Singapura Menyusun Strategi Hidup Berdampingan Dengan Covid-19

349

Who’s finally decided to make peace?

Singapore.
 
With whom?
With coronavirus.

 
Tell me about it. 
OK. Jadi dalam keterangan dari pemerintahnya minggu lalu, Singapura bilang bahwa mereka sedang menyusun strategi tentang bagaimana hidup berdampingan dengan covid-19.
 
Haaaaah? 
Iya. Jadi dalam keterangan tertulis yang disampaikan oleh Menteri Perdagangan Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, disebutkan bahwa pandemi udah berjalan selama 18 bulan dan kali ini, masyarakat justru dikejutkan dengan munculnya varian delta yang lebih ganas dan lebih mudah menular. Warga udah bingung, dan pertanyaan semuanya sama: Kapan sih pandeminya bakal berakhir?
 
Iya, kapan?
Bad news is bakal susah bikin angka penularannya turun ke 0. Jadi ada kemungkinan warga Singapura (dan most likely all of us) harus terus hidup bersama Covid-19. Meanwhile, the good news is that kita bisa kok, kembali hidup normal dengan adanya pandemi di tengah-tengah kita. Artinya, covid-19 bakal berubah status dari pandemi ke endemik.
 
What does that mean?
Endemik di sini maksudnya, virus corona bakal ada terus dan beredar di masyarakat. Ketiga menteri tadi mencontohkan misalnya penyakit influenza. Yha kan tiap tahun, orang emang kena flu, dan kebanyakan dari mereka bisa sembuh tanpa harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, biasanya yang sakit parah karena flu adalah orang tua dan mereka yang memiliki co-morbid. Tapi kan mayoritas bisa sembuh dengan sedikit intervensi medis.
 
Terus emang covid bisa begitu????
Yhaa pokoknya mau diperlakukan kayak gitu guys. Jadi Singapura bakal memperlakukan covid-19 kayak flu, malaria, atau cacar, dan yaudah mereka mau lanjut menjalani kehidupan aja. Kuncinya, covid ini bakal diubah jadi nggak terlalu mengancam jiwa. Dan pemerintah sana udah punya beberapa plan untuk mewujudkan hal itu.
 
Gimana tu?
Pertama, vaksinasi. Dalam keterangan dari Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Llong pada 31 Mei lalu, beliau menyebut bahwa menurut target pemerintah, seenggaknya udah ada 2/3 warga Singapur yang udah divaksin. Adapun so far, ada 50 persen dari penduduk Singapura yang udah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Terus, udah ada 2,06 juta atau 36,1 persen dari total penduduknya yang udah divaksin secara lengkap. Nah, kalau udah mencapai target, pemerintah Singapura bakal fokus ke berapa banyak orang yang sakit setelah divaksin, bukan kasus harian lagi.
Advertisement
 
Go on…
Nah guys, vaksinasi ini penting banget, karena contoh kasus di Israel menunjukkan bahwa vaksin sangat efektif mengurangi resiko infeksi dan penularan covid-19. Bahkan kalo kita kena covid tapi udah divaksin, maka most likely, gejalanya nggak akan parah. Adapun di Israel, angka penularan turun hingga 30 kali lipat di masyarakat yang udah divaksin dibanding yang belum. Terus, angka masuk rumah sakitnya juga turun hingga 10 kali lipat. Di Singapura sendiri, ada 120 kasus covid-19 setelah pasiennya divaksin, namun semuanya nggak bergejala atau bergejala ringan. Untuk memastikan hal ini, maka Singapura bakal memiliki program vaksinasi yang berjalan secara tahunan.
 
Interesting…what else? 
Selain itu, Singapura juga bakal tetap melakukan tes covid-19, especially untuk memantau pendatang dari luar negeri yang membawa virus tersebut.  Terus, tes covid-19 bakal jadi syarat warga untuk bisa masuk gedung, tempat-tempat lain, termasuk acara ke luar negeri supaya lebih aman. Jadi, Singapura nggak bakal di-lockdown lagi. Nah, dalam melakukan tesnya, pemerintah Singapura juga nggak mau bergantung ke tes PCR, karena lama dan ga nyaman kan dicolok-colok gitu. So instead, mereka udah menyiapkan metode lain kayak tes antigen dan breathalyzers yang bisa memberikan hasil dalam dua menit aja.
 
Udah?
Masih ada lagi gengs, yaitu untuk pengobatan. Dalam hal ini, pemerintah juga bilang bahwa sekarang udah banyak metode pengobatan yang efektif mengobati covid-19, makanya Singapura jadi negara dengan angka kematian terendah di seluruh dunia. Karenanya, pemerintah bakal terus mengembangkan penelitian terkait hal ini.
 
I am already super jealous, guys. Anything else?
Well, finally, Masyarakat juga dituntut untuk mempunyai tanggung jawab sosial dan kesadaran sendiri.  Misalnya, tetap jaga jarak, kalau lagi nggak enak badan ya isolasi mandiri, dan sering cuci tangan. Dengan adanya vaksinasi, testing, pengobatan, dan tanggung jawab bersama, maka pemerintah Singapur yakin, lama-lama covid-19 bisa diperlakukan sama kayak influenza. FYI guys, so far, total kasus covid-19 di Singapura adalah 62.544 kasus, dan 36 kematian.
Advertisement