AHY: Ada Gerakan Yang Ingin Ambil Alih Partai Demokrat

646

For when your friends created a group chat without inviting you…

You’d probably feel betrayed. 

Kayak yang dirasakan sama Mas Agus Harimurti Yudhoyono, aka AHY.

 
HAH kenapa emang?
So, another drama around Cikeas-Istana baru aja terjadi. We’re here to tell you everything.
 
Yep, tell me.
OK. Jadi semuanya bermula pada Senin (1/2) kemarin, di mana waktu itu, Ketua Umum Partai Demokrat aka anak sulungnya Pak SBY aka Mas Agus Harimurti Yudhoyono bilang bahwa ada gerakan politik yang dilakukan sama pejabat di lingkaran kekuasaan Presiden Joko Widodo. Adapun gerakan politik ini berupaya mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa. FYI, kepemimpinan Demokrat saat ini dipegang oleh keluarga Cikeas, yakni Pak SBY sebagai Ketua Majelis tinggi, Mas Agus sebagai Ketua Umum, dan Ibas Yudhoyono sebagai Wakil Ketua Umum.
 
Ok….
Nah lebih jauh, Mas Agus juga bilang bahwa upaya ini tentunya mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat. Nggak cuma sampe situ, beliau juga bilang bahwa gerakan ini melibatkan pejabat pemerintahan yang dekat dengan Pak Jokowi.
Whoaa…
Yep, terus dalam kesempatan yang sama, Mas AHY juga bilang bahwa dia udah sering dapet laporan soal upaya kudeta ini dari kader partainya. Adapun mereka yang diduga melancarkan manuver ada dari kader, eks kader, hingga pejabat pemerintah. Terkait hal ini, Mas AHY juga bilang dia bakal ngirim surat ke Pak Jokowi untuk minta klarifikasi.
 
Spill dongg siapa yang dimaksud???
Well, kayak Twitter, nama orang-orang yang diduga mau “mengkudeta” Partai Demokrat ini akhirnya bermunculan. Adapun nama yang paling menonjol adalah kepala Kantor Staf Presiden (KSP) yang juga mantan Panglima TNI, Moeldoko.
Hah kok bisa?
Ya bisa. Jadi kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, berdasarkan kesaksian dari sejumlah kader di pusat dan daerah, banyak emang pejabat demokrat yang dipertemukan sama Moeldoko langsung dengan tujuan ingin mengambil alih kepemimpinan partai secara inkonstitusional. Tujuannya, yha untuk kepentingan nyapres di tahun 2024 nanti.
 
Miiiiind blowing.
Rite. Hal yang sama juga disampaikan oleh kader demokrat lainnya, Andi Arief. Kata Andi, yha emang Moeldoko orangnya. Lebih jauh beliau bilang bahwa AHY akhirnya meminta konfirmasi ke Pak Jokowi karena pas mau pengambilalihan itu, udah dapet restu dari Pak Jokowi.
 
Tapi emang bener?
Nah kemarin, Pak Moeldoko akhirnya angkat bicara guys. Beliau bilang bahwa emang ada banyak kader demokrat yang sering menemuinya untuk curhat tentang kondisi partai. Yha tapi beliau ngedengerin aja tanpa ngasih saran apapun. Lagian kalo mau kudeta mah dari internal, bukan dari luar. Terus kalo jadi pemimpin partai gamau kadernya pergi, yha diborgol aja para kadernya. Finally, Mas AHY juga diminta untuk nggak baperan kalo jadi pemimpin.
 
OMG terus gimana?
Ya menanggapi fenomena ini, akhirnya para simpatisan terpecah guys. Ada yang mendukung Pak Moeldoko, ada yang setia sama Mas AHY. Adapun #Teammoeldoko adalah kelompok aka faksi para politisi senior PD yang juga pernah memimpin Demokrat sebelumnya, yakni faksinya Subur Budhisantoso, Hadi Utomo, Anas Urbaningrum, dan Marzuki Alie. Adapun #TeamAHY di antaranya ada Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga politisi Demokrat, Emil Dardak yang bilang bahwa para pengurus PD di daerahnya tetap setia ke Mas AHY. Selain itu, para pengurus PD di Jawa Barat dan Lampung juga udah menegaskan kesetiaan mereka pada AHY.
 
So, where are we going from here?
Well kemarin, Partai Demokrat menyebut bahwa mereka bakal memecat kader yang ikutan gerakan “kudeta” AHY. Disampaikan oleh Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani, mereka yang terlibat dalam gerakan tersebut berarti telah melakukan pelanggaran berat, jadi yhaa bakal dipecat.
Advertisement