10 Orang Tewas Akibat Penembakan di Supermarket Boulder, Colorado, Amerika Serikat, Bappenas: 30 Juta Orang Indonesia Jam Kerjanya Dikurangin Karena Pandemi, Semakin Singkat Waktu Tidur, Maka Resiko Terkena Covid-19 Semakin Besar, Elon Musk Mengumumkan bahwa Masyarakat Bisa Beli Mobil Listrik Tesla Menggunakan Bitcoin

730

Hi there,

 
Welcome to Thursday, a good day and D-Day of gajian. Weekend is only one day away aaaaaand we have a t-shirt now. Yep, it’s a swag Catch Me Up! t-shirt in three different colors where you can buy here. Psssst… for this month promo, we got you free ongkir. By purchasing this, you also support us to create the highest-quality newsletter ever that is impartial and independent. Thanks for that!

For when you’ve heard about another shooting in the US…

Here’s your update… 

Yes, tell me. 
Ok.  Jadi, Senin kemarin, telah terjadi penembakan di sebuah supermarket, tepatnya di Boulder, Colorado, Amerika Serikat yang menewaskan 10 orang.
 
WHAT?! 
Iya. Penembakan itu terjadi di King Soopers grocery store pada pukul tiga sore. Adapun menurut salah satu saksi mata, pas lagi belanja, tiba-tiba dirinya mendengar bunyi beberapa tembakan. Hal ini tentunya bikin warga yang ada di dalam supermarket panik dan berusaha menyelamatkan diri.
 
Oh no… ada korban?
Ada, sepuluh orang tadi. Jadi menurut pimpinan polisi Boulder Maris Herold, dari 10 yang tewas, dan satu di antaranya adalah polisi. Adapun nama-nama korban lainnya adalah Denny Stong (20), Neven Stanisic (23), Rikki Olds (25), Tralona Bartkowiak (49), Suzanne Fountain (59), Teri Leiker (51), Kevin Mahoney (61), Lynn Murray (62), dan Jody Waters (65).
 
🙁 Who did this? 
Berdasarkan rekaman CCTV, pelakunya melakukan aksi hanya dengan mengenakan celana boxer, berjenggot, kakinya berdarah dan susah jalan gara-gara kena tembakan dari polisi yang mencoba mengamankan tokonya.  Pihak kepolisian Boulder menyatakan bahwa pelakunya adalah Ahmad Al Aliwi Alissa yang umurnya 21 tahun. Dia adalah imigran yang berasal dari Suriah.
 
🙁 What’s his motive?
Sampai saat ini belum ketahuan apa motifnya, tapi berdasarkan keterangan dari kakak kandungnya, Ahmad adalah anak yang ansos dan paranoid, dan kerap merasa diikuti sama seseorang gitu. Pihak keluarga juga mengkonfirmasi bahwa Ahmad sempat mengutak-atik senapan semi-otomatis Ruger AR-556 kapasitas 30 peluru yang dia baru beli pada 16 Maret 2021.
 
Scaryyyyy…. 
Rite. Selain itu, pihak keluarga juga sempat menyatakan bahwa mereka cemas dengan kepemilikan senjata Ahmad, dan kemudian menyembunyikan senjata api tersebut. Namun ternyata Ahmad berhasil menemukan senjatanya dan langsung digunakan untuk melakukan penembakan massal di supermarket King Soopers tadi.
 
Bentar, emang boleh ya punya senjata di AS? 
Boleh gengs, walaupun ada berbagai aturan yang harus dipenuhi dulu. FYI, kasus penembakan juga udah sering terjadi di Amerika Serikat, like the tragedy di gereja Charleston tahun 2015, penembakan di bioskop Aurora tahun 2012, dan penembakan di SMU Columbine di dekat Littleton tahun 1999 dulu.  Yang paling baru adalah kasus penembakan Atlanta di salon/spa. Catch up here.   
 
OK. Terus gimana? 
Terkait kejadian ini, Presiden Joe Biden meminta supaya ada pelarangan terhadap peredaran senapan serbu per Selasa kemarin.  Menurutnya, hal itu perlu dilakukan demi menyelamatkan nyawa warga Amerika Serikat. FYI, regulasi pengendalian kepemilikan senjata sebenarnya udah ada dari dulu diusulkan, tapi selalu gagal karena Partai Republik dan pendukungnya menolak. Hal ini dianggap berlawanan dengan undang-undang dasar di Amerika Serikat yang memang menjamin kepemilikan senjata api.
 
Hmmm ok, anything else? 
Bulan ini, Parlemen AS (yang dominan dengan Partai Demokrat), udah meloloskan dua regulasi terkait pengetatan pemeriksaan latar belakang ketika membeli senjata. Tapi, para pengamat tetap pesimis karena menurut mereka rancangan aturan tersebut bakal sulit lolos di Senat.

For when you’ve been working less since last year…

Indonesians can relate. 
 
Meaning? 
Gini gengs, jadi kemarin, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengumumkan bahwa pihaknya mencatat bahwa ada 30 juta orang Indonesia yang jam kerjanya dikurangin karena pandemi.
 
