Friday Pause: Give me everything tonight 🏙️

556


Hello there,

 
We only have one expression for today: Thank God it’s Friday.

For the love of Meme: Working 9 to 5, what a way to make a living…


Now, let’s talk about the elephant in the room, aka: being overworked.

Yep.
Over the week ini, kita banyaaak banget dapet feedback dari kamu-kamu yang can relate sama hasil penelitian WHO terbaru yang menyebutkan bahwa kebanyakan kerja yang bisa leads to meningkatnya risiko kematian. It really concerns us, so it got us thinking, “Apa sih yang bikin banyak orang kerjanya lewat dari 9-5 setiap harinya?” Dan salah satu alasan yang kita yakini jadi penyebabnya adalah: kamu nge-handle terlalu banyak kerjaan (of course, like, hello?).
 
Nah sebenernya, kalo emang kerjaan kamu udah banyak banget dan kamu merasa overwhelmed, kamu bisa banget lho, nolak. Tentunya dengan cara-cara yang nggak bikin bos kamu tersinggung atau tanpa bikin kamu dicap sebagai orang yang ‘nggak bisa kerja bareng tim’ atau ‘susah diajak kerja bareng’. Selain itu, menurut para ahli, kebanyakan bilang ‘iya’ ke banyak tugas atau proyek juga bisa bikin kamu stress dan kecapean. Jadi, yuk coba menolak kerjaan di atas jam 5 sore atau yang dikasih Sabtu, deadline Minggu (HEHE mimin curhat). Ini dia beberapa cara nolak yang “halusss banget” menurut Harvard Business Review:
  • Pertimbangkan dulu permintaannya apa: Sebelum bilang ‘no’ coba kamu cari tahu dulu apakah pekerjaannya menarik atau nggak, sesuai minat kamu apa enggak, peluang personal development kamu gimana, hingga sejauh mana keterlibatan kamu bakal dibutuhkan. Dari situ, kamu harus bisa menentukan, bisa gak projeknya kamu kerjain? Terus prioritas kamu yang lain gimana? Terus pembagian waktunya gimana? Pokoknya kalo bisa, menolak itu pilihan terakhir ya.
  • Libatkan atasanmu dalam pengambilan keputusan. Nah, ketika meng-assess permintaan bantuan tadi, kamu bisa diskusi juga sama atasanmu untuk menentukan kira-kira kamu beneran bisa bantuin apa enggak. For example, jujur aja jelaskan bahwa kamu lagi ngerjain proyek A-Z, terus kira-kira mungkin nggak sambil handle proyek yang mereka minta? Dengan begini, kamu nggak hanya menjelaskan pada atasanmu soal kondisi kerjaanmu saat ini, tapi kamu juga jadi dapet feedback tentang sepenting apa bantuan kamu diperlukan di project mereka.
