LinkedIn Akan Menutup Operasinya di China

266

Who can’t apply jobs through LinkedIn anymore?

The Chinese.
Yoi guys, soalnya perusahaan career-networking untuk para profesional ini pada hari Kamis kemaren baru aja ngumumin bahwa mereka bakal menutup operasinya di China. Alasannya, karena makin susah nih, buat LinkedIn untuk bisa terus-terusan mengikuti kebijakan pemerintah terhadap internet di China yang semakin restriktif dan hobi sensor sana-sensor sini. Padahal, LinkedIn merupakan satu-satunya platform media sosial barat yang besar dan masih beroperasi di negeri Tirai Bambu tersebut. Maklum, pemerintahan Xi Jinping emang belakangan ini lagi getol banget guys ngesensor berbagai pengaruh barat termasuk media sosial asal barat melalui kebijakan “Great Firewall“.
 
Akhirnya, LinkedIn memutuskan buat gulung tikar di China dan bikin InJobs sebagai gantinya, di mana fitur-fitur sosial kayak nge-post dan share post bakal gak ada lagi, jadi pure tempat portofolio dan lowongan kerja aja gitu. No more inspirational stories, motivational quotes dari para bos dan HR deh.
 
FYI guys, selama ini, LinkedIn harus patuh sama kebijakan pemerintah China supaya bisa terus beroperasi di negara tersebut. Salah satunya adalah dengan ngeblok beberapa akun jurnalis yang banyak menulis ekspose pemerintah China kayak Melissa Chan dan Greg Bruno. Hal ini kemudian menuai kritikan, karena sebagai perusahaan Amerika, LinkedIn dinilai salah karena mau-mau aja nurut sama berbagai aturan restriktif di China. Namun di China-nya, juga sendiri, LinkedIn pernah kena hukuman gara-gara membiarkan postingan berbau kritikan politik muncul di halamannya. Nah serba salah kan. Jadi daripada kanan kiri salah guys, yaudah lah LinkedIn mau bikin platform yang buat kerja aja, yang sama sekali enggak ada fitur media sosialnya. Terkait hal ini, pihak LinkedIn bilang bahwa mereka bakal terus ada di China untuk ngebantu orang-orang di sana dalam mencari kerjaan.
 
No more: I am humbled and honored, to be humbled and honored…