7 Calon Hakim Agung Akan Segera Menjabat, Pasal Karet UU ITE, Amerika Serikat Melonggarkan Aturan Larangan Berkunjung Dari Luar Negeri, Hadiri UNGA di New York, BTS Buat Army Bangga

344

Hey ho

Today’s Wednesday! If you are feeling a little unmotivated today, remember this: We are thiiiiiis close to the weekend and gajian. Yep, hang in there. In the mean time, go listen to our newest podcast episode here, and let’s get informed. 


Who’s just got a new job?

Tujuh orang hakim agung. 

Yoi guys, ada yang baru aja menyelesaikan proses seleksi menuju puncak ni. Bukan, bukan ajang pencarian bakat tahun 2000-an itu, tapi calon hakim agung. Jadi, dalam rapat DPR kemarin, udah terpilih tujuh calon hakim agung yang bakal segera menjabat.

Whoaaa, go on.
Yep, jadi untuk menyeleksi para hakim ini, Komisi III DPR RI yang emang ngurusin hukum, HAM, dan keamanan kemudian menggelar Fit and Proper Test (FPT) sejak Senin kemarin selama seharian penuh untuk menguji para kandidat. Adapun FPT ini diikuti oleh 11 nama calon hakim agung yang diusulkan oleh Komisi Yudisial (KY). Dari 11 nama itu, ada delapan orang untuk calon hakim agung kamar pidana, dua untuk calon hakim agung kamar perdata, dan 1 untuk calon hakim agung kamar militer.
 
Who are they?
Well, dari kesebelas nama tersebut, akhirnya kemaren terpilih lah tujuh orang ni guys. Dari kamar pidana ada lima orang, termasuk di antaranya Dwiarso Budi Santiarto yang merupakan hakim yang memvonis mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersalah dalam kasus penistaan agama. Itu loh guys yang dulu sempet rame itu. Terus ada Haswandir sebagai satu-satunya calon hakim agung kamar perdata, dan Tama Ulinta Br Tarigan sebagai calon tunggal hakim agung kamar militer.
 
I see. Anything interesting about it?
Ada banyak ni gengs. Salah satunya adalah dari Yohanes Priyana yang disebut melakukan plagiarisme dalam makalah yang dibuatnya. Jadi, ada anggota Komisi III DPR RI bernama Ichsan Soelistio yang bilang kalo makalah yang dibikin Yohanes ini gak ada footnote, makanya terindikasi plagiarisme. Tapi, Yohanes sendiri gak sempet menjawab dugaan tersebut soalnya waktunya udah abis buat jawab pertanyaan lain.
 
Uhm…
Terus juga ada ni mantan calon hakim agung Suradi yang bilang kalo menurut dia, hukuman mati itu gak melanggar HAM untuk pelanggar kasus pidana berat. Selain itu, ada juga ni Hakim Suharto yang lolos ke tujuh besar sebagai calon hakim agung kamar pidana setelah empat kali daftar. Doi pertama kali daftar di tahun 2017, dan akhirnya baru lolos ke babak-babak terakhir di tahun ini.
 
Did anyone say anything about this?
Yep, Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga peradilan yang bakal jadi tempat ngantor para hakim agung tadi menyambut baik hasil tersebut. Meski sebenernya, kata jubir MA Andi Samsan Nganro sih, mereka mintanya tambahan hakim baru sebanyak 13 orang. Hal ini karena udah ada hakim yang pensiun maupun meninggal dunia. Yha tapi gpp, nambah tujuh juga udah syukur. Gitu katanya.
 
I see. Anything else?
Setelah resmi dipilih oleh Komisi III DPR RI, ketujuh nama hakim baru ini kemudian disahkan di rapat paripurna yang berlangsung kemarin guys. Abis itu, nama-nama ini akan ditetapkan oleh presiden, dan mereka udah bisa resmi ngantor deh, di MA. FYI, hakim agung gak punya masa jabatan gengs. Hal ini karena periodisasi jabatan hakim agung belum dinilai perlu. Jadi sampe sekarang, hakim agung menjabat sampai usia pensiun di umur 70 tahun untuk menjamin independensi Mahkamah Agung.

When your Instastory gets you in (UU ITE) trouble…

Yoi guys, kamu pasti udah sering denger nih, soal warga +62 yang dijerat kasus hukum gara-gara curhat di sosial media, terus dilaporin ke polisi, terus mereka dijerat sama aturan dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang bilang bahwa warga nggak boleh mendistribusikan dokumen elektronik yang berisi pencemaran nama baik. Yep, we’re talking about kasusnya Prita Mulyasari, Bu Baiq Nuril…
 
Yea I know. What’s up?