  • Be Honest:  Kalau ternyata kamu harus bilang ‘no’, ya jujur aja dari awal dan jelasin alasan kenapa kamu nggak bisa bantu. Terus, alasannya jangan alasan yang personal kayak, “Gue harus pulang jam 5 teng karena di rumah udah ditunggu keluarga.” (because most likely, ur boss will be lyke: loh, emang u doang yang punya keluarga?)  Tapi beneran kasih tahu aja kekhawatiranmu apa, misalnya kamu bisa bilang kalau kamu lagi mengerjakan proyek ini itu, dan kalau ambil proyek baru lagi, bisa-bisa kerjaanmu nggak maksimal.
  • Tawarkan bantuan: Kalo akhirnya kamu bilang enggak, congrats, because that means you already stand up for yourself. Tapi abis itu, biar nggak terlalu dianggap “bukan team player“, kamu tetap bisa menawarkan cara lain yang nggak melibatkanmu terlalu jauh. Misalnya, kamu bisa ikutan di salah satu tahapan proyeknya, like tahap brainstorming, or reading first draft. Dengan ini, setidaknya kamu bisa bantu sedikit dan menunjukkan bahwa kamu bagian dari timnya kok. Tapi inget ya gengs, kalau kamu udah bilang ‘no’ karena sibuk, jangan sampai kamu terlihat ngobrol lama-lama sama kawan kantor yang lain dan malah nggak kelihatan ‘sibuk’.
  • Don’t be mean, but don’t be too nice: Cara kamu bilang ‘no’ adalah kuntji dan merupakan bagian yang paling penting. Ketika kamu menolak, jangan sampai bikin klien/bos kamu merasa bersalah atau bete karena udah minta tolong sama kamu. Gimana caranya? Yha… misalnya, gausah pake bilang, “Kok saya? Kenapa nggak si B aja?” atau mengeluh dan keliatan bete. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan body language-mu ketika menolak. Jangan roll your eyes, masang muka kesel, deep sighing, sampe cemberut. Pokoknya fokus bikin “neutral no” aja, dan gak papa juga kalo kamu mau bilang bahwa, “Next time, gue bisa bantu kok”.
  • Sesuaikan Ekspektasimu: Meskipun kamu udah melakukan semua saran di atas, masih ada kemungkinan kamu bakal mendapatkan respon yang negatif atau kekecewaan dari mereka yang kamu tolak. Jadi dalam hal ini, kamu nggak bisa mengontrol reaksi orang. Yang bisa kamu kontrol adalah ekspektasimu. Jadi, nggak usah berharap setiap orang bakal senang sama kamu, karena you can’t please everyone. Selain itu, nggak usah sensi juga, kalau doi bete, ya wajar, tapi mungkin aja betenya nggak personal, cuman saat itu aja.  Stop overthinking dan berasumsi ini itu juga ya.
  • Practice saying ‘no’:  Yes, menurut para ahli, kamu bisa latihan bilang ‘no’ sendiri atau di depan sahabat kamu. Coba denger lagi kamu bilang ‘no’ nya gimana, apa nadanya terlalu tinggi? Terkesan ngeluh? Kalau iya, coba latihan supaya nada suaramu lebih netral dan diplomatis.  That way, kamu jadi terdengar kayak kamu layak bilang ‘no’.
Good luck getting more sleep next week!


