What’s not an option anymore?
PLTU Batu Bara.
Yoi guys, baru aja nih, pemerintah yang diwakili sama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bilang kalo proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara udah bukan lagi jadi pilihan pemerintah.
Kenapa tu?
Karena alasan lingkungan donk. Kata Pak Arifin, pemerintah bakal beralih dari bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan karena lebih ramah lingkungan, lebih bersih dan emisinya lebih sedikit. Menurut keterangannya kemarin dalam webinar RUPTL PLN 2021-2030, diharapkan kebijakan ini bisa memberikan ruang untuk energi terbarukan supaya bisa lebih diadaptasi di Indonesia.
Cool! Langsung full implementation tuh?
Gak langsung juga sih, tapi rencananya adalah selama 10 tahun ke depan ni energi fossil cuma bakal nyumbang sekitar 48,4% kebutuhan energi Indonesia. Sisanya yang 51,6% bakal disumbang oleh renewable energy. Terus, Pak Arifin juga bilang emang PLTU batu bara udah bukan opsi lagi, kecuali buat yang saat ini udah committed maupun dalam tahap konstruksi.
I see…
Selain itu, alasan lain dari pemberhentian pembangunan PLTU batu bara juga dikarenakan pembangunan pembangkit lain yang kini lebih murah. Yhaa contohnya aja Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang harganya semakin murah dan masa pembangunannya lebih cepat.
Ada hubungannya sama Climate Summit bulan ini ya?
Yoi. Kebijakan ini dinilai udah searah sama Paris Climate Agreement soal penurunan emisi gas rumah kaca yang sesuai dengan National Determined Contribution (NDC) pada 2030 sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri, dan 41 persen dengan dukungan internasional. Jadi emang pas deh momentumnya sama pertemuan pemimpin-pemimpin negara bulan ini yang bakal bahas kontribusi negara masing-masing dalam rangka penanganan isu krisis iklim global ini.
Cool. Anything else?
Mengenai krisis energi di daratan Eropa dan China ni gengs, Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi bilang kalo hal ini juga jadi salah satu pertimbangan kenapa penggunaan PLTU gak langsung diberhentikan 100%. Karena dengan tingginya harga listrik dan bahan bakar di sana, alternatif batu bara kembali digunakan. Belajar dari hal tersebut, makanya ni supply batu bara tetep di-maintain sama pemerintah.