59 Kantor di Jakarta Langgar PPKM Darurat

358

Who’s not playing it by the rules?

Sebanyak 59 kantor/perusahaan di DKI Jakarta.
Yang walaupun udah dibilangin bahwa selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini semua kantor harus WFH 100 persen, namun kantor itu teteuuup aja nyuruh karyawannya masuk.
 
Realllly?  
Yep. Jadi sejak kebijakan PPKM di Jawa dan Bali diberlakukan per 3 Juli kemarin, pemerintah udah mengatur bahwa kantor-kantor ‘non-esensial’ harus menerapkan 100 persen work from home.  Meanwhile, untuk kantor-kantor yang tergolong esensial, mereka harus membatasi kapasitas kantornya menja di 50 persen aja, dan selebihnya work from home. Tapi ternyata, di Jakarta masih ada beberapa kantor non-esensial yang tetap minta karyawannya WFO. Menurut Pangdam
Advertisement
 Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji, masih banyak kantor yang melanggar aturan PPKM Darurat karena masih banyak pelaku perjalanan ke Jakarta untuk urusan pekerjaan.
 
Beneran?
Iya. Jadi kamu tentunya udah tahu guys, bahwa sejak PPKM darurat ini berlaku, banyaaak banget kemacetan parah yang terjadi di beberapa jalan di Jakarta. Adapun beberapa di antaranya ada di Salemba, di Kramat Raya, di Jatinegara, hingga di Ciputat, Tangerang Selatan. Hal ini tentunya bikin jalanan chaos dan polisi kewalahan membendung para pelaku perjalanan. Alasan mereka tetep keluar rumah? Kerja-kerja-kerja.
 
AMPUN DEH.
Makanya. Terkait hal ini, pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnakertrans) DKI Jakarta pada Hari Senin kemarin kemudian melakukan sidak ke 74 perusahaan di Jakarta. Hasilnya, as you read earlier, dinas berhasil menutup 59 kantor. Menurut Kepala Disnakertrans, Andri Yansah, perusahaan-perusahaan yang ditutup bukan cuma karena melanggar ketentuan protokol kesehatan, tapi juga karena ada pegawai kantor yang ternyata positif corona.
 
I see, di mana aja? 
Di mana-mana guys, yang pasti sih yang paling banyak ditutup adalah di daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, terus Jaksel, Jakut, dan Jaktim (Semua cui). Terus, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang Perdagangan, Benny Soetrisno juga mengaku bahwa memang masih ada kantor yang menerapkan kerja dari kantor. Tapi, Pak Benny juga nggak mau menyebutkan perusahaan apa aja nih yang masih buka.
 
Hmm…terus gimana? 
Benny mengatakan bahwa pihak Apindo sudah memberi imbauan ke anggotanya supaya bisa mengurangi jumlah pegawai yang ngantor, seenggaknya menjadi 50 persen. However, Benny juga belum tahu gimana respon anggota-anggotanya dan nggak tahu juga kenapa mereka tetap ngantor.  Terus, Benny menjelaskan kalau Apindo nggak bisa memberikan sanksi apa-apa terhadap anggotanya yang masih meminta karyawannya ngantor.
 
OK. Anything else? 
Well, melalui akun Instagramnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kemarin melakukan sidak juga meluapkan kemarahannya sama perusahaan-perusahaan yang ‘bandel’ dan masih nyuruh karyawannya WHO. Dalam video Instastory-nya, Pak Anies terlihat melakukan sidak ke kantor PT Ray White dan PT Equity Life di Sahid Sudirman Centre. Dalam kesempatan itu, tampak Pak Anies memarahi pihak HRD, in his words: “Ini bukan soal untung rugi, ini soal nyawa.  Kita mau nyelamatin nyawa orang, dan orang-orang seperti ibu ini yang egois. Ini pekerja-pekerja ikut aja.”
 
We got the full story here.
Advertisement