Yaman Akan Menghadapi Bencana Kelaparan yang Parah

390

Who’s giving out warnings?

The United Nations (UN) aka PBB.
 
What warning? 
Jadi, PBB baru aja ngasih ‘warning’ tentang kondisi di Yaman pada Selasa (16/3) kemarin. Menurut PBB, Yaman bakal menghadapi bencana kelaparan yang parah.
 
Why? Background please. 
Ok. Jadi memang saat ini, Yaman tengah menghadapi perang saudara yang telah berlangsung selama enam tahun. Perangnya adalah antara kelompok ‘pemberontak’ Houthi yang didukung oleh Iran, dengan Pemerintah Yaman, yang didukung oleh Arab Saudi dan Amerika Serikat. In a nutshell, perang ini adalah antara pemerintah Yaman (Arab & AS) melawan ‘pemberontak’ yaitu kelompok Houthi (Iran) yang udah berlangsung sejak bulan Maret 2015.
 
Go on…
Nah terkait perang ini, pada minggu lalu, perwakilan PBB Martin Griffith dan Mark Lowcock menjelaskan terkait kemungkinan makin suramnya kondisi di Yaman, setelah pemerintah mem-blok masuknya kapal ke Yaman. Jadi kapal ini membawa berbagai bahan makanan dan kebutuhan para warga, namun mereka nggak boleh menepi ke daratan. Hal ini karena wilayah pelabuhannya justru dikuasai oleh kelompok Houthi.
 
Terus terus…
Menurut perwakilan PBB tadi, so far ada 13 kapal yang menunggu di luar pelabuhan supaya bisa menepi dan menurunkan muatannya. Namun dengan adanya blokade ini, maka diprediksi kalau Yaman bakal menghadapi krisis kelaparan akut, karena emang nggak ada bahan makanan yang masuk. FYI,
Advertisement
 blokadenya udah terjadi sejak bulan Januari 2021 kemarin.
 
Terus gimana dong? 
Kepala UN World Food Program, David Beasley yang baru aja balik dari Yaman menyampaikan ke Dewan Keamanan PBB bahwa Yaman lagi menuju ke tingkat kelaparan terbesar dalam sejarah modern. So far, ada 16 juta orang yang mengalami krisis kelaparan. Menurutnya, gencatan senjata dan dibukanya bandara serta pelabuhan adalah hal yang sangat mendesak.
 
I see, anything else? 
Perwakilan AS, Linda Thomas-Greenfield menyatakan bahwa pemerintahan Biden lagi mencoba berdiplomasi supaya ada gencatan senjata antara kedua belah pihak demi menghentikan konflik yang ada. Namun, dia juga menyatakan bahwa perdamaian nggak akan tercipta kalau  kelompok Houthi terus melakukan perlawanan terhadap Saudi Arabia, dan negara-negara lain di kawasan tersebut.
Advertisement