Myanmar Resmi Dilarang Hadir KTT ASEAN, Mark Zuckerberg Buka Suara Atas Kisruh Perusahaannya, Pinjaman Online Ilegal Resahkan Masyarakat, Kerusakan Kognitif Bisa Bertahan di Pasien Covid Setelah Sembuh

517

Good morning

Wakey wakey! It’s Wednesday, and if you think your office life has been full of drama, wait until you read about… ASEAN and Myanmar. Yep, it’s just down there. But before… go check our podcast here, where we talk about news in a fun way. Enjoy! 


Who’s singing “I forgot that you existed…”?

Taylor Swift. 100% Taylor Swift.
Yep, and also, ASEAN Countries to Myanmar. Iya ni guys, dalam KTT ASEAN yang baru aja dimulai 26 Oktober kemaren, Myanmar udah resmi ga ikutan hadir. Hal ini bukan karena Myanmar emang enggak mau dateng atau salah pake dresscode, tapi emang mereka gaboleh dateng sama temen-temen se-gengnya aka ASEAN. Terus dalam pidato pembukaannya kemarin, baik tuan rumah Brunei maupun negara-negara anggota enggak ada satupun yang mention Myanmar. Jadi literally “I forgot that you existed” ni…
 
Hah kenapa?
Gara-gara menurut negara-negara ASEAN, Myanmar udah gagal memenuhi permintaan bestie-bestienya di kawasan supaya menyudahi aksi kekerasan yang terjadi di negaranya pasca kudeta. Kebijakan ini dinilai banyak pihak sebagai langkah yang enggak biasa banget guys, secara ASEAN kan dikenal sama relasi antar negaranya yang non-intervensi dan mengutamakan kerja sama.
 
Hold on. I need some background.
OK. Jadi semua ini dimulai dengan militer Myanmar yang berhasil mengkudeta kekuasaan dan kepemimpinan negara dari pemerintahan sipil yang sebelumnya dipimpin sama Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 lalu. Iya, kita lagi rempong urus covid, di sana malah kudeta guys. Adapun kudeta ini dilakukan karena menurut pihak militer, pemilu yang diselenggarakan setahun sebelumnya curang, jadi yhaa pemerintahannya Suu Kyi ga legit gitu. So they were like “Udah lah w aja yang mimpin. Gamau? Gamau? OK w kudeta” dan sejak saat itu sampe sekarang, Suu Kyi dan beberapa pemimpin sipil jadi tahanan rumah.
 
OH geez…
Iya, nah karena warganya enggak terima, masyarakat Myanmar kemudian menggelar aksi protes besar-besaran hampir di seluruh wilayah di negaranya. Aksi ini juga memakan ribuan korban jiwa dan banyak warga yang ditangkap sama tentara militer. Terus gara-gara berlangsung sampai berkepanjangan, berbagai sendi kehidupan sipil di sana juga lumpuh guys. Investor pada kabur, covid ga keurus, sampe bank dan berbagai lembaga perekonomian juga tutup karena emang kondisinya segenting itu.
 
And where’s ASEAN on this?
Nah, sebenernya sejak kekerasan ini terjadi, ASEAN has been under hot water guys aka dikritik sana-sini mulu. Penyebabnya, organisasi kawasan ini dinilai kurang maksimal dalam mendesak Myanmar supaya enggak menggunakan kekerasan terhadap warganya sendiri. Bahkan April lalu, pemimpin militer Myanmar Min Aung Hlaing masih dateng ikutan meeting ASEAN juga di Jakarta. Jadi negara-negara lain dan bahkan warga Myanmarnya sendiri kecewa sama kebijakan ASEAN tersebut yang dinilai justru mengakui pemerintahan militer. They’re like, “Am I a joke to youuu?”
 
Iya juga sih.
Nah makanya pada KTT ASEAN kali ini, kejadiannya enggak terulang lagi guys. Beberapa waktu sebelum sidangnya diselenggarakan, ASEAN berunding dan setuju untuk gausah dulu deh ngundang Myanmar. Atau yhaa boleh, tapi jangan utusan militer yang boleh dateng, melainkan harus utusan non-politik. Kalo Myanmar enggak menerima syarat ini, kursinya dianggep kosong. Catch up more on the issue here. Eh terus, ternyata mereka…
 
Gak terima syarat itu?
Yoi. Makanya akhirnya ya Myanmar dianggapnya no show. Padahal aslinya, Myanmar memutuskan untuk memboikot KTT ini sebagai langkah protes karena pemimpin mereka dilarang hadir. Dalam keterangan resminya, kelompok militer bilang bahwa kebijakan ASEAN tadi merupakan bentuk pelanggaran atas kebijakan non-intervensi di urusan domestik anggotanya.