Really? 
Iya.  Menurut Pak Menterinya, Suharso Monoarfa, so far ada 18 juta orang yang jam kerjanya dikurangin, khususnya di sektor industri. Terus, di sektor pariwisata juga ada sekitar 12 jutaan pekerja yang berkurang jam kerjanya, jadi totalnya ada sekitar 30 juta yang kena dampak pengurangan jam kerja.
 
Sad…and? 
Well, sebenarnya data ini sedikit berbeda dari datanya Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat bahwa jumlah pekerja yang jamnya dikurangi adalah sekitar 24 juta orang. However, despite the difference, kamu perlu tahu bahwa dengan adanya pemotongan jam kerja ini, maka ada sekitar Rp 360 triliun penghasilan yang hilang. Selain itu, Pak Suharso juga mengkhawatirkan kalau angkanya bisa jadi naik sampai Rp. 1.000 triliun.
 
OMG.. this must be bad for the economy.  
Yep, a hundred percent. Jadi gara-gara fenomena ini guys, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di tahun 2020 masih minus 2,63 persen.  Padahal konsumsi inilah yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kenapa kok bisa, jam kerja ngaruh sama ekonomi? Iya dong, karena kalo jam kerja masyarakat berkurang, otomatis pendapatannya berkurang, jadinya nggak bisa ‘belanja’ deh.  Terus, karena konsumen pada nggak belanja, maka perputaran bisnis juga jadi terganggu.
 
Understood. 
Nah guys, Pak Suharso juga bilang bahwa kalo kondisi ekonomi gini-gini aja, maka target Indonesia untuk keluar dari kategori ‘negara berpendapatan menengah atau middle income trap di tahun 2045’ sulit untuk dicapai. Selain itu juga, Indonesia jadi susah mengurangi jumlah tingkat pengangguran.
 
What’s the target again? 
Targetnya adalah Indonesia keluar dari kategori ‘middle income’ country aka negara berpendapatan menengah.  FYI, di tahun 2020 lalu, Bank Dunia menobatkan Indonesia sebagai ‘upper middle income’ country.  Ini artinya, Indonesia udah termasuk negara dengan kategori menengah ke atas.  Akan tetapi, gara-gara pandemi covid-19, capaian tersebut menjadi tanda tanya lagi.
 
Hmmm..terus gimana dong? 
Well, saat ini Indonesia udah turun jadi negara dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah (bukan ke atas lagi).  Tapi, pemerintah menyatakan bahwa Indonesia bisa dapat kategori middle income country lagi di tahun 2022.
Hopefully…

For when you’ve been having endless insomnia and burnout…

Tiati guys, apa lagi lagi musim pandemi gini…

Kenapa emangnya?
Jadi, dalam penelitian terbaru dari BMJ Nutrition Prevention & Health,  ditemukan bahwa ada hubungan antara covid-19 dan pola tidur.
 
Kayak gimana penelitiannya tu…
In a nutshell, makin singkat waktu tidurmu, maka resiko kamu kena Covid-19 makin besar. Jadi dalam penelitiannya ditemukan bahwa setiap jam yang kita habiskan untuk tidur ternyata bisa menurunkan sekitar 12 persen risiko kita terinfeksi covid-19. Selain itu, ditemukan juga bahwa masalah tidur juga masih dialami sama mereka yang udah sembuh dari Covid-19.
 
No…
Yep, lebih jauh, penelitian ini juga menyatakan bahwa orang-orang yang dari dulu emang udah punya masalah tidur justru memiliki risiko tertular covid-19 yang lebih tinggi. Nggak covid-19 aja, tapi permasalahan tidur juga bisa mengakibatkan penyakit lainnya sih guys…
 
OK. Tell me more about the research!
Jadi penelitiannya ini dilakukan di Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat terhadap 2.884 tenaga kesehatan. Nah dari jumlah tersebut, ada 568 orang yang positif Covid-19. Lalu diketahui bahwa berdasarkan rata-rata, para responden tidur sekitar enam sampai tujuh jam per malam. Selanjutnya, dilaporkan juga bahwa satu dari empat orang yang pernah positif corona dilaporkan mengalami gangguan tidur, dibandingkan dengan satu dari lima orang yang nggak positif corona. Selain itu, ditemukan bahwa pekerja yang mengalami ‘burnout
Advertisement
’ juga mengalami infeksi covid yang lebih parah dan berlangsung lama.
 
Kok bisa gitu sih? 
Para peneliti menyatakan bahwa kekurangan tidur dan gangguan tidur dapat mempengaruhi imun sistem kita, yang pada akhirnya bakal meningkatkan tingkat keparahan penyakit yang kita punya. Terus, burnout juga bisa meningkatkan risiko terkena flu dan pilek, dan juga diabetes, penyakit jantung dll dalam jangka waktu yang lama.
 
