
Good morning,
Hello there. A little announcement today, that we moved our merchandise stuff here. So, if you would like to purchase our cool swag, like totebag and t-shirt, you can just head up there. Yep, just like Prince Harry who just moved out of the palace, we’re also trying to make some money here. So, thank you for your support!
For when you’ve been listening music for free…

Now everybody, meet: Kebijakan tentang Royalti.
Apa tuuu?
Jadi, kita lagi ngomongin soal Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan
Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik yang baru ditandatangani Jokowi pada 30 Maret lalu.
Isinya apa?
Isinya mengatur bahwa para musisi/pencipta lagu bakal mendapat royalti dari pihak-pihak yang muterin lagunya untuk pelayanan publik atau komersial, kayak tempat karaoke, bioskop, restoran, kafe, pub, kelab malam dan diskotek. Selain itu, kalau kita muterin lagu para musisi di acara-acara seminar, konferensi yang komersial (berbayar), maka kita juga harus bayar royaltinya gengs. Here’s the full list of the locations:
-
Seminar dan konferensi komersial
-
Konser musik
-
Pesawat udara, bus, kereta api, dan kapal laut
-
Pameran dan bazar
-
Nada tunggu telepon Bank dan kantor
-
Pertokoan
-
Pusat rekreasi
-
Lembaga penyiaran televisi
-
Lembaga penyiaran radio
-
hotel, kamar hotel, dan fasilitas hotel
Terus bayar royaltinya berapa?
Macem-macem guys, karena yang menetapkan nominalnya adalah Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). FYI, anggota dari LMKN adalah para pencipta dan pemilik hak terkait. Nah berdasarkan keterangan di website LMKN, rincian
harganya adalah:
- Pusat rekreasi: Rp 6 juta per tahun untuk tempat di dalam ruangan tanpa tiket.
- Supermarket, mal, toko, distro, salon kecantikan, pusat kebugaran, arena olah raga, dan ruang pameran ditetapkan sebesar:
- Rp4.000 per meter untuk luas 500 meter persegi,
- Rp3.500 per meter untuk 500 meter persegi,
- Rp3.000 per meter 1000 meter persegi,
- Rp2.500 per meter untuk 3.000 meter persegi, dan
- Rp2.000 per meter untuk 5.000 meter persegi.
- Hotel tergantung berapa kamar:
- 1 – 50 Kamar: Rp2juta per tahun
- 51 – 100 Kamar: Rp4juta per tahun
- 101 – 150 Kamar: Rp6juta per tahun
- 151 – 200 Kamar: Rp8juta per tahun
- Di atas 201 Kamar: Rp12juta per tahun.
- Restoran: Rp60 ribu per kursi per tahun
- Bar: Rp180 ribu per meter persegi per tahun
- Diskotek:
- Rp250 ribu per meter persegi per tahun untuk pencipta,
- Rp180 ribu per meter persegi per tahun untuk hak terkait.
But like… emangnya dulu nggak ada royalti?
Menurut Aspija (Asosiasi Radio) dan Ketua Umum Karya Cipta Indonesia (KCI) sebenernya dari dulu sampai sekarang nggak ada transparansi soal royalti. Jadi, banyak pihak yang nggak tahu apakah royalti sampe ke musisi, pencipta lagu, dan pemilik hak milik lagu atau nggak.
I bet musicians are happy?
Of course, banyak musisi yang happy terkait kebijakan ini. Salah satu contohnya adalah penyanyi
Iwan Fals yang bilang, “Ya Alhamdulillah lah” atas kebijakannya. Selain itu, musisi
Piyu juga menilai kalau peraturan ini terlambat, mestinya udah dari tahun 2016 lalu keluarnya, tapi menurutnya peraturan ini tetap perlu.
Any other comments?
Yes. Respons yang berbeda didapat dari para pemilik café, bar, pub, club, hotel dll. Ketua
BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Sutrisno Iwantono bilang bahwa doi menyayangkan penerbitan aturan tersebut di tengah masa krisis pandemi Covid-19. Hal ini karena para pengusaha hotel dan restoran saat ini masih kesulitan untuk berjuang bangkit kembali. Selain itu, beliau juga bilang bahwa aturan ini sebenernya udah ada dari lama, cuma kalo sekarang diatur lagi, momentumnya kurang pas karena lagi dalam kondisi pandemi.
