Pro & Kontra Tes PCR Untuk Naik Pesawat

357

Besar pasak daripada tiang…

Or in this case, besar biaya PCR daripada tiket pesawat.
Yoi, udah pada tau kan gengs, sekarang naik pesawat udah gak bisa pake hasil tes antigen lagi? Yep, sejak diumumin minggu lalu, sekarang naik pesawat wajib menggunakan tes PCR 2×24 jam. Rencananya ketentuan ini bakal berlaku buat semua moda transportasi umum, gak cuma pesawat aja. Kecuali, kalo mau berpergian ke luar daerah menggunakan kendaraan pribadi yha cukup dengan tes antigen. Nah, hal ini kemudian mendatangkan pro dan kontra.
 
Kenapa tu?
Soalnya, banyak yang bilang harga tiket pesawat aja lebih murah daripada tes PCR, alias tes PCR dianggap masyarakat masih kemahalan gengs. Terus enggak lama, muncul petisi yang menuntut pemerintah supaya menghapuskan tes PCR sebagai syarat naik pesawat. Sampe kemaren malem, petisi ini udah ditandatangani sama lebih dari 18 ribu orang. Inisiator dari petisi ini adalah Herlia Adi Sasmita yang merupakan masyarakat Bali.
 
Kenapa dia bikin petisi itu?
Herlia bilang kalo saat ini kondisi perekonomian Bali bergantung kepada sektor pariwisata. Doi ngerasa kalo syarat PCR ini menyulitkan wisatawan karena harganya yang masih terbilang mahal, yaitu sekitar Rp495.000 di Jawa Bali dan Rp525.000 di luar Jawa Bali. Akibatnya, hal ini bikin para wisatawan yang tadinya mau liburan ke Bali malah jadi mengurungkan niat. Terus, banyak juga warga yang mengeluhkan kalo tiket pesawat aja lebih murah dari pada PCR.
 
Tapi emang kenapa tes PCR jadi wajib buat naik pesawat?
Kalo kata Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pas evaluasi PPKM minggu lalu sih supaya mencegah gelombang ketiga covid-19 di Indonesia yang diprediksi bakal terjadi di akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022. Apalagi mengingat sekarang udah makin memasuki new normal, dikhawatirkan liburan akhir tahun ini dan awal tahun nanti bakal jadi klaster baru karena banyak yang pergi liburan.
 
I see. Terus kenapa harga PCR masih mahal sampe sekarang?
Nah kalo kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Advertisement
, Indonesia masih mengimpor beberapa bahan baku tes PCR, dan harga bahan bakunya masih mahal. Alhasil pas udah jadi tes PCR yang dipake di sini, harga tesnya yha mahal juga.
 
Did the govt say anything in their defense?
Yep, akhirnya ni Presiden Jokowi melalui Opung Luhut memerintahkan supaya harga tes PCR semuanya wajib turun ke angka Rp300.000 dan berlaku 3×24 jam untuk perjalanan pesawat. Hal ini juga menyusul kebijakan tes PCR sebagai syarat naik semua moda transportasi umum yang bakal diterapkan secara bertahap. Balik lagi karenaaa yha orang liburan kan gak cuma naik pesawat yha… Makanya penting ni kata Jokowi buat turunin harga PCR.
 
I see. Anyone else saying anything?
Ada Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang bilang ke masyarakat buat minta pemerintah turunin tes PCR ke harga Rp275.000. Hal ini disampein pas nyamber twitnya Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga memprotes kewajiban tes PCR sebagai syarat naik pesawat. Terus, Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi juga bilang bahwa kebijakan ini tuh fishy banget, takut ada permainan harga yang bisa dilakukan penyedia. Hal ini karena faktanya di lapangan para penyedia bisa mengakali aturan harga eceran tertinggi PCR dan naikin harga.
 
Hmm… Anything else I should know?
FYI guys, salah satu permainan harga terjadi di Surabaya, di mana laboratorium salah satu rumah sakit di Jalan Gubeng Raya bahkan menyediakan PCR sampe harga jutaan rupiah gengs. Iya, masih jutaan. Makanya ni Polrestabes Surabaya bilang bakal langsung turun tangan menangani kasus ini. Kata pihak polisinya, buat apa vaksin kalo masih harus melalui tes PCR yang jauh di atas HET buat naik transportasi umum.
Advertisement