Anggota TNI AU Injak Kepala Warga Papua, IMF : Setelah Pandemi Jarak Negara Kaya Dan Negara Miskin Semakin Jauh, Rencana Suntikan Ketiga Vaksin Sinovac, Bhutan Berhasil Memvaksin 90% Warganya

388

Good morning!

Thursday is here, and it means… one more day before the weekend. Yeay! Today, we want to remind you to always be kind to yourself. Remember that we are in the middle of an unprecedented pandemic, so if surviving is the only thing you wanna do today, it’s ok. We don’t have to be strong and productive all the time. Sleep a little longer and see you again tomorrow!


When you’ve been seeing #papuanlivesmatter… 

[ TRIGGER WARNING: This news might be too distressing to read this early in the morning. You can skip this part and come back again later, but if you want to proceed…]
 
Here’s your updates. 
 
What happened? 
Jadi gengs, Senin kemarin, ada video viral yang merekam insiden dua anggota TNI Angkatan Udara yang menginjak kepala seorang warga Papua di warung makan di Merauke, Papua.
 
What?! 
Iya. Hal ini tentunya mengundang kecaman dari masyarakat yang udah sering banget melihat berbagai aksi kekerasan dan diskriminasi terhadap warga Papua. Netizen juga banyak yang bilang bahwa aksi kedua anggota TNI tadi arogan, berlebihan, dan rasis.
 
Tapi awalnya kenapa kok bisa diinjek gitu?
Jadi menurut keterangan Kepala Dinas Penerangan AU (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah, awalnya terjadi keributan di warung makan tersebut. Korban diduga sedang mabuk bersama dengan pemilik warung, dan oknum anggota Pomau bermaksud melerai mereka. Tapi ya gitu mengamankannya sampai injak kepala segala.  FYI, korban juga menyandang disabilitas.
 
Dude, unacceptable. 
Agree banget. Karenanya atas kejadian ini, TNI AU kemudian langsung meminta maaf atas insiden tersebut. Menurut Pak Indan, kedua anggota TNI yang melakukan aksi tersebut udah ditahan dan sedang dalam pengawasan dan proses penyidikan oleh Komandan Lanud Johanes Abraham Dimara. Pak Indan juga bilang bahwa TNI AU nggak bakal segan-segan menghukum mereka sesuai kesalahannya.
 
I see… I wanna hear what people think
Of course. Jadi ada Direktur LBH Papua Emanuel Gobay mendesak pimpinan TNI AU untuk mencopot dua oknum tersebut secara tidak hormat.  Ia juga meminta agar insiden ini dibawa ke ranah hukum, karena peristiwa tersebut bisa dikenakan pemidanaan atas dugaan penganiayaan terencana. Selain itu, pengacara publik dan aktivis HAM Papua, Veronica Koman berencana akan melaporkan pemerintah Indonesia ke PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) jika oknum TNI AU tersebut nggak dibawa ke pengadilan umum. Koman juga bilang bahwa minta maaf aja nggak cukup.
 
Terus terus…
Terus, Istana juga ikutan komentar terkait insiden ini. Menurut Kepala Staf Presiden, Moeldoko, Istana mengecam tindakan aparat TNI AU yang menginjak warga Papua tersebut.  Ia juga bilang bahwa Presiden meminta aparat keamanan untuk mempunyai perspektif Hak Asasi Manusia (HAM) dan menekankan pendekatan humanis dan dialogis, apalagi kepada kelompok difabel. Selanjutnya, Pak Moeldoko juga bilang bahwa istana  mengapresiasi TNI yang langsung menahan pelaku untuk diproses hukum, dan meminta masyarakat untuk percaya pada hukum dan mengawal prosesnya.
 
I see, anything else? 
Hal ini juga tentunya bikin Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto marah, dan doi langsung meminta Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo untuk mencopot Komandan Lanud dan Komandan Satuan Polisi Militer setempat paling lambat tadi malam.  Hal ini karena mereka dianggap tidak bisa membina anggotanya yang tidak peka dan memperlakukan disabilitas seperti itu.

What’s getting bigger during the pandemic?

U talking about my weight?
 
Nope, but actually:
The gap between the rich and the poor.
 
Maksudnya?
Iya jadi menurut keterangan yang disampaikan sama lembaga keuangan internasional the International Monetary Fund (IMF) Selasa lalu, disebutkan bahwa negara-negara kaya bakal makin cepat bangkit dari pandemi, sedangkan negara miskin bakal makin lama sembuh. Akibatnya jarak antara keduanya juga makin jauh.
 
Explain. 
Ok. As you know, warga negara kaya udah banyak banget yang divaksin (sekitar 40%), sebaliknya warga negara miskin masih sedikit yang divaksin (sekitar 11%). Nah, hal ini tentunya turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara-negara tersebut. Ya kaan, kan kalo divaksinnya cepet, maka pembukaan ekonomi juga cepet, dan pemulihan ekonomi juga bakal ikutan cepet, begitu juga sebaliknya. Karena itulah, IMF bilang bahwa pertumbuhan ekonomi di negara kaya bakal lebih cepat pulih karena mayoritas warganya udah divaksin, jadi mereka nggak perlu menerapkan kebijakan lockdown lagi.
 