Weekly quarantips is here…

It’s our favourite day, and it’s also our favourite section of the day. Yep, here’s your weekly quarantips…
 
But before…
Tell us everything you like! Rekomendasikan hal-hal yang seru menurut kamu (bisa buku, podcast, video YouTube, apa pun itu, dengan cara mengisi form ini)Nanti, rekomendasimu bakal kita share di weekly quarantips aka below and let other people know how cool you are! Remember, sharing is caring! 

  • Our podcast. Di episode kali ini, kita bahas soal vaksin swasta (in case you wanna tell your HR about it today), plastics, daaaan gimana caranya biar nggak jadi Yes Man terus??? Go go go!
  • Buat kalian yang suka atau ingin tau tentang Korean culture, bisa banget cek channel YouTube-nya Korean Englishman. Mereka kreatif dan lucu bangetttt jadi gak bosen nontonnya. Kalo pengen nonton yang lebih general (ga berhubungan sama Korea), mereka juga punya channel
    Advertisement
     namanya JOLLY. Kontennya random abis tapi seru banget dan bener-bener bikin jolly! (Anonymous)
  • Untuk yang mencari solusi tepat untuk healing atau sekadar cari kegiatan atau hobi baru, boleh banget cobain kelas pottery di (IG) @kollekan_keramik (lokasi di Cipete, Jaksel), cukup seru, tutornya baik dan informatif.. lumayan pulang-pulang bisa bawa oleh-oleh keramik bikinan sendiri (dan mungkin banget sekalian networking sama murid2 lainnya). (Prast AN)
  • Hai hai hai aku mau rekomendasiin series Netflix, judulnya Shadow and Bone. Ini series adaptasi dari novel karya Leigh Bardugo, lohh. Buat yang seneng sama tontonan bergenre fantasi, wajib nonton deh. All casts, visuals, and cinematography are perfect. 👍(@cicipanny)
  • Kalo kamu sedang dalam relationship, I highly recommend you to listen to Gery Ardian podcast, on YouTube. Ada puluhan topik yang mencerahkan persoalan klise hingga serius yang biasanya cuma aku dan pasanganku selesaiin dengan feeling(?) padahal saling bertumbuh dalam hubungan tentu lebih baik. Good luck! (-ntsytmm)
  • I always listen to podcast oposisi at Spotify when I feel this whole world sucks. Gonna make you laugh so hard. I promise you!
    Twitter: (@orangmantep3)
  • Halo! dimana-mana tuh aku beraktivitas harus pake musik mau ga mau, kamu juga ya?? I have recommendations nih lagu-lagunya Strawberry Guy buat kalian yang mau lagu alt/indie. Aku kalau lagi identity crisis atau lagi pengen mempertanyakan semesta sering denger lagu-lagunya wkwkwkw. Cocok banget dengan kondisi pandemi sekarang:( felt like the main character! Yang punya taste yang sama yuk sharing” di sini atau hmu on IG @dejaule, sharing music is a form of intimacy<3 (@dejaule)
  • Mauu rekomendasiin film dari tvN judulnya “My annoying brother” ada bawangnya, tapi ceritanya ngena banget gituu. (Anonymous)
  • Halo, aku mau merekomendasikan buku self help berjudul Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang yang ditulis oleh Jeong Moon Jeong. Isi bukunya membantu aku banget dalam hal bagaimana menolak permintaan yang nggak bisa aku lakukan, bagaimana berkata tidak ketika ingin berkata tidak, bagaimana cara berperilaku di kantor dengan office politics di dalamnya, dan bagaimana cara menjawab pertanyaan kapan nikah 🙂 Ada banyak lagi topik yang dibahas di buku ini yang nggak cukup kalau ditulis semua di sini. Nah siapa tahu kamu juga cocok baca bukunya. 😉 (Anonymous)

Quote of the day:

“First, think. Second, dream. Third, believe. And finally, dare.”

-Walt Disney-

Thank you note


Terima kasih buat anonymous yang udah nraktir kami kopi kemarin!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Meanwhile, if you want our cool swag, you can also buy it here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kami kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Angel’s Stories

1.  Aku mau cerita tentang pengalaman servisitisku. Aku sekarang 21 tahun, sudah aktif secara seksual sedari umur 19, dan hanya dengan pasangan seriusku seorang. Hubungan ini rahasia. Di bulan April kemarin, aku mendapat abnormal discharge dan kata orang kalau discharge-nya berbau tidak sedap harus segera ke dokter SpKK. Aku memberanikan diri ke RS swasta S sendirian secara incognito dengan perasaan takut di-judge dan waswas. Kejadian berjalan cepat dalam sehari, mulai dari konsultasi, pap smear, hingga mendapatkan obat. Aku bersyukur para dokter dan perawatnya sangat ramah dan empatis. Namun yg membuat terpukul adalah biaya totalnya yang mencapai 1,5jt. Puji Tuhan aku sudah bekerja dan memiliki uang cukup. So, untuk teman-teman gadisku di luar sana, aku cuma ingin mengingatkan, pertimbangkan benar-benar kalau mau aktif secara seksual di usia muda, apalagi di luar nikah, karena risikonya banyak dan besar. Bertanggung jawablah atas apa yang kamu lakukan. XOXO
-K, Jogja-

2. Siang-siang ngelihat sekumpulan bocil lagi jajan di perempatan jalan. Ada salah satu bocil yang ngomong, “Aku gak boleh minta uang buat jajan,” karena kebetulan anak itu emang anak yatim. Gak berapa lama, penjualnya ngasih gratis buat adik nya. Adiknya keliatan seneng banget dan berkali-kali bilang makasih dengan wajah sumringah. Semoga bapak penjual nya diberikan keberkahan dan rezeki yang lancar.
-Calon dosen-

(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it hereCome, share us your versions of angels!)
Advertisement