Friday Pause: Backstreet’s back, all right!

511


Good morning!

 
By Backstreet we mean that PPKM is back. What a weird way to start the month of July, right? PPKM is back, and it will last throughout almost the entire month. Well, in times like these, it’s always a good idea to find small excitement in little things, and hope you’ll find some in our newsletter. So, let’s scroll down?

For the love of Meme: Your “abis gajian” vibe…


When your friends are grieving… 

Here’s what not to say. 

So guys, if you are like us, chances are kamu mulai menyadari bahwa banyak banget orang di sekelilingmu yang tertular covid-19. Yep, kalo tahun lalu, mungkin yang kena covid-19 masih orang-orang yang nggak terlalu kamu kenal. Namun akhir-akhir ini, banyak banget saudara atau teman kita sendiri yang terinfeksi, atau bahkan hingga kehilangan keluarga terdekat akibat covid19. Yep, emang pada gelombang kedua ini, rata-rata angka kematian atau mortality rate di Indonesia akibat pandemi meningkat tajam, guys. Menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, kenaikan ini bahkan mencapai lebih dari 400 persen.
Nah, di situasi kayak gini, mungkin juga kamu pernah dihadapkan sama situasi di mana temanmu, atau sahabatmu, kehilangan orang tersayangnya. Bisa karena pandemi, atau karena hal lainnya. Tapi yang pasti, tentunya kamu pengen bisa menghibur mereka doong? Kamu pengen bisa meringankan kesedihannya, but at the the same time, kamu juga harus hati-hati dalam menyampaikan maksudmu, dan jangan sampai pesan yang mau disampaikan malah salah, dan tanpa disadari, malah bikin temanmu tambah sedih. Nah terus, kira-kira apa sih hal-hal yang nggak boleh kamu bilang ke teman-temanmu yang sedang berdukaHere… here. Check this list:
  • “How are you doing?”  Meskipun niatmu baik untuk nanya keadaan temanmu, namun pertanyaan kayak gini, yang kalo konteksnya di kita lebih terdengar kayak “Apa kabar?” justru terdengar “shallow”. Most likely temenmu cuma bakal jawab, “Oke” atau “baik” dan jadinya kamu nggak bisa lebih memahami dan membantu meringankan beban emosional yang mereka rasakan. Jadi, daripada nanya apa kabar ke temenmu yang lagi sedih, coba deh katakan sesuatu yang sedikit deep, kayak: “It’s really tough right now for you,” atau bilang bahwa kamu tahu kalau dia lagi menghadapi masa-masa sulit dan nggak apa-apa kalo mereka lagi mau bersedih. Dengan begini, temanmu tentunya lebih bisa merasakan perhatian yang kamu berikan. 
  • “Please let me know if you need anything” Nope, nggak usah nunggu mereka minta bantuan ke kamu gengs. Namanya orang lagi sedih, pasti mereka butuh semua dukungan yang bisa kamu berikan, baik secara emosional maupun hal lainnya. Instead, kamu bisa bilang,  “Nanti malam gw kirimin makanan ya..” atau kalau emang saudara deket, kamu bisa menawarkan diri untuk bantuin beresin barang-barang orang yang udah meninggal. Hal ini karena emang secara psikologis, orang lebih cenderung menerima bantuan yang ditawarkan spesifik daripada ditanyain mau dibantu apa?
  • “Kamu nanti bisa…” Ini biasanya diucapkan ketika yang meninggal adalah istri/suaminya atau anaknya. For example, kamu bilang kalau nanti dia bisa nikah lagi, atau punya anak lagi.  Hal ini memang benar, tapi hal ini terkesan kayak gampang banget me’replace’ seseorang yang baru meninggal. Jadi, kamu sebaiknya fokus membahas tentang masa lalu, bukan masa depan. Kamu bisa bilang something like, “Tell me about your loved one” dan dengerin mereka curhat to make them feel better.
  • “I know how you feel” Yes, banyak banget orang yang sering bilang kayak gini, padahal kan beda. Iya, mungkin kamu pernah kehilangan seseorang juga dulu, tapi perasaan dan respons setiap orang ketika berhadapan dengan kesedihan itu berbeda, jadi nggak usah bikin kondisi kehilangan kayak kompetisi dengan bilang, “Gue tahu rasanya….” . Instead, kamu bisa bilang, “Kebayang sih gimana perasaan lo.” Intinya, biarin mereka menjelaskan perasaan mereka sendiri, bukan kita yang men-judge.
  • “Ini memang takdir”  Iya, memang semua pada akhirnya akan meninggal juga. Tapi, hal ini bisa bikin perasaan kehilangan yang dirasakan oleh temanmu seolah-olah nggak valid dan terabaikan (karena yha emang takdir). Jadi, no, don’t say things that would invalidate other people’s feelings ya guys. Lagian kalo lagi sedih kayak gini, kadang orang tuh cuma perlu divalidasi aja kok, perasaannya. Jadi daripada bilang, “Ini emang takdir,” kamu mungkin bisa bilang “kamu pasti kangen ya sama dia…” Dengan begini, kamu meng-address perasaan utama yang dirasakan sama temenmu, bukan justru mengenyampingkannya.
  • “Kamu tabah banget deh” Gausah diomongin juga guys, karena kamu gak tahu di dalem hatinya mereka beneran tabah atau lagi nahan nangis. Terus, dibilangin kayak gitu juga justru bakal bikin mereka ‘terpaksa’ senyum biar terlihat senang, padahal mereka lagi bersedih. So instead, kamu bisa bilang, “You might not be feeling great, but that’s ok.” That way, kamu udah ngasih kebebasan ke mereka untuk merasakan dan meng-acknowledge emosi mereka sendiri.
  • Diam aja. Jangan ya, nanti malah awkward. Instead, kamu bisa bilangin hal-hal positif soal almarhum. Misalnya, yang meninggal adalah ayahnya, you can say something like, “Inget gak sih pas waktu itu aku main ke rumah kamu terus ayahmu pulang dan bawain kita martabak? Emang perhatian banget ya ayahmu tuh.” Dengan begini, kamu menghibur temanmu dengan cara memberi perspektif baru soal ayahnya yang mungkin dia sendiri nggak sadari.