OK Paham.
Yep. On the other hand, negara menengah ke bawah, belum bisa melakukan pemulihan ekonomi secara maksimal secara masih di lockdown, karena belum banyak warga yang divaksin.  Nah, karena pendistribusian vaksin yang nggak seimbang ini, maka kemungkinan besar si negara kaya bakal tambah kaya, si negara miskin jadi tambah miskin.
 
Hiks…seriously? 
Iya.  Menurut IMF, meskipun GDP (gross domestic product – produk domestik bruto/PDB) dunia bakal naik menjadi enam persen tahun ini, namun tetap aja bakal ada kesenjangan yang lebih tinggi seiring dengan tumbuh cepatnya negara kaya, dan makin lambatnya pertumbuhan negara miskin. For exampleAmerika Serikat diprediksi bakal tumbuh sekitar tujuh persen tahun ini (lebih tinggi 0,6 persen dari prediksi sebelumnya).  Meanwhile, estimasi pertumbuhan ekonomi di India turun menjadi 9.5 persen (sebelumnya diprediksi bakal tumbuh 12,5 persen).
 
OMG…
Yep, belum selesai guys. IMF juga bilang bahwa negara-negara kaya masih bisa ngasih bantuan ke rakyatnya terkait wabah pandemi (kayak bansos atau pemotongan pajak) hingga beberapa tahun ke depan. Namun untuk negara-negara miskin, maka kebanyakan bantuan ini berakhir di tahun 2020, dan abis itu, pemerintahnya harus puter otak lagi untuk ngasih dana bantuan.
 
Hiks, terus gimana? 
Nah, meskipun prediksi perekonomian si kaya udah membaik, namun IMF juga memberikan warning ke si negara-negara tajir bahwa jika virus covid-19 dan varian-variannya masih exist in this world, si kaya bakal tetap mempunyai risiko terdampak virus-virus tersebut.  Hal tersebut diprediksi bisa menghabiskan sekitar $4.5 triliun dari GDP global per 2025. Berdasarkan prediksinya, setengah dari kerugian tersebut adalah kerugian negara-negara kaya.
 
Gils, terus gimana? 
Well, menurut IMF, untuk menghindari hal tersebut, negara-negara kaya harus berbagi setidaknya 1 milyar vaksin di tahun ini ke negara-negara miskin.  Hal ini supaya virusnya nggak tersebar lagi dan supaya kerugian global yang tersebut di atas, bisa dihindari.

When you are already vaccinated…

You’re proooobably gonna need another booster. 
 
Really?
Yep. Karena kemarin, Kementerian Kesehatan baru aja bilang bahwa mereka berencana memberikan suntikan ketiga vaksin Sinovac per tahun depan.
 
HAH kenapa?
Karena menurut Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, sebenernya vaksin Sinovac masih efektif untuk menurunkan potensi gejala bagi orang yang terinfeksi covid-19.  Namun, setelah enam bulan, ada penurunan antibodi, yang bisa membuat Sinovac-nya jadi kurang efektif.
 
Jadi? Disuntik lagiii? 
Iyaaa rencananya. Tapi tenang aja, karena disuntiknya masih tahun depan kok, aka 12 bulan dari suntikan pertama. Adapun rekomendasi soal booster ini datang dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Selanjutnya, Bu Nadia juga bilang bahwa hal ini masih berupa rencana awal, dan pihaknya masih merumuskan rencananya secara lebih matang. Selain itu, doi juga nggak menyebutkan secara spesifik ihwal siapa aja kelompok yang jadi sasaran vaksinasi ketiga.
Advertisement
 
I see, any comments? 
Iya. Peneliti di China memang sebelumnya udah mengungkapkan bahwa efek vaksin Sinovac akan memudar setelah enam bulan disuntik dosis kedua. Berdasarkan penelitian mereka, hanya 16,9 persen dan 35,2 persen yang masih memiliki antibodi setelah enam bulan vaksinasi kedua.
 
Oh gitu, anything else? 
Yes.  Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman juga mengatakan bahwa perlu vaksin dosis ketiga aka booster untuk memberikan perlindungan tambahan. Terus, Jubir Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito juga mengatakan bahwa hasil-hasil studi tersebut menunjukkan bahwa masih dibutuhkan vaksinasi tahap lanjutan.  FYI, Indonesia dan Thailand emang udah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan suntikan ketiga vaksin Moderna dan Pfizer untuk yang sudah divaksinasi Sinovac dua kali.  Selain itu, Turki juga menawarkan dosis ketiga dari Sinovac atau Pfizer kepada wargnya yang telah mendapatkan Sinovac sebelumnya.

When you’re wondering when life will be back to normal…

Be jealous of Bhutan.
 
