Friday Pause: Cornelia Street 👫

621


Hi there,

 
It’s Friday again. So yep, no news on this newsletter. BUT, a bird told us that you’re still curious about what happened in the headlines, so we’re telling you all about it on our today’s podcast. Don’t forget to tune in here…just an hour from now and you’ll Catch Up! with…quite a lot of things. Nope, not gonna give you the spoiler! 😆

For the love of Meme: Lyfe rite now…


For when you feel like your job isn’t your passion…

All of us probably have ever been in that position.
Ketika kamu kerja ya to get by aja gitu. Untuk bisa gajian, meeting deadline, dan hitting the target dari manajer-mu, but that’s never more than that. Kamu nggak pernah merasa inspired atau semangat pas kerja and one day you talk to yourself, “Ini kayaknya bukan passion gue deh???”
Nah kalo kamu dalam posisi ini, kira-kira apa ya yang harus kamu lakuin? Apakah kamu harus resign terus cari kerjaan lain? Nah guys, sebenernya kalo akhirnya kamu memutuskan resign karena udah cape banget dan bukan passion kamu banget dan toxic banget, yha boleh aja sih resign. Tapi kalo menurutmu sebenernya kamu masih bisa bertahan, maka kita punya beberapa tips untuk bikin kamu lebih passionate sama kerjaan kamu:
  • Pahami ‘ikigai’-mu:  Istilah Jepang ‘Ikigai’ artinya tujuan hidup kita, like (raison d’etre/reason for being).  Nah, kalau kita memahami ikigai kita, berarti kita punya tujuan hidup yang jelas, yang ujung-ujungnya bisa bikin kita happy. In short, ‘ikigai’ adalah titik temu dari empat poin penting yang harus kamu pertimbangkan dalam menjalani karier, yaitu: apa yang kamu suka, apa yang dibutuhkan dunia, apa yang bisa menghasilkan uang, dan apa skill kamu. Setelah kamu jawab pertanyaan-pertanyaan itu, bisa jadi ternyata pekerjaanmu yang sekarang udah sesuai sama apa yang kamu suka, that way ‘ikigai’ nya dapet.  The point is, cari tahu ikigai mu apa, siapa tahu udah sesuai sama pekerjaanmu yang sekarang without you realizing it. Inget ya guys, untuk bisa menjawab empat pertanyaan tadi, tentunya kamu harus mengenal diri kamu banget, so don’t forget to sit down with yourself and think through everything. Here’s some step by step of how to do it.
  • Cari kantor yang mendukung passion-mu:  Lingkungan kerjamu punya peran yang penting banget terhadap kebahagiaanmu. Kalo lingkunganmu bisa ngasih inspirasi ke kamu, ide-ide kreatifmu bakal muncul dan berkembang, dan tentunya, hidupmu bakal lebih bahagia.  On the other hand, kalau lingkungan kerjamu bikin stres, biasanya ide-ide kreatifmu nggak bakal keluar dan nggak berkembang juga. For example, kalo kamu suka nulis dan kamu kerja di kantor yang nggak bikin kamu stress, tentunya ide-ide kreatifmu bakal gampang banget aja gitu, dituangkan dalam bentuk tulisan. Tapi kalo tempat kerjamu toxic, kayaknya nulis satu kalimat aja susaaaah banget dapet inspirasinya. Nah kalo udah kayak gini berarti kamu bakal lebih seneng di kantor A, jadi choose the environment that supports you ya.
  • Join interest clubs in the workplace:  Cari tahu gengs, di kantormu ada kegiatan apa aja? Kalau ada yang sesuai sama passion-mu, gabung aja. Misalnya, kamu hobi nyanyi atau main musik, bisa gabung di band nya, atau kamu hobi olahraga, bisa ikutan juga nih, after office exercise ke GBK.  Memang sih, bakal bikin kamu pulang agak malem ke rumah tiap hari, tapi kalau kamu emang seneng, kenapa enggak? Selain itu, hal ini juga tentunya bakal bikin kamu lebih deket sama coworkersmu, dan bikin kamu bisa mengenal mereka lebih jauh.
  • Find time to do your passion di kantormu:  If you’re working normal hours, maka most likely jam kerja kamu berlangsung dari jam 9-5, which is a lot of our total time in a day.  Nah selama delapan jam itu, nggak mungkin kan kita kerja non-stop? Pasti butuh waktu untuk istirahat dan recharge.  Nah, cara paling baik untuk bikin kerjaan kamu more passionate adalah dengan bikin jadwal untuk passion-mu di tempat kerja.  Misalnya, kalau kamu hobi nulis, pas kamu lagi istirahat, kamu bisa brainstorming ide-ide apa yang kamu mau tulis, atau lanjutin tulisan yang kemarin, or yea intinya do it little by little setiap hari.  That way, kamu bisa lebih enjoy pekerjaanmu, even kalau pekerjaanmu beda banget sama passion-mu.
  • Find a role model:  Kalau kamu punya role model yang menginspirasi, maka kamu bisa makin termotivasi untuk mencapai apa yang kamu mau. Role model itu bisa siapa aja, yang penting mereka bisa menginspirasi kamu to reach your dreams.  Bisa jadi salah satu teman kerjamu, keluargamu, tokoh di industri kerjaan kamu, or anyone, really.  Bakal lebih bagus lagi kalau kamu bisa ngobrol sama mereka, dan minta saran dari mereka. Kalau mereka punya buku biografi, baca bukunya jadi kita bisa belajar dari pengalaman mereka. Mereka juga bisa jadi mentor kamu, biasanya mentor itu bakal bimbing kamu jadi the best version of yourself.  Jadi inget Mr. Han :’)


