Jokowi Baru Saja Melantik Dua Menteri dan Satu Kepala Badan Lembaga, Singapore Dapat Ranking Satu Sebagai Negara Paling Resilience Terhadap Covid-19, Polda Sumut Menggerebek dan Menyita Ratusan Alat Rapid Antigen Bekas Pakai di Bandara Kualanamu Internasional, Sumatera Utara, Pemerintah India Meminta Berbagai Platform Sosial Media Untuk Memblok Konten yang Memprotes Kebijakan Modi Dalam Menghadapi Pandemi

598

Good morning!

 
We are just two days away from the weekend, so heyyy, hang in there! If you are feeling a little bit overwhelmed, remember that you can always take a break. Breathe in, breathe out, and whenever you’re ready, let’s scroll down…

Who’s just got a new job?

(Mantan) Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Mas Menteri Kemendikbud, Nadiem Makarim.

 
Really?
Yep. Jadi kemarin, Pak Jokowi baru aja melantik dua menteri dan satu kepala badan lembaga. Adapun Bang Bahlil jadi menteri investasi, dan Mas Menteri jadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek). Selain itu, Pak Jokowi juga melantik Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yaitu Laksana Tri Handoko.
 
I see, bukannya Mas Nadiem udah dilantik ya? 
Iya udah gengs, tapi ini beda lagi posisinya. Jadi sekarang ini, Pak Jokowi menggabungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Nah, Mas Nadiem yang sebelumnya hanya menjabat di Kemendikbud kemudian menjabat di kementerian yang udah digabung tadi, jadi Kemendikbud Ristek. Terus, Kepala BRIN juga digantikan oleh Laksana Tri Handoko, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).  Beliau menggantikan posisi Pak Bambang Brodjonegoro yang merupakan Menristek sekaligus kepala BRIN sebelumnya.
 
Got it.
Cool. Nah fyi, BRIN dulunya adalah bagian dari Kementerian Riset dan Teknologi. Terus sekarang dipisah dari Kemenristek, tapi sebenarnya usulan ini bukan hal yang baru. Usulan ini merupakan usulan dari Ibu Megawati, Ketua Umum PDIP sejak 2019 lalu. Menurutnya, hal tersebut merupakan gagasan lama di era Sukarno supaya pembangunan bisa berbasis inovasi.
 
Now tell me more about Kementerian Investasi.
Ok. Adapun kementerian investasi adalah kementerian baru yang akan dipimpin oleh Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). FYI, pembentukan Kementerian Investasi ini juga uudah disetujui sama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sejak awal April (9/4) lalu melalui rapat paripurna. Dengan begini, BKPM kemudian berubah menjadi Kementerian Investasi.
 
Terus terus…
Well, di 100 hari pertama masa jabatannya, Bang Bahlil udah punya beberapa target internal dan target eksternal. Target internalnya adalah melakukan konsolidasi organisasi, pembangunan Online System Submission (OSS) sampe upgrading kapasitas sumber daya manusia (SDM) di kementerian.  Meanwhile, target eksternalnya adalah realisasi investasi tahun ini sebesar Rp900 triliun dan membuka komunikasi dengan calon-calon investor besar, including Tesla.
 
Ok…anything else? 
Yep. Selain ketiganya, Pak Jokowi juga mengambil sumpah anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru yaitu Indriyanto Seno Adji.  Indriyanto ditunjuk untuk menggantikan masa jabatan almarhum Artidjo Alkostar, 2019 – 2023.

For when you’re already tired of Covid-19…

Well, you can escape. Probably to Singapore.
 
Why Singapore?
Karena berdasarkan covid resilience ranking yang dibuat oleh Bloomberg, Singapore yang dapat ranking satu sebagai negara paling resilience terhadap Covid-19.
 
Gimana gimana?
Ok.  First of all, the covid resilience ranking adalah ranking tentang di negara mana aja covid-19 bisa ditangani secara efektif, dengan dampak ekonomi dan sosial yang paling sedikit, dan dengan tingkat mortalitas rendah, akses terhadap vaksin yang mudah, dan kebebasan berpindah. Ranking ini dikeluarkan setiap bulan oleh Bloomberg. Dan ketika daftar ini dibuat, New Zealand selalu dapat ranking satu, but not this time.
 
