Friday Pause: Glad you came🎶🎶

564


Hello there,

 
Oooh, it’s finally Friday! The day when you can lounge a little bit longer in bed while enjoying our tips, memes, and recs. As always, today we want to encourage you to take care of your mental health by pausing the news button. We’ll Catch you Up! again next week!

For the love of Meme: After a year, still can relate.


For when you’ve been feeling awkward in a conversation…

We’ve all been there.

Pernah nggak sih gengs, kamu bingung mau ngomong apa sama orang baruuu banget kamu kenal? Atau orang yang nggak sengaja ketemu di social setting, dan karena ga ada topik, kalian mulai bahas hal-hal random yang akhirnya malah jadi awkward? Nah, kalo pernah, you’re not alone. Karena berdasarkan penelitian dari University of California, Berkeley, emang banyak orang yang merasa bahwa mereka nggak siap untuk ngobrol sama orang yang duduk di sampingnya, kayak di bis, restoran, dll. Gara-gara asumsi ini, banyak orang yang ‘rugi’ karena bisa jadi orang yang ada di samping mereka menarik untuk diajak bicara. Selain itu, penelitian dari UC Berkeley tadi juga menemukan bahwa banyak orang yang nggak begitu tertarik untuk ngobrol sama strangers karena mereka takut mendapatkan ‘social rejection’ dari lawan bicaranya.

Nah, kalau kamu termasuk kepada orang yang takut kenalan sama orang baru, ini nih beberapa tips supaya nggak *krik-krik*:

  • Ngobrol aja dan berasumsi kalau orangnya menarik: Menurut Georgie Nightingall, founder dari Trigger Conversations, kamu harus punya mindset bahwa semua orang pasti tertarik untuk ngobrol sama kamu. Dengan punya mindset begini, maka secara nggak sadar, kamu memasuki percakapan dengan sikap yang terbuka dan ramah, sehingga orang juga bisa menangkap vibes itu dari kamu, dan eventually, percakapannya juga akan makin “nyambung”.
  • Be a good listener:  Yes, kamu nggak perlu banyak ngomong juga sih sebenarnya kalau ngobrol sama orang baru. Kamu cukup menjadi pendengar yang baik, dan ngasih pertanyaan lanjutan to keep the conversation going.  In fact, berdasarkan studi dari Harvard Business School, memberi pertanyaan follow-up adalah kunci dari ‘small talks’. Inget guys, semua orang suka bercerita soal dirinya sendiri, jadi coba deh, sekali-kali kamu lebih banyak dengerin cerita dari lawan bicara kamu. Siapa tahu ada sesuatu yang nyambung.
  • Be ready, catat pertanyaan-pertanyaan umum:  Kalau kamu bingung harus nanya apa aja ketika ketemu orang baru, remember, preparation is the key. Jadi coba dicatat dulu aja list pertanyaan yang biasa ditanyakan ketika kita sedang basa basi. Contohnya kayak pertanyaan-pertanyaan tentang berita terkini, hal-hal yang lagi trending di TikTok/sosmed, kehidupan pandemi, dll. Selain itu, kamu juga bisa kasih pertanyaan yang terbuka, kayak: Biasanya sibuk apa lagi selain kerja? Selain kuliah? And so on. Terkait hal ini juga, hindari pertanyaan-pertanyaan yang bikin lawan bicaramu nggak nyaman, misalnya, “Udah nikah belom? Udah punya pacar belom?”, “Oooooh kamu kerja di kantor XXX, eh gajinya berapa sih di sana?” Trust us, guys, as strange as it may sound, tapi pertanyaan kayak gini sering BGT mimin temui IRL.
  • Don’t be afraid to open up:  Banyak yang bilang kalau kamu sharing tentang hal personal, hal tersebut bisa meningkatkan kedekatan kamu sama yang diajak ngobrol. Yha ada benernya juga sih, jadi kalau kamu beneran pengen tahu tentang orang tersebut, nggak ada salahnya kamu duluan yang cerita hal-hal personal ke dia, kemungkinan besar dia bakal ngikut. Tapi yha gausah terlalu personal kayak kondisi hubunganmu dengan pasangan atau kondisi keuanganmu. Cukup misalnya, pengalaman liburan kamu yang seru banget, atau kondisimu selama WFH. Siapa tahu lawan bicaramu juga #canrelate, kan.
  • Prepare for the worst:  Kalau kamu ternyata ketemu sama orang yang perspektifnya beda banget sama kamu, ya siap-siap aja.  Meaning, kamu nggak perlu debat parah hanya untuk membuktikan siapa yang benar, namun hal yang bisa kamu lakukan ya ganti topik pembicaraan secara perlahan.
  • Expect the best:  Iya boleh juga berekspektasi ke hal-hal yang baik. Studi-studi membuktikan bahwa ngobrol sama orang yang baru itu sebenarnya bisa bikin mood kita lebih baik, meskipun di awalnya takut juga. Jadi nanti ni ya guys, nanti, setelah networking bisa dilakukan di IRL dan nggak hanya secara virtual, kamu coba aja pede untuk ngajak ngobrol orang duluan. Eventually, you’ll feel good about yourself, too.


