
Good morning!
It’s Wednesday, so it means… podcast time! Yep, you know the drill. All you have to do is click here. Since it’s midweek and also ‘tanggal tua’, we want you to take a deep breath and relax. Gajian will come soon, and you know you’re a tough fighter. You got this.
When you’ve been hearing about Ivermectin…

Iya, apasi tu?
Well, Here’s your updates. Jadi baru aja nih, kita mendengar pernyataan dari Menteri BUMN Pak Erick Thohir yang bilang bahwa obat terapi antivirus covid-19 buatan PT Indofarma, namanya Ivermectin, udah mendapatkan izin edar dari Balai Pengembangan Obat-obatan dan Makanan (BPOM) sebagai obat terapi corona.
Realllly?
Yep. Pak Erick juga menambahkan bahwa obatnya udah dalam tahap produksi sebanyak 4 juta per bulan, dan harganya pun nggak mahal, yaitu sekitar Rp5000-Rp7000 aja per tablet. Pak Erick kemudian menjelaskan bahwa obat ini bisa dikonsumsi untuk terapi ringan dan terapi sedang dari Covid-19.
Terus….
Nah terus, menanggapi pernyataan dari Pak Erick tersebut, BPOM kemudian memberikan penjelasannya. Menurut Kepala BPOM, Bu
Penny Lukito, BPOM nggak ngasih izin edar obat Ivermectin sebagai obat covid-19, namun sebagai obat cacing. Ia juga menambahkan bahwa jika suatu obat dikatakan sebagai obat covid-19, maka berarti harus melalui uji klinis dulu, namun dalam hal ini, Ivermectin belum memenuhi bukti yang cukup untuk dikategorikan sebagai obat covid-19.
Oh gitu, tapi bisa untuk obat covid?
Moooost likely. Menurut Bu Penny, beberapa negara memang udah menggunakan Ivermectin karena ada indikasi bahwa obat tersebut bisa membantu penyembuhan pasien covid-19. Tapi teteup aja, argumen itu harus dibuktikan dengan adanya uji klinis.
So? Boleh diminum nggak?
Yhaaa Bu Penny sih bilang bisa-bisa aja, tapi hal itu merupakan kewenangan dari Kementerian Kesehatan. Terus pemberian obatnya juga harus sesuai dengan resep dokter dan pengawalan dokter. Selain itu, Bu Penny juga mengatakan bahwa kewenangan tentang obat apa aja yang bisa diminum untuk pasien covid-19 adalah kewenangannya Kementerian Kesehatan dan asosiasi profesi terkait. Jadi, obat ini nggak boleh dijual tanpa resep dokter gengs, karena menurut Bu Penny, obatnya keras.
Oh gitu, any other comments?
Yep. Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) juga udah menegaskan bahwa Ivermectin harus diberikan atas resep dokter karena termasuk obat keras. Menurut Jubir Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Ivermectin memang memiliki potensi antiviral pada uji secara in-vitro di laboratorium. Namun, masih diperlukan bukti ilmiah yang lebih meyakinkan yang berhubungan sama keamanan, khasiat, dan efektivitas sebagai obat covid-19 melalui uji klinik lebih lanjut.
So, what now?
Ya sekarang sih, menurut Bu Siti, uji kliniknya baru akan dimulai. Jadi, kita harus tunggu dulu perkembangan lanjutannya gimana karena izin edar bukan kewenangan Kementerian Kesehatan. Meanwhile, BPOM mengatakan bahwa Ivermectin yang digunakan tanpa rekomendasi dokter, dalam waktu yang panjang bisa mengakibatkan efek samping, like nyeri otot/sendi, ruam kulit, demam, pusing, sembelit, diare, mengantuk, dan Sindrom Stevens-Johnson.
Who’s sending us some concerning updates?

The UN.
What’s up?
Jadi Senin kemarin, Sekjen PBB
Antonio Guterres menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2020, ada lebih dari 8.500 orang tentara anak yang dilibatkan untuk berperang di berbagai wilayah konflik.