Who’s seeing some glimmer of hopes?

The US economy.
Why?
Karena menurut prediksinya
IMF (
International Monetary Fund), ekonomi Amerika Serikat bakal tumbuh pesat di tahun ini, yaitu mencapai 6,4 persen.
In fact, pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi AS sebelum pandemi covid-19.
Seriously? Kok bisa?
The stimulus package, aka bantuan
stimulus ekonomi yang baru aja diglontorkan oleh Biden untuk warganya, senilai US$1,9 trilyun (Whoooooa!). Jadi stimulus ini dikirimkan langsung sama pemerintah AS ke rekening warga (atau kalo gapunya rekening, dikirim langsung pake cek) dan nilainya adalah US$ 1.400 per orang, dan satu keluarga bisa mendapatkan sampai US$ 5.600. Menurut keterangan dari White House, stimulus gelombang ketiga ini bakal mencapai sekitar 85% KK di Amerika Serikat.
Whaaaaat….?
Yep, dengan adanya stimulus ini, IMF meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi AS bakal naik, dan hal ini juga bakal turut mempengaruhi ekonomi global yang diprediksi bakal naik jadi 6 persen di tahun 2021. Hal ini karena dengan adanya kebijakan stimulus ekonomi Biden, IMF memprediksi bahwa manfaatnya nggak hanya akan dirasakan oleh warga Amerika, tapi juga oleh negara-negara mitra dagangnya.
Including us?
That we don’t know. Namun yang pasti, IMF udah mewanti-wanti guys, bahwa nggak semua negara bakal mengalami pemulihan ekonomi yang pesat kayak Amerika Serikat. Hal ini tergantung banget sama jumlah stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah dan keberhasilan program vaksinasi di suatu negara. Contohnya, kata IMF, ekonomi Eropa diprediksi bakal membaik sebesar 4,4% aja, secara banyak negara di sana yang lagi mengalami the third wave of Covid 19. Meanwhile di Asia, China diprediksi bakal terusss going strong dengan peningkatan ekonomi sebesar 8.4%. WOW.
Got it. Now, back to the US economy…
Jadi sebenarnya, di AS sendiri udah ada tanda-tanda bahwa ekonomi mereka udah mulai membaik. Sebagai contoh, per Maret kemarin, perusahaan-perusahaan di Amerika udah menambahkan 916.000 lowongan pekerjaan, dan angka ini adalah yang terbanyak sejak tahun lalu. Selain itu, terjadi pertumbuhan pesat juga di sektor manufaktur, di mana angka pertumbuhannya paling tinggi sejak tahun 1983.
Cool…
Yep, IMF bilang, pertumbuhan ekonomi ini bakal jadi pertumbuhan ekonomi tercepatnya AS sejak tahun 1984. Tapi, ya itu tadi guys, negara-negara lain mungkin bakal harus menunggu hingga tahun 2022 atau 2023 untuk pulih dari pandemi covid-19.
🙁
Yep. Menurut Direktur penelitian IMF Gita Gopinath, memang proses penanganan covid-19 yang beda-beda di setiap negara bakal meningkatkan kesenjangan standar hidup antara negara maju dengan negara berkembang. Meski begitu, dia juga tetap mewanti-wanti bahwa prediksi ini mungkin banget berubah, secara covid masih ada, jadi perkembangannya juga masih unpredictable.
Got it. Anything else?
Well, yang pasti tahun ini, ekonomi global bakal membaik dibanding tahun lalu. FYI, di tahun 2020, ekonomi global turun 3,3 persen, termasuk ekonomi Amerika Serikat yang anjok sebesar 3.5 persen. Di 2020 juga, banyak negara yang mengalami resesi aka ketidaktumbuhan ekonomi, dan hanya China aja yang ekonominya berhasil tetap ‘tumbuh’.
Who’s just received a ‘red’ report card?

Pemerintah Indonesia.
From who?