Aaaand…. here’s your weekly quarantips. 

Yep, this weekend, you’ll probably be sheltered at home. So we’ve rounded up some things you can do/watch/read/enjoy to spark up your weekend. Leggo!
 
But before…
Tell us everything you like! Rekomendasikan hal-hal yang seru menurut kamu (bisa buku, podcast, video YouTube, apa pun itu, dengan cara mengisi form ini)Nanti, rekomendasimu bakal kita share di weekly quarantips aka below and let other people know how cool you are! Remember, sharing is caring! 

  • Hai! Ingin merekomendasikan podcast @siniaranakpulau yang membahas banyak hal dari sudut pandang dua orang yang merantau. Seru, deh. Bisa didengarkan di spotify ‘Siniar Anak Pulau’. Dari (@thisis_farid)
  • Heiho! Buat kalian yang lagi bosen, capek, dan butuh ketawa, coba deh kalian tonton Treasure Map di YouTube. Jadi, Treasure Map itu konten mingguan dari boygroup Kpop, Treasure. Seru dan variatif banget deh kontennya, dijamin bisa buat kalian terhibur. Lagu-lagu Treasure juga bagus-bagus banget loh. Bisa coba dengerin buat temen-temen yang lagi cari lagu dan suasana baru dengerin musik:) Ada playlist yang kurekomendasiin kalau kalian pengen coba dengerin lagu kpop yang variatif, di Spotify @vikavikiviku yang nama playlistnya “roller coaster”
    Advertisement
    That’s my recommendation for Friday Pause, enjoyy!! (@ludovicka_)
  • Ahey, nemu akhir2 ini lagi suka dengerin podcast-nya National Geographic Overheard, judulnya agak click bait sih, tapi isinya seru bahas semua hal-hal yang menarik dan khas Nat – Geo. Give it a shot!! (@vega_ryando)
  • Hiii! Buat yang lagi di rumah aja dan ga kemana mana karena pandemi aku mau rekomendasiin reality show Terrace House di Netflix! Ceritanya tentang kehidupan Japanese people dan gimana relationship antar orang-orangnya, seru banget! (Anonymous)
  • Lagi butuh drama ringan buat weekend gak? Dramanya Park Jihoon dan Kang Minah dari True Beauty mungkin bakal jadi pilihan kali ini. Judulnya At a Distance, Spring is Green. Ceritanya mengangkat kehidupan remaja, mulai dari masalah keluarga, percintaan, perjuangan nyari duit, persahabatan, dan dunia perkuliahan. Cast-nya juga cakep, dijamin weekend kalian bakal cuci mata dan disuguhin senyum indahnya Park Jihoon! (Anonymous)
  • Aku nyaranin buatmu yang introvert dan punya anxiety buat baca buku karya Baek Se Hee-ssi “I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki” 1 dan 2. Ini relate bener buatku juga karena ngerasa punya kesamaan sama penulis 🙂 ( シガワリ)
  • The Midnight Library book-nya Matt Haigh. Buku ini pas banget dibaca saat pandemic seperti ini. Buku ini mengajarkan kita untuk lebih mencintai kehidupan dan menerima segala sesuatu yang terjadi dengan hati yang ikhlas dan percaya kalau setiap pilihan ada konsekuensinya dan gak ada tuh yang namanya pilihan/ hidup yang sempurna. Keren banget lah pokoknya! (Anonymous)
  • Today’s recommendation comes from Netflix!! Yep, this is N-series named “So Not Worth It“. Although judulnya “not worth it”, tapi menurut gue WORTH banget buat ditonton buat kalian yang lagi keabisan tontonan dan mau liat yang ringan-ringan aja. Series ini nyeritain kehidupan sehari-hari sekelompok mahasiswa/i dari sebuah kampus di Korsel. Series dengan genre slice of life bertabur sedikit romance ini mirip bangett sama Kelas Internasional tapi versi K-series nya. Alur cerita mereka ringan, banyak scenes yang bikin geli dan ngakak juga, enjoy the show lah pokonya!! (akucurut)