Wah, kok gitu? 
Karena posisinya udah digeser sama Singapura guys. Jadi dengan jumlah penduduk sebanyak 5,7 juta orang, Singapura punya lebih dari 61.000 kasus, dan terdapat 30 korban jiwa. Sedangkan, New Zealand mempunyai penduduk 5,1 juta orang, 2.601 kasus, dan 26 korban jiwa. Kedua negara sama-sama menerapkan kebijakan perbatasan yang ketat demi menghambat penyebaran covid-19.  Tapi, ada satu hal yang bikin Singapore lebih unggul dibanding the Kiwis. 
 
 Apa tuuuu? 
Jumlah warga yang divaksin. Jadi Singapura udah melakukan vaksinasi Covid-19 ke setidaknya satu per lima dari total penduduknya. Meanwhile, New Zealand baru memvaksinasi kurang dari 3 persen dari total penduduknya. In fact, New Zealand baru memvaksinasi para petugas imigrasi, pegawai yang kerja di fasilitas karantina, dan pekerja di garda terdepan yang mempunyai risiko tinggi. Walaupun sebenarnya mereka punya rencana untuk memberikan vaksin gratis ke seluruh penduduknya.
 
Well, any other alternatives than Singapore?
Ya ada. Jadi 10 besar negara dengan resilience tertinggi selain Singapura dan New Zealand adalah Australia, Israel, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, UEA, Finlandia dan Hong Kong.  Nah, negara-negara dengan ranking sepuluh terendah adalah Iraq, Republik Ceko, Filipina, Turki, Peru, Mexico, Iran, Colombia, Argentina, Polandia, dan Brazil.
 
Indonesia ranking berapa?
Indonesia dapat ranking ke 34 gengs.  FYI, New Zealand bukan satu-satunya negara dengan jumlah vaksinasi yang sedikit.  For example, Thailand, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, dan Australia juga termasuk negara-negara yang nggak cepet-cepet memvaksin warganya.  Beberapa pemimpin negara berpendapat bahwa ada nilai lebih dari nggak mempercepat vaksinasi, yaitu mereka bisa melihat efek sampingnya dulu. Tapi tetep aja, para ahli bilang kalau vaksinasi tetap perlu dan penting karena mutasi dan perubahan dari covid-19 juga terjadi dengan cepat.

For when you need to take Covid-19 test at the airport…

Think twice. 
 
Why? 
Karena kemarin, Ditreskrimsus Polda Sumut baru aja menggerebek dan menyita ratusan alat rapid antigen yang diduga bekas pakai di Laboratorium Rapid Antigen Kimia Farma di Bandara Kualanamu Internasional, Deliserdang, Sumatera Utara.
 
WHAAAAAAT?! Details please. 
Iya. Jadi awalnya selama semingguan, Polda Sumut mendapat informasi dan keluhan dari calon penumpang pesawat karena hasil tes rapid antigen mereka positif covid-19.  Menanggapi keluhan tersebut, anggota polisi kemudian menyamar jadi calon penumpang dan ikutan tes rapid antigen pada Selasa kemarin.
 
And? 
Personelnya dites dengan alat tes rapid antigen yang dimasukin ke hidung, dan 10 menit berselang, hasilnya positif covid. Langsung deh, jajaran polisi dari Polda Sumut memeriksa semua isi ruangan laboratorium rapid antigen dan semua karyawan di lab Kimia Farma tersebut dimintai keterangan.
 
Terus terus…
Well, dari hasil pemeriksaan, personel menemukan raturan alat yang dipakai untuk rapid antigen yang diduga udah bekas, sebagai barang bukti. Terus, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan bahwa mereka sudah mengamankan enam petugas untuk diperiksa lebih lanjut.
Advertisement
 
Crazyyy… 
Yep. terkait hal ini, Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostik, Adil Fadhilah Bulqini mengatakan bahwa tindakan oknum tersebut bertentangan dengan SOP (standard operating procedure) perusahaan. Oleh sebab itu, kalau terbukti terjadi pelanggaran, pihak perusahaan akan memberikan sanksi tegas kepada para oknum ini.
 