From lembaga HAM
Amnesty International Indonesia yang baru aja merilis laporan tahunan terkait situasi Hak Asasi Manusia (
HAM) di Indonesia 2020, kemarin.
Tell me all about it.
Jadi berdasarkan laporannya itu, Amnesty International menyebutkan bahwa situasi HAM di Indonesia memburuk di tahun 2020. Menurut Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, tercatat bahwa ada setidaknya 19 kasus dugaan pembunuhan di luar hukum oleh aparat keamanan di Papua dan Papua Barat. Dalam kasus-kasus tersebut, tercatat ada 30 korban jiwa. Angka ini menunjukkan bahwa situasi impunitas masih sering terjadi, khususnya di Papua dan Papua Barat.
🙁 go on…
Meanwhile, kalo ditotalin sejak Februari tahun 2018 sampe Agustus 2020 lalu, ada 47 kasus dugaan pembunuhan di Papua dan Papua Barat, dengan 93 korban. Amnesty menambahkan bahwa 15 kasus diduga pelakunya adalah anggota kepolisian, 13 kasus diduga pelakunya adalah anggota militer, dan 12 kasus diduga pelakunya adalah antara pihak kepolisian atau militer.
I am reading…
Lebih jauh, Amnesty juga menjelaskan bahwa walaupun jumlah kasusnya meningkat, namun laporan masyarakat jarang ditindaklanjuti. Biasanya, laporan masyarakat berhenti di proses penyelidikan. Oleh sebab itu, pasukan keamanan sering diduga melakukan pelanggaran HAM di Papua dan Papua Barat, namun mereka tidak dihukum.
Do they have any messages, tho?
Yep, menurut Usman, kalo Presiden Jokowi benar-benar peduli sama orang Papua, pemerintah harusnya memberikan proses keadilan dan bertanggungjawab atas kematian-kematian para korban di sana.
Amen. What about di luar Papua?
Well, di tingkat nasional in general, Amnesty mencatat bahwa upaya pemerintah menangani covid-19 tidak mengutamakan perlindungan HAM. For example, ada 504 tenaga kesehatan yang meninggal akibat covid-19 dan kelelahan karena jam kerja yang lama banget. Distribusi APD (alat pelindung diri) juga dinilai lamban sehingga gagal melakukan pemenuhan hak kesehatan. Selain di bidang kesehatan, terjadi intimidasi terhadap pihak yang menyuarakan pendapat juga masih lanjut terjadi, khususnya pada para pembela HAM. In fact, ada 201 ketua pembela HAM dan aktivis keadilan sosial yang menjadi korban pelanggaran HAM.
Got it. Anything else?
Yep. Selain Amnesty Internasional, kemarin, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) juga menyampaikan laporannya. Menurut Komnas HAM, lembaga kepolisian RI adalah pelaku pelanggaran HAM yang paling banyak diadukan sejak tahun 2016 hingga 2020. Sebenernya guys, jumlah aduan terhadap polisi itu menurun tahun ini, tapi tetap aja polisi menjadi aktor paling atas yang diadukan oleh masyarakat dibanding lembaga negara lainnya.
FYI, Komnas HAM menerima 1.122 aduan pelanggaran HAM oleh aparat kepolisian di tahun 2020.
For when you are a Covid-19 survivor…

Here’s some updaye for you.
Karena baru aja nih, penelitian dari
Inggris menemukan bahwa satu dari tiga pasien yang udah sembuh dari Covid-19 mengalami berbagai gangguan kesehatan lain seperti gangguan syaraf dan gangguan kesehatan mental. Hal ini ditemukan pada 230 ribu mantan pengidap Covid-19 di Amerika Serikat, enam bulan pasca mereka tertular Covid-19.
Jadi guys, setelah dilakukan penelitian terhadap kondisi para mantan pasien, seperti faktor umur, etnis, jenis kelamin, hingga kondisi kesehatan sebelumnya, maka ditemukan bahwa pada pasien yang pernah kena Covid-19, maka mereka punya risiko sebesar 44% lebih besar untuk mengalami gangguan syaraf maupun mental dibanding mereka yang terkena flu, dan 16% lebih besar dibanding mereka yang punya gangguan para pernapasan.
