Anggota TNI AU Injak Kepala Warga Papua

311

When you’ve been seeing #papuanlivesmatter… 

[ TRIGGER WARNING: This news might be too distressing to read this early in the morning. You can skip this part and come back again later, but if you want to proceed…]
 
Here’s your updates. 
 
What happened? 
Jadi gengs, Senin kemarin, ada video viral yang merekam insiden dua anggota TNI Angkatan Udara yang menginjak kepala seorang warga Papua di warung makan di Merauke, Papua.
 
What?! 
Iya. Hal ini tentunya mengundang kecaman dari masyarakat yang udah sering banget melihat berbagai aksi kekerasan dan diskriminasi terhadap warga Papua. Netizen juga banyak yang bilang bahwa aksi kedua anggota TNI tadi arogan, berlebihan, dan rasis.
 
Tapi awalnya kenapa kok bisa diinjek gitu?
Jadi menurut keterangan Kepala Dinas Penerangan AU (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah, awalnya terjadi keributan di warung makan tersebut. Korban diduga sedang mabuk bersama dengan pemilik warung, dan oknum anggota Pomau bermaksud melerai mereka. Tapi ya gitu mengamankannya sampai injak kepala segala.  FYI, korban juga menyandang disabilitas.
 
Dude, unacceptable. 
Agree banget. Karenanya atas kejadian ini, TNI AU kemudian langsung meminta maaf atas insiden tersebut. Menurut Pak Indan, kedua anggota TNI yang melakukan aksi tersebut udah ditahan dan sedang dalam pengawasan dan proses penyidikan oleh Komandan Lanud Johanes Abraham Dimara. Pak Indan juga bilang bahwa TNI AU nggak bakal segan-segan menghukum mereka sesuai kesalahannya.
 
I see… I wanna hear what people think
Of course. Jadi ada Direktur LBH Papua Emanuel Gobay mendesak pimpinan TNI AU untuk mencopot dua oknum tersebut secara tidak hormat.  Ia juga meminta agar insiden ini dibawa ke ranah hukum, karena peristiwa tersebut bisa dikenakan pemidanaan atas dugaan penganiayaan terencana. Selain itu, pengacara publik dan aktivis HAM Papua, Veronica Koman
Advertisement
 berencana akan melaporkan pemerintah Indonesia ke PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) jika oknum TNI AU tersebut nggak dibawa ke pengadilan umum. Koman juga bilang bahwa minta maaf aja nggak cukup.
 
Terus terus…
Terus, Istana juga ikutan komentar terkait insiden ini. Menurut Kepala Staf Presiden, Moeldoko, Istana mengecam tindakan aparat TNI AU yang menginjak warga Papua tersebut.  Ia juga bilang bahwa Presiden meminta aparat keamanan untuk mempunyai perspektif Hak Asasi Manusia (HAM) dan menekankan pendekatan humanis dan dialogis, apalagi kepada kelompok difabel. Selanjutnya, Pak Moeldoko juga bilang bahwa istana  mengapresiasi TNI yang langsung menahan pelaku untuk diproses hukum, dan meminta masyarakat untuk percaya pada hukum dan mengawal prosesnya.
 
I see, anything else? 
Hal ini juga tentunya bikin Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto marah, dan doi langsung meminta Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo untuk mencopot Komandan Lanud dan Komandan Satuan Polisi Militer setempat paling lambat tadi malam.  Hal ini karena mereka dianggap tidak bisa membina anggotanya yang tidak peka dan memperlakukan disabilitas seperti itu.
Advertisement