🙁 Reallly?
Yep. Menurut Guterres, fakta ini menyedihkan banget, karena keterlibatan anak-anak sebagai tentara biasanya meliputi juga berbagai aksi kekerasan terhadap mereka, kayak pembunuhan, penyiksaan, pelecehan seksual, penculikan, hingga tidak diberikannya akses ke sekolah dan ke rumah sakit bagi anak-anak ini.
Terus terus…?
Nah dalam report-nya itu juga disebutkan bahwa menurut data PBB, sejauh ini ada 19,379 anak di 21 wilayah konflik yang mengalami berbagai bentuk kekerasan. Adapun kekerasan paling banyak terjadi pada anak-anak di Somalia, Democratic Republic of the Congo, Afghanistan, Suriah, dan Yaman. Terus kalo negara yang paling banyak merekrut tentara anak di antaranya adalah DRC, Somalia, Suriah, dan Myanmar.
Ya ampuun… kok bisa sih?
Bisa, lah. Menurut PBB, ada beberapa faktor penyebab perekrutan tentara anak ini tetap tinggi, di antaranya konflik yang makin menjadi, ketidakpatuhan terhadap hukum internasional, dan kekerasan bersenjata. Terus, Guterres juga bilang bahwa pandemi Covid-19 bikin anak-anak jadi nggak bisa ke sekolah, sehingga bikin “safe space” mereka makin terbatas.
Oh no…
Yep, in fact, di tahun 2020 itu, angka penculikan anak naik hingga 90%, dan angka kekerasan seksual terhadap anak naik 70%. Selain itu, serangan ke sekolah dan rumah sakit juga makin sering terjadi di tahun 2020, hingga menyebabkan anak-anak kehilangan akses pendidikan dan layanan kesehatan.
Got it. Anything else I should know?
Well,report kamu perlu tahu juga ni guys bahwa banyak pihak yang bete sama report ini, kenapa? Karena ternyata PBB nggak mencantumkan dua negara, yakni Israel dan Arab Saudi dalam daftar pelaku kejahatan terhadap anak. Menurut NGO perlindungan anak Save the Children, daftar ini kurang banget, karena nggak masukin Arab Saudi yang jelas-jelas mendukung serangan militer ke Yaman yang bikin at least 194 anak di Yaman meninggal dunia. Terus, of course, Israel, yang pada tahun lalu tentaranya membunuh 8 anak Palestina dan menyiksa 87 anak lainnya yang ditahan. Karenanya, CEO Save the Children Inger Ashing meminta supaya PBB fair dan memasukkan semua pelaku ke dalam list dengan standar yang sama.
When you’ve been investing in cryptocurrency…

Been a craaaazy week, huh?
Karena nilai mata uang digital aka cryptocurrency akhir-akhir ini lagi
turuuuun banget.
Don’t remind me…
Ya gitu deh. Jadi emang per kemarin ni guys, harga bitcoin lagi terjun bebas ke harga 32.622 dolar AS, atau sekitar Rp 470 juta. Padahal di awal tahun, harga Bitcoin lagi naik karena di-endorse terus sama bosnya Tesla, Elon Musk. Bahkan waktu itu, harga termahal bitcoin pernah sampe mencapai $65.000 atau 930-jutaan. Bayangin guize dari 930jt ke 470jt. Goks yha.
Hold on. What’s crypto again?
Koin-koin digital, kayak bitcoin, dogecoin, etherium, dll. Jadi cryptocurrency ini adalah mata uang digital yang nggak diatur sama pemerintah maupun bank sentral tertentu. Selain itu, kayak namanya, cryptocurrency juga berupa digital, di mana nggak ada wujud fisiknya. Terus transaksi-nya juga bersifat terbuka, transparan, dan nggak ada batasannya. Finally, yang perlu kamu tahu banget nih, bahwa perubahan nilai di mata uang digital bener-bener nggak ada batasannya. Meaning, harga koinmu bisa naik sampai like 100 persen (atau lebih), tapi turunnya juga bisa turun banget tanpa batas aka terjun bebas. Makanya, crypto ini dikenal dengan marketnya yang volatile, and tbh, not for the faint-hearted.