So everybody, meet: Stella Monica, seorang konsumen klinik kecantikan di Surabaya yang juga dijerat sama UU ITE nih. Stella dibilang udah mencemarkan nama baik dari klinik tempatnya berobat itu, dan terancam dipenjara selama empat tahun.

 

HAH?? Wait I need some background.
OK. Jadi awalnya, Stella adalah pasien di klinik kecantikan L’Viors di Surabaya. Doi berobat ke sana karena lagi jerawatan, dan emang kliniknya lagi booming gitu guys. Setelah konsultasi dan berobat selama tujuh bulan, Stella mendapati bahwa kondisi kulitnya jadi rusak dan ketergantungan sama obat dokter. Karena kecewa, Stella kemudian curhat soal kondisi kulitnya tersebut di Instagram story. Ternyata, beberapa temen-temennya Stella juga pernah ngalamin hal yang sama aka merasa dirugikan oleh klinik L’Viors. Nah sebulan setelah nge-share ceritanya di medsos, Stella kemudian menerima somasi dari tim hukum L’Viors dengan dugaan pencemaran nama baik.

 
OMG, terus terus?
Terus, Stella diwajibkan memenuhi somasi tersebut dengan menerbitkan permintaan maaf karena udah mencemarkan nama baik L’Viors di sosmed. Stella juga diminta untuk minta maaf dan mencetak permintaan maafnya tersebut ke media cetak kayak koran sebanyak tiga kali di hari yang berbeda-beda. Nah akhirnya Stella dan keluarganya negosiasi ni ke kuasa hukumnya L’Viors karena somasi tersebut dianggap berat, yah kan udah abis puluh jutaan buat berobat ke klinik, terus masih harus ngeluarin duit buat minta maaf di koran juga…
 
I see… Go on.
Nah udah tuh guys, abis itu nggak ada info lagi, sampe kemudian pada Juni 2020 silam, Stella didatangi pihak kepolisian setelah L’Viors ngelaporin Stella udah mencemarkan nama baik klinik tersebut. HP doi juga disita sama polisi buat dijadiin barang bukti. Waktu itu, statusnya Stella masih sebagai saksi, namun pada Oktober 2020, akhirnya Stella ditetapkan sebagai tersangka di kasus ini. Doi dikenai pasal 27 ayat 3 UU ITE soal pencemaran nama baik tadi, dan kasusnya sekarang lagi di-handle oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
 
Whoaaa, did anyone say anything about this?
Ada banget, khususnya organisasi masyarakat yang emang concern sama UU ITE ini, kayak YLBHI-LBH Surabaya, SAFEnet, dan Paguyuban Korban UU ITE (PAKU ITE) yang udah turut membantu kasus Stella sejak Maret 2021 silam. Mereka bilang kalo harusnya keluhan konsumen gak boleh dijadiin alat buat ngelaporin balik konsumen. Udah gitu, ngelaporinnya pake pasal pencemaran nama baik yang udah sering banget dijadiin pasal karet. Terus pas rame-rame soal penjara Tangerang yang kebakaran kemaren guys, Direktur Eksekutif Amnesty Indonesia Usman Hamid juga bilang bahwa untuk mengurangi overcapacity penjara, harusnya pemerintah nggak memenjarakan mereka yang dijerat UU ITE, karena emang pasalnya  karet dan rawan terjadinya kriminalisasi.
 
Amen. So, what now?
Well, update terakhir dari kasusnya Stella sih, pada 10 September lalu, Stella yang didampingi oleh Koalisi Pembela Konsumen (Kompak) balik membuat laporan pidana atas dugaan pelanggaran UU Kesehatan dan UU Konsumen yang dilakukan oleh Klinik Kecantikan L’Viors Surabaya di Polda Jawa Timur. Setelah melakukan beberapa kali mediasi dengan klinik tersebut, ditemukan dua hal: yakni beberapa produk klinik kecantikan L’viors dijual secara bebas di Shopee dan  gak terdaftar di BPOM, terus beberapa obat yang diresepkan kepada konsumen juga gak terdaftar di izin edar BPOM. Nah hari ini, Stella rencananya akan sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Surabaya. Yuk kita tunggu update dari kasus ini setelah sidang nanti.
 