Now, we finally arrived at…your weekly quarantips.

Yep. It’s the weekend, so don’t forget to take longer time to take care of your mental health. Hit some pause button, log out of social media, and let’s enjoy… our weekly quarantips. 

But before…
Tell us everything you like! Rekomendasikan hal-hal yang seru menurut kamu (bisa buku, podcast, video YouTube, apapun itu, dengan cara mengisi form ini)Nanti, rekomendasimu bakal kita share di weekly quarantips aka below and let other people know how cool you are! Remember, sharing is caring! 

  • Buat yang tertarik nambah insight terkait kebijakan publik atau inovasi politik anak muda kekinian, bisa dengerin Podcast Colenial di Spotify. (Anonymous)
  • Rekomendasi untuk yang mau nambah insight di masa quarantine ini bisa banget baca HBR review. Topik yang dicover cukup banyak dari finance, psychology, leadership, IT dsb. (Anonymous)
  • Kalau butuh tontonan sambil nemenin makan, cobain tonton Somebody Feed Phil di Netflix deh. Selain pembawaan Phil yang hangat dan lucu, ini juga bisa mengobati rasa kangen kita buat keluar jalan-jalan 🙂 (@davidmarolop)

     

  • Setahun terakhir ini aku sedang mencoba eksplor lagi sisi kreativitasku. Bikin sketsa lagi, coba-coba watercolour drawingfollow beberapa ilustrator luar dan dalam negeri. Somehow (well, obviously), the social media algorithm directed me to DomestikaOnline learning platform ini fokus ke art, crafts, design, all creative stuff pokoknya dan beberapa kelas tentang marketing strategy yang relevan untuk creative people. Banyak topik dan kelas menarik di sini dan yang pasti membuat kita sadar bahwa inspirasi or such beauty in simplicity can be found anywhere around us and that will make us grateful every single day

    Advertisement
    (@limetoblue)

     