 

Got it. Now, anyone saying anything?
Yep, salah satu statement datang dari presiden kita gengs Pak Jokowi yang bilang bahwa justru Myanmar yang gak menghargai kekeluargaan ASEAN. Kata Pak Jokowi: Di satu pihak kita tetap menjaga penghormatan terhadap prinsip non-interference, namun di pihak lain, kita juga berkewajiban menjunjung tinggi prinsip-prinsip lain dalam Piagam ASEAN, seperti demokrasi, good governance, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan pemerintah yang konstitusional.”

Couldn’t agree more. Anything else?
Well, padahal KTT-nya bisa dibilang penting lho guys, karena bakal dihadiri sama Amerika Serikat yang diwakilin sama presidennya langsung, Joe Biden. Meskipun bukan anggota ASEAN, tapi Amerika Serikat emang deket sama negara-negara ASEAN makanya sebenernya setiap tahunnya selalu dateng. Tapiii sejak negara api menyerang, eh maksudnya sejak Trump jadi presiden, AS skip acara ini sejak 2017. FYI, selain AS, ada juga China dan Korea Selatan yang ikutan KTT meskipun bukan negara anggota ASEAN.


When it’s been a tough month for Facebook…

Bos-nya FB Mark Zuckerberg finally angkat bicara.
Yep, akhirnya setelah berada dalam “no comment” mode selama beberapa waktu ke belakang, akhirnya CEO Facebook Mark Zuckerberg buka suara soal berbagai kisruh mengenai perusahaannya.
 
Whoaaa, ngomong apaan doi?
Hari Senin kemaren, Zuckerberg nongol di penyampaian laporan pemasukan perusahaannya di Q3 2021. Di kesempatan tersebut, Zuckerberg membahas soal dokumen perusahaannya yang diduga bocor baru-baru ini dan menurutnya, ada upaya untuk bikin nama FB jadi jelek. In his words: “Good faith criticism helps us get better, but my view is that we are seeing a coordinated effort to selectively use leaked documents to paint a false picture of our company.”
 
Wait, tell me from the start.
Oke so, kalo kamu inget di bulan September kemaren ni rame-rame soal Facebook dimulai dari bocornya hasil penelitian internal yang dilakukan sama Facebook terkait Instagram. Sebagai anak perusahaan dari Facebook, Instagram melakukan penelitian terhadap para penggunanya selama dua tahun sejak 2019, dan hasilnya ternyata Instagram bikin penggunanya, terutama remaja perempuan, jadi punya body image issue. Yang bikin rame juga adalah, ternyata Facebook udah tau ini semua tapi mereka dinilai enggak bertindak apa-apa untuk mengatasi hal tersebut, belom lagi hasil studinya ditutupin dari publik.
 
Oh dang, go on.
Penelitian itu kemudian diekspos oleh Wall Street Journal kepada publik dan diketahui bahwa yang bocorinnya adalah eks karyawan Facebook sendiri, Frances Haugen. Haugen yang merupakan eks product manager di Facebook menyatakan bahwa Facebook gak peduli sama keselamatan penggunanya, terbukti dari dirahasiain hasil penelitian tersebut dan kurangnya upaya perusahaan dalam mengatasi berita hoaks yang berseliweran di platform tersebut. Setelah ekspose WSJ viral, Haugen juga menghadap hakim di pengadilan AS buat testify against Facebook dan terus melakukan investigasi terhadap perusahaan tersebut. Sampe akhirnya, terkumpullah beberapa informasi yang lagi rame banget diomongin sebagai Facebook Papers.
 
Tell me more about it.
Jadi, Facebook Papers ini dianggep sebagai dokumen internal Facebook yang bocor dan ngebeberin banyak banget malpraktek Facebook sebagai perusahaan yang menaungi platform media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Ada beberapa poin penting di dalemnya gengs, mulai dari minimnya pengawasan konten yang ada di Facebook di negara-negara berkembang, sampe kurangnya kontribusi Facebook dalam mencegah kerusuhan pas pilpres AS 2020 yang berujung ke penyerangan Capitol Hill oleh pendukung Trump yang gak terima idolanya kalah.
 
