Kemarin Indonesia Resmi Menyentuh Angka 2 Juta Kasus Positif Covid-19, PBB Menggelar Voting Kecaman Terhadap Aksi Kekerasan Oleh Kelompok Militer Myanmar Terhadap Warganya Sendiri, Pesta Olahraga Empat Tahunan Olimpiade Akhirnya Digelar di Tokyo Pada 23 Juli Mendatang, Antonio Guterres Dipilih Lagi Menjadi Sekjen PBB Selama Lima Tahun Ke Depan

400

Hi there,

 
Yesterday, we hit a new Covid-19 milestone of two million confirmed cases. ICU beds are filling up quickly, our healthcare front liners are exhausted, and healthcare facilities are stretching thin. So, if you are good and healthy right now, the least thing you can do is to stay at home. Period.

Who’s hitting another grim milestone?

Indonesia.
Karena kemarin, kita baru aja resmi menyentuh angka 2 juta kasus positif Covid-19 di tanah air.
 
Surprised (but not surprised).
Rite. Angka tersebut didapat setelah kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah hingga 14.536 kasus. Dengan penambahan ini, maka total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 2.004.445 sejak penemuan kasusnya pertama kali diumumin pada awal Maret 2020.
 
Hiks… go on…
Nah terus guys, data dari Kementerian Kesehatan juga menyebutkan bahwa dari total kasus positif yang ada, sebanyak 1.801.761 di antaranya udah sembuh, dan 54.956 orang di antaranya meninggal dunia. Adapun per kemarin, pasien yang meninggal setelah terinfeksi virus corona bertambah 294 jiwa.
 
Terus gimana dooong??
Well, terkait lonjakan kasus ini, maka pemerintah provinsi di berbagai daerah udah mulai memberlakukan kegiatan pembatasan demi menekan penyebaran corona. Adapun tindakannya ada macem-macem, mulai dari Gubernur Jawa Barat Kang Ridwan Kamil yang udah menetapkan status siaga 1 buat Bandung Raya, terus Gubernur DKI Jakarta Pak Anies Baswedan yang juga menggelar razia untuk memastikan supaya warga nggak lagi berkegiatan setelah jam 9 malem, hingga dibatalkannya rencana pembelajaran tatap muka di DKI Jakarta, Bogor, dan Bandung.
 
Is that enough, though?
Well, some people say no. Misalnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang meminta pemerintah supaya berani mencoba menerapkan kebijakan karantina wilayah alias lockdown selama dua minggu. Selain IDI, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) juga bilang bahwa pemerintah punya dua opsi yang bisa diambil saat ini, yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat atau lockdown regional. Terus menurut Dewan Pakar IAKMI Hermawan Saputra, maka kebijakan yang paling cocok diambil adalah untuk melakukan lockdown regional. Selain dari dua kelompok tadi, masyarakat juga banyak yang menandatangani petisi online yang mendesak pemerintah untuk melakukan lockdown.
 
Terus kata pemerintah apa?
Udah pernah beb. Menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito, sebenernya lockdown ini kan pernah dilakukan pas awal pandemi tahun lalu, tapi menurutnya, dampak sosial-ekonomi, termasuk juga keamanannya bakal berimplikasi besar. Karena itulah, kata Pak Ganip, para kepala daerah maksimalin peraturan PPKM mikro aje, karena terbukti efektif kok.
 
Maksud diperketatnya tuh gimana sih?
Jadi misalnya, dengan jam buka mall yang diperpendek jadi sampe jam 20:00 aja. Terus juga kalo di Jakarta, maka Polda Metro Jaya bakal melakukan penyekatan jalan untuk membatasi mobilisasi warga, dan memastikan tempat kumpul kayak resto maupun cafe-cafe gitu nggak buka sampe larut malam. FYI guys, saat ini angka covid-19 tertinggi di DKI ada di Cengkareng, dengan jumlah penambahan 238 kasus per Hari Minggu kemarin, dan lokasi isolasi wisma atlet udah penuh.
 