Karena sejauh ini, mereka udah berhasil memvaksin covid-19 secara lengkap 90% dari populasinya. Yep, kamu nggak salah baca guys, 90 persen! Jadi emang Bhutan ini warganya dikit sih, cuma 770.000 orang aja. Namun lokasi geografisnya yang terletak di pegunungan Himalaya antara India dan China sebenernya bikin program penyaluran vaksin agak rempong juga. Karenanya, Bhutan butuh berbulan-bulan buat menyediakan cold storage yang bisa dibawa ke pegunungan. Terus penyaluran vaksinnya juga dilakukan via helikopter dengan melibatkan banyak volunteers, karena banyak warga yang tersebar di berbagai titik di pegunungan.
 
Nah untuk vaksinnya sendiri, di awal-awal Bhutan udah menyuntikkan 500ribu dosis vaksin AstraZeneca yang didapatnya dari India. Namun setelah India menghentikan program impor vaksinnya karena kasus dalam negeri lagi meledak, Bhutan segera melakukan pendekatan ke negara lain buat dapetin vaksin. Alhasil, mereka dapet 500ribu dosis vaksin Moderna dari US lewat program Covax-nya WHO, terus 250ribu vaksin AZ dari Denmark, 50ribu vaksin Sinopharm dari China, 100ribu vaksin AZ dari Kroasia, dan beberapa negara Eropa lain juga turun ngasih vaksin. Totalnya, saat ini Bhutan udah memvaksin 480.000 warga, dari total 530.000 orang yang eligible buat di-vaksin.
 
Terkait pencapaiannya ini, UNICEF bilang bahwa success story-nya Bhutan adalah “cahaya harapan” yang bisa nyemangatin negara lain yang tengah berjuang mengalahkan pandemi.

“Rasanya kayak kesiangan sahur,”
 
Gitu guys kata Wali Kota Bogor Kang Bima Arya pas mencoba makan selama 20 menit sesuai dengan aturan PPKM level 4 di Kota Bogor. Jadi kemarin itu, Kang Bima mengunjungi warung pecel lele di Tanah Sareal, Bogor untuk mengetahui penerapan aturan mam 20 menit tadi di lapangan. Terus ya gitu, emang nggak mudah baik pelaksanaan maupun pengawasannya.
 
You can relate, I can relate, we all can relate.

Announcement


No one bought us coffee yesterday 🙁

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Ajak-ajak yuk!

Yep, kamu bakal langsung dapet merchandise eksklusif dari Catch Me Up! kalo kamu ngajak teman-teman kamu berlangganan! Caranya gampang banget, kamu tinggal klik link di bawah ini dan mulai deh, sebar-sebar referral code kamu ke teman, sodara, gebetan, rekan kantor, pokoknya siapa aja boleee….

Atau, kamu juga bisa langsung nge-klik share button di bawah ini! Kumpulin terus referral kamu untuk dapetin merchandise-nya ya! Gratis!


Catch Me Up! recommendations

In times like these, it’s actually a little challenging to stay positive. So, here’s 40 positive affirmations you can always come back to every time you need it.

Angel’s Stories

1. Halo! Beberapa bulan yang lalu ada CMU reader yang submit rekomendasi di Friday Pause tentang channel All Blanc di YouTube. Seumur hidup aku ga pernah suka bergerak dan berolahraga, selain jalan kaki. Sebelum pandemi aku sering sengaja jalan agak jauh supaya tetap bergerak aktif, tapi sejak pandemi dan wfh, otomatis hidup aku jadi cuma pindah antara kamar, dapur, dan sofa. Pas aku baca rekomendasi dia, tiba-tiba aku tergerak untuk cek channelnya. Ternyata aku sukaaa nonton mereka, walaupun Louis suka ga pake baju haha. Sebelumnya aku ga pernah tertarik untuk nonton dan workout dari channel Youtube, tapi menurut aku All Blanc punya vibes kayak lagi hangout sama temen, aku jadi ketagihan hehe sekarang aku lebih rutin workout and I feel better in general! Terima kasih, Angel yang udah rekomendasiin All Blanc! You’ve changed me 🙂
-Anonymous-
 
2. So, beberapa hari yang lalu my dearest friend meninggal dunia karena Covid. It really broke my heartHe’s a smart, adventurous, and religious young man. Belum sempat ketemu karena dia baru banget balik overseas untuk S2 nya, tapi udah keburu isoman dan tanpa disangka-sangka pergi duluan. I can say that he lived a really decent life. Things I’ve learned from him, dia baiiik banget ke semua orang dan ngga segan meringankan beban orang lain. Aku yang outcast pun merasa ‘dirangkul’ olehnya. Saat melihat begitu banyak orang yang merasa kehilangan sosok dia, bikin aku sadar bahwa we should appreciate good people around us more. Jangan nunggu mereka ngga ada. Be good to people, everyone we meet is fighting a battle we know nothing about. Semoga bisa menjadi penyemangat untuk menebar kebaikan ke sekeliling kita. God bless orang-orang baik 🙂
-A-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!)
 
Advertisement