Whoaaa… Terus Zuckerburg ngomong apa lagi?
Doi sih bilang kalo perusahaannya tuh punya kultur yang terbuka terhdap riset yang dilakukan. Tujuan risetnya pun kalo kata Zuck yhaa buat mengoptimalkan platformnya demi kepentingan para pengguna. Terus, gak lupa juga ni Zuck ngingetin para investornya buat jangan khawatir karena Facebook bakal terus profitable. Buktinya, di Q3 Facebook mendapatkan keuntungan sebesar 2,9 miliar dolar AS, naik 17% dari Q3 tahun lalu.
 
Hmmm… Anyone saying anything about it?
Menurut Profesor Komunikasi di Syracuse University Jennifer Grygiel, semuanya balik lagi ke gimana Zuck mau menggunakan kekuasaan yang dia dapatkan seiring berkembangnya Facebook. Meskipun Facebook emang sering menghadapi PR crisis, tapi bisa dibilang ini yang terparah. Zuck sebagai pemegang saham paling besar di perusahaan tersebut dan pemegang suara paling berpengaruh di sana harusnya bisa lebih menggunakan kekuasaannya for the greater good.
 
Got it. Anything else?
Di saat yang sama, Facebook juga ngingetin ke pengguna Apple kalo iOS 14.5 yang fokus sama privasi pengguna ini kemungkinan bisa mengubah algoritma aplikasi tersebut. FYI, iOS 14.5 dari Apple bikin penggunanya secara eksplisit memberikan consent ke aplikasi yang digunakan buat ngambil data pengguna, termasuk Facebook. Akibatnya, iklan-iklan yang sebelumnya udah personalized bisa berubah lagi karena adanya kebijakan ini.

Who’s been under the spotlight for quite some time?

Pinjaman Online atau Pinjol Ilegal.
Kamu pasti pernah nih dapet SMS spam yang nawarin jasa pinjam uang secara online. Nah most likely, mereka ini ilegal gengs karena gak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pastinya gengges banget. Tapi yang lebih gengges adalah ditodong sama debt collector atau penagih, padahal kitanya aja gak pernah pake jasa pinjol. Alhasil kita deh yang diteror terus-terusan. Praktik ini udah meresahkan masyarakat banget gengs, kayak yang dialami sama seorang mahasiswa di Semarang.
 
Gimana tu kasusnya?
Jadi seorang mahasiswa di Semarang yang berinisial M, waktu itu pernah diminta sama temennya buat selfie pegang KTP. Karena dikira becandaan doang, M nurutin permintaan temennya tersebut. Eh gak taunya, foto tersebut yang merupakan syarat buat pinjol malah dipake temennya buat, you guessed it, pinjol atas nama M. Akhirnya M diteror oleh penagih buat ngelunasin utang temennya sebesar Rp500.000, dengan bunga sebulan sebesar Rp800.000.
 
Astaga…
Nah akhirnya, belakangan ini pihak kepolisian lagi gencer banget ngegrebek pinjol-pinjol ilegal ini gengs. Kayak hari Senin kemaren ni, di mana polisi ngegrebek kos-kosan di Cengkareng, Jakarta Barat yang merupakan tempat praktik para penagih pinjol. Sebelumnya kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis, emang udah digrebek-grebekin kantornya, makanya pada pindah ke kos-kosan.
 
Wadoh, menghawatirkan banget.
Banget sih. Terus juga Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana bilang bahwa pinjol-pinjol ini pake skema ponzi gengs, alias skema investasi yang pake dana investor lainnya sebagai dana awal. Jadi, kemungkinannya adalah pinjol ilegal yang lagi marak ini tuh minjem uang dari pinjol lainnya buat ditawarin ke masyarakat. Alhasil, bunga yang harus dibayarkan oleh masyarakat ya makin gede, karena selain bayar bunga ke peminjam juga bayar bunga ke pinjol lain yang dipake oleh peminjam.
 
What??? OMG. Anyone saying anything?
Yep, ada Menkeu Sri Mulyani yang bilang kemaren banget kalo doi kesel sama pinjol (aren’t we all??) karena katanya menyusahkan masyarakat. Makanya, doi minta sama ahli keuangan syariah buat terus mengembangkan fintech yang berbasis syariah, supaya masyarakat gak lari ke pinjol ilegal sebagai alternatifnya. Intinya sih doi super bete sama pinjol ini gengs.
 