  • Buat yang ingin nonton drama Korea yang menenangkan, kalem dan realistis sangat disarankan untuk nonton Do You Like Brahms? yang bercerita tentang dua orang introvert yang kuliah di jurusan musik. Temanya tentang mengejar/melepaskan mimpi, setelah nonton ini jadi auto kalem haha dan juga bakal ketagihan dengerin musik-musik klasik 😀 – (By Danwon)
  • Di masa pandemi ini, penting kiranya untuk kita mulai consider beberes. Gak cuma decluttering possession aja, tapi juga mengurangi hal-hal yang gak perlu, agar hidup kita bisa diisi oleh hal-hal lain yang lebih bermakna. Sesuai nama channel kami ini, podcast Mencoba Minimalis  berisi episode-episode yang mudah-mudahan bisa jadi asupan bergizi. Gw bareng @puri_anindita akan banyak kasi tips minimalis yang oke, buat teman-teman semua. Stay safe and sane yah, guys! Big group hug dari kami! (@servoavo)

  • Buat kalian yang suka traveling atau camping ke luar negeri tapi sedih karena pandemi, bisa nih coba tonton reality show Korea Camping Vibes (Gamsung Camping). Reality show ini bertemakan camping lokal rasa internasional, karena menghadirkan suasana camping dari berbagai negara. Bisa nih jadi inspirasi buat para ‘campingers’ biar gak bosen. (@aleale)

     

  • Halo! Aku Felicia, penari Namarina Youth Dance; semi-professional dance company based in Jakarta. Bagi yang weekend ini bakalan di rumah aja, aku mau ajak untuk nonton pementasan virtual kita 🙂 Mungkin di sini ada yang belum pernah nonton balet atau pementasan seni tari, so why don’t you watch us this Sunday on March 7th at 4pm – 5.30pm? Pentasnya berjudul “The Story of Man: In Search for New Ideals” disiarkan dari Namarina Youth Dance YouTube channel. Hope to see you guys on the comment sections! More info IG: @namarinayouthdance or E-mail: [email protected](IG @feliciastari)

Quote of the day:
 
And in the end it is not the years in your life that count, it’s the life in your years.
 
– Abraham Lincoln-

Thank you note

Terima kasih buat Seseorang, Nn, dan Yutya yang udah nraktir kami kopi kemarin!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click hereDengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kami kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Angel’s Stories

1. Jadi di akhir bulan kemarin, aku lagi uring-uringan karena kok tumben banget gajian aku belum masuk. Mana tagihan udah banyak dan aku sama sekali udah gaada pegangan uang karena emang gajiku baru aja dipotong due to corona. Terus pas aku lagi naik motor untuk ke kantor (lagi bagian WFO), aku liat ada badut-badut jalanan di daerah Pondok Indah. Kebetulan waktu itu juga lagi lampu merah jadi aku lama ngeliatin mereka dan nggak ada yang ngasih uang. Akhirnya karena kasian, aku kasih satu-satunya sisa uang 2000 aku ke salah satu badut, karena aku merasa, sebutuh-butuhnya aku, mereka pasti lebih butuh. Aku masih tinggal sama orang tua, dan makan pun udah bawa bekel. Ga kebayang kalau jadi mereka, mungkin sering banget nahan lapar dan haus. Setelah aku kasih, aku pasrah aja ke kantor, dan berdoa supaya ga ada kebutuhan apa-apa yang mendadak karena aku sama sekali ga megang uang. Eh ternyata pas nyampe kantor, notifikasi m-Banking aku bunyi dan ternyata aku udah ditransfer dong! Ya ampun emang bener guys, beramal ga akan bikin kita makin miskin. Trust me!
-VN-

2. Aku lagi berjuang melawan covid, dan rasanya berat bangett karena aku jadi harus mengisolasi diri. Aku juga takut banget menularkan ke keluargaku yang ngurusin aku, walaupun prokesnya udah sangat ketat. Terus aku cerita ke seorang temanku soal perasaan hopeless dan kesepianku ini via video call, dan tiba-tiba, dia ngirimin aku makanan! Thank you my bestfriend for your kindness….
-Seseorang-

(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it hereCome, share us your versions of angels!)

Advertisement