Itu kan di Jakarta, kalo di luar Jakarta gimana?
Sama, mencekam juga. Misalnya kayak di Jawa Barat yang per kemarin udah mengumumkan terdeteksinya varian corona versi delta yang lebih menular. Terus, beberapa daerah di Jabar juga angka bed occupancy rate-nya udah hampir penuh, kayak di Kabupaten Purwakarta 95,5%; Kabupaten Majalengka 93,2%: Bandung Barat 90,4%; Kabupaten Bandung dan Kota Bandung 88%. Meanwhile di Jawa Tengah, kondisi juga hampir sama guys, di mana ada 13 daerah yang saat ini tengah menjalani lockdown mikro. Gubernur Jateng Mas Ganjar Prabowo juga membatasi waktu operasional toko hingga jam 9 malem, dan meminta warga untuk ibadah di rumah aja.
 
Got it. Anything else?
Salah satu upaya penanganan yang kerap muncul pas kasus covid-19 lagi memuncak begini adalah lockdown. Yep, kondisi penutupan total itu lagi rame lagi dibahas karena meningkatnya kasus di berbagai daerah. Nah terkait hal ini, udah ada tiga provinsi yang angkat tangan dan bilang gabisa lockdown, yaitu DI Yogyakarta, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Alasannya? Karena nggak ada anggaran, dan efeknya yang parah terhadap ekonomi. Meanwhile, in a totally unrelated news (totally), dalam rapatnya sama DPR RI kemarin, Menkeu Sri Mulyani bilang bahwa dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk penanganan Covid-19 baru disalurkan sebesar 32,4 persen dari pagu yang sebesar Rp699 triliun. Menurut Bu Ani, jumlah itu udah dimanfaatkan di beberapa sektor, kayak kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM dan korporasi, program prioritas, dan insentif usaha.

Who’s getting international attention?

Myanmar.

What kind of international attention?
Well, the UN vote. Yep guys, jadi minggu lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru aja menggelar voting yang berisi kecaman terhadap aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok militer Myanmar terhadap warganya sendiri. Selain itu, negara-negara PBB ini juga menyerukan penghentian sementara penjualan senjata ke Myanmar.
 
Hold on, I need some background.
Ok.  As you know, saat ini kondisi di Myanmar masih terus memanas sejak pemerintah terpilihnya dikudeta sama junta militer pada Februari lalu. Nah, sejak dikudeta itu, para warga melakukan aksi penolakan terhadap pemerintahan militer dan menuntut agar pemerintahan demokrasi yang mereka pilih lewat pemilu kembali dibebaskan. Namun yhaa kelompok militer nggak setuju. Instead, mereka melakukan aksi kekerasan terhadap para pemrotes yang menyebabkan hampir 1000 orang meninggal dan ratusan orang ditangkap.
 
Omg…
Yep, seiring dengan perkembangan kondisi di sana yang makin panas, negara-negara lain are like, “Stop it! That’s enough!” dan Majelis Umum PBB kemudian came up dengan resolusi tentang Myanmar yang basically isinya dua: Mengecam aksi kekerasan yang dilakukan junta militer, dan menyerukan ditundanya penjualan senjata ke Myanmar. FYI guys, jadi resolusi ini adalah semacam keputusan bersama, di mana setiap 193 negara anggota PBB bisa memilih yes, no, atau abstain tentang keputusan tersebut.
 
Oh gitu, what’s the result? 
119 negara ‘yes’, 36 abstain, dan 1 ‘no’. In case you’re curious, yang voted ‘no’ adalah Belarus, sedangkan yang voted ‘abstain’ cukup banyak, di antaranya adalah Thailand, Brunei, Kamboja, Laos, dan China. Menurut duta besar Uni Eropa untuk PBB, Olof Skoog (not Olaf), resolusi ini menunjukkan pesan kuat untuk mendelegitimasi (nggak mengakui) junta militer dan juga mengecam kekerasan yang dirasakan oleh warga Myanmar.
 