Hi, it’s your weekly quarantips…

Yep, our favorite quarantips is here. Get ready for some of the coooolest recs for you to enjoy through the weekend…
 
But before…
Tell us everything you like! Rekomendasikan hal-hal yang seru menurut kamu (bisa buku, podcast, video YouTube, apapun itu, dengan cara mengisi form ini)Nanti, rekomendasimu bakal kita share di weekly quarantips aka below and let other people know how cool you are! Remember, sharing is caring! 

  • Di kantor suka bgt main game TypeRacer, balapan ngetik coy, wkwk.. kalo lagi bingung, buka web TypeRacer.com deh.. pilih bahasa Indonesia juga bisa. Seru! Dan nampak kayak semangat kerja dibatin boss, padahaaalll.. hahaha 🤣 (@jennylaksmi)
  • Mau rekomendasiin Series di Netflix judulnya the bold type. Ceritanya tentang 3 sahabat cewek yang hidup di New York. Series ini relate banget sama kehidupan sehari-hari karena bahas tentang relationship, friendship, leadership, work, bahkan tentang feminisme. Bukan jenis series yang pemerannya punya kehidupan sempurna. Pokoknya worth to watch deh. (@yanashovie)
  • Buat kamu yang mau around the world tapi kehalang pandemi plis y’all should try https://driveandlisten.herokuapp.com/ soalnya itu bener-bener ngehibur aku banget kalo lagi pusing sama kerjaan kantor tapi ga bisa jalan jalan! Kita berasa naik mobil trus ada radio pernegara juga lho! asik banget (ig : @wilay_v)
  • Today, I wanna share my favorite book. This book has encouraged me to stay positive and challenged me to do positive things every day. This book is Atomic Habits by James Clear. Jadi buku ini tu memberikan kita tips dan suggestions untuk bisa melakukan hal yang positif setiap harinya walaupun sedikiit lama-lama kan jadi bukit hehehe. Nah, kalo kita nglakuin tanpa putus tiap hari kita bakal meraih apa yang diimpikan dengan mudah lohhh, bahkan kita bisa melakukannya tanpa harus ada paksa-an dari dalam diri karena semua sudah berada di alam bawah sadar kita. Pokoknya kalian harus baca buku ini. Saran saya sih beli buku yang English version ya karena feel-nya dapet banget. Sekian. Don’t forget to read books everyday(@fiqhi_ilham)
  • For the love of street food😍😍 Jadi selama di rumah aja, gue sempet ngidam banget sama salah satu bolu bakar yang terkenal di Bandung. Karena belum berani bepergian (gue di Jakarta btw), gue nemu jastip di IG yang lagi ada promo 75% dan bisa langsung nyampe di hari yang sama! Nama akun IG nya @day.mall
    Advertisement
    You guys should check this one out! Selain makanan Bandung, mereka juga nyediain makanan dari Jogja, Semarang & Solo.  (@windygisella)
  • Buat kamu yang suka nunda-nunda kerjaan pas weekday dan kelabakan pas deket deadline, kudu cobain refleksi pake aplikasi Intellect yang bisa diunduh via AppStore atau PlayStore. They aimed to rescue your psychology through the helps of AI and expert phycologists. App ini juga bantu track your weekly mood plus cocok banget buat kamu yang lagi belajar Bahasa Inggris, secara nih app combine ability di Listening, Reading and Writing as well. Selamat mencubaa, salam sehat dan bahagia! (@ayumaghf)
  • Coba deh baca buku Men are from mars, women are from Venus. Di sana ditulis kalo cewek curhat butuh di dengarkan, dan cowok butuh solusi. Terlepas dari bagaimana mental mereka. (@alifamlia)
  • If you have trouble sleeping, I recommend you listen to Yiruma — River Flows In YouIt helps me a lot during hard times. Don’t forget to check it! (@cookies)

