guys, undangan ini tentunya bakal sangat berpengaruh pada sikon di regional.
Advertisement