Ooo ok, terus kenapa nilainya bisa turun?
Gini, karena nggak ada wujudnya, nilai sebuah cryptocurrency tergantung banget sama adaptasi pasar maupun tindakan pemerintah terhadap mata uang tersebut. Misalnya, ketika Elon Musk bilang bahwa perusahaannya,
Tesla bakal bisa menerima pembayaran pake bitcoin, maka harga bitcoin langsung naik. Terus pas beberapa bulan kemudian doi bilang bakal meng-
hold keputusan tersebut, harga bitcoin langsung terjun bebas. Selain Elon Musk, kebijakan pemerintah juga ngaruh banget, misalnya waktu itu Biden bilang bahwa pemerintahannya lagi mikir-mikir buat menerapkan pajak buat crypto, langsung deh, harga crypto turun. jadi
in a nutshell, nilai bitcoin bener-bener tergantung sama penggunaan dan popularitasnya.
Terus kalo sekarang, kenapa bisa turun?
Karena Senin kemarin,
China baru aja menegaskan kembali kebijakannya yang makin ketat terhadap mata uang digital. Jadi, mereka baru aja memberikan peringatan ke lembaga-lembaga keuangan di China, termasuk Alipay, tentang larangan penggunaan uang kripto. Lalu Senin kemarin,
The People’s Bank of China juga memberi saran ke Alipay dan lima lembaga jasa keuangan lainnya untuk melakukan investigasi dan identifikasi tentang pertukaran dan penjualan
cryptocurrency supaya mereka bisa meng-
cut off perdagangan kripto.
Kenapa di-cut?
Karena menurut Bank Sentral China, pertukaran mata uang digital menyebabkan risiko adanya transfer uang illegal antar negara serta meningkatkan adanya money laundering (penggelapan uang). Jadi, keenam lembaga yang dikasih warning sama Bank Sentral Cina itu berjanji untuk melakukan investigasi untuk memastikan nasabahnya nggak main kripto.
I see…
Nah, selain soal transaksinya, pemerintah Cina juga dengan tegas melarang praktek cryptocurrency mining oleh warganya. Kepo nggak, mining apa yang dimaksud? Yhaa bukan nambang gali-gali gitu guys, tapi mining aset kripto dilakukan dengan ngebantuin server aset kripto tertentu, misalnya Bitcoin, buat nyelesaiin segala transaksi yang ada di jaringan tersebut. Setiap kita bisa nyelesaiin transaksi, kita bisa dapet potongan puzzle yang lama-lama bisa kita tuker jadi reward dalam bentuk koin Bitcoin. Mayan khan, dapet ratusan juta gretongan…
Terus masalahnya di mana yha?
Masalahnya adalah, karena crpyto ini punya akses code yang rumit, maka dibutuhkan peralatan komputer yang canggih. Ini bikin konsumsi listriknya juga besar dan dinilai nggak ramah lingkungan. Alasan ini jugalah yang waktu itu bikin Elon Musk sempet ngumumin menghentikan dulu menerima pembayaran Tesla pake bitcoin, walaupun sekarang udah boleh lagi.
I see..
Nah, meski lagi turun, banyak pihak yang yakin banget bahwa nilai bitcoin bisa naiiik lagi,
for the most part, hal ini karena emang jumlah bitcoin di dunia terbatas, yaitu cuma ada 21 juta keping bitcoin. Terus kalo coinnya abis, maka ga akan ada lagi. Nah,
if you’ve read this far and think that investing in cryptocurrency is for you, then we know where to start. Here. Biaya tradingnya rendah, aman, dan asetmu diasuransikan. Cusss!