Pelaku Bom Bunuh Diri adalah Pasutri yang Menikah Selama 6 Bulan

422

Who just gave updates?

Kepolisian Republik Indonesia aka Polri.

Updates on? 
Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar yang terjadi pada hari Minggu kemarin.
 
Remind me. 
Ok. Jadi pada Hari Minggu (28/3) kemarin, terjadi bom bunuh diri di Gereja Katolik Makassar, sekitar jam 10.28 WITA. Ledakan akibat bom tersebut terjadi setelah Misa Minggu Palma dan menimbulkan 20 korban luka, termasuk petugas gereja dan jemaat.
 
So, what’s new? 
The perpetrator, aka pelaku. Kalo pada edisi kemaren kita masih belum tahu nih, siapa pelaku pemboman, maka hari ini, udah diketahui siapa gerangan yang melakukan aksi bom bunuh diri tersebut.
 
Siapa?
Menurut Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono, pelaku bom bunuh diri adalah pasangan suami istri warga Makassar yang baru menikah selama enam bulan. Adapun pelaku berinisial L dan YSF, dan pelaku perempuan merupakan pekerja swasta. Selain itu, terungkap juga bahwa para pelaku mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi DD 5984 MD untuk melakukan aksinya.
 
Oh my God…
Yep, dan sebelum melancarkan aksinya ini, polisi juga bilang bahwa pelaku laki-laki sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya yang isinya mengatakan bahwa doi berpamitan dan siap untuk mati syahid. Untuk mencari tahu identitas para pelaku, polisi juga udah mencocokkan DNA dengan pihak keluarga, dan hasilnya identik.
 
Terus terus…
Terus menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pelaku adalah bagian dari kelompok JAD
Advertisement
 yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina. Hal ini karena hasil penyelidikan Kepolisian Filipina mengatakan bahwa ada dua ledakan sejenis yang terjadi pada 27 Januari lalu.
 
JAD? 
Iya, Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang merupakan jaringan terorisme yang berafiliasi pada ISIS. Jadi kelompok JAD ini emang turut terlibat dalam sejumlah aksi teror dalam beberapa tahun terakhir, kayak bom di Surabaya pada 2018 dan penusukan mantan Menkopolhukam Wiranto.
 
Got it. 
Lebih jauh, menurut Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto, pelaku memang udah dalam pengejaran aparat keamanan sejak tahun 2015 karena ada indikasi terorisme di Makassar.  Menurutnya, puluhan tersangka teroris JAD yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri pada awal Januari lalu juga terlibat dalam berbagai aksi bom bunuh diri.
 
I see, anything else? 
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyatakan bahwa ideologi antara pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar sama tiga bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya tahun 2018 lalu, mirip. Menurutnya, para teroris mencari kesempatan untuk melakukan aksi.
Advertisement