Tindakan Kekerasan Terhadap Pembela HAM Atas Lingkungan di Indonesia tahun 2020 Mengalami Peningkatan

353

When things are getting worse…

For Environmental Human Rights Defenders. 
 
Who? 
Pembela HAM atas lingkungan gengs. Yep, jadi menurut laporan monitoring ELSAM (lembaga studi dan advokasi masyarakat), tindakan kekerasan terhadap pembela HAM atas lingkungan di Indonesia pada  tahun 2020 mengalami peningkatan.
 
Really? 
Yep. Sepanjang tahun 2020, ELSAM mencatat ada 60 kasus kekerasan terhadap pembela HAM atas lingkungan.  Adapun korbannya mencapai 178 korban individu, dan 21 korban kelompok. FYI, pembela HAM atas lingkungan itu maksudnya orang-orang yang berusaha melindungi lingkungan/alam, sekaligus melindungi hak asasi manusia.
 
I see, siapa yang melakukan kekerasan? 
Menurut laporan mereka, ada 108 aktor pelaku kekerasan terhadap pembela HAM atas lingkungan, yang terdiri dari pemerintah, perusahaan atau lembaga lain. Adapun pihak yang paling sering diadukan adalah negara (72 aktor), dan aktor non-negara sebanyak 36 aktor.  Dari pihak negara, yang paling sering diadukan adalah polisi sebanyak 60 kali, sedangkan di aktor non-negara, perusahaan mendapatkan peringkat pertama yang paling sering diadukan, yaitu sebanyak 28 orang pelaku kekerasan.
 
Whooaa emang mereka ngapain? 
Yha melakukan dugaan pelanggaran HAM. Jadi setidaknya, para aktor pelaku kekerasan tadi melakukan 65 tindakan pelanggaran HAM, dan yang paling sering dilakukan adalah tindakan penangkapan (20 tindakan), dan pembunuhan (2 tindakan).
Advertisement
 
I see… 
Nah guys, berdasarkan hasil monitoring ELSAM juga, diketahui bahwa terjadi kenaikan tingkat kerentanan pembela HAM atas lingkungan di tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019. Jumlah kasusnya di tahun 2019 terdapat 27 kasus, sedangkan di tahun 2020 naik menjadi 60 kasus. Selain itu, jumlah korban individu  juga meningkat, contohnya aja di tahun 2019 terdapat 128 korban individu, dan di tahun 2020 mencapai 178 korban individu. Terus, jumlah aktor pelaku dugaan pelanggaran HAM (negara dan non-negara) juga meningkat, di tahun 2019 sebanyak 50 aktor, dan di tahun 2020 menjadi 108 aktor.
 
Banyak ugha ya…anything else? 
Yep lumayan banyak.  FYI, korban-korban tersebut termasuk kelompok petani, masyarakat adat, mahasiswa, nelayan, aktivis, jurnalis, akademisi, dll.  Selain itu, aksi-aksi protes yang dilakukan warga meningkat di daerah rural. ELSAM menilai bahwa kerja-kerja perlindungan pembela HAM atas Lingkungan ke depannya harus memperhitungkan model perlindungan yang menyeluruh.
Advertisement