I see…
Selain itu, resolusinya juga mendorong supaya ada pemulihan demokrasi di Myanmar, dan mendesak agar pemimpin-pemimpin yang ditahan oleh junta militer dapat segera dibebaskan. Terus, anggota PBB juga menuntut supaya militer Myanmar menghentikan kekerasan yang dilakukan terhadap para demonstran yang melakukan aksi damai.
 
Terus gimana? 
Yha of kors junta militer Myanmar menolak resolusi tersebut, khususnya tentang embargo senjata ke Myanmar.  Menurut Kementerian Luar Negeri Myanmar (versi junta militer), resolusinya didasarkan dari tuduhan yang sepihak dan asumsinya juga salah. Bahkan, mereka udah mengirimkan surat keberatan ke Sekjen dan presiden Majelis Umum PBB. Meanwhile, utusan Myanmar untuk PBB (versi pemerintahan yang dikudeta) Kyaw Moe Tun mendukung resolusi tersebut. Tun menolak kudeta dan masih dianggap sebagai perwakilan Myanmar di PBB yang ‘sah’ oleh negara-negara lain.
 
Hmm..anything else? 
Terkait aksi abstain yang dilakukan negaranya, Juru Bicara Kemenlu Thailand Tanee Sangrat buka suara. Menurutnya, keputusan itu diambil karena beberapa alasan, salah satunya adalah karena letak geografis Thailand yang berbatasan langsung dengan Myanmar. Karena tetanggaan inilah, segala ancaman keamanan yang terjadi di Myanmar bisa turut menyebar ke Thailand. Selain itu, Sangkrat juga bilang bahwa resolusi PBB
Advertisement
 tersebut nggak sesuai sama pertemuan ASEAN tentang Myanmar yang diselenggarakan di Jakarta pada April lalu, di mana mestinya negara-negara menciptakan tempat yang aman untuk mengatasi situasi di sana.

What’s not being cancelled?

Tokyo Olympics. 
Yep guys, setelah sempat diundur tahun lalu, akhirnya pesta olahraga empat tahunan Olimpiade akhirnya jadi juga digelar. Adapun yang jadi tuan rumah adalah Tokyo, Jepang, dan acaranya akan dimulai pada 23 Juli mendatang.
 
Whoaaa tell me more!
OK. Jadi dalam menggelar event ini, panitia Olimpiade Tokyo rencananya bakal membolehkan para fans lokal untuk menonton langsung berbagai pertandingan. Tapi yha cuma boleh 50% dari kapasitas dengan total maksimum 10.000 fans. FYI guys, aturan ini berlaku baik untuk indoor and outdoor venues. Namun tetap aja, aturannya bakal bisa berubah seiring dengan perkembangan kasus Covid-19 di sana.
 
OK. I am booking my flight to Japan now…
Eh kalo kamu nggak boleh, karena yang boleh hadir cuma warga Jepang aja. Adapun penonton dari luar negeri masih nggak diizinkan untuk hadir langsung di venue. Nah, meski nggak akan dihadiri oleh penonton dari luar negeri dan juga menerima penolakan kuat dari dalam negeri, so far, udah ada sekitar 3,6 – 3,7 juta tiket yang terjual ke penonton Jepang.
 
Banyak ugha ya… 
Yep.  Tapi, para penonton lokal juga masih wajib mengikuti aturan ketat, which includes nggak boleh bersorak, wajib pakai masker, dan kalau pertandingan udah selesai, mereka harus langsung pulang. Selain itu, panitia masih menjual tiket dalam bulan ini aja.
 
