Taliban Resmi Rumuskan Jajaran Kabinet Pemerintahannya

280

Who just announced their lineup?


The Taliban on their cabinet.
Yoi guys, inget kan kemaren kita sempet bahas Taliban lagi merumuskan kabinetnya abis US cabut dari Afghanistan? Nah, udah official alias resmi nih jajaran kabinet interim atau sementara dari pemerintahan Taliban akhirnya hari Senin tanggal 6 September 2021 kemaren. Dengan ini, Taliban resmi mendeklarasikan Afghanistan sebagai “Islamic Emirate”.

Whoa, tell me more about the lineup.
Kabinet interim ini bakal dipimpin oleh Perdana Menteri Mullah Muhammad Hasan Akhnud, salah satu tetua Taliban. FYI, Mullah Muhammad masuk ke dalam salah satu blacklist orang yang disanksi PBB. Terus, co-founder Taliban Abdul Ghani Baradar bakal menjabat sebagai wakilnya.

Keep going.
Selain itu, ada Sirajuddin Haqqani yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. Sirajuddin sendiri merupakan ketua kelompok militan yang bergerak di Afghanistan dan Pakistan, Haqqani Network. Jadilah Sirajuddin merupakan salah satu buronan FBI yang kepalanya dihargai sebesar US$10 juta. Doi disebut bertanggungjawab terhadap beberapa serangan teroris over the years, termasuk yang terjadi di Kabul tahun 2008 dan menewaskan 6 orang termasuk beberapa warga US. Terus klan Haqqani yang lain adalah Khalil Haqqani, yang merupakan om-nya Sirajuddin tadi. Doi menjabat sebagai menteri untuk urusan pengungsi, dan dirinya juga merupakan buronan FBI dan kepalanya dihargai US$5 juta.

OMG… terus terus ada siapa lagi?
Ada Mullah Yaqoob sebagai Menteri Pertahanan, di mana doi adalah anak dari salah satu supreme leader Taliban dahulu Mullah Omar. Setelah Mullah Omar meninggal di tahun 2015, Mullah Yaqoob ni yang ngumpulin personel-personel Taliban buat kembali berkumpul. Selain itu, Menteri Luar Negeri kemudian dipegang oleh Amir Khan Muttaqi, yang memiliki peran besar dalam negosiasi withdrawal US kemaren ni gengs.

I see. Anyone comment anything on it?
Nah, pada banyak yang komen ni gengs dengan bilang, “Katanya mau menjunjung tinggi martabat perempuan, tapi kok di kabinet tersebut gak ada anggota perempuannya ni?” Menanggapi pertanyaan ini, Taliban bilang bahwa emang kabinetnya sebenernya belom final. Jadi, bisa banget bakal ada perubahan-perubahan, termasuk meng-include perempuan di dalam kabinet interim tersebut.

Terus?
Pas banget ni hari Senin kemaren pas diumumin kabinet baru ini, para perempuan di Kabul mengelar aksi protes terhadap pemerintahan Taliban karena hal ini dianggap menjadi setback terhadap perjuangan perempuan di negara tersebut selama beberapa tahun belakangan ini. Para perempuan ini menuntut supaya hak-hak dasar perempuan diberikan dan adanya perwakilan perempuan di pemerintahan.

Got it. Anything else?
Nah sampe saat ini, administrasi pemerintahan Joe Biden belum mengakui Taliban sebagai pemimpin yang sah di Afghanistan, meskipun kemaren udah banyak tektokan buat negosiasi deadline withdrawal tentara US. Jumat kemaren, Menteri Luar Negeri US Antony Blinken bilang kalo suatu pemerintahan buat diakui oleh dunia internasional harus mau bekerja sama dengan negara lain, termasuk memastikan keamanan perjalanan keluar masuk, counterterrorism, dan menghargai hak perempuan dan anak.