Peringatan Keras dari Putin ke Negara-negara Barat Agar Tidak Ikut Campur Dalam Urusan Dalam Negerinya

440

Who just gave a “warning” speech?

Vladimir Putin.
 
What speech? 
The State of Nations aka pidato negara. Jadi, kemarin, Putin baru aja memberikan pidato tentang apa aja yang menjadi fokus Rusia ke depan. Tapi di dalamnya, disebutkan juga pesan-pesan buat negara lain.
 
I need some background. 
OK. Jadi pidato tersebut merupakan pidato tahunannya presiden Rusia sebelum parlemen menilai kondisi terkini dan menentukan fokus area kebijakan domestik maupun kebijakan luar negerinya Rusia. Adapun pidatonya dihadiri oleh 1000 tamu, termasuk pembuat kebijakan, senator, anggota cabinet, kantor administrasi presiden, hakim MA dan MK, gubernur dan kepala daerah di Rusia, dan beberapa pendeta senior.
 
I see…what did he say? 
Banyak. Beberapa topik yang dibahas adalah tentang ekonomi, pertahanan, lingkungan pajak, dan juga pandemi covid-19. Namun yang jadi perhatian dunia internasional adalah Putin juga memberi peringatan kepada negara Barat (Read: Amerika Serikat) untuk nggak memprovokasi negaranya dan mengancam akan melakukan pembalasan jika mereka melewati ‘the red lines’.  
 
Provokasi apaan? 
Yhaa banyak hal lah, misalnya tentang permasalahan antara Rusia dan Ukraina, tentang sikap pemerintah terhadap Navalny (aktivis oposisi dan antikorupsi) yang dipenjara sampai membuat masyarakat protes dan demo besar-besaran, hingga perkembangan vaksinasi.
 
Details please. 
Ok. First, ketegangan di Ukraina, di mana Rusia disebut telah menambah jumlah tentaranya di perbatasan dengan Ukraina hingga membuat kondisi di perbatasan memanas. Menurut Menteri Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, ada sekitar 100.000 pasukan Rusia di sana.  Hal ini membuat negara-negara lain ‘was-was’ and be like… ngapain coba bawa pasukan sebanyak itu? Selain itu, Uni Eropa juga khawatir karena jumlah pasukan yang diplot melebihi pasukan yang dikerahkan sebelumnya di tahun 2014 ketika Rusia menganeksasi Krimea. Hal ini tentunya bikin dag-dig-dug Uni Eropa yang kawasannya berdekatan dengan Rusia dan Ukraina.
 
I see, how about Navalny? 
Well, Putin nggak bicara tentang Navalny dalam pidatonya, padahal kasus Navalny ini lagi jadi sorotan global.  Long story short, Navalny adalah aktivis korupsi, dan lawan oposisi yang sering mengkritik Putin. Doi sempat menjadi buronan Rusia, dan akhirnya ditangkap beberapa bulan yang lalu di Jerman dan langsung dibawa pulang ke tanah air dan dijebloskan ke penjara. Tindakan ini bikin para pendukung Navalny marah dan protes besar-besaran, tapi tetap aja Navalny dipenjara dengan tuduhan melawan pada polisi. Saat ini, Navalny tengah melakukan aksi protes nggak mau makan dan sampai harus dibawa ke Rumah Sakit pada Senin kemarin. Terkait kondisi Navalny ini, pemerintah AS juga udah ngasih peringatan bahwa kalo sampe doi meninggal, maka bakal ada “konsekuensinya”.
 
Wah, terus? 
FYI, sampai Rabu kemarin, masih ada masyarakat yang protes terkait penangkapan Navalny beserta kondisinya di penjara. Adapun alasan Navalny melakukan aksi mogok makan adalah karena pihak penjara nggak membolehkan dirinya diperiksa oleh dokter, namun banyak yang menyebut bahwa aksinya merupakan bentuk perlawanan terhadap Putin.
 
Ok, anything else? 
Intinya sih, pidato ini jadi peringatan keras dari Putin ke negara-negara Barat supaya nggak ikut campur dalam urusan dalam negerinya. Dalam kesempatan itu, Putin juga bilang bahwa Rusia bakal berinvestasi dalam memperkuat satuan militernya melalui pendidikan, senjata hipersonik, dan pengembangan misil balistik antar benua. FYI guys, pidatonya disampaikan di tengah-tengah hubungan yang lagi nggak baik antara Rusia dan Amerika Serikat dan Rusia dengan Ukraina. Karenanya, banyak yang memprediksi bahwa pernyataan Putin ini bakal bikin hubungan antar negara-negara itu makin panas.
Advertisement