I see, anything else? 
Terkait gelaran Olimpiade ini, sebenernya banyak yang memprediksi bahwa kegiatannya bakal menimbulkan risiko penyebaran covid-19, karena warga nggak cuma nonton bareng, tapi juga karena bakal ada kerumunan di transportasi umum, di restoran, dan ruang publik lain. FYI guys, sejauh ini Jepang jadi negara yang dinilai sukses membendung penyebaran Covid-19 di negaranya, dengan jumlah kasus di 786ribu dan angka kematian yaitu 14,373 jiwa. Meski begitu, yang bikin khawatir adalah vaccination rate di Jepang yang masih rendah, di mana baru 16 persen aja populasinya yang udah divaksin.

Who’s just got a new contract at work?

Antonio Guterres. 
Yep, karena minggu lalu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres baru aja dipilih lagi menjadi Sekjen PBB selama lima tahun ke depan. Terkait pemilihan ini, Guterres yang berasal dari Portugal mengatakan bahwa dia terharu banget dan jadi makin semangat karja demi mewujudkan perubahan di dunia. FYI guys, Guterres jadi calon tunggal yang mendapat dukungan dari 193 negara anggota PBB.
 
Nah, pada periode keduanya, Guterres mengatakan bahwa dia akan fokus ke pencegahan berbagai isu, seperti konflik-konflik, perubahan iklim, pandemi, kemiskinan, dan kesenjangan sosial.  FYI, Guterres diusulkan untuk lanjut jadi Sekjen PBB oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken dan Kanselir Jerman Angela Merkel.  Menurut Blinken, Guterres cocok jadi Sekjen karena dia ‘results-oriented’ dan seorang ‘capable leader in a demanding role’.  Meanwhile, Merkel memuji komitmen Guterres terhadap solusi-solusi perdamaian dalam konflik-konflik dan perlindungan perubahan iklim.

“Kerja dari rumah, bukan liburan.”
 
Gitu guys kata Wali Kota Depok Mohammad Idris pas ngumumin soal kewajiban WFH (work from home) di daerahnya yang naik jadi 75 persen. Artinya, warga Depok yang boleh masuk kantor cuma 25 persen dari jumlah total. Selain membatasi kewajiban WFH 75 persen, Pak Idris juga bilang bahwa penerimaan kunjungan kerja dan perjalanan dinas ke luar Depok untuk sementara dihentikan.

Your sweatpants, to you: Hello… is it me…you’re looking for?

Announcement


Thanks for Thalia for treating us coffee yesterday!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Ajak-ajak yuk!

Yep, kamu bakal langsung dapet merchandise eksklusif dari Catch Me Up! kalo kamu ngajak teman-teman kamu berlangganan! Caranya gampang banget, kamu tinggal nge-share link yang kamu terima dari email Catch Me Up! ke temenmu yang mau kamu ajak subscribe ke Catch Me Up!

Atau, kamu juga bisa langsung nge-klik share button di bawah pesan email ini! Kumpulin terus referral kamu untuk dapetin merchandise-nya ya! Gratis!


Angel’s Stories

1. Mau cerita tentang bapak tukang bubur kacang ijo di Jl. Ceger Bintaro yang semangat banget jualannya. Bapaknya senyum terus, bungkus buburnya sat set sat set, langsung nyantolin ke motorku dan bantu nyebrangin jalan juga. Entah kenapa itu bikin aku ketularan semangat skripsian juga wkwkwk. Semangat sama kerjaan kita semua! 🙂
-Anonymous-
 
2. Jadi kemarin, 21 Juni 2021 sahabatku ulang tahun. Tapi karena kita udah lamaaaaaaaa banget gak komunikasi, aku jadi agak canggung gitu buat chat bilang happy birthday. Huhuhu kangen banget sih sama dia sebenernya, tapi aku takut kalo mau mulai chat duluan. T_T  Buat kamu yang hari ini ultah ke-19, semoga sehat selalu, dilindungi dan dijaga dari hal-hal buruk oleh Allah. semoga semua urusan kamu dipermudah, dan semoga kamu panjang umur. Aku kangen banget :(((( semoga nanti kita bisa ketemu lagi dan nyambung tali silaturahmi kaya dulu, nggak canggung2 gini. Miss you so much!
-R-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!
Advertisement