Got it. Anything else? 
Menanggapi penemuan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mengaku geram. Doi kemudian meminta Kapolri untuk memerintahkan jajarannya di daerah agar mengecek seluruh laboratorium dan rumah sakit yang menyediakan layanan tes covid-19. Ia juga mengusulkan agar Polri membentuk tim bersama Kementerian Kesehatan untuk menggelar razia dan mengaudit laboratorium tes covid-19 yang udah ada supaya hal kayak gini nggak terjadi lagi. Meanwhile, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga kzl. Doi bilang bahwa tindakan oknum lab ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang bermental kere dan akhlaknya jelek. Edy juga bilang bahwa para pelaku sudah ditangani pihak berwajib dan mudah-mudahan hukuman yang diberikan bisa bikin jera.

For when people tweet bad things about you…

Ask Twitter to block it.
 
Like India did. Iya guys, jadi di tengah-tengah krisis Covid-19 yang tengah terjadi saat ini di India, pemerintahannya PM Narendra Modi meminta kepada berbagai platform sosial media, kayak Twitter dan Facebook untuk memblok konten-konten yang memprotes kebijakan Modi dalam menghadapi pandemi. Dalam keterangan yang dikeluarkan sama Menkominfo-nya India Senin kemarin, disebutkan bahwa pemerintah udah meminta kepada Twitter dan Facebook untuk menghilangkan sekitar 100 postingan karena dinilai menyalahgunakan sosial media dan menyebarkan informasi palsu dan misleading. Selain itu, konten-konten ini juga disebut bakal bikin publik panik dan memunculkan kebencian terhadap agama tertentu.
 
Ketika dikonfirmasi terkait kebijakan penghapusannya ini, Twitter menjelaskan bahwa emang mereka menerima permintaan tersebut dari pemerintah India, namun sebelum hal itu dilakukan, tentunya Twitter me-review apakah emang postingannya melanggar aturan, baik dari segi aturan pemerintah maupun aturan perusahaan. However, langkah ini dinilai membahayakan kebebasan berpendapat, karena salah satu postingan yang di-block adalah twit dari tokoh oposisi yang mengkritisi kebijakan Modi dalam menghadapi pandemi.

“Hanya seekor hewan,”

Gitu komentar Pak Polisi terkait fenomena penemuan babi yang diduga babi ngepet di Sawangan, Depok, Jawa Barat kemarin. Menurut Kapolsek Sawangan AKP Rio Tobing, babinya nggak bisa disimpulkan sebagai babi ngepet, karena info itu hanya bersumber dari warga. Selain itu, Pak Polisi juga meminta warga yang emang mengalami kehilangan uang untuk membuat laporan ke polisi…
 
Hashtag in Pak Polisi we trust…

Catch Me Up! Recommendations

Mother’s Day is approaching, and if you’re looking for ideas to celebrate your mama virtually, check these ideas.

Announcement


Thanks to Widyananda for treating us coffee yesterday!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click hereAtau, kalo kamu mau beli merchendise resminya Catch Me Up! kamu juga bisa belanja-belanji di sini. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kami kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)


Angel’s Stories

1. Tidak ada yang spesial seperti pagi di hari hari sebelumnya. Tapi berubah 180° setelah membaca CMU pagi hari ini (23 April 2021) setelah sekian lama ga buka (more than 1 month I guess). Makasih yaa CMU udah menjadi angel aku hari ini. Content-nya memberikan energi positif banget. Jadi nge-boost diri ini buat evaluasi diri lagi, buat lebih mindful, dan melakukan hal yang udah seharusnya aku lakukan dari hari-hari sebelumnya. Thank you! *virtual huggg*
-Sunny – rain city-
 
2. Ibu dan bapakku sekarang (saat aku nulis ini) lagi beli sajadah, mukena dan Qur’an untuk disumbangkan ke masjid atas nama kakekku. Aku kagum sama apa yang dilakukan keluargaku, beramal untuk rumah ibadah, apalagi di bulan Ramadhan. Kadang sikap dermawan mereka juga jadi menular ke aku karena aku lihat contoh nyatanya sehari hari di sekitarku. So, jangan ragu untuk berbagi ya. Pasti dampak baiknya akan melebar kemana-mana 🙂
-Samarinda-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!
Advertisement