I see, anything else? 
Menurut Dr. Minha Rajput-Ray, director medis di NNEdPro Global Centre for Nutrition & Health, studi ini meng-highlight kebutuhan kita terhadap kualitas tidur kita dan waktu kita untuk ‘re-charge’ yourselves supaya nggak burnout. Penemuan ini juga makin menegaskan pentingnya tidur berkualitas dalam waktu yang cukup demi ketahanan tubuh kita.

When you want to buy a Tesla but have no money…

Gpp, bayar pake bitcoin aja.
Beneran guys, soalnya Rabu kemarin, Elon Musk, bosnya perusahaan Tesla Inc, baru aja mengumumkan bahwa masyarakat udah bisa beli mobil listrik Tesla produksinya dengan bitcoin (mata uang digital). Hal tersebut ia sampaikan via akun twitternya, in his words: “You can now buy a Tesla with bitcoin”. Adapun caranya, Musk bilang bahwa kalo emang ada customer yang beli Tesla pake bitcoin, maka nilai bitcoinnya itu nggak bakal dikonversi ke mata uang tradisional, tapi akan disimpan dengan menggunakan internal & open source software.
 
Kayak biasa, pasca twitnya Musk ini, nilai Bitcoin langsung naik hingga empat persen, yaitu sekitar US$56.178. Tesla sendiri baru aja beli bitcoin senilai $1,5 miliar.
 
FYI guys, selain Tesla, beberapa perusahaan seperti Mastercard Inc and Bank of New York Mellon Corp juga udah mulai menerima bitcoin dan cryptocurrencies lainnya sebagai bagian dari investasi mereka. Hal ini menjadi angin segar untuk memperkenalkan cryptocurrency sebagai alat pembayaran, karena prakteknya emang masih belum awam di masyarakat.

″The blurring of lines between home and work and the relentlessness of the pandemic workday have taken a toll on our well-being,”

Calling all Friday loversss…
 jadi kamu harus tahu banget nih guys, bahwa baru ajaaaa, CEO dari CitiGroup, aka Citibank Jane Fraser mengirimkan memo internal pada karyawannya di seluruh dunia yang isinya, melarang ada meeting di Hari Jumat. Menurut Fraser, karyawannya perlu banget punya work-life balance, apa lagi di era WFH kayak sekarang, di mana kadang kita kerja-kerja-kerja padahal udah lewat 9 to 5.

*Wink* kasih liat berita ini ke bos kamu *wink*

Catch Me Up! Recommendations

You know, there are ways to support your friends emotionally, without the word “tuh kaaan” or “kata gue juga apa…” Here’s the list

Announcement


Swag tees, beautiful colors, free ongkir. Plus, kamu juga bisa request lirik lagu buat kita jadikan subject email! *wink* SNSD dan Taylor Swift *wink* gantian yaaa!!! Here, here. Click here.

Angel’s Stories

1. I met her through a platform called Wattpad. She is so kind, caring, lovely, freaking sweet, have a lot of curiosity and I don’t know, aku ngerasa bersyukur luar biasa kenal dia. Lewat karyanya dia kasih aku banyak hal: kesenangan, pengingat, informasi, tips trik, etc. Lewat obrolan kami di email aku tau lebih banyak hal dan pengingat-pengingat kecil yang itu sangat penting. Semalam dia bilang,“Make someone smile everyday but never forget that you’re someone too.” Dan, “Love yourself enough until you can feel all the love in the world. Then, you can start share the love to others. Share that happiness, continue to spread kindness and love. The world is so ugly, horrible, terrible, horrific, dangerous, and go on. So, if we can start from 1 person, I believe that the peace will spread like this freaking pandemic.” So, here I am. Aku mau kalian juga tau tentang ini. Dan, jangan lupa bahagia!!
-Wonderer-
 
2. Hari minggu kemarin salah satu temanku menikah terus tadinya aku udah janjian sama crush-ku satu minggu sebelumnya waktu undangan itu dikasih untuk dateng ke kondangan sama sama dan dia juga setuju untuk ikut. Aku seneng banget dan cerita ke sahabat-sahabatku. Sahabat-sahabatku ikutan excited eh tapi tiba tiba tiga jam sebelumnya crush-ku ngebatalin gitu aja. Jujur sempet sedih dan berencana mau pergi sendirian aja soalnya kalo dadakan ngajak temenku yang lain takut gabisa. Abis itu sahabatku pada nanyainkan gimana jadi apa engga terus aku bilang gajadi dia ngebatalin gitu aja. Terus, mereka kayak comfort aku bilang it’s okay to be sad kok. Abis itu aku iseng ngajak mereka, mereka langsung jawab ayok, padahal temenku yang satu darah rendahnya lagi kumat sering pingsan, dan yang satunya lagi sedang ribet juga sama urusannya, tapi mereka mau nemenin. Seharian aku bareng mereka, full of laughs and made me realize that Allah gives what you need not what you want. Yez, I need these two angels forever by my side! Thank you O&S!<<33
-A-
 
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. You can also check our previous angel stories on our angel’s Instagram. Go go go!
 
Advertisement