CORE Indonesia : Tingkat Pengangguran Muda Indonesia Adalah yang Tertinggi di Asia Tenggara

491

What’s increasing during this pandemic?

My weight?
Nope.
 
Terus apa?
Unemployment rate aka angka pengangguran.
 
Advertisement
Tell me. 
Ok. Jadi kemarin, Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal baru memaparkan bahwa tingkat pengangguran muda Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara.
 
Jeng jeeeeng….
Yep. Menurut data mereka, pengangguran muda di Indonesia mencapai 20 persen di tahun 2020 kemarin. Jumlah tersebut lebih banyak dari Filipina, Thailand, Singapura, dan Malaysia yang rata-rata penganggurannya 15 persen. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia masih ada permasalahan terkait penciptaan lapangan kerja.
 
Oh no…
🙁 Terus berdasarkan data CORE, jumlah pengangguran yang umurnya 20 – 29 tahun sebenarnya udah meningkat sejak sebelum ada pandemi covid-19. Yang menarik juga, CORE menemukan bahwa pada angkatan kerja yang usianya lebih tua, maka angka penganggurannya cenderung datar. Artinya, saat ini yang banyak justru pengangguran muda yang berpendidikan aka educated youth unemployment. Selanjutnya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga menunjukkan bahwa persentase penganggur muda yang paling banyak adalah mereka yang berpendidikan menengah ke atas. Dengan kata lain, semakin tinggi pendidikan, belum tentu semakin gampang mendapatkan pekerjaan, seperti yang selama ini dipercaya banyak orang.
 
Sad… 
Iya. Nah, sejak pandemi covid-19 ini, ternyata tingkat pengangguran bagi yang usianya di atas 30 tahun juga ikutan meningkat gengs. In fact, per Agustus tahun lalu, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 9,77 juta.
 
Terus gimana? 
Menurut Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2015 – 2020 Halim Alamsyah, Indonesia harus memastikan pertumbuhan ekonominya mencapai 6 persen untuk mengurangi angka pengangguran di atas. FYI, menurut Pak Halim, setiap tahunnya Indonesia punya sekitar 3,5 – 4 juta angkatan kerja baru or fresh graduates.
 
That’s a lot! 
Exactly. That’s why ekonomi Indonesia harus tumbuh sekitar 5 persen, supaya mereka bisa dapat pekerjaan. Selain itu, Pak Halim juga berpendapat bahwa pemerintah harus memberikan bantuan sosial untuk para pengangguran. Pak Halim juga mengatakan bahwa pemerintah juga harus memperbaiki rasio perpajakan (tax ratio) di Indonesia, yang menurutnya masih rendah, yaitu antara 10 – 11 persen.
 
Anything else? 
Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan bahwa kesejahteraan masyarakat Indonesia masih rendah, di mana ada sekitar 52 persen masyarakat yang rentan jatuh miskin. Jumlah ini beda jauh dari Malaysia yang jumlahnya sekitar 3 persen dan Thailand sekitar belasan persen.  FYI, jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah 27,55 juta pada September 2020.
Advertisement