Quote of the day:

“Keberanian bukan berarti tidak takut. Keberanian berarti menaklukkan ketakutan.”
 
-Bung Hatta

Thank you note


Terima kasih buat Abisatya’s Mom, Seseorang, Hartono, dan Sukie yang udah nraktir kami kopi kemarin!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Meanwhile, if you want our cool swag, you can also buy it here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kami kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Angel’s Stories

1. Sejak lulus SMA, aku pergi merantau untuk kuliah. Baru tahun lalu, kuliah aku daring dan aku jadi tinggal di rumah. Selama di rumah, aku jadi makin deket sama papa, ibu, kakak. Rasanya tuh bahagiaaaa banget!! FYI, aku sebelumnya ga terlalu deket sama papa, karena ya dulu papa kerjanya jauh jarang di rumah. Terus ya, akhir-akhir ini aku suka merhatiin papa. Papa ternyata orangnya perhatian banget. Waktu itu, ibu mau pergi sama temen-temennya naik mobil. Sebelum pergi, papa cek dulu mobilnya, panasin dulu, pompa bannya, dll. Gitu deh manis banget, perhatian kecil yang ga seberapa, tapi ya tetep manis. Terus tiap pagi papa suka anter ibu ke kantor. Oh iya, bahkan pas aku masih sekolah pun, papa suka anterin aku tiap pagi. Pas kakak kerja pun, papa suka nganterin. Aaaaah sayang banget sama papa. Papa ga pernah marah juga. Aku sangat beruntung punya papa seperti papa. Semoga suami aku nanti mirip papa gitu huhu💖

-Anonymous-

 
2. Sekitar 20 tahun yang lalu (tapi masih inget banget detilnya sampai sekarang) aku masih SD kelas 3 dan adikku kelas 1 SD. Kami lari dari rumah ke sekolah karena sudah terlambat. Jarak rumah-sekolah sekitar 500 meter, kalau jalan kaki biasa dengan langkah anak SD mungkin sekitar 15 menit nyampe sekolah. Sepanjang jalan kami lari berdua, kalau diinget sekarang mungkin lucu ya dua anak kecil pake seragam SD lari-lari ke sekolah. Tapi saat itu aku ngerasa panik banget takut telat dan jarak kami masih belum setengah jalan ke sekolah. Tiba-tiba di tengah lari-lari panik, ada sebuah mobil berhenti, kaca jendela sopir diturunkan dan tampak seorang Ibu yang nyetir mobil, teriak, “Ayo ikut mobilku aja daripada telat!” Sontak aku dan adikku berhenti, saling liat-liatan berdua karena ragu apakah aman menerima tawaran dari orang asing tidak dikenal, tapi di saat yang sama juga dilema karena kami pingin banget ikut tumpangannya. Ngeliat kami berdua ragu, ibu itu bilang lagi, “Gakpapa, mau ke SD Tunas kan? Aku juga mau nganter anakku kok.” Akhirnya aku dan adik nyebrang menuju mobil itu dan naik. Alhamdulillah banget akhirnya kami sampe sekolah, walaupun tetep telat, seenggaknya gak ngos-ngosan lari :”)). Tapi sepertinya aku dan adikku lupa ngucap terima kasih ke Ibu itu deh 🙁 karena langsung ngacir masuk ke gerbang sekolah. Semoga Ibu yang memberi tumpangan buat kami 20 tahun lalu, selalu diberi kesehatan, keselamatan, dan keberkahan oleh Yang Maha Kuasa. Terima kasih Bu…
-Rere – Bekasi-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it hereCome, share us your versions of angels!)
Advertisement