Dalam penelitian ini, diketahui juga bahwa dari semua pasien yang diobservasi, 34% di antara mereka mengalami gangguan mental maupun syaraf, dan 13 persen di antaranya baru pertama kali mendapatkan diagnosa seperti itu. Adapun gangguan mental yang paling banyak ditemukan pada para mantan penderita Covid-19 adalah gangguan kecemasan (17 persen), gangguan mood (14 persen), penyalahgunaan obat-obatan (7 persen), dan insomnia (5 persen). Sedangkan gangguan syaraf yang paling banyak ditemukan adalah ischemic stroke (2,1 persen), demensia (0,7 persen), dan perdarahan otak (0,6 persen).
“Yang nekat akan ditindak,”
Calling all of you yang udah berencana untuk menggelar
Sahur on the Road pas Ramadan tahun ini, jangan guys. Plz jangan karena Pak Polisi baru aja menerbitkan larangan
SOTR demi mencegah penyebaran Covid-19. Dalam keterangannya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus bilang bahwa polisi bersama TNI, Satpol PP dan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) bakal menggelar patroli skala besar untuk mengantisipasi kegiatan tersebut. Dan kalo ada yang masih nekat juga mau SOTR-an, yha bakal ditindak.
When things are pretty much the same as last year…
Catch Me Up! Recommendations
If you want to be debt free, here are some steps you can take.
Thanks to Choi & Arie for buying us coffee yesterday!
(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kami kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)
1. Gue ga pernah nyangka kalo perjalanan pulang dari kantor bakal se-memorable ini. Jadi gue kejebak hujan di kantor karena males hujan-hujanan. Gue mutusin untuk neduh di kantor dulu sampe temen kost gue ngabarin untuk cepet pulang karna daerah kost gue banjir. Otomatis gue langsung pulang sambil mikir jalan alternatif yang bisa gue lewatin biar ga kejebak banjir, dan ternyata jalan alternatif yang gue maksud malah kerendem banjir yang bener-bener dalem dan gabisa ditembus. Itu jalan alternatif satu-satunya karena jalan utama pasti kebanjiran juga. Gue udah desperate banget karena itu udah malem dan it took 1 hour to reach there (biasanya kantor-kost cuma 15 menit), bensin gue tinggal sedikit, dan gue bener bener gatau harus kemana, tapi surprise tiba tiba ada ibu ibu nyamperin dan tanya apa jalan alternatif banjir, terus beliau nanyain arah tujuan gue, setelah gue jelasin tanpa minta tolong untuk dia nunjukin jalan, beliau inisiatif untuk nganter gue padahal tujuan ibunya itu ga searah. Dan sepanjang jalan anak dari ibunya berkali-kali nengok ke belakang buat make sure kalo gue ngikutin, sampe ketika gue ga keliatan beliau berhenti untuk nunggu gue dulu, sampe akhirnya kita pisah jalan karena gue udah tau arah jalan pulang. Gue ga berhenti bilang makasih ke beliau karena she truly saved me. Gue beneran terancam gabisa balik karena gmaps pun gabisa dipake karena sinyal jelek, and I believe she’s an angel that God sent me to guide me home, buat ibu baik hati semoga kebaikan selalu menyertai ibu aamin.
-E (88 km from home)-
2. Dua hari yang lalu, aku mendapat paket yang isinya sticker + postcard karakter favorit aku di salah satu serial anime. Aku enggak merasa membeli itu. Terus, yang jual stiker bilang, kalau ada yang emang pengin ngasi aku stiker itu tapi dia ga mau identitasnya dibocorin ke aku. Kupikir salah satu dari 3 orang teman yang dekat banget denganku yang ngasi stiker itu. Ternyata bukan. Aku benar-benar merasa ga kayak dapatin kebaikan seperti ini. Tapi aku semakin yakin, bahwa orang-orang baik itu selalu ada di sekitar kita. Siapapun kamu, terima kasih banyak, ya. <3 Semoga kamu dan kita semua sehat dan bahagia selalu. <3
-Smolnote-
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!