Minggu Lalu, 215 Jasad Anak-anak dan Balita dari Suku Asli Kanada Ditemukan Terkubur di Bawah Bangunan Sekolah Asrama Katolik di British Columbia, Kanada

779

Now, let’s start with… Canada native graves.

(Caution! Before you proceed, the following news might be distressing, disturbing and too gruesome to read this early in the morning. You can skip this part and come back again later. Remember, we’re always here, in your inbox).
 
But, if you want to continue…
Guys, sedih banget deh. Jadi minggu lalu, pihak yang berwenang di Kanada menemukan total 215 jasad anak-anak dan balita (paling muda usia 3 tahun!) dari suku asli Kanada yang terkubur di bawah bangunan sekolah asrama Katolik bernama Kamloops Indian Residential School di British Columbia, Kanada.
 
Background please. 
So, a little history lesson here, jadi emang sebelum orang-orang kulit putih dari Eropa dateng ke Kanada, negara itu dihuni oleh suku asli atau indigenous people yang dikenal sebagai “First Nations”. Yhaaa kayak suku Native Americans di Amerika Serikat gitu guys. Namun, seiring dengan datangnya para White Settlers, orang-orang suku asli juga mengalami berbagai penindasan. Kayak tanahnya dirampas, orangnya dibunuh, kebudayaannya diberangus, pokoknya berbagai macam pembantaian dan (uhukkk… genosida) yang bikin jumlah populasi para First Nations ini menurun drastis. Nah, salah satu cara untuk memberangus kebudayaan para indigenous people adalah adanya residential schools tadi.
 
Kayak apa tuu…
Kayak sekolah asrama, yang dikelola oleh gereja. Jadi pada masanya, anak-anak suku asli ini diambil paksa dari keluarganya untuk sekolah di residential school. Tujuannya sih, untuk mengasimilasikan anak-anak suku asli dengan budaya Barat. Namun pada faktanya, mereka benar-benar dicabut dari kebudayaannya sendiri, kayak nggak boleh ngomong pake bahasa sukunya, ga boleh mempraktekkan kebudayaannya, sampe rambut aja harus pendek buat murid cowok. Padahal di kebudayaan orang-orang suku asli di sana, rambut panjang adalah simbol kedewasaan mereka.
 
Terus…
Selain itu, dilaporkan juga bahwa di sekolah-sekolah ini banyak terjadi aksi physical, mental, dan sexual abuse. Menurut penyelidikan pihak setempat, banyak anak-anak suku asli yang meninggal di sekolah karena terkena penyakit, menjadi korban pelecehan fisik yang parah, korban pemerkosaan, korban kekurangan gizi, dan korban kejahatan lainnya. Selain itu sepanjang beberapa tahun terakhir ini, otoritas Kanada juga mencatat bahwa ada lebih dari 4.100 anak yang meninggal di sekolah-sekolah tersebut. Jumlah ini belum termasuk  jasad yang baru ditemukan minggu kemarin itu. FYI guys, sejak abad 19 sampe sekitar tahun 1996, jumlah sekolah sejenis ini ada 130-an di seantaro Kanada.
 
Now tell me more about that school…
OK. Jadi sekolah yang bernama Kamloops Indian Residential School ini merupakan residential school
Advertisement
 terbesar di Kanada yang dikelola oleh Gereja Katolik (atas nama pemerintahan Kanada) sejak tahun 1890 sampai 1969. Sekolah tersebut kemudian ditutup pada tahun 1978, dan menurut otoritas setempat, jasad anak-anak yang ditemukan itu adalah jasad siswa dari sekolah Kamloops ini.  In fact, udah ada data resmi yang mencatat bahwa emang ada 50 kematian di sekolah itu, tapi ternyataa jumlahnya lebih.
 
Crazyyy… 
Yes.  FYI, sistem sekolah kayak di Kamloops ini udah lama dikritik oleh banyak orang, dan udah ditutup juga. Adapun residential school yang paling terakhir ditutup adalah Gordon Residential School, di tahun 1996.
 
OK.. Anyone said anything?
Yep, Pemimpin dari persatuan para First Nations Perry Bellegarde kemudian menyerukan pada Perdana Menteri Justin Trudeau untuk melakukan investigasi terhadap penemuan ini karena bener-bener ga diketahui banget nih, identitas, sampe pelaku dari pembunuhan ini siapa. Selain itu, Perry juga bilang bahwa kalo kejadian kayak gini terjadi di Kamloops, maka tentunya terjadi juga di sekolah lain 🙁
 
Kalo dari pemerintah ada komentar?
Ada. Jadi Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa penemuan tersebut adalah catatan gelap dan memalukan dari sejarah Kanada. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah Kanada berpihak dan mendukung keberadaan suku asli Kanada dan akan memberikan bantuan kepada mereka hingga bisa pulih dari trauma masa lalunya. Selain itu, Trudeau juga mengatakan bahwa perlu ada investigasi dan bahwa pemerintah Kanada berkomitmen terhadap proses rekonsiliasi dan berkomitmen terhadap terungkapnya kebenaran. FYI guys, statement ini kemudian menuai kritikan dari netijen karena yhaa bukan “sejarah” juga ya, karena penutupannya baru 1996 banget.
 
OK. Anything else?
Penemuan ini membuat pembahasan terkait penindasan dan genosida yang dilakukan oleh negara-negara barat kayak Amerika Serikat dan Kanada terhadap penduduk asli atau native kembali mencuat. Pasalnya, walaupun kebijakan udah berubah, namun hingga saat ini, kebanyakan indigenous people di kedua negara tadi masih hidup dalam kemiskinan, depresi, dan suicidal rate yang tinggi.
Advertisement