Oxfam International Keluarkan Laporan Ketidaksetaraan Ekonomi Global

384

Who’s recovered sooooo fast from the pandemic? 

The mega-rich aka the crazy rich. 
 
Who? 
Orang-orang terkaya di dunia gengs. Jadi, weekend kemarin, Oxfam International baru aja ngeluarin annual inequality reportnya tentang kondisi ekonomi orang-orang di masa pandemi. Hasilnya, ternyata 1.000 orang terkaya di dunia cuma butuh waktu 9 bulan aja untuk pulih dari efek ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19.
 
Whaaaat?
Yep, on the other hand,  orang-orang paling miskin di dunia butuh waktu lebih dari satu dekade untuk bisa memulihkan ekonominya dari kondisi akibat covid-19. Dalam keterangannya, Oxfam menyebut bahwa ketidaksetaraan ini adalah yang paling besar yang pernah terjadi sejak report-nya dibuat.
Jadi ini report soal apa sih?
Soal laporan tentang tingkat ketidaksetaraan ekonomi global gitu gengs. As you know, seiring dengan perkembangan ekonomi, maka semakin jauh juga jarak antara si kaya dan si miskin.  Nah, Oxfam setiap tahun bikin laporan penelitiannya terkait kondisi ketidaksetaraan ini, yang berfokus ke empat hal, yaitu tren kekayaan yang ekstrim dan kemiskinan, pandangan-pandangan ekonom tentang dampak covid-19 terhadap ketidaksetaraan, ketidaksetaraan terhadap perempuan, orang kulit hitam, orang keturunan Afrika, dan kelompok latin selama pandemi, serta pergeseran pajak dari perusahaan ke rumah tangga.
I see, and the results are? 
Yha selain emang orang kaya bisa cepet banget pulih kembali ekonominya, ditemukan juga bahwa tiap-tiap kelompok identitas mengalami efek yang berbeda-beda gara-gara pandemi. Misalnya, cewek kehilangan lebih banyak pekerjaan dibanding cowok, dan kelompok African-American serta Hispanik juga lebih banyak yang yang meninggal dibanding orang kulit putih.
OMG…
Yep, terkait hal ini, Gabriela Bucher, direktur eksekutif Oxfam
Advertisement
 menyebut bahwa penemuan ini membuktikan bahwa perbedaan antara orang kaya dan orang miskin sama aja seremnya kayak virus covid-19. Balik lagi ke orang kaya bisa pulih lebih cepet karena pandemi, contohnya juga adalah pasar saham gengs, yang di awal-awal Covid-19 nilainya jatuh banget, namun kini udah kembali naik tinggi. Makanya, orang tajir lebih cepet tajir lagi.
 
Got it.
Pemulihan ekonomi si tajir ini ini juga terbukti dari angka kekayaan total para bilioner yang justru tumbuh hingga US$3.9 triliun di periode pertengahan maret sampai Desember 2020 lalu. Sebaliknya, jumlah masyarakat yang tinggal dalam kemiskinan secara global, meningkat sampai 500 juta orang per tahun 2020. Selain itu, laporan-laporan lain juga menunjukkan kalau pandemi ini sangat berdampak buruk terhadap masyarakat miskin. Bahkan, studi yang dilakukan Bank Dunia pada Oktober 2020 lalu juga menunjukkan bahwa pandemi bisa menyebabkan 60 juta masyarakat harus berada di level kemiskinan yang ekstrim.
Terus gimana dong? 
Well, menurut Oxfam, salah satu cara untuk melawan ketidaksetaraan ini adalah dengan making sure bahwa pemerintah bisa memastikan semua orang mendapatkan vaksin covid-19 dan mereka mendapatkan dukungan finansial jika mereka kehilangan pekerjaan. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa seluruh rakyatnya dapet akses ke layanan kesehatan, sosial, dan pendidikan.
Advertisement