Quote of the day

 

“I never dreamed about success, I worked for it”
 
-Estee Lauder-

Thank you note

Thanks to Prast AN, Bayu Riyadi, dan Shf for treating us coffee yesterday!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here.  Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Ajak-ajak yuk!

Yep, kamu bakal langsung dapet merchandise eksklusif dari Catch Me Up! kalo kamu ngajak teman-teman kamu berlangganan! Caranya gampang banget, kamu tinggal klik link di bawah ini dan mulai deh, sebar-sebar referral code kamu ke teman, sodara, gebetan, rekan kantor, pokoknya siapa aja boleee….

Atau, kamu juga bisa langsung nge-klik share button di bawah ini! Kumpulin terus referral kamu untuk dapetin merchandise-nya ya! Gratis!

Angel’s Stories

1.  It’s a simple story. Rabu pagi yang agak bete dari aku yang kelupaan naruh londri baju yang selalu di-pick up hari Rabu karena aku buru-buru berangkat ke kantor magang. Tapi, tiba-tiba Rabu mendungku jadi cerah banget. Jadi, setelah dikirimin surat pengantar dari admin kampus, aku reply e-mailnya bilang terima kasih. TERUS DIBALES LAGI DONG, “Iya sama-sama, semoga magangnya lancar ya…”  Mood bete-ku hilang seketika karena dapet doa baik dari orang yang gak saling kenal. hihi. Aku seneng banget bacanya. Aku ceritain hal ini ke temenku dan dia ikutan happy dengernya ><   Ini jadi pengingat buat aku, untuk selalu berbuat baik sekecil apa pun. Se-simple tiga kata ajaib: maaf, tolong dan terima kasih. Mungkin kata-kata kecil bisa menyembuhkan pekerja yang sedang lelah atau jenuh. Semoga hal-hal baik selalu mengelilingi kita ya!

-Yuko, yang lagi magang di salah satu kantor di Jakarta Selatan-
2. Jadi kemarin aku abis survey tempat kerja dianter sama mamaku di daerah Jakarta Pusat. Pas berangkat emang agak sempet bingung sama tempatnya tapi akhirnya ketemu juga sih. Nah pas pulangnya kita malah nyasar hahaha. Akhirnya mamaku nanya ke bapak kurir yang lagi berhenti di pinggir jalan. Bapak kurirnya kasih tau jalan yang benernya gimana. Tapi karena mamaku keliatan tetep bingung akhirnya bapak kurirnya bersedia buat tunjukkin jalannya, diikuti sama motor mamaku di belakang. Setelah dirasa udah tau jalan yang benernya, mamaku dan aku langsung bilang terima kasih ke abang kurirnya. Rasanya terharu banget karena bapak kurirnya bener² baik, sabar, dan ramah. Panjang umur buat orang² baik 🙂
-Lina-
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it hereCome, share us your versions of angels!)
Advertisement