Got it. Anything else I should know?
Tau gak sih guys bahwa sepanjang tahun 2016 sampai 2020 itu ternyata kasus pasal karet UU ITE terjadi banyak banget? Dari 744 perkara, ada 676 perkara yang memenjarakan terlapor menggunakan pasal karet ini. Selain kasusnya Prita Mulyasari dan Ibu Baiq Nuril, masih banyak kasus-kasus lainnya kayak kasus yang menimpa Ervani Emy Handayani. Ervani yang niatnya cuma pengen curhat di Facebook soal pemecatan suaminya, eh malah berujung ke penahanannya selama 20 hari di Rutan Wirogunan Yogyakarta. Gak cuma itu, ada juga kasus penagihan utang kepada kakak ipar di socmed oleh Vivi Nathalia dan berakibat ke dua tahun hukuman percobaan. Nah, kesel ga gengs? Kalo kalian KZL sama pasal karet UU ITE, kalian bisa bantu desak pemerintah revisi UU ITE di sini*. Pssst, your action won’t be for nothing, pesan dan dukungan yang kalian kasih di sini bakal langsung disampein ke pemerintah loh.
 

*Note: This is a sponsored content.


When you’ve been wanting to visit the Statue of Liberty…

You can. Soon.
Karena baru aja nih Amerika Serikat mengumumkan kebijakannya untuk melonggarkan aturan larangan berkunjung buat para pelancong dari luar negeri.
 
Whoaa really?
Yep. Jadi kata White House Covid-19 Responses Coordinator Jeff Zients Senin kemarin, para pelancong yang bakal masuk ke AS cuma bakal diminta bukti bahwa mereka udah fully vaccinated alias menerima dosis kedua vaksin covid-19. Rencananya, aturan ini akan diberlakukan per November nanti, jadi hal ini ngasih banyak waktu buat agen perjalanan dan industri penerbangan untuk adjusting
Advertisement
 sama aturan baru.
 
Sounds good…
Yep, kebijakan ini tentunya bakal jadi kabar gembira buat para warga negara Amerika Serikat yang tinggal di luar negeri dan udah lama nggak pulang kampung dan ketemu keluarganya karena pandemi. Selain itu, kebijakan ini juga disebut banyak ahli bakal bisa memperbaiki hubungan AS dengan beberapa negara yang lagi tegang.
 
HAH tegang gimana?
Yha karena emang sebelum aturan ini diumumkan, pemerintahan Biden cuma membolehkan perjalanan dari luar negeri bagi mereka yang punya kepentingan buat sekolah atau kerja di AS. Selain itu, untuk warga Uni Eropa, perjalanan yang diperbolehkan hanya yang essential aja, hingga hal ini bikin bete para pemerintah di sana, secara jumlah kasus udah berkurang jauh dan angka vaksinasi di Eropa kan udah tinggi.
 
I see…
Nah selain Uni Eropa, aturan ini juga disebut bakal menurunkan tensi antara China dan AS, apalagi kalo AS sampe menerima atau meng-approve vaksin buatan China. Hal ini tentunya akan meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara, karena warga China yang mau bisnis jadi udah bisa lagi nih, berkunjung ke AS. However, keputusan untuk meng-approve vaksin ini masih di tangan badan obatnya AS aka CDC ya gengs.
 
Terus-terus, gimana ketentuan lengkapnya sekarang?
Well, sekarang, orang-orang yang fully vaccinated diwajibkan buat menunjukkan hasil tes PCR covid negatif kira-kira tiga sampe lima hari sebelum naik pesawat. Terus, setelah sampai di US, mereka juga bakal dites lagi. Kalo negatif, fully vaccinated visitors bebas ke mana aja di AS tanpa perlu menjalankan karantina wajib.
 
Got it. Anything else?
Well, FYI guys bahwa orang Amerika yang nggak divaksin bakal menghadapi aturan tes yang lebih ketat, dan termasuk tes pas baru nyampe dan pas mau pulang. Selain itu, Pemerintah AS juga menegaskan bahwa mereka bakal tetap memaksimalkan antisipasi penyebaran virus corona dengan testing, contact tracing, dan masking.

Who’s just got permission to be proud?

Army. 
Aka BTS fans. Karena baru aja nih, boyband asal Korea Selatan itu tampil di UN General Assembly 2021 hari Senin kemaren. Dalam kesempatan itu, BTS hadir sebagai UN Special Presidential Envoy bersama Presiden Korsel Moon jae-In dan berkesempatan untuk ngasih pidato di hadapan para hadirin hadirot yang hadir di sidang tahunan tersebut.
 