Obviously, duh. Anything else?
Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim baru aja ngegrebek perusahaan penyedia jasa penagihan pinjol di Surabaya yaitu PT. Duyung Sakti Indonesia. Diketahui, ada 36 pinjol yang make jasanya perusahaan tersebut, dan ironisnya cuma satu yang legal yaitu Rupiah Cepat. Otomatis, 35 sisanya adalah pinjol ilegal yang marak digunakan oleh masyarakat.

What stays longer than it should?

Brain fog in covid-19’s patients.
 
Yoi gengs, not so good news buat siapa aja yang pernah atau tengah menderita covid, karena baru aja ni ditemukan bahwa kerusakan kognitif atau yang biasa disebut brain fog ternyata bisa bertahan di pasien covid sampe berbulan-bulan setelah pasiennya sembuh. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh JAMA Network Open hari Jumat minggu lalu menunjukkan kalau satu dari empat pasien covid di Mount Sinai Health System mengalami masalah terhadap daya ingatnya. Terus, kondisi ini ditemukan bahkan di pasien yang nggak sampe masuk rumah sakit gengs, aka yang isoman doang.
 
Adapun kerusakan fungsi otak yang terjadi juga macem-macem, bisa berupa penurunan fungsi eksekusi, kecepatan memproses informasi, ingatan memori, dan lain-lain. Pola ini sesuai dengan gejala-gejala post-covid yang dulu pernah ditemukan juga dan akibatnya berdampak ke fisik dan psikis pasien juga, meskipun udah berbulan-bulan sembuh dari covid. Kondisi ini dikenal sebagai post-covid conditions.
 
Tapiii, para peneliti memberi catatan nih, kalo bisa aja ada kemungkinan penelitiannya bias dan ini cuma berlaku buat pasien covid di Mount Sinai aja. Harapannya sih dari riset ini kemudian bakal diadakan riset-riset lanjutan lainnya yang meneliti tentang hubungan treatment yang didapatkan pasien covid dengan efek samping setelah sembuh hingga berbulan-bulan.

“Tidak ada lagi RT zona merah dan oranye di Jakarta,”

 
Gitu guys isi kabar gembira yang disampaikan sama Wakil Gubernur DKI Pak Riza Patria kemarin, pas menyampaikan bahwa udah enggak ada lagi RT yang berada di zona merah maupun orange di Jakarta. Kata Pak Riza, sekarang tinggal 424 RT yang masuk zona kuning, dan sisanya yaitu 30.058 RT udah ada di zona hijau, thanks to warga ibu kota yang patuh jaga jarak dan menghindari kerumunan.

When you need a good news to start your day…

Announcement


Thanks to Sifat for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Ajak-ajak yuk!

Yep, kamu bakal langsung dapet merchandise eksklusif dari Catch Me Up! kalo kamu ngajak teman-teman kamu berlangganan! Caranya gampang banget, kamu tinggal klik link di bawah ini dan mulai deh, sebar-sebar referral code kamu ke teman, sodara, gebetan, rekan kantor, pokoknya siapa aja boleee….

Atau, kamu juga bisa langsung nge-klik share button di bawah ini! Kumpulin terus referral kamu untuk dapetin merchandise-nya ya! Gratis!


Catch Me Up! recommendations

Are you looking for a job and already scheduled for an interview? Here are some unique questions that might pop up, and how to answer them! 

Angel’s Stories

1. Minggu kemarin, aku baru mulai lagi volunteering di animal shelter due to covid19. Jadi kalo sebelumnya bisa ikut volunteering sebulan sekali, maka selama covid itu aku udah enggak pernah lagi karena shelternya tutup. Pas tau udah buka lagi aku seneng banget dan langsung daftar untuk dateng di weekendnya. Rasanya seneng banget bisa ketemu lagi sama hewan-hewan lucu yang bener-bener bisa jadi stress relaase aku. Belum lagi kemarin tuh aku juga volunteeringnya sama pacar aku, dan rasanya seneng aja bisa berbuat baik bareng orang tersayang tuh. Cobain deh guys!
-Put-
 
2. Lagi ada di lowest level, sampai saat ini belum dipercaya untuk dapat kerja. Seringkali putus asa, cape, dan jadi pribadi yang pemurung. Tapi, setiap harinya selalu ada hal yang bikin bersyukur! masih dikasih nikmat sehat dsb. Doakan aku segera bisa bahagiain ortu, orang sekitar, dan diri sendiri dengan segera dapat kerja yang terbaik dan berkah. Aamiin. GBU all!
-Anonymous-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!)
Advertisement