Dalam pidato yang berlangsung selama tujuh menit, para personil BTS bergantian menyampaikan statement mereka yang berisi soal optimisme masa depan, mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi covid19, hingga mengapresiasi anak-anak muda yang beneran tangguh dalam menghadapi pandemi covid19 ini. Selain itu, salah satu personel, J-Hope juga menegaskan bahwa seluruh personel BTS udah divaksin. Kata J-Hope, menerima vaksin adalah “tiket” mereka untuk bisa ketemu para fans. Selain menyampaikan pidato, BTS juga tampil membawakan lagu “Permission to Dance” yang udah direkam sebelumnya di ruangan tempat pertemuan UNGA digelar. Terus ternyata ni guys, penampilan BTS di PBB  emang udah ditunggu-tunggu banget nih, makanya gak heran kalo lebih dari 1 juta orang nontonin acara ini via streaming, dan seharian itu, views-nya mencapai 6 juta kali
FYI, BTS sendiri tampil sehari sebelum meeting pertama UN General Assembly digelar pada Selasa waktu setempat. Ada lebih dari seratus pemimpin dunia yang berkumpul di acara ini buat ngebahas berbagai isu global, dengan fokus utamanya adalah penanggulangan pandemi covid-19 dan climate crisis.
 
Clap, clap…

“Instead of the ‘lost generation,’ a more appropriate name would be the ‘welcome generation’ because instead of fearing change, this generation says ‘welcome’ and keeps forging ahead,”

Gitu guys isi pidatonya Jin BTS dalam speech yang dilakukannya di hadapan hadirin hadirot para peserta United Nations General Assembly (UNGA) di New York, pada 20 September kemarin. BTS yang emang udah didaulat jadi UN Presidential Special Enjoy oleh Presiden Korea Selatan Moon jae-In ini menyampaikan pidato dengan foto-foto dan slogan “World Today” yang berisi berbagai pesan optimisme untuk masa depan.
 
When you need a little pick-me-up quote in the midweek…

Announcement


Thanks to Natalia for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Ajak-ajak yuk!

Yep, kamu bakal langsung dapet merchandise eksklusif dari Catch Me Up! kalo kamu ngajak teman-teman kamu berlangganan! Caranya gampang banget, kamu tinggal klik link di bawah ini dan mulai deh, sebar-sebar referral code kamu ke teman, sodara, gebetan, rekan kantor, pokoknya siapa aja boleee….

Atau, kamu juga bisa langsung nge-klik share button di bawah ini! Kumpulin terus referral kamu untuk dapetin merchandise-nya ya! Gratis!


Catch Me Up! recommendations

Thinking about getting a credit card? Read this first.

Angel’s Stories

1. Hari ini seperti biasa berangkat ke kantor jalan kaki, bedanya hari ini aku gapake flatshoes yang biasa aku pake alhasil nyampe gerbang kantor kaki udah lecet. Akhirnya nunggu apotek samping kantor buat buka, terus pas lagi nunggu ada bapak-bapak yang lagi bersih-bersih depan apotek dan bilang, “Apoteknya buka jam 8, mau beli obat?” “Engga pak mau beli hansaplast kaki saya lecet.” Ga lama bapaknya bukain apoteknya terus ngasih hansaplastnya dan pas mau bayar bapaknya bilang, “Gausah gapapa pake aja”. Panjang umur orang baik, semoga lancar terus rezekinya ya pak!
-Anonymous-
 
2. Pagi ini diawali dengan gue tiba-tiba dikabarin harus dateng 1 jam lebih awal untuk jadi tim vaksinator. Gue yang baru bangun langsung buru-buru siap-siap dan bahkan gak sempet mandi karena gue udah telat. Di tengah event vaksin, gue baru sadar bahwa gue ngerjain kerjaan di luar jobdesc gue. Ada misinformasi dari tim pelaksana vaksin ke tim marketing RS tempat gue kerja yang pada akhirnya bikin gue handle multiple jobs at a time.. dan tim marketing RS pun lepas tangan! Tapi ada satu hal yang bikin hati gue hangat. Ketika gue lagi periksa kelayakan peserta vaksin, gue mendapati ibu jualan kue keliling dengan kondisi kesehatan tertentu. Meskipun dia layak vaksin, gue tetap ajak dia ngobrol lebih lama dan jelasin tentang langkah yang harus dia kerjakan terkait kondisi tsb. Reaksi Ibunya bikin gue terharu.. Beliau nangis dan bilang makasih banget udah peduli dan bahwasannya baru saat itu dia dikasih tau tentang apa yang sebaiknya ia lakukan. I am happy I could be a helping hand. I am happy she finally figured out what to do next. Selain itu, kejadian tersebut semakin menyadarkan gue bahwa sebagai seorang dokter, gue perlu peduli dengan isu health literacy. /// Meskipun gue masih sebel sama tim marketing (lol), setidaknya hari ini mood gue udah baik lagi dan ada pelajaran baru yang gue ambil. I made someone’s day too, tho 🙂
-Anak